Mantra menghilang

Tok.!" Tok.!" Tok.!" Arya bangun sudah siang!."

Arya yang sedang tenggelam merapal kan mantra yang semalam iya hapal berhenti saat mendengar suara ketukan dan teriakan seseorang memanggil dirinya di luar pintu rumah nya.

   "Iya sebentar.!!" Ini pasti mbak dian..!!"

Gumam nya sembari mengangkat paci kecil dan menuangkan air yang sudah sangat mendidih kedalam gelas yang berisikan kopi sebelum membukakan pintu rumah nya.

   Suara dian dari balik pintu terus memanggil arya yang tak kunjung membuka kan pintu merasakan khawatir." Aryaaaa bangun ini sudah siang.!!" Dengan suara lantang nya dian membangun kan arya dengan masih mengetuk pintu rumah yang masih tertutup rapat.

  "Iya mba sebentar aku tadi lagi masak air mba.!!" Ucap arya sembari membuka pintu rumah nya dian yang masih berdiri seketika itu juga hanya melongo melihat pintu terbuka tapi tak melihat arya dari balik pintu jelas tadi dia mendengar suara arya di balik pintu.

   "Arya kamu sudah sarapan.!" Sembari melangkah ke dalam rumah dian bertanya pada arya dia tak lagi memperdulikan kejadian barusan itu.

   "Aneh kenapa mbak dian tak melihat aku berdiri di sini.?" Gumam Arya dia pun melangkah mengikuti dian yang berjalan ke arah meja kecil dan meletakan paperbag di atas meja kecil itu.

 "Arya ini aku bawa sarapan buat kamu.!"Dian kembali memanggil arya yang belum terlihat oleh Dian.

  "Kemana ini anak ya dari tadi dia di panggil gak jawab.?" Dian bergumam sendiri sembari berjalan ke arah dapur untuk memastikan apakah Arya ada di dapur." Apakah ini ada hubungan nya dengan aku merapal kan mantra itu yah.?" Arya yang berdiri tidak jauh dari dian berbicara sendiri.

Pandangan Dian mencari arya kesana kemari tapi tak melihat arya yang iya cari dengan wajah bingung dian duduk di salah satu kursi kayu dekat meja kecil itu.

"Aku dari tadi di sini mbak!." Ucap arya sembari mendekati dian dan duduk di sebrang dian."

Jang bercanda kamu ini ngga lucu arya.!"Dian menoleh kesana kemari mencari suara arya yang barusan iya dengar dengan jelas di telinganya arya pun meraih tangan Dian dan berucap." Aku di sini mbak.!" Seketika itu juga wajah dian terkejut kedua bola mata nya membulat sempurna dia hampir berlari kala merasakan tangan nya di genggam oleh Arya.

"Si si siapa kamu.!"

Dengan tergagap dian menarik tangan nya dari genggaman tangan Arya kedua mata nya membulat sempurna karena kaget melihat Arya yang muncul tiba-tiba itu.

"Ini aku mba Arya.!" Ungkap Arya setelah perlahan merapal mantra agar dia bisa terlihat kembali.

"Ka-kamu!." Kedua tangan nya menutupi mulut nya suaranya bergetar karena terkejut melihat arya yang tiba-tiba muncul di depan nya itu." Maaf mba kalau aku membuat mba kaget dan takut.!" Dengan wajah bersalah Arya meminta maaf pada Dian." Kenapa kamu bisa tak terlihat seperti tadi arya.!" Dian menanyakan bagai mana Arya bisa tak terlihat oleh nya tanpa menghiraukan permintaan maaf arya pada nya!"

 Sudah lah lebih baik kamu sarapan ya ini aku bawakan sarapan untuk kamu.!" Dian tak ingin memusingkan apa yang tadi sempat mengejutkan diri nya itu.

"Iya mba terimakasih ya.!" Setelah sarapan bersama dian pun bertanya kembali pada arya karena dia penasaran bagai mana arya bisa tak terlihat oleh diri nya." Arya bagai mana kamu bisa tak terlihat olehku tadi.?" Mmmmmh, anu mba.!" Dengan wajah bingung arya tak menjawab pertanyaan dari dian," Karena Arya tidak mungkin memberi tahu dian tentang kitab warisan dari kake nya itu pada Dian.!

Iya sudah kalau kamu belum mau bercerita pada ku ngga apa-apa ko Arya.!" Iya mbak terimakasih maaf arya masih belum bisa cerita sekarang mba." Suasana pagi yang cerah membawa udara yang begitu sejuk arya dan dian terus berbincang sampai tak terasa sudah 1 jam mereka berdua larut dalam obrolan.

Rencana kamu siang ini mau ke mana arya.?" Tanya dia," Aku bingung mba mau ngapain tapi aku mau mancing mba biar ngga jenuh.!" Balas arya berbohong pada dian karena sebentar nya dia akan kembali mempelajari apa yang ada dalam isi kitab peninggalan kake nya itu.

Ya sudah kalau begitu aku pulang ya mau beres beres di rumah dulu.!" Pamit Dian setelah mendengar Arya akan mancing." Iya mba sekali lagi terimakasih ya mba untuk semua nya.!" Arya pun mengucapkan terimakasih pada Dian.

Dian pun beranjak meninggalkan rumah kecil Arya saat langkah nya akan keluar dari pintu dian menoleh ke arah arya sembari tersenyum manis." Setelah dian melangkah keluar timbul niat iseng di hati Arya dan dia kembali merapal mantra menghilang nya setelah selesai membaca mantra Arya pun mengikuti Dian dari belakang yang berjalan tidak terlalu jauh di depan nya itu.

Aneh kenapa perasaan ku seolah ada yang mengikuti aku ya.?" Dian menoleh ke belakang tapi tak menemukan seseorang di belakang nya dia merasakan ada yang mengikuti dia dari belakang nya." Ah mungkin ini gara gara tadi ulah arya saja kali ya jadi aku sedikit parno di buat nya.!"

Dengan wajah masih penasaran mengapa Arya bisa tiba-tiba muncul di depan nya tadi ada tanda tanya yang begitu besar dalam hati dian terhadap Arya yang kini iya rasakan arya menyimpan satu rahasia.

Arya terus mengikuti langkah dian sampai Arya ikut masuk ke dalam rumah dian." Rumah nya cukup bagus juga rapih dan elegan.!" Gumam arya saat pandangan mata nya mengitari seluruh sudut rumah dian wajah nya menunjukan rasa takjub melihat rumah dian yang tidak terlalu besar tetapi begitu moderen dan rapih itu.

Aaaah Lebih baik aku mandi dulu biar lebih segar badan ku ini.!" Gumam dian sembari melangkah ke arah kamar nya arya terus mengekor di belakang dian tapi langkah nya terhenti kala dian membuka pintu kamar lalu masuk dan membiarkan pintu itu tetap terbuka karena dia berpikir hanya tinggal sendiri di rumah karena indra suami nya sedang di luar kota.

Dian benar benar tak melihat aku lagi seperti tadi di rumah saat berada di rumah ku.!" Arya masih berdiri di depan pintu kamar dian dia ragu apakah akan masuk atau hanya menunggu di luar." Dengan langkah kaki yang sedikit gemetar arya pun masuk mengikuti dian yang sudah lebih dulu masuk.

"Sebenar nya arya itu ganteng juga dan gagah lagi.!" Seandainya saja aku belum menikah pasti aku mau menjadi kekasih nya dia," Aaaah mikir apa sih aku ini.!" Monolog dian pada diri nya sendri dengan menggeleng kan kepala nya dan berdiri mematut di depan kaca besar yang ada di kamar nya itu," Perlahan dia membuka satu persatu kain yang menempel di tubuh nya smpai semua nya terlepas.

Deg

Jantung arya seolah berhenti sejenak kala mendengar ucapan Dian tentang dirinya wajah Arya seketika itu juga menegang kedua mata nya membulat sempurna kala melihat Dian yang sedang mematut diri di depan kaca tanpa sehelai benangpun menutupi tubuh indah nya itu," Dian pun menoleh ke belakang seolah merasakan pandangan mata arya pada diri nya yang sedang mematut diri di depan kaca.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!