Terbukti nya kecurigaan Arya

Sayang aku mau ke rumah aku sebentar boleh?." Ya boleh dong nen memang nya ada sesuatu yang mendesak ya.?" Balas Arya dan bertanya pada Nenden." Ngga ada hal hal yang mendesak sih mas aku hanya ingin melihat ke adaan rumah saja mas lagian aku kalau pulang ke rumah juga jarang lama mas."

 Nenden meminta ijin pada Arya untuk melihat keadaan rumah nya Arya selalu mengizinkan mereka berdua apa bila ingin kembali ke rumah nya mereka masing-masing Arya tak pernah sekalipun memaksa mereka untuk tinggal di rumah nya.

Aku antar kamu ya nen.?" Pinta Arya pada nenden." Aku mau aja mas tapi bagai mana dengan mba Dian masa dia di tinggal sendiri di sini mas.!" Ucap Nenden yang tak mau meninggalkan Dian sendiri di rumah Arya." Kamu pergi saja nen dengan mas Arya aku juga mau melihat ke adaan rumah aku juga nen lagian rumah aku kan dekat nen." Dian yang mendekat dengan membawa segelas kopi kesukaan Arya dan menyuruh Nenden dan Arya agar pergi berdua.

 Ya sudah kamu hati hati di rumah ya sayang.!" Setelah menerima kopi dan menyeruput kopi yang Dian berikan," Arya langsung meraih pinggang ramping Dian Arya berucap dan mengecup pucuk kepala Dian."

Iya kamu juga hati hati bawa motor nya ya jangan ngebut ngebut ya.!" Dengan membalas pelukan yang Arya berikan Dian pun mengingat kan Arya untuk tidak ngebut ngebut saat mengendarai motornya.!"

 Ya sudah mba aku duluan ya.!" Ucap Nenden sembari memeluk Dian mereka pun cepaka cepiki."

  Arya pun mengeluarkan motor X-Max pemberian dari Anita itu Arya yang kini telah mahir mengendarai motor nya dia membonceng Nenden di belakang yang memeluk erat tubuh Arya.

  Setelah menempuh perjalanan kurang lebih satu jam akhirnya mereka berdua pun sampai di rumah yang lumayan mewah dengan halaman yang luas.

 "Non.!"

 Panggil bi Inah saat melihat ada motor masuk halaman dan begitu dia melihat yang baru turun dari motor itu adalah nona muda nya dia pun langsung menghampiri dan menyapa nya.

Iya bi bagai mana keadaan rumah bi dan bagai mana kabar bibi sendri?." Balas Nenden setelah dia menaruh helem yang iya pakai dan mengajak Arya masuk tapi saat akan masuk," Tiba-tiba Arya merasakan buku kuduk nya meremang dan merasakan sesuatu yang janggal," Dan seketika itu juga dada nya merasakan sesak dan nyeri seolah olah di pukul sebuah benda menghantam dada nya!."

Kamu kenapa sayang kenapa wajah kamu pucat begini.?" Nenden mulai panik saat melihat wajah kekasihnya tiba-tiba memucat." Aku tidak apa-apa sayang sebaik nya kita masuk dulu yu." Balas Arya menenangkan Nenden."

Bi tolong buat kan air minum ya.!" Nenden langsung meminta bi Inah agar membuatkan minuman untuk mereka berdua."

Baik non.!"

Balas bu Inah dan bergegas ke dapur menyiapkan apa yang di minta sang nona muda nya.

 Sayang apakah selama ini kamu merasakan sesuatu di rumah kamu ini?." Dengan wajah Arya yang masih sedikit pucat dan mengatur napas nya dia bertanya pada Nenden yang masih menetap nya dengan wajah khawatir."

 Tidak ada yang aneh sih hanya saja aku kalau di rumah sendiri ini selalu merasa tidak betah dan perasaan aku selalu ingin cepat cepat keluar dari rumah ini sayang.!" Nenden pun menjelaskan apa yang selama ini iya rasakan saat berada di rumah nya ini." Memeng nya ada apa sayang.?" Kembali Nenden bertanya pada Arya yang masih menatap nya."

Apakah papa dan mamah kamu kalau pulang ke rumah ini sering lama.?" Arya tak menjawab pertanyaan dari Nenden melain kan dia kembali bertanya tentang ayah dan ibu nya Nenden." Seingat aku papa sama mamah kalau pulang jarang lama di rumah ini sayang.!"

Mmmmh gitu ya." Sahut Arya dan menganggukkan kepala nya Arya mulai memahami sesuatu yang janggal menurut nya pada rumah ini.

 Sebentar nya ada apa sih sayang kenapa kamu sok misterius gini sih sayang.?" Dengan merapatkan posisi duduk nya Nenden kembali menanyakan pada Arya dengan sangat penasaran." Perasaan aku merasakan kejanggalan pada rumah ini sayang dari semenjak aku dan Dian kesini waktu itu sayang!." Arya pun tak ingin melihat Nenden terus penasaran pada nya."

Oh begitu ya sayang," Terus apa yang membuat kamu merasakan kejanggalan pada rumah ini sayang.?" Nenden kembali bertanya apakah yang menjadi kejanggalan bagi Arya."

 Apakah kamu akan mempercayai ucapan aku ini sayang?." Tanya Arya dan menatap lekat wajah Nenden." Tentu saja aku sangat mempercayai kamu sayang," Apa pun yang akan kamu beritahu kan padaku sayang!." Ucap nya dengan begitu percaya nya Nenden pada Arya.

 Aku mencurigai salah satu orang yang tinggal di sini sayang!." Akhirnya Arya memberitahukan kecurigaan dia pada salah satu orang yang tinggal di rumah itu." Memang seperti nya kecurigaan kamu itu ada benarnya syang!." Semenjak kehadiran mang dasim di rumah ini ada saja sesuatu yang tidak masuk akal terjadi di sini sayang!." Nenden langsung mengetahui orang yang di curigai oleh Arya yaitu mang dasim.!"

 Sinar matahari yang terik siang itu perlahan mulai turun ke arah barat dan memperlihatkan sunset sore yang begitu indah pertanda siang akan segera berlalu dan di ganti kan malam yang gelap.

  Sayang kamu tidur kamar aku saja yah tidak tahu mengapa hati aku sangat gelisah dan juga takut tidak seperti biasa nya sayang!." Usai makan malam dan bersantai di gajebo taman belakang rumah itu Nenden mengajak Arya agar tidur bersama nya nanti.

 Iya sayang aku juga merasakan seperti ada sesuatu yang akan datang malam ini!." Balas Arya mengiakan ajakan Nenden untuk tidur bersama nya.!"

 Entah mengapa semenjak Arya menguasai seluruh isi dari kitab itu insting nya begitu peka dan sensitif dengan hal hal buruk yang akan menghampiri nya.

   Duarrrrt Dooorr Jeleger

 Tepat pada jam satu malam itu terdengar dentuman yang memekakkan telinga Arya yang memang belum bisa memejamkan kan kedua mata karena hati nya seolah meminta nya untuk berjaga-jaga.

   Perlahan Arya mengakat lengan Nenden yang memeluk nya dan tertidur pulas tak mendengar suara ledakan itu," Setelah Arya berdiri di samping tempat tidur iya memejamkan mata keanehan mulai di rasakan oleh Arya seketika sukma nya mulai keluar dari raga nya setelah dia memejamkan mata dan merapal mantra." Arya menoleh melihat raga nya yang masih berdiri dan memejamkan mata perlahan sukma arya melayang menembus langit langit kamar nenden.

Hahahaha

 Ternyata ada manusia yang ingin jadi pahlawan dan mengantarkan nyawanya sendri ke hadapan ku ini.!"

 Setelah arya sampai di atap rumah dan masih dengan posisi melayang seolah menyatu dengan udara malam gelap yang dingin ini terdengar gelak tawa dan ucapan berat dari mahluk astral yang membuat bulu kuduk meremang berdiri.

Siapa kamu dan apa tujuan kamu datang menggangu ketenangan penghuni rumah ini hah.!"

Arya langsung menegur mahluk yang sedang berkacak pinggang di hadapan nya dengan tinggi badan hampir mencapai dua meter bulu bulu hitam menghiasi seluruh tubuh nya telinga nya runcing dan memperlihatkan taring di kedua sudut bibirnya.

 Hahaha

 Manusia kau tidak usah banyak bertanya karena sebentar lagi kau akan menjadi santapan untuk anak buah ku dan wanita itu akan aku jadikan penghangat ranjang ku nanti setelah melenyapkan dirimu.

  Arya dengan tenang tanpa menunjukan sedikit pun rasa gentar dalam hati nya Arya menatap mahluk itu dan kembali merapal mantra," perlahan tangan nya mulai mengeluarkan asap putih tipis semakin lama asap putih itu membentuk sebuah cambuk.

 Baik lah kalau kamu tidak mau memberi tahu siapa diri mu dan apa tujuan kamu sebaik nya kamu cepat pergi sebelum aku memusnahkan dirimu.!" Dengan memegang sebuah cambuk Arya berucap dan menyuruh mahluk itu agar pergi dan tidak mengganggu lagi.!"

   Sombong sekali kau manusia.!"

Setelah mengucapkan kata kata nya maluk itu langsung melesat menuju Arya yang masih berdiri tenang." Dengan mengepalkan tangan nya yang penuh bulu hitam mengarah langsung ke arah kepala arya."

Wusssss.!

Plak Krakkk.!

Cclaasss.!"

Arrrrrrrghaaaaaaaah manusia sialan.!"

Dengan gesit nya Arya menggeser ke samping sembari mengayunkan cambuk nya dan langsung memotong lengan mahluk itu membuat mahluk itu mundur sedikit menjauh dari arya.

Siapa kau sebenarnya manusia.!"

Dengan badan yang gemetar mahluk itu bertanya pada Arya wajah yang tadi nya garang kini menunjukan rasa takut yang teramat sangat.

Wussssss.

Krrrrteeek.

Arrrrrrrghaaaaaaaah

Ampun manusaiaaaaa!."

Terlambat kamu meminta ampun sekarang mahluk jelek.!" Ucap Arya sembari mencengkram leher mahluk itu.

 Aku hanya di perintahkan oleh seseorang.!" Dengan badan mulai bergetar maluk itu memberi tahu Arya bahwa dia hanyalah menjalankan tugas.

Katakan kalau kau masih ingin hidup.!" Gertak Arya dengan satu tangan nya kembali mengangkat cambuk yang iya genggaman.

Da da dasim.!" Manusia yang memerintah kan aku untuk menggangu semua isi rumah ini manusia!."

Ungkap mahluk itu dengan badan nya menggigil ketakutan saat melihat cambuk di tangan Arya kembali di angkat.

  Akan aku biar kan kau hidup tapi aku masih akan mengikat kamu dengan cambuk ini!" Ucap Arya dengan langsung membelinya dengan cambuk itu.

Ternyata benar kalau mang dasim dalang dari semua ini.!"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!