Jiwa penolong arya

Kokok ayam jantan menyambut, Pagi yang biasa nya cerah dengan sambutan hangat dari sang surya yang terbit dari timur kicau nyanyian burung burung bersahut sahutan menyambut pagi memburu makanan dari dahan pohon.

Namun pagi ini rintik hujan masih turun dari langit yang masih begitu mendung menambah rasa dingin udara pagi yang biasa nya ramai dengan warga yang memulai aktivitas nya kini tak terlihat ada warga yang keluar dari rumah karena enggan meninggalkan hangat nya peraduan yang hangat.

 Duhhhh tumben hujan nya belum reda juga sih pasti mba Dian sudah menunggu ku.!" Keluh Arya dengan berjalan mondar-mandir di dalam rumah nya dengan gelisah karena semalam dia sudah berjanji akan datang pagi pagi tiba tiba wajah nya menegang saat sayup sayup terdengar suara seseorang wanita meminta tolong di sela sela rintik hujan masih mengguyur kampung tersebut.

       "Tolong.!" Tolong.!" Tolong.!"

Siapakah yang meminta tolong di luar sana di saat pagi buta dan hujan begini ya.?" Gumam Arya dan semakin menajamkan pendengaran nya untuk memastikan dari arah mana kah suara itu berasal.

    "Tolong.!" Tolong..!"

Suara seorang perempuan itu pun semakin pelan karena kelelahan dan menahan dingin nya hujan yang masih turun dengan deras nya di pagi itu.

   Seperti nya arah sura itu berasal dari jalan depan sebelah barat sana?." Ucap arya dengan bergegas keluar setelah yakin bahwa suara tersebut ada di sebelah barat," Yang memang jalan utama yang ber aspal tapi terdapat banyak lubang yang kerap menimbulkan kecelakaan kala hujan turun karena lubang yang tergenang oleh air.

  "Mass.!" Mas To To Tolong saya mas.!"

Panggil seorang wanita cantik di bawah motor nya yang terguling menimpa satu kaki nya itu dengan suara yang bergetar karena menggigil akibat menahan dingin dan rasa sakit di kaki nya yang tertimpa motor matic nya.

   "Iya mba sebentar aku angkat dulu motor mba.!" Ucap Arya dengan sigap nya mengakat motor matic tersebut yang menindih satu kaki pengemudi nya di turun kan nya standar samping guna menahan motor tersebut agar berdiri.

    "Berrrrt terimakasih mas..!"

Suara wanita itu mengucapkan terimakasih pada Arya dengan menggigil karena dingin dia mengucapkan terimakasih dengan masih terduduk.

    "Apakah mba bisa berjalan..!"

Tanya Arya memastikan wanita cantik itu yang telah berdiri di depan nya mata nya memandang wanita itu dengan lekat dari atas sampai ke bawah dan tercetak jelas lekuk keindahan tubuh nya karena baju yang iya kenakan basah kuyup dan kotor oleh tanah.

"Ka Ki." Aku Sakit." Sekali mas.!"

Ucap nya dengan suara terputus putus karena sudah sangat kedinginan pakaian yang iya kenakan nya sudah basah kuyup di guyur air hujan karena tidak mengenakan mantel hujan," Arya pun tak lagi banyak tanya dia langsung membopong wanita tersebut dan berjalan dengan cepat ke arah rumah nya.

    "Maassss.!"

Teriak wanita itu karena Arya tanpa berkata langsung membopong nya dan langsung berjalan dengan setengah berlari." Maaf mba bukan aku tak sopan langsung mengendong mba sebaik nya mba ikut kerumah ku dulu ya biar mba tidak terus kedinginan seperti ini." Ucap arya dengan terus berjalan dengan wajah begitu serius di tengah guyuran air hujan yang masih terus turun begitu deras nya.

"Iya mas tapi motor aku bagai mana mass.!" Wanita itu berkata dengan wajah yang menghawatirkan motor nya.

Jangan khawatir mba motor mba pasti aman mba nanti aku akan kembali lagi mengambil motor mba," Sekarang sebaik nya mba harus berlindung dulu dari dingin nya hujan pagi ini mba." Setelah menenangkan wanita itu Arya langsung mendorong pintu dengan sebelah kaki nya," Langsung bergegas masuk menuju ke arah dapur dan berhenti di depan kamar mandi lalu menurun kan wanita yang iya gendong," Arya langsung berbalik ke kamar nya dan kembali lagi dengan membawa handuk kering dan menyerahkan nya.

  Sebaiknya mba bersih kan diri dulu biar aku ambil motor mba di sana sekarang.!" Tanpa menunggu tanggapan dari wanita cantik itu yang akan membuka mulut untuk bicara Arya langsung beranjak keluar dengan kondisi basah kuyup karena hujan hujanan.

 Pemuda tampan yang baik dia rela kehujanan pagi pagi begini hanya untuk menolong aku," Padahal tadi aku berada di tempat itu ada beberapa rumah warga tapi tidak ada satupun warga yang keluar saat aku berteriak meminta tolong tapi dia yang jauh dari tempat aku terjatuh," dia rela datang hujan hujanan untuk menolong ku." Dengan wajah yang pucat dan badan menggigil dia berbicara sendiri di depan kamar mandi pandangan nya masih memandang ke arah kepergian arya tadi.

 Loh." Loh."Loh." Ko masih berdiri di situ mba?."

Tegur Arya yang telah kembali mengambil motor nya di tempat nya dia terjatuh tadi dan langsung berjalan ke tungku kayu guna memasak air.

  "Eh iya mas.!" Saya," Nenden agustin mas." Terimakasih banyak mas dan mohon maaf karena saya mas pagi pagi sudah hujan hujanan begini."Dengan wajah kaget karena suara Arya menegur nya yang telah kembali setelah mengambil motor nya yang iya tinggal tadi," Wanita cantik itu pun mengenalkan diri dan mengucapkan rasa terimakasih nya atas pertolongan arya dan meminta maaf karena sudah merepotkan Arya di pagi buta ini.

    "Saya Arya mba.!" Sebaik nya mba cepat bersihkan diri mba dulu ya baru nanti kita bisa ngobrol lagi." Biar saya buatkan teh manis hangat biar rasa dingin mba cepat reda." Arya pun langsung meninggalkan Nenden agar lekas bebersih dan mandi sementara Arya sediri duduk di depan tungku api terbuat dari tanah liat yang biasa dia gunakan untuk memasak setelah api menyala Arya pun memasak air berniat membuat teh manis dan kopi kesukaan dirinya."

   "Masss.!"

Panggil nenden dari dalam kamar mandi yang hanya memakai kain gorden menjadi daun pintu nya memanggil Arya

  "Iya mba kenapa.! Balas arya sembari mendekat ke arah kamar mandi." Aku tidak membawa baju ganti mas.!" Keluh nenden dari balik gorden yang menjadi pintu kamar mandi itu." Yaudah mba ke kamar aku saja mba dan mba bisa pilih sediri pakaian nya.!" Ucap nya mempersilakan nenden agar memilih pakaian untuk diri nya." Iya mas!." Jawab Nenden dan langsung keluar dari balik gorden dengan lilitan handuk di tubuh nya dan mengikuti langkah Arya yang telah berjalan mendahului nya.

Silakan mba cari saja ya kebetulan di dalam lemari ada baju baju saya dan peninggalan nenek mungkin ada sebagian bisa mba pakai.!" Arya mempersilakan nenden untuk masuk ke kamar nya dan menunjuk ke arah lemari yang menyimpan baju dia sendiri dan mendiang nenek nya itu." Iya mas terimakasih yah." Tukas Nenden dan berjalan memasuki kamar Arya.

Arya beranjak dari kamar setelah mengambil kain sarung dan baju pengganti untuk dirinya sendiri dan meningal kan nenden di kamar.

 "Mas.!" Ini aku pakai tidak apa apa kan.?"

Ucap nenden dari belakang Arya yang baru duduk di depan tungku setelah mandi dan berganti pakaian dan menuangkan air mendidih ke dalam dua gelas.

  "Mba pakai saja toh itu sudah tidak muat lagi oleh ku mba Itu pemberian nenek dua tahun lalu sebelum meninggal mba.!" Ucap Arya setelah melihat Nenden yang memakai pakaian dia.

 Terimakasih banyak ya mas Arya kamu begitu baik pada aku yang baru kamu kenal ini." Ucap Nenden dan dia menghampiri Arya yang sedang duduk di depan tungku.

Sama sama mba itu sudah jadi tugas kita untuk selalu tolong menolong dengan sesama mba." Ucap Arya dengan menyodorkan gelas berisi teh manis panas pada Nenden.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!