BAB 18 - Kebebasan?

“GIOVANNII!!”teriak Zea yang tidak terima tiba-tiba dimasukkan ke dalam mobil secara paksa.

Gila saja.

Sementara Giovanni tidak peduli dengan jeritan Zea yang memekakkan telinga. Dia hanya terus menyupir.

"Sungguh kau tidak benar-benar akan menjualku kan?!" Gadis itu masih panik dengan argumen jual-menjual.

Setelah didandani sedemikian cantik, benarkah gadis itu akan dijual? Padahal baru saja merasa tenang karena Rosa bilang Giovanni adalah orang yang akan menepati janjinya.

Giovanni tidak menjawab dan fokus menyetir, menyusuri hutan-hutan yang semakin jauh dari mansion. Kali ini Zea dapat melihat dengan jelas dari kaca mobil sejauh apa mereka melaju melewati kerumunan pohon pinus.

Sepanjang jalan, pemandangan yang dilihat masihlah pohon-pohon berjejer. “Kau ingin membawaku kemana?"

“Duduk diam di sana dan kau akan mengetahuinya,"ucap Giovanni dengan santai.

Lelaki itu melirik Zea sekilas untuk mengagumi kecantikan gadis itu, tanpa sadar seolah senyum tipis terbentuk di bibir Giovanni.

"Kau tidak benar-benar akan menjualku kan? kau akan menepati janjimu kan?? Rosa bilang kau adalah orang yang akan memegang kata-katamu. Benar begitu kan?" Zea terus bertanya untuk memuaskan rasa penasaran gadis itu.

"Kenapa kau begitu takut jika aku menjualmu? Kau bahkan tidak merasa takut sama sekali saat dijual padaku,"tegas Giovanni yang seperti membuat Zea tersadar akan sesuatu.

Benar juga.

Dulu Zea memang takut saat paman dan bibinya akan menjualnya kepada seorang mafia untuk bayaran hutang. Tapi, tempat laun Zea malah merasa nyaman di mansion itu. Walaupun usahanya untuk kabur selalu gagal.

Zea hanya merasa tidak memiliki jalan keluar lagi dan pasrah ...

... atau memang dia memiliki sebuah perasaan lain untuk Giovanni Alteza?

Gadis itu memandangi Giovanni dari samping yang memperlihatkan hidung mancung lelaki itu dan sirat keseriusan yang tidak pernah lepas.

Namun, saat pikirannya membisikkan tentang kemungkinan perasaan pribadi Zea untuk Giovanni, Dia segera menggelengkan kepalanya untuk menangkal semua pemikiran itu.

Mobil terus melaju menyusuri jalanan sempit yang Zea tidak tahu tempat apa itu. "Di mana ini? Kau tidak berniat membuangku kan?"

"Membuang? bukankah kau yang menginginkan kebebasan?"

"Apa?! Bukan seperti itu maksudku. Punya karena aku mengatakan itu, kau jadi akan membebaskanku dengan cara membuangku ke tengah hutan atau ke lereng gunung?" Mata Zea terbelalak.

Ada gila-gilanya Giovanni akan membuang Zea di tengah hutan atau mungkin di lereng gunung.

Lelaki itu selalu punya cara untuk membuat Zea merasa ketakutan.

"Jika itu bisa membuatmu diam, mungkin iya." Giovanni menarik sebelah sudut bibirnya.

"Kurang ajar!  Padahal aku sudah patuh padamu! Seharusnya aku tidak mendapatkan hukuman lagi!"pekik Zea merasa tidak adil.

"Baiklah aku memuji kepatuhanmu, hebat sekali." Giovanni melirik ke samping, melihat wajah cemberut Zea yang imut.

Tidak kemudian mobil itu berhenti di sebuah tempat yang juga masih dikelilingi oleh pohon-pohon tinggi tapi

Giovanni membukakan pintu penumpang dan mempersilahkan Zea untuk keluar. Saat keluar dari mobil Zea bisa merasakan semilir angin laut.

Giovanni segera menarik gadis itu untuk berjalan di sampingnya. Butuh beberapa meter mereka berjalan hingga kaki Zea yang berbalut sandal putih menginjak pasir.

Gadis itu bisa melihat pemandangan laut yang indah di depan sana serta semilir angin yang semakin berhembus kencang menyibak rambutnya.

"Pantai? Untuk apa kau membawaku ke pantai?" Zea langsung menolehkan kepalanya ke arah Giovanni.

Kenapa tiba-tiba sekali??

Giovanni memakai kacamata hitamnya, lalu melirik Zea. "Memberimu kebebasan."

Setelah mengatakan itu, Giovanni berjalan maju ke depan meninggalkan Zea sendirian di sana terpaku dengan kata-kata Giovanni barusan. “Kebebasan?”

Zea bisa melihat punggung kekar Giovanni dari di belakang meninggalkannya pergi menuju air laut. Zea masih berkelana dengan pikirannya, untuk apa seorang Giovanni mengurungnya di dalam Mansion seperti burung Dalam sangkar malah memberikannya kebebasan.

Rasanya aneh.

Namun tidak lama kemudian seseorang memanggil namanya.

"Halo Nona Zea!! Ayo kita bermain di pantai."

Itu adalah Rossa yang telah menggunakan baju renang dengan tangan kirinya menggandeng seorang lelaki, kata lain dan tak bukan adalah Federico yang menatap dengan wajah datar seperti biasanya.

Zea ternganga.

Bahkan dua pelayan itu ada di sini juga.

Sebenarnya apa yang terjadi? Apa yang ingin ditunjukkan Giovanni padanya? Lelaki itu selalu membuat Zea bingung.

Rosa segera berjalan mendekati Zea menarik tangannya untuk mendekati bibir pantai. "Ayo bermain."

Hingga ketika sampai di bibir pantai, Rossa menyipratkan air ke arah Zea untuk menarik perhatiannya agar melakukan hal yang sama.

Namun, arah pandangan Zea malah menangkap Giovanni yang duduk bersantai dan menyaksikannya dibalik kacamata hitam.

"Ayo Nona Zea." Rossa mendekati Zea dan melihat arah pandang gadis itu. "Oh ternyata kau sudah memandangi Tuan Altezza, apa sekarang kau sadar betapa tanpanya dia?? Betapa manisnya dia menyewa seluruh tempat di pantai ini hanya untuk memanjakanmu." Rossa menyikut lengan Zea dengan pandangan mata menggoda.

"Apa??menyewa??"

Zea terkejut.

Giovanni menyewa tempat ini??

Tapi, di sana juga ada beberapa orang yang bermain air. Tidak sepi sama sekali.

"Kau pasti berbohong lagi, ke tempat ini disewa oleh Giovanni. Harusnya sepi dan hanya kita saja kan di sini?"tanya Zea pada Rossa yang masih senyum-senyum sambil menatap Zea dan Giovanni secara bergantian.  "Hai kau mendengar atau tidak?"

"Iya ya aku mendengarmu."

"Apa buktinya kalau tempat ini benar-benar disewa oleh Giovanni? Lihat saja, yang ada di sini bukan hanya kita." Zea mengulangi kembali pertanyaannya karena merasa tadi Rossa tidak mendengarnya.

"Kau lihat orang-orang di sini semuanya merupakan orang suruhan Tuan Altezza, mereka semua kaki tangan Alteza. Ada beberapa yang berasal dari instansi bodyguard milik Alza grup,"jelas Rosa.

“Apa?! Jadi mereka semua adalah ...” Zea mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru pantai dan menyadari kalau mereka tidak benar-benar menikmati pantai ... tapi, lebih ke posisi berjaga.

Rossa tersenyum kuda sambil menaikturunkan alisnya. 

"Romantis sekali bukan? Tuan Altezza melakukan semua ini hanya untukmu."

Seorang Giovanni bahkan menyewa tempat wisata hanya untuk Zea? Tapi, untuk apa? Kenapa? Zea bertanya-tanya dalam pikirannya sambil menatap Giovanni yang sedang bersantai.

Saat fokus matanya terpaku pada Giovanni, lelaki itu tiba-tiba menoleh dan membuat pandangan mata mereka bertemu.

Zea terbelalak saat lelaki itu malah berjalan mendekatinya. Sementara Rosa malah kegirangan memuja-muja sosok Giovanni.

Setelah Giovanni telah sampai dan berdiri di depan Zea. Lelaki itu menatap menatap Zea dengan pandangan tajam. Aura yang membuat bulu kuduk Rosa bergidik lalu perlahan-lahan mundur memberikan ruang untuk Zea dan Giovanni.

"Kenapa menatapku sejak tadi? Ada yang ingin kau bicarakan?”

"Untuk apa kau membawaku ke tempat seperti ini? Bahkan rela menghabiskan uang demi menyewa?"

Giovanni terkekeh, mendekatkan wajahnya ke arah Zea hingga gadis itu mampu merasakan hangatnya hembusan nafas Gio. Lelaki itu bersmirk, "Bukankah kau yang menginginkan kebebasan?"

Zea terbelalak.

Terpopuler

Comments

Leo

Leo

eeh Giovanni ngaku deh sebenernya udah suka ke zea duluan kan

2025-03-03

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 - Hutang
2 Bab 2 - Malam Pertemuan
3 Bab 3 - Zea adalah Properti
4 BAB 4 - Mimpi Buruk
5 BAB 5 - Sisi Sang Mafia
6 BAB 6 - Mencoba Mencari Jalan Keluar
7 BAB 7 - Jalan Keluar di Depan Mata
8 BAB 8 - Taktik Kabur
9 BAB 9 - William
10 BAB 10 - Pertarungan
11 BAB 11 - Ketegangan
12 BAB 12 - Rantai Kehidupan
13 BAB 13 - Belenggu Giovanni Altezza
14 BAB 14 - Peraturan dan Janji
15 BAB 15 - Percobaan Membujuk
16 BAB 16 - Kebebasan Manis
17 BAB 17 - Perawatan
18 BAB 18 - Kebebasan?
19 BAB 19 - Kenangan Indah
20 BAB 20 - Serangan Dadakan
21 BAB 21 - Sesuatu di Antara Mereka
22 BAB 22 - Dugaan
23 BAB 23 - Pelayan Menyebalkan
24 BAB 24 - Giovanni Kembali
25 BAB 25 - Ciuman?
26 BAB 26 - Naik Tingkat Menjadi Wanitaku
27 BAB 27 - Taman Terbengkalai Milik Giovanni
28 BAB 28 - Berhenti Penasaran!
29 BAB 29 - Mereka dan Malam
30 BAB 30 - Rencana
31 BAB 31 - Ledakan
32 BAB 32 - Kecurigaan
33 BAB 33 - Kepergian Giovanni
34 BAB 34 - Kejadian Mendebarkan
35 BAB 35 - Kecerdasan Giovanni Alteza
36 BAB 36 - Tipu Daya
37 BAB 37 - Ancaman William
38 BAB 38 - Penderitaan
39 39 - Aku bukan properti!!
40 BAB 40 - Makan
41 BAB 41 - Perasaan Giovanni
42 BAB 42 - Ledakan Dibalas Ledakan
43 BAB 43 - Satu Langkah Bertemu Denganmu
44 BAB 44 - Padahal Tinggal Sebentar Lagi Aku Bisa Bertemu Denganmu
45 BAB 45 - Giovanni Lebih Baik Daripada William
46 BAB 46 - Sebuah Cara
47 BAB 47 - Menukar Nocturne dengan Zea
48 BAB 48 - Siapa yang akan mendapatkannya?
49 BAB 49 - Usaha Kabur yang Sia-sia
50 BAB 50 - Luka Pengorbanan
51 BAB 51 - Pengorbanan Zea
52 BAB 52 - Lembar Persetujuan Pernikahan
53 BAB 53 - Jangan Tinggalkan Aku
54 BAB 54 - Ciuman Kerinduan
55 BAB 55 - Kebimbangan Hati
56 BAB 56 - Karena hanya kau yang aku inginkan
57 BAB 57 - Aku Mencintaimu
58 BAB 58 - Senyuman Giovanni
59 BAB 60 - Sarapan Romantis
Episodes

Updated 59 Episodes

1
BAB 1 - Hutang
2
Bab 2 - Malam Pertemuan
3
Bab 3 - Zea adalah Properti
4
BAB 4 - Mimpi Buruk
5
BAB 5 - Sisi Sang Mafia
6
BAB 6 - Mencoba Mencari Jalan Keluar
7
BAB 7 - Jalan Keluar di Depan Mata
8
BAB 8 - Taktik Kabur
9
BAB 9 - William
10
BAB 10 - Pertarungan
11
BAB 11 - Ketegangan
12
BAB 12 - Rantai Kehidupan
13
BAB 13 - Belenggu Giovanni Altezza
14
BAB 14 - Peraturan dan Janji
15
BAB 15 - Percobaan Membujuk
16
BAB 16 - Kebebasan Manis
17
BAB 17 - Perawatan
18
BAB 18 - Kebebasan?
19
BAB 19 - Kenangan Indah
20
BAB 20 - Serangan Dadakan
21
BAB 21 - Sesuatu di Antara Mereka
22
BAB 22 - Dugaan
23
BAB 23 - Pelayan Menyebalkan
24
BAB 24 - Giovanni Kembali
25
BAB 25 - Ciuman?
26
BAB 26 - Naik Tingkat Menjadi Wanitaku
27
BAB 27 - Taman Terbengkalai Milik Giovanni
28
BAB 28 - Berhenti Penasaran!
29
BAB 29 - Mereka dan Malam
30
BAB 30 - Rencana
31
BAB 31 - Ledakan
32
BAB 32 - Kecurigaan
33
BAB 33 - Kepergian Giovanni
34
BAB 34 - Kejadian Mendebarkan
35
BAB 35 - Kecerdasan Giovanni Alteza
36
BAB 36 - Tipu Daya
37
BAB 37 - Ancaman William
38
BAB 38 - Penderitaan
39
39 - Aku bukan properti!!
40
BAB 40 - Makan
41
BAB 41 - Perasaan Giovanni
42
BAB 42 - Ledakan Dibalas Ledakan
43
BAB 43 - Satu Langkah Bertemu Denganmu
44
BAB 44 - Padahal Tinggal Sebentar Lagi Aku Bisa Bertemu Denganmu
45
BAB 45 - Giovanni Lebih Baik Daripada William
46
BAB 46 - Sebuah Cara
47
BAB 47 - Menukar Nocturne dengan Zea
48
BAB 48 - Siapa yang akan mendapatkannya?
49
BAB 49 - Usaha Kabur yang Sia-sia
50
BAB 50 - Luka Pengorbanan
51
BAB 51 - Pengorbanan Zea
52
BAB 52 - Lembar Persetujuan Pernikahan
53
BAB 53 - Jangan Tinggalkan Aku
54
BAB 54 - Ciuman Kerinduan
55
BAB 55 - Kebimbangan Hati
56
BAB 56 - Karena hanya kau yang aku inginkan
57
BAB 57 - Aku Mencintaimu
58
BAB 58 - Senyuman Giovanni
59
BAB 60 - Sarapan Romantis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!