Maaf ya kalian nunggu lama.!" Suara Nenden memecah suasana yang sempat tegang antara Dian dan Arya sembari menyeret koper kecil nya dan langsung duduk di sebelah kiri Arya.
Non makan siang nya sudah siap mari non den.!" Bi Inah menghampiri ketiga nya dan mempersilakan ketiganya untuk makan siang karena masakan yang di siapkan bi Inah telah matang.
Iya bi terimakasih ya bi.!" Ucap Nenden pada bi Inah." Ayo mba sayang kita makan dulu.!" Ajak Nenden sembari melangkah ke arah meja makan yang telah di siapkan oleh bi Inah.
Mereka pun makan bersama di meja makan tanpa ada sedikit pun percakapan antra ketiga nya sampai selesai makan.
Mmmh nikmat juga masakan bi Inah yang.!" Ucap Arya menilai masakan yang baru iya habiskan itu.!" Iya bi Inah memang koki terbaik di rumah ku ini sayang.!" Ucap nenden pada arya."
Sementara Dian hanya diam tak berkomentar sedikit pun karena di hati nya masih gelisah teringat tatapan tajam lelaki itu." Di sisi lain lelaki setengah baya yang tadi menatap Arya dan juga Dian sedang merencanakan sesuatu dalam diam nya dan dia bergumam pada diri nya sendri." Sialan ternyata dia masih selamat bahkan kondisi nya juga tampak sehat tidak kekurangan satu pun dari badan nya." Tanpa sepengetahuan Nenden ternyata di balik musibah yang di alami Nenden itu ada campur tangan nya.
Sayang aku nginap lagi ya di rumah kamu.!"
Setelah makan siang bersama itu Nenden berniat ikut kembali ke rumah kecil Arya."Pakah kamu tidak akan kuliah lagi yang.?" Tanya Arya pada Nenden dengan menautkan kedua alisnya."
Aku memang sedang cuti sayang dan aku juga akan mengerjakan deskripsi dari kampus di rumah kamu sayang.!" Nenden menjelaskan pada Arya."
Kamu kenapa sayang sedari tadi kamu diam saja apakah ada yang salah dengan badan kamu.!" Tanya Arya pada Dian sembari menyentuh kening Dian memastikan kondisi badan Dian karena Arya takut kalau nanti Dian sakit."
Wajah Dian tapak bersemu merah dan hati sangat senang di perhatikan oleh arya sedemikian rupa." Aku tidak apa-apa hanya merasa kurang enak saja badan aku sayang.!" Jelas Dian pada Arya yang terlihat menghawatirkan nya berharap agar Arya semakin memperdulikan nya.
Kalau begitu sebaik nya kita segera pulang aja sayang.!" Ajak Arya menanggapi ucapan Dian Arya tak mau terjadi sesuatu pada Dian Arya sengaja merubah panggilan nya saat di depan Nenden." Hati Arya juga mulai gelisah saat teringat pada lelaki yang menatap diri nya tajam tadi.
Ya sudah sayang kita jalan sekarang saja ya!." Ajak Nenden yang juga merasa khawatir pada Dian.!"
Setelah Nenden berpamitan pada bi Inah dan mengatakan akan ada tugas dari kampus nya," Nenden mengatakan bahwa tidak akan pulang ke rumah selama setengah bulan kedepan nya," Mereka pun kembali pulang ke rumah arya," Saat di perjalanan mereka melihat sebuah kerumunan di tengah jalan menghalangi pengendara yang akan lewat.
Sepertinya ada kecelakaan mba.!" Tanya Arya yang di bonceng oleh dian." Iya sayang.!" Jawab Dian singkat dan mengaguk kan kepala nya.' Nenden yang di depan mereka sudah menghentikan motor nya dan berjalan menghampiri kerumunan warga tersebut.
Kita berhenti dulu mba!." Pinta arya." Dian menghentikan motor nya dan memasang standar samping nya," Arya bergegas menyusul Nenden setelah turun dari motor di ikuti Dian di belakang nya.
Permisi pak ini ada apa yah ramai ramai.!" Tanya Nenden pada salah satu warga yang ada di kerumunan itu setelah Nenden lebih dulu sampai di kerumunan warga tersebut.
Itu non ada korban tabrak lari non.!" Terang lelaki tua menjawab pertanyaan dari Nenden." Arya yang mendengar ucapan lelaki tua itu langsung masuk ke dalam kerumunan warga untuk melihat nya.
Terlihat seorang lelaki dan perempuan tergeletak di jalan yang kata nya korban tabrak lari itu masih belum ada yang berani mengakat nya ke pinggir jalan dan hanya menjadi tontonan warga." Loh bapak bapak kenapa di biarkan tergeletak di tengah jalan begini bapak bapak.!" Tanya Arya tampak kesal setelah melihat nya," Karena tak ada salah satu pun dari banyak nya orang yang berinisiatif untuk memindahkan Korban tabrak lari tersebut ke pinggir jalan.
Ayo bapak bapak kita angkat dan pindah kan ke pinggir," Ucap lelaki yang seperti nya sedikit berpengaruh di tempat itu mengajak warga untuk memindahkan kedua korban tabrak lari itu ketepian jalan agar tidak menggangu pengendara yang akan melalui jalan tersebut." Wah pak RT seperti nya kedua pasangan ini terluka cukup serius pak.!" Ujar salah satu warga setelah menepikan kedua korban itu ke pinggir jalan memberi tahu pada lelaki tadi yang menyuruh warga memindahkan kedua orang itu.
Biar saya telpon ambulan dulu ya.!" Ucap pak RT menanggapi ucapan warganya tadi." Seperti nya bisa terlambat pak RT karena jarak nya cukup jauh untuk tiba kesini tepat waktu pak.!" Ucap warga kembali memberitahu pak RT nya." Terus harus bagai mana sekarang bahkan polisi saja sampai sekarang belum juga datang.?" Ucap Pak RT dengan kawatir melihat kondisi kedua korban itu.
Permisi pak RT bolehkah saya memeriksa nya.?"
Ucap Arya setelah melihat kebingungan para warga dan juga pak RT nya."Silakan dek.!" Jelas pak RT mempersilakan Arya untuk memeriksa kondisi keduanya.
Hey Hey Hey..!" Berhenti kau bocah ingusan.!"
Teriak seorang lelaki yang baru datang langsung menegur dan menghentikan arya yang akan memeriksa kedua korban tersebut." Ini bukan main-main bocah kamu lihat kaki lelaki itu patah dan lengan wanita itu juga patah.!" Ucap nya dan berjongkok di sisi kedua korban tersebut dengan begitu arogannya seolah olah dia yang paling tahu dengan kondisi korban tersebut.
Maaf pak aku hanya ingin memastikan kondisi nya apakah ada luka yang mengancam nyawa nya atau tidak pak.!" Jelas Arya sembari meminta maaf pada lelaki tersebut.
Cek Cek CK.
Kebiasaan buruk si Kurdi masih saja arogan.!" Pak RT berdecak dan bergumam kesal melihat kelakuan pak Kurdi tukang pijat di desa itu." Biar aku menangani nya nya saja bocah dan kamu perhatikan baik baik orang tua yang sedang bekerja ini!." Ucap pak Kurdi pada Arya dengan percaya diri dan arogan nya.
Silakan saja pak.!" Jawab Arya singkat karena tak mau berdebat saat akan menolong orang," Dengan terus memperhatikan pak Kurdi Arya merapal mantra tebus pandang nya guna memindai kondisi lelaki korban kecelakaan itu," Begitu jelas terlihat oleh Arya otot pembuluh darah itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments