Aku penasaran bagai mana sih tubuh wanita itu saat tidak mengenakan apa apa apakah sama seperti diriku ini.?" Gumam Arya sangat penasaran Arya pun langsung kembali merapal kan mantra menghilang nya." Dengan berjalan perlahan dan membuka pintu kamar dan menutup nya kembali tapi arya tak keluar dari dalam kamar dia masih berdiri di ambang pintu yang telah iya tutup kembali.
Karena arya yang tidak pernah bergaul dengan lawan jenis seperti kebanyakan teman sebaya nya dan tak pernah mempunyai yang nama nya hp sampai sekarang dia beranjak dewasa sehingga Arya saat ini sangat penasaran.
Setelah Dian mendengar suara pintu terbuka dan di tutup kembali Dian pun menoleh dan memastikan kalau Arya sudah benar-benar keluar dari kamar nya," Dian tak menaruh rasa curiga sama sekali pada arya dia pun mulai berdiri dan mengerenyitkan dahi nya karena merasakan kaki kiri nya masih ada rasa linu walau pun sebenar nya sudah sembuh.
Ahhh kenapa dia tidak peka dengan ucapan ku tadi itu," Padahal aku berharap sekali dia tetap ada di sini menemani aku.!" Dian berbicara pada diri nya sendiri dan kembali berucap.
Kenapa di saat aku membutuhkan seseorang yang aku butuhkan di samping ku justru yang ada bukan sosok suami ku melain kan arya yang bukan siapa-siapa aku.!" Ucap Dian dan mematut di depan cermin yang ada di meja rias nya itu.
Arya yang mendengar ucapan Dian hati nya mendadak berdebar tak menentu darah nya berdesir. dia berjalan mendekat pada Dian yang mulai melucuti satu persatu kain yang menutupi tubuh nya.
Arya apakah kamu tahu tentang perasaan ku selama ini terhadap kamu arya.?" Sebelum semuanya dia lepas dian kembali menoleh ke arah pintu kamar nya dan berbicara pelan dengan wajah yang begitu mengharapkan kehadiran seseorang di sisi nya.
Deeeeg
Jantung arya seakan berhenti sejenak saat telinga nya mendengar kembali perkataan Dian yang membuat Arya seketika mematung dengan mata membulat sempurna." Apakah aku tidak salah mendengar apa yang barusan mba Dian ucap kan itu," Apakah perhatian yang selama ini dia tunjukan itu bukan hanya rasa peduli dengan tetangga semata tapi karena dia menyukaiku sedari dulu.?" Gumam Arya dengan terus memperhatikan Dian yang masih mematut di depan kaca.
Aaaaah sudah lah ebih baik sekarang aku mandi biar badan ku segar dan mudah mudahan rasa ngilu ini cepet hilang.!" Setelah Dian berucap dan melepaskan semua yang masih tersisa di tubuhnya Dian pun mulai berjalan ke kamar mandi dengan tertatih tatih karena kaki kiri nya terasa ngilu.
Ternyata wanita itu memang berbeda dengan serang lelaki.!" Dengan mata membulat sempurna Arya terus memperhatikan Dian dengan seksama saat Dian melepaskan apa yang tersisa di tubuh nya Arya pun menelan liur nya tenggorokan nya terasa kering saat melihat kedua bukit kembar yang mencuat dan ladang yang di hiasi dengan rumput halus itu."
Haamm Seger nya.!" Ucap Dian saat seluruh tubuh nya di siram air." Terdengar gemericik air di dalam kamar mandi sesaat setelah dian masuk ke dalam kamar mandi.
Arya kembali melangkah ke arah kamar mandi yang pintu nya terbuka karena Dian sengaja tak menutup pintu nya karena Dian berpikir kalau Arya sekarang sedang menunggu nya di luar kamar.
Sunyi Sepi Selalu menghiasi."
Indahnya malam tanpa.!"
Kehadiran dirimu," Kekasih.!"
Arya memperhatikan Dian yang sedang di guyur air yang keluar dari shower yang iya nyalakan dan menyanyi kan syair lagu. Badan kamu bagus banget mba dan sura kamu juga begitu merdunya mba.!"
Gumam Arya sembari tangan nya memegangi dada nya yang semakin lama semakin berdebar aliran darah nya terasa berdesir dan memanas karena Arya menyaksikan secara langsung Dian yang sedang mandi dan berdendang menyayikan syair lagu.
Kenapa aku seperti sedang di perhatikan yah.?" Ahhh mungkin hanya perasaan aku saja kali yah.!" Tapi kalu memang Arya ada di sini juga aku tidak akan merasa keberatan sama sekali justru aku malah senang di lihat arya saat seperti ini.!" Dian membatin dan langsung menoleh ke arah pintu kamar mandi yang sengaja tak iya tutup itu!."
Tapi dia menggeleng kan kepala nya dan kembali membilas tubuh nya yang penuh dengan busa sabun dan posisi nya sengaja dia menghadap ke arah pintu setelah semua nya dirasa bersih dian pun mematikan shower nya."Dian mulai berjalan dengan masih terpincang pincang tapi sebelum keluar dia berteriak memanggil arya karena dia lupa membawa handuk atau kimono mandi nya.
Arya....!" Arya.....!" Arya.....!"
Teriak Dian memanggil arya di balik pintu kamar mandi menjulurkan kepala nya.
Arya yang sedari tadi berada di kamar pun tersentak dalam lamunan nya dan berjalan ke arah pintu dan membuka sembari merapal kembali untuk kembali menampakan diri nya kembali.
I iya mba ada apa.?"
Dengan tergopoh-gopoh nya Arya menghampiri dan bertanya pada Dian yang masih berdiri di ambang pintu dengan mengangkat satu kaki nya dengan keadaan polos tubuh dan rambut nya basah.
Tolong ambil kan aku handuk di dalam lemari ar.!"
Suara dian bergetar karena dian baru kali ini di pandang oleh Arya dengan keadaan polos dan kedua tangan nya menutupi kedua harta berharga nya Dian meminta tolong pada arya yang melongo di depan nya.
"Iiya mba."
Arya pun jadi terbawa gugup dengan melihat Dian yang berdiri dengan satu kaki dan menutupi kedua aset berharga nya.
Ini mba handuk nya.!"
Dengan berjalan mendekat arya menyodorkan handuk putih pada dian yang terlihat muali menggigil karena dingin." Iya terimakasih ar kamu balik badan ar.!" Wajah Dian bersemu merah antara senang dan malu yang iya rasa," Senang karena dia dilihat langsung oleh Arya dalam ke adaan polos seperti saat ini Dian berucap dengan menggigil karena dingin dan menerima handuk yang di sodorkan Arya
"Arya!.""
Dian kembali bersuara lirih setelah melilitkan handuk di tubuh nya itu karena saat dia akan melangkah dian merasakan rasa ngilu pada tulang nya belum juga reda.!" Iya mba apakah kaki nya masih terasa ngilu mba.?" Tanya Arya setelah dia berbalik menghadap ke arah Dian dan melangkah mendekati nya.
"Iyaah ar!." Jawab Dian singkat dengan wajah meringis menahan rasa ngilu pada kaki nya."
"Ayo biar aku papah mba.!" Arya tanpa rasa sungkan lagi terhadap Dian langsung melingkar kan tanggan nya memeluk Dian dari samping untuk memapah nya," Namun saat akan keluar dari dalam kamar mandi kaki nya terpeleset karena ujung handuk yang Dian kenakan tak sengaja terinjak oleh nya.
Wajah keduanya pun kini seperti kepiting rebus apa lagi Dian yang kini kembali polos dan berada di atas Arya begitu rapat karena Arya masih memeluk nya.
Maaf mba aku tak memperhatikan langkah kaki aku dan handuk mba terinjak oleh aku mba.!" Suara arya memecah kecanggungan mereka berdua saat ini karena bibir mereka berdua hampir berciuman."
"Iya ar," Kalau pun itu di sengaja juga ngga apa-apa ar aku suka ko.!" Ucap Dian lirih dan sengaja menggoda arya."
Inilah yang aku tunggu tunggu dan aku inginkan dari kamu Arya ayo lah arya cium aku arya.!" Dengan wajah semakin bersemu merah dian berucap dalam hati nya Dian benar benar sangat senang karena bisa begitu dekat nya dian dengan Arya dan berharap bisa lebih dari sekedar dekat.
Wajah Arya seketika terlihat menegang dan memerah karena salah tingkah tak tahu harus berkata apa lagi karena ini kali pertama nya dia di tindih seorang wanita cantik dan dengan kondisi polos tanpa sehelai benang pun menutupi nya," Joni Arya yang semula tenang langsung bereaksi mengembang sempurna menyesakan celana yang Arya kenakan.
Dian yang merasakan ada perubahan di bawah pusar nya itu iya semakin senang dia berharap bisa merasakan joni Arya masuk dalam ladang nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments