Episode 16: Little Girl and Pregnant Woman
Panggilan ponsel yang dimatikan begitu saja berhasil membuat Choi Beomsu tercengang. Kini ia merasa malu hingga ke tulang
Choi Beomsu
[ Menoleh ] Saya hanya teriak di depan mereka, tidak perlu khawatir
Kim Minjeong
[ Memainkan ujung baju ] Disana terasa ramai. Saya akan tinggal di rumah Beomsu-ssi?
Choi Beomsu
Sama sekali tidak ramai. Tetangga kami, mungkin iya. Mereka baik
Kim Minjeong
Sepercaya itu?
Choi Beomsu
[ Menatap Minjeong ] Iya
Kendatipun begitu, Kim Minjeong masih tetap khawatir. Ia mengikuti Beomsu menuju Daegu tanpa membawa apapun selain hati yang ragu
Choi Beomsu
📞 : [ Suara kecil ] Selidiki saja apa rencananya. Bagaimana dengan putri Direktur Kwon?
Sekretaris Han Jimin
📞 : Masih memiliki beberapa jadwal kencan dengan Beomgyu
Choi Beomsu
📞 : Yang itu, bagaimana?
Sekretaris Han Jimin
📞 : Ibu Kim Minjeong yaitu Bu Kim Hyo Jin cukup sering berpindah-pindah dari Tokyo hingga London
Sekretaris Han Jimin
📞 : Sepertinya hubungan mereka tidak begitu baik. Akan saya selidiki lagi, tentunya di luar sepengetahuan Pimpinan Seo
Kim Minjeong
[ Membuka mata perlahan ]
Intonasi Choi Beomsu selalu berubah ketika berinteraksi dengan orang lain selain dirinya. Minjeong merasa tidak nyaman
Terbangun dalam keadaan hangat, Minjeong melihat sebuah jaket hitam telah menyelimuti tubuhnya. Ia pun melihat sebuah rumah yang besar tinggi menjulang
Kim Minjeong
[ Melihat keluar jendela mobil ]
Choi Beomsu
Nanti saja bahas anak itu. Aku tahu kamu nggak bodoh sembarangan bawa anak orang kemari
Shin Ryujin
Walaupun ini perumahan elit, dia tetap akan mengundang banyak perhatian orang
Shin Ryujin
Apalagi rombongan ahjumma di blok belakang. Penyanyi itu akan tidur dimana?
Shin Ryujin
[ Curiga ] Denganmu?
Choi Beomgyu
[ Menatap Beomsu ]
Choi Beomsu
Maunya sih begitu
𝘽𝙪𝙜𝙝 𝙗𝙖𝙜𝙝 𝙗𝙪𝙜𝙝 Terkejutlah Minjeong ketika mendengar sekaligus melihat Beomsu yang dipukuli oleh Beomgyu dan Ryujin
Melihat Minjeong sudah bangun, Beomsu segera membukakan pintu mobil untuknya agar bisa turun dengan anggun
Kim Minjeong
[ Segera merapatkan masker kemudian memberi hormat ]
Choi Beomsu
[ Meliriki Beomgyu ] Kok bau ya. Bau-bau trauma karena dipukul
Kim Minjeong
[ Merasa bersalah ] Sekali lagi saya minta maaf karena kemarin sempat salah paham
Shin Ryujin
[ Menguap ] Gapapa, mereka selalu senang disalahpahami. Aku sudah ngantuk, aku duluan
Kim Minjeong
[ Melihat sekitaran ]
Shin Ryujin
[ Berbinar ] Cantik...
Choi Beomsu
Syukurlah Minjeong-ssi nggak mabuk darat. Karena macet di Deokgok-Dong, kita terlambat sampai
Choi Beomsu
Tabrakan beruntun
Rumah yang begitu besar dan minimalis. Kaca terbentang tinggi yang selalu tertutup rapat setiap malam. Sungguh desain yang membuat Minjeong tercengang
Kim Minjeong
[ Terkejut ] Ommo kamchagiya
Son Eun Gi
[ Memiringkan kepala bingung ]
Choi Beomsu
[ Semangat ] Ooo anyeong
Choi Beomgyu
[ Membuka pintu kamar ] Kamarnya sudah dibersihkan. Minjeong-ssi bisa tidur di kamar ini
Choi Beomgyu
Karena ada anak kecil disini, maaf jika rasa dirasa sedikit kurang nyaman
Kim Minjeong
Ng- nggak kok. Harusnya saya yang minta maaf karena bikin repot-
Choi Beomsu
[ Melompat-lompat ]
Son Eun Gi
[ Tepuk tangan ]
Kim Minjeong
[ Melihat Beomsu ]
Choi Beomsu
[ Berguling ] Ahkk!
Son Eun Gi
[ Ikut berguling-guling ]
Kim Minjeong
[ Gumam ] Baterai ya...
Choi Beomsu
[ Mencuil ] Namamu siapa. Ooo ada lesung pipi juga. Oppa juga punya. Ayo ukur siapa yang paling besar
Son Eun Gi
[ Memeluk Beomsu ]
Choi Beomgyu
Tukang peluk...
Choi Beomsu
Oo' dia punya kalung
𝘾𝙝𝙞𝙧𝙥 𝙘𝙝𝙞𝙧𝙥 Pagi telah tiba. Beomgyu percikan air keran ke wajah sang kakak yang tidur di sofa ruang tamu berselimutkan jaket hitam
Choi Beomsu
[ Serak ] Pemandangan pagi yang suram karena harus lihat wajahmu yang pucat itu
Choi Beomgyu
[ Memercikkan air ]
Choi Beomsu
[ Senyum sabar ] Karena sudah lama tidak satu rumah, lihat saja nanti
Choi Beomsu
[ Manja ] Mmm peyuk duyu. Hyung rindu. Sini tayang, ayo peyuk-
Choi Beomgyu
[ Memberi hormat ]
Kim Minjeong
[ Menatap Beomsu ]
Choi Beomsu
[ Segera melompat ] Minjeong-ssi! Itu, itu, itu tadi bukan saya. Dengar kan, karena lapar. Sumpah demi Tuhan, karena perut-
Choi Beomsu
[ Menarik Beomgyu ]
Choi Beomsu
Ayo bagi tugas
Choi Beomsu
[ Menunjuk ] Anak itu akan kuadukan ke bunda. Harap mau berkontribusi
Choi Beomgyu
Jauh-jauh kemari dengan mobil tanpa bawa satu helai baju pun
Choi Beomgyu
Melihat kamu telanjang itu sudah terkategorikan normal. Tapi Kim Minjeong?
Choi Beomgyu
Dengan kata lain, kalian kemari tanpa satupun persiapan, diluar sepengetahuan bunda. Uruslah urusanmu sendiri
Choi Beomsu
Agh! Terkutuklah kejeniusanmu itu. Ayo kerja sama kalau mau selamat
Choi Beomgyu
[ Enggan ] Semua idemu selalu berujung buruk. Jawabanku tetap sama
Choi Beomsu
[ Frustasi ] Rela kubiarkan anak itu tidur di kamarku. Minta dia tidur di balkon rumah nggak jadi masalah buatku
Choi Beomgyu
Cobalah kalau berani
Shin Ryujin
[ Meninju Beomsu ]
Choi Beomsu
[ Kesal ] YAA!!
Shin Ryujin
Aku bawa bahan makanan. Choi Beomgyu, taruh tasmu dulu. Ayo sarapan-
Choi Beomgyu
[ Mengalungi tas ] Pokoknya nggak ada keributan atau kekacauan. Kalau nggak bisa, tidurlah di luar
Choi Beomsu
[ Ingin menggaruk Beomgyu ]
Choi Beomsu
[ Geram ] APANYA!
Choi Beomsu
[ Melompat ] Agh, aku capek nyetir dari Seoul ke Daegu. Ditambah lagi macet panjangnya
Shin Ryujin
[ Siap meninju ] Di rumah ini, kalian bawa dua makhluk paling rentan kekurangan gizi
Shin Ryujin
Kita punya anak kecil dan ibu hamil yang belum di USG. Jangan banyak tingkah, cepat masak!!
Choi Beomsu
[ Segera mendorong Beomgyu ]
Choi Beomgyu
[ Pergi karena takut ]
Kim Minjeong
[ Memberi hormat ]
Shin Ryujin
[ Senyum lembut ]
Choi Beomsu
[ Menepis ] Iya ah
Shin Ryujin
[ Ingin memukul ] Aish
Choi Beomsu
[ Mundur ] Arasso, aku harus cuci muka, gosok gigi. Pakai otak dong
Shin Ryujin
[ Kesal ] Apa katamu?
Choi Beomgyu
[ Pergi keluar rumah ]
Shin Ryujin
[ Melihat Beomgyu pergi ]
Choi Beomsu
[ Bernyanyi ] Hoo hoo dia ngambek. Tak tahu, tak mau. Hoo hoo dia ngambek. Tak tahu, tak mau
Shin Ryujin
Minjeong-ssi, akan ada adegan 21+ yang lumayan mengganggu. Silahkan tutup mata sebentar
Choi Beomsu
[ Menutup dada ] Jangan dicutek dong sayang. P𝘦ntil cowok itu jauh lebih sensitif. Kami perlu hak asasi kejantanan
Shin Ryujin
[ Mengeluarkan gunting ] Ada yang lebih efisien ketimbang cutek
Choi Beomsu
[ Melihat ke bawah ]
Shin Ryujin
Kebiri manual, gimana?
Kim Minjeong
( Orang-orang aneh... )
Choi Beomsu
[ Menutupi bagian bawah ]
Duduk di meja makan menghadap dapur, Kim Minjeong 𝙎𝙧𝙖𝙨𝙝𝙝𝙝 melihat betapa cekatannya tangan Beomsu ketika memasukkan kangkung yang sudah dipotongnya rapi 𝙎𝙧𝙪𝙨𝙝𝙝
Choi Beomsu
[ Mendekat ] Gimana?
Shin Ryujin
[ Menggulung gimbap ] Apa?
Choi Beomsu
[ Menyipratkan air ] Jangan bilang sama sekali nggak ada kemajuan setelah kukasih banyak hint termasuk tips and trick gratis lewat tutor online
Choi Beomsu
[ Melompat-lompat ] Ooo
Choi Beomsu
[ Menuangkan udang ] Beomgyu juga punya situasi. Coba lagi atau kesempatanmu akan habis
Choi Beomsu
[ Menutup panci ] Nenekku ingin pro ke Partai Taesan. Direktur Kwon sedang terkenal
Choi Beomsu
Putrinya dokter gigi di Yulje. Belum lagi calon wali kota Daegu yang sengaja dekati bunda
Shin Ryujin
Rambutnya panjang?
Choi Beomsu
[ Menoleh ] Mm
Shin Ryujin
[ Mengambil piring ] Bukannya itu tipe ideal Choi Beomgyu? Kalau gitu apalagi, aku tinggal mundur
Choi Beomsu
Lah, kok gitu-
Shin Ryujin
[ Melepas apron ] Selamat menikmati, Minjeong-ssi
Kim Minjeong
[ Segera berdiri ] Ryujin-ssi nggak ikut sarapan-
Choi Beomsu
Yaa Shin Ryujin
Shin Ryujin
[ Segera keluar rumah ]
Kim Minjeong
[ Menatap Beomsu ]
Choi Beomsu
[ Manis ] Ayo makan
Masih bingung bagaimana meladeni gadis kecil yang tidak bisa mendengar maupun bicara, Beomsu memberikannya sendok dan garpu untuk makan
Son Eun Gi
[ Melepas garpu untuk makan menggunakan tangan ]
Choi Beomsu
Ahh bajumu jadi kotor. Apa kamu nggak punya baju lain?
Choi Beomsu
[ Melirik ] Omo, masih belum makan? Silahkan dicoba
Kim Minjeong
( Ini harum... )
Son Eun Gi
[ Mengunyah manis ]
Choi Beomsu
[ Geram ] Aaa kiyowo
Kim Minjeong
[ Menggigit perlahan ]
Choi Beomsu
Enak kan hahaha
Kim Minjeong
[ Berbinar ] Daebak...
Choi Beomsu
[ Menggeser mangkuk ] Tambahlah nasinya. Minjeong-ssi mau telurnya lagi?
Kim Minjeong
[ Malu ] Ne...
Choi Beomsu
[ Duduk perlahan ] Hahh...
Melihat sekitar, rumah ini sama sekali tidak berubah. Harumnya, hawanya, namun tidak untuk isinya. Foto keluarga berhasil mencuri perhatian mata
Kim Minjeong
[ Melihat ekspresi Beomsu ]
Choi Beomsu
[ Hanya diam ]
Son Eun Gi
[ Ingin menyuapi udang ]
Choi Beomsu
[ Menggigit ] Mmm sudah tidak bisa begini. Coba lihat, ukuran bajumu apa
Choi Beomsu
[ Mencari jaket ] Saya mau pergi ke mall. Minjeong-ssi mau ikut kesana?
Kim Minjeong
[ Ragu ] Saya?
Choi Beomsu
Ahh benar juga. Kalau begitu, list saja di kolom chat. Biar saya belikan
Kim Minjeong
Semua baju-baju di lemari terlihat mahal dan bagus. Ukurannya pun pas. Gimana caranya-
Choi Beomsu
[ Senyum ] Riset
Kim Minjeong
[ Mengangguk kecil ]
Choi Beomsu
Saya tinggal berdua dengan Eun Gi, nggak jadi masalah kan?
Choi Beomsu
Tertulis di kalungnya. Son Eun Gi. Walaupun begitu, cari siapa orang tuanya masih belum cukup hanya dengan 3 suku nama
Choi Beomsu
Mungkin karena masih kecil atau sibuk, orang tuanya belum sempat mendaftarkan namanya ke dinas kependudukan. Jadi, catatan sipilnya belum ada
Kim Minjeong
[ Melihat Eun Gi ]
Son Eun Gi
[ Memakan gimbap ]
Choi Beomsu
[ Keluar dari rumah ]
Comments