Hari berganti minggu, Minggu berganti bulan, Tanpa terasa lima bulan sudah Arya hidup sendiri di rumah kecil nya setelah kepergian sang nenek.
Ha haa haa haa.!" Dengan napas terengah engah Arya menyelesaikan latihan ilmu bela diri nya yang iya dapatkan dari kitab peninggalan sang kake nya semua nya telah Arya selesaikan tanpa terlewatkan satu pun dari semua isi kitab warisan sang kake.
Kini arya menjelma menjadi pemuda yang begitu berkarisma tinggi badan dan begitu kekar tubuh nya hingga dapat memikat lawan jenis nya di tambah lagi dia menghapal sebuah mantra yang bisa menarik lawan jenis.
Akhirnya semua isi dalam kitab ini telah aku pelajari semua nya kini tinggal aku coba untuk menguji nya.!" Kake aku berjanji akan menjaga dengan baik amanat yang engkau berikan ini kek.!" Dengan masih memegang kitab yang berwarna emas arya berjanji pada dirinya sendiri akan menjaga apa yang menjadi amanat sang kake pada nya."
Sebaiknya aku menyimpan baik baik kitab ini apa sebaik nya aku kubur saja yah supaya tidak di temukan oleh siapapun..!" Arya berjalan ke halaman samping rumah nya dan mengambil cangkul untuk menggali lubang di halaman samping rumah nya berniat mengubur kitab emas yang sudah di bungkus dengan kantong plastik guna menyembunyikan nya.
Haaaah," Akhirnya beres juga!." Semoga saja tidak akan ada yang menemukan kitab yang aku pendam ini dan pohon ini sebagai penadah bahwa kitab ini berada di bawahnya.!" Dengan membuang napas keruh arya berharap tidak ada yang menemukan kitab tersebut," Kini dengan rasa lelah yang iya rasakan setelah merapihkan semua nya seperti semula perlahan iya kembali ke dalam rumah.
Aaaaah segar banget rasanya.!" Arya berkata lirih saat merasakan kesegaran air yang membasahi seluruh tubuh nya," Ras penat yang mengumpul di kepala nya kini seolah lepas dan terasa ringan tanpa beban," Sambil terus menyirami tubuh nya arya berpikir akan memulai menerapkan apa yang telah iya pelajari dari isi dalam kitab itu.
Tok, Tok, Tok," Arya.?" Sayup sayup arya mendengar suara ketukan yang di ketuk seseorang dari luar membuyarkan lamunan nya yang tengah sibuk memikirkan tujuan langkah kedepan nya.!
Iya sebentar.!" Arya yang sudah berganti pakaian segera membukakan pintu!.
Krrrreeeat
Eh mba dian masuk mba.!" Arya mempersilakan orang yang mengetuk dan memanggil nya itu yang ternyata Dian orang yang selalu dekat dengan arya serta mendiang nenek nya itu.
I iya." Arya.!" Balas dian dengan perasaan gugup entah mengapa dian melihat arya seakan berbeda dari biasa nya," Kini di hadapan dian arya semakin terlihat mempesona dan berkarisma."
Mba.!" Mba.!" Mba dian.!" Kenapa apakah ada sesuatu yang terjadi sama mba?."Arya melambaikan tangan nya di depan wajah dian yang melongo dan menatap arya tak berkedip," Arya merasa cemas dengan perubahan tiba-tiba Dian saat ini yang baru kali ini arya lihat.
E eh," Mmmmh, Anu.!" Iya ini Arya aku bawain kamu nasi timbel sengaja tadi aku beli pas pergi ke pasar tadi.!" Dengan suara bergetar Dian menyodorkan kantong kresek berisikan nasi timbel wajah nya tanpak merona merah dan dia merasa gugup kala di tatap Arya begitu Inces nya.
Duuuuh, Mba aku jadi ngga enak nih jadi ngerepotin mba terus tiap hari.!" Ucap arya dengan wajah merasa tak enak arya menerima kantong yang berisikan nasi timbel dan lauk nya itu.
Mba kamu orang yang paling baik selama ini dan kamu juga yang selalu ada di sisi aku kala aku merasa hancur dan terpuruk," Kamu lah orang pertama yang selalu menghibur dan menyemangati aku mba," Budi baik mu ini kelak akan aku bayar dengan apa pun aku harus membalas nya.!" Batin Arya bergumam dan berjanji di hati nya suatu hari nanti dia akan membalas semua budi baik dian pada nya itu.
Sudah Arya kamu tidak usah merasa tidak enak ataupun sungkan pada ku ya ar.!" Dian tersenyum manis pada Arya dan menepis rasa sungkan arya pada diri nya." Iya mba terimakasih banyak ya mba atasan semuanya tak ada kata yang bisa aku ungkapkan selain rasa terimakasih ku padamu mba.!"
Dengan wajah yang penuh rasa sukur yang mendalam kepada dian orang yang paling dekat dengan nya," Arya makin bertekad akan selalu ada untuk dian apa bila dian membutuhkan nya."
Sinar oranye langit sore itu tampak indah semilir angin berhembus lembut, kicau burung burung menghiasi indah nya sore itu mendakan siang akan berganti malam." Tepat jam 7 malam, Dalam hati arya mendadak gelisah tak menentu dan bayangan wajah Dian yang tiba tiba saja melintas dalam benak nya.
Kenapa hati aku gelisah seperti ini dan ada apakah dengan mba Dian tak biasa nya aku merasa khawatir seperti ini pada mba Dian.!" Apakah terjadi sesuatu dengan mbak dian ya?." Dengan mondar mandir di tengah rumah arya terus bergumam berbicara sendri insting nya mengatakan kalau dian saat ini membutuhkan pertolongan dirinya.
Sebaik nya aku harus ke sana untuk memastikan apakah ada sesuatu yang terjadi pada mba dian.!" Gumam Arya setelah memantapkan hati nya akhirnya Arya melangkah kan kaki nya menuju rumah Dian yang hanya terhalang beberapa rumah kosong dari rumah arya.
Deeeg
Sepertinya ada sesuatu yang terjadi pada mba dian.!" Jantung Arya berdebar setelah sampai di depan halaman depan rumah Dian dan melihat pintu rumah Dian yang terbuka lebar," Arya pun langsung merapal mantra menghilang dan Arya langsung melangkahkan kaki nya cepat dan langsung masuk ke dalam rumah.
"Aduuuh sakit sekali.!" Arya mendengar rintihan seseorang wanita dari arah belakang rumah Dian yang tampak temaram karena sebagian lapu di matikan dan di ganti lampu lampu yang kecil." Suara siapa kah yang sedang merintih seperti sedang menahan kesakitan dari arah dapur mba Dian.!"
Arya tanpa membuang waktu sedikit pun bergegas melangkah ke arah sumber suara yang tadi iya dengar itu," Sesampainya Arya di ambang pintu dapur dia melihat dian yang sedang duduk memegangi kaki kiri nya yang seperti tertimpa besi linggis di atas kaki kiri Dian.
Arya pun melepaskan mantra menghilang nya guna memperlihatkan kembali wujud nya pada dian dan melangkah mendekati Dian yang sedang merintih memegangi kaki nya." Tanpa berkata apa pun yang terjadi pada Dian Arya langsung menyingkirkan besi linggis yang menimpa kaki kiri Dian dan langsung membopong Dian dan membawanya ke ruang tamu.
Dian yang awal nya sempat sok karena dia tak melihat atau mendengar langkah arya yang masuk kerumah nya," kini dia merasa tenang setelah tahu siapa orang yang membopong nya itu.
Kenapa bisa terjadi seperti ini mba.!"Tanya Arya setelah meletakan Dian di sofa panjang." Aku juga tidak tahu ada besi linggis tersimpan di sana dan tak sengaja tersenggol, Pas aku akan duduk di lantai dan menimpa kaki kiriku ini ar..!" Tutur Dian dengan wajah meringis menahan sakit yang timbul dari tulang keringnya akibat tertimpa oleh besi linggis yang suami nya simpan itu." Arya tersadar kini dia seperti merasakan suatu ikatan yang tak iya pahami terhadap Dian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
Winsczu
SELINGKUH INI PASTI!!!
2025-03-25
1