Episode 19: The House is Crowded Again
Dokter Jong Chenle
Sama sekali bukan baju yang cocok dikenakan ketika musim gugur
Dokter Lee Chaeryeong
Hampir gugur. Kenapa, lagi pula dia senang lihat aku tampil cantik dan mau mendukung
Dokter Jong Chenle
[ Menganga ] Lihat tingkahnya itu. Aku dan Beomgyu akan ke warnet, kamu nggak diajak
Dokter Jong Chenle
[ Menatap tajam ] Kita
Dokter Jong Chenle
[ Menggandeng Beomgyu ] Hmph, teruslah berkencan sampai nilai ITE milikmu anjlok dan jeblos ke bawah tanah
Dokter Lee Chaeryeong
Apa peduli, kalau memang nggak suka denganku, sana pergilah jauh-jauh. Aishh! [ Berjalan pergi ]
Choi Beomgyu
[ Menatap Chenle ]
Dokter Jong Chenle
[ Menyesal ] Jangan lihat aku begitu di hari yang dingin ini. Apa mulutku terlalu pedas?
Choi Beomgyu
[ Mengangguk ]
Choi Beomgyu
[ Berlari kencang ] Ahh
Son Eunseo
[ Mencari arah ] Belok ke kiri dekat gedung ritel. Kenapa Kim Hong Ji ahjussi harus pindah?
Son Eunseo
Padahal bungeoppang-nya selalu enak. Hari ini beli rasa apa ya. Umm mungkin kacang merah-
Choi Beomgyu
[ Tak sengaja menabrak ]
Son Eunseo
[ Terjatuh ] Omo!
Choi Beomgyu
[ Terkejut ] Ma- maaf
Beomgyu yang enggan menyentuh orang lain itu pun ikut berjongkok menunggu sampailah wanita itu mampu berdiri sendiri
Choi Beomgyu
[ Melihat kalung identitas ]
Son Eunseo
[ Terkejut ] Omo
Choi Beomgyu
Sekali lagi saya minta maaf. Jika ada luka, biar saya bawa ke rumah sakit
Son Eunseo
Anda sangat tampan
Son Eunseo
[ Menutup mulut ] Omo
Choi Beomgyu
[ Ikut berdiri ] Maaf, kalau boleh tahu, anda pegawai di dinas sosial kan?
Son Eunseo
Gimana anda bisa tahu?
Choi Beomgyu
Tanda pengenal...
Son Eunseo
Ahh ne, saya bekerja tidak jauh dari sini. Gedung warna putih disana. Ya itu, benar
Son Eunseo
[ Menghirup nafas ] Kami melayani rakyat Korea dengan senang hati. Dimulai dari korban kebakaran, anak hilang-
Son Eunseo
Pertama-tama, kami akan bekerja sama dengan polisi dan kantor warga sipil-
Choi Beomgyu
Identitasnya tidak ada karena belum didaftarkan keluarga. Kira-kira apa solusinya?
Choi Beomgyu
Ternyata sama saja. Maaf, sekali lagi saya minta maaf [ Segera berlari ]
Tampan sekali wajah itu hingga Son Eun Seo belum bisa melepaskan mata dari pria tinggi pucat yang sibuk berlari seakan dikejar-kejar oleh sesuatu
Choi Beomgyu
[ Terengah-engah ]
Choi Beomsu
[ Menyuapi Son Eun Gi ]
Son Eun Gi
[ Menyeruput jajangmyeon ]
Choi Beomsu
[ Terkekeh ] Celemotan semua. Kesini dulu, lap di baju oppa
Choi Beomgyu
[ Senyum ] Ahh Choi Beomsu
Son Eun Gi
[ Memandangi langit ]
Choi Beomgyu
[ Melihat wajah Eun Gi ]
Choi Beomsu
Kadang aku takut denganmu. Kamu selalu pandai meramal masa depan
Choi Beomsu
Jangan-jangan, kamu bawa Eun Gi ke rumah sebagai free trial untukku
Son Eun Gi
[ Mengumpulkan daun-daun kering lalu dihamburkan ke sungai ]
Choi Beomgyu
[ Mengawasi Eun Gi ]
Choi Beomsu
Janinnya perempuan
Choi Beomgyu
[ Menatap Beomsu ]
Keduanya sama-sama tahu satu kisah legenda keluarga yang terus melekat dari generasi ke generasi. Choi Beomgyu bisa melihat betapa risaunya sang kakak
Hari Minggu, daycare biasa diliburkan. Choi Beomgyu terpaksa harus pulang lebih cepat. Sebab Son Eun Gi adalah tanggung jawabnya
Choi Beomgyu
[ Keluar dari kamar ]
Shin Ryujin
[ Menunjuk jari ]
Son Eun Gi
[ Menggerakkan jari ]
Choi Beomgyu
[ Membuka kulkas ]
Tidak seperti Beomsu yang hobinya memakai celana pendek, Beomgyu selalu tertutup. Baik dalam hal pakaian maupun pikiran
Choi Beomgyu
[ Melihat seisi rumah yang ramai dan penuh dengan kain selimut Beomsu ]
Shin Ryujin
[ Menggeleng ] Jadi, huruf N dan Gi begini. Son, Eun, Gi. Coba sendiri
Son Eun Gi
[ Berusaha menggerakkan jari sama seperti tangan Shin Ryujin ]
Choi Beomgyu
[ Diam termenung sejenak ]
Sejak kapan rumah ini terasa begitu ramai dan berisik. Sudah lama rasa ini tidak menyentuh tiap indera pada tubuh. Hangat sekali
𝙆𝙧𝙖𝙣𝙜 Semua kepala pun tertoleh ke arah pasangan suami istri yang datang untuk membawakan bekal makanan bagi Beomgyu
Choi Beomsu
[ Melotot kejut ]
Choi Beomgyu
[ Melihat rantang makanan ]
Dokter Chae Song Hwa
Itu anak siapa. Kenapa rumah putih ini kelihatan berantakan. Beomsu?
Dokter Shin Ik Jun
[ Menunjuk Minjeong ] Kim- itu Kim Winter. Bicheul soneun sky... ahh
Dokter Chae Song Hwa
Ryujin, kenapa kamu nggak bilang kalau Beomsu sudah pulang hah?
Dokter Shin Ik Jun
[ Ingin pingsan ] Ahhh aku nggak bisa nafas. Winter Kim disini, disini...
Shin Ryujin
[ Mengambil bantal ] Cepat ambil bantal sebelum ayahku jatuh ke-
Choi Beomgyu
[ Melihat Ik Jun pingsan ]
Choi Beomgyu
[ Mengipasi wajah Ik Jun ]
Kim Minjeong
[ Merasa bersalah ] Maaf, ini semua salah saya. Saya tidak bermaksud begitu
Choi Beomsu
Jangan begitu. Kita semua tahu ini bukan salah Minjeong-ssi tapi salah Ryujin
Shin Ryujin
[ Meninju Beomsu ] Bunda, kenapa kesini ajak ayah. Sekarang gimana? Ayah mulai ngehalu
Choi Beomsu
[ Mencubit Ik Jun ] Mmm~ mungkin kalau Minjeong-ssi mau bernyanyi, satu dua patah kata pun gapapa
Choi Beomgyu
Pakai handuk hangat?
Shin Ryujin
[ Geram ] Sekali lagi aku kasih tahu, nggak ada yang suka kain rebus!
Choi Beomsu
[ Menggandeng Song Hwa ] Tante harus dengar Minjeong-ssi nyanyi. Suaranya bagus
Dokter Chae Song Hwa
[ Melirik ] Tingkahmu sama sekali tidak berubah. Salam kenal, saya ibunya Ryujin. Tetangga di sebelah
Choi Beomgyu
[ Memberikan microphone ]
𝙆𝙧𝙞𝙠 𝙠𝙧𝙞𝙠 Semua mata memandangi si anak emas yang begitu jenius karena langsung menyiapkan alat karaoke pada televisi
ྀི ɪ - ᴡɪɴᴛᴇʀ ᴋɪᴍ ( ᴛᴀᴇʏᴇᴏɴ ) ♛
Shin Ryujin
Inisiatifnya mematikan
Choi Beomsu
Polosnya juga mematikan
Choi Beomgyu
[ Memperbesar volume ]
Kim Minjeong
🎤 : [ Malu ] Se- sekarang?
Kim Minjeong
🎤 : Gilgo gin bameul jina...
Kim Minjeong
🎤 : Dashi trip gireul tteonabollae
Shin Ryujin
Ayah! Ughh liurnya sampai turun. Kenapa bunda nikahin orang freak
Kim Minjeong
🎤 : [ Canggung ] Tteoreojineun nunmullo~ Harul tto gyeondigo~
Choi Beomsu
[ Mengacungkan jempol ]
Choi Beomgyu
[ Menahan senyum ]
Kim Minjeong
🎤 : Ssodajideon maldeure~ Heun deullineun nareul tto~ gamssago~
Kim Minjeong
🎤 : Bicheul ssonneun sky ay~ ay~
Geu arae seon I~ ai~ aiya~ yaai~
Dokter Shin Ik Jun
[ Memeluk Ryujin ] Bicheul soneun ummm mmm beauty~
Choi Beomsu
[ Menatap Minjeong dengan kode agar lebih percaya diri ]
Choi Beomgyu
[ Duduk memangku Eun Gi ]
Kim Minjeong
🎤 : Kkonnipeun jeomulgo~~ himm gyeoweotteon nan~ Jageun bicheul ttaraseo
Kim Minjeong
🎤 : [ High ] Adeukaetteon nal~ jeo meolli bonaego~ Challanhage nara GAA~~ AIAAA~
Choi Beomgyu
[ Melihat wajah Beomsu ]
Choi Beomsu
[ Berbinar-binar ]
Shin Ryujin
[ Menatap Beomgyu ]
Choi Beomgyu
[ Melihat ke arah lain ]
Kim Minjeong
🎤 : [ Terkekeh malu ] Bicheul sson neun sky~ Saeroweojin eyes! Sae~ roweojin eyes~~ Jeo meolliro fly
Shin Ryujin
[ Bertepuk tangan ikut bernyanyi ] Fly high~ fly high~ Nan namane~ beauty...
Choi Beomgyu
[ Memainkan kedua tangan Eun Gi agar ikut bertepuk tangan riang ]
Kim Minjeong
[ Memandang Beomsu dan Beomgyu bicara dengan Ik Jun dan Song Hwa ]
Dokter Shin Ik Jun
Jadi, test pack dari perempuan yang kamu- astaga Choi Beomsu...
Choi Beomgyu
[ Memberi hormat ] Karena banyak hal yang terjadi, maaf karena sudah merepotkan
Choi Beomgyu
Begini, om tante. Bunda di Seoul... masih belum tahu tentang situasi disini
Choi Beomsu
[ Menahan Beomgyu ] Biarkan kami yang memberitahu bunda. Sekali lagi kami meminta maaf
Dokter Chae Song Hwa
Tentu saja kalian yang harus bicara langsung dengan Jihye. Kalian bukan lagi anak TK yang masuk parit karena scooter
Shin Ryujin
[ Menghampiri Minjeong ] Mereka dimarahi habis-habisan, syukurlah. Minjeong-ssi nggak perlu khawatir
Kim Minjeong
[ Menatap Ryujin ] Apa saya boleh tanya. Sudah berapa kalian saling mengenal sebagai tetangga?
Shin Ryujin
Sejak hari pertama lahir ke dunia. Karena punya orang tua super sibuk, kami berlima diurus oleh Bibi Lee
Shin Ryujin
Ahh iya, nanti saya kenalkan juga dengan Lee Heeseung dan Choi Jisoo. Mereka tinggal di blok depan dan samping
Shin Ryujin
[ Membuka selimut ] Dor!
Son Eun Gi
[ Terkekeh geli ] Khh
Choi Beomgyu
[ Menggendong Eun Gi ]
Beomgyu pun membawa Son Eun Gi untuk menghadap kedua orang tua Ryujin. Tentu saja untuk dikenalkan
Dokter Chae Song Hwa
[ Sedih ] Ahh kasihan sekali
Dokter Shin Ik Jun
Oo' ada lesung pipinya
Son Eun Gi
[ Mencubit pipi Beomgyu ]
Choi Beomgyu
Berikan salam dulu
Son Eun Gi
[ Menaruh dahi di pundak Beomgyu karena sudah mengantuk ]
Dokter Chae Song Hwa
[ Saling bertatapan dengan Shin Ik Jun karena merasakan sesuatu ]
Choi Beomgyu
Namanya Son Eun Gi
Selagi Beomsu mengantar Song Hwa dan Ik Jun pulang ke rumah di sebelah, kini Ryujin ikut duduk di kursi balkon
Choi Beomgyu
[ Menepuk-nepuk lembut ]
Shin Ryujin
Dia sudah tidur
Kim Minjeong
[ Melihat balkon ]
Choi Beomgyu
[ Hanya diam ]
Shin Ryujin
[ Memegangi tangan Beomgyu ]
Choi Beomgyu
[ Segera menoleh ]
Shin Ryujin
Kamu lari sampai jatuh?
Shin Ryujin
[ Mengusap lembut ] Mm?
Choi Beomgyu
[ Segera menjaga jarak ]
Shin Ryujin
Apa aku semenjijikkan itu? Kamu masih marah karena kutendang?
Shin Ryujin
[ Memiringkan kepala ] Matamu itu sedang lihat kemana, aku disini
Shin Ryujin
Takut ketahuan olehku kalau sibuk kencan dengan perempuan lain?
Choi Beomgyu
[ Terkejut ] Hah?
Shin Ryujin
Kamu...suka dia?
Choi Beomgyu
[ Menatap Ryujin ]
Shin Ryujin
[ Senyum manis ] Akhirnya mata itu mau melihatku lagi. Kalau memang benar, aku akan berhenti
Shin Ryujin
[ Berhenti tersenyum ] Jangan lihat aku begitu. Gapapa, aku gapapa...
Shin Ryujin
Kamu boleh lakukan apapun yang kamu mau. Aigoo, sudah sore
Shin Ryujin
[ Berdiri ] Aku mau jemput Shin U Ju di rumah Mone. Aku duluan
Choi Beomgyu
[ Berdebar-debar ]
Kim Minjeong
Ryujin-ssi, ayo makan-
Shin Ryujin
[ Segera keluar rumah ]
Choi Beomsu
[ Melihat Beomgyu ]
Choi Beomgyu
[ Mengernyitkan alis ]
Shin Ryujin
[ Bibir mulai bergetar ]
Choi Beomsu
Tunggu sebentar
Kim Minjeong
[ Melirik ] Ne?
Choi Beomgyu
[ Merapikan posisi Eun Gi ]
𝙆𝙧𝙞𝙚𝙩𝙩 Mengintip dari pintu belakang, Beomsu pun terkejut melihat gadis pemarah itu telah berjongkok memeluk lutut karena menangis
Shin Ryujin
[ Menutupi wajah ] Hh...
Choi Beomgyu
[ Memeluk Eun Gi erat ]
Choi Beomsu
[ Ikut berjongkok ] Hei
Shin Ryujin
[ Terkejut ] Ahh jinjja...
Choi Beomsu
[ Lembut ] Gagal ya?
Shin Ryujin
[ Menyundul ] Minggir
Choi Beomgyu
[ Menghela nafas ] Hh...
Comments