BAB 16 - Kebebasan Manis

"Tapi, Giovanni adalah orang kaya raya, untuk apa dia harus menjual gadis-gadis seperti ku?!"pekik Zea pada Rosa dengan frustasi.

"Ya, memang kaya, tapi untuk apa juga? Bukankah saat berbisnis perlu adanya keuntungan? Dengan menjual gadis-gadis, tuan Altezza bisa mendapatkan banyak keuntungan."

"Gila."

"Memang. Makanya, berhati-hatilah dengan Tuan Altezza, jangan mencoba melawannya atau kau rasakan akibatnya,"ucap Rosa penuh ancaman hingga kedua mata nya mendelik.

Sontak membuat Zea menelan salivanya susah payah. "Kau ..." Dia bisa melihat wajah Rosa yang terlihat menakut-nakuti Zea.

Rosa mengangguk-anggukan kepalanya. "Maka dari itu, menurut lah padanya. Maka hidupmu akan bahagia."

"Bahagia?! Tapi, kemarin dia berjanji tidak akan menjualku! Apakah Tuanmu itu tipe orang yang akan mengingkari janji?"tanya Zea penasaran, dia menatap lekat wajah Rosa.

Gadis berpakaian pelayan itu malah terkejut karena Tuan Altezza nya menjanjikan sesuatu pada Zea. "Dia menjanjikan itu padamu?"

Zea mengangguk.

Lalu Rosa menaruh tangannya di dagu, "Hm, aku jarang mendengar Tuan Altezza melakukan itu. Sepertinya kau adalah wanita yang spesial untuknya."

"Bukan itu pointnya, uh! Kau ini. Bukan soal aku spesial atau tidak, tapi tentang apakah Giovanni benar-benar dapat memegang janjinya, huh? Kau sudah lama bekerja dengannya kan.." Zea menatap mata Rosa dengan penuh rasa penasaran.

Membuat Rosa mundur beberapa langkah. "Baiklah-baiklah, walaupun sebenarnya aku tidak sering diminta datang ke mansion ini. Tapi, menurutku Tuan Altezza sangat bisa dipercaya. Sungguh."

"Sungguh??"

"Ya! Jika dia telah menjanjikannya padamu, dia tidak akan mengingkarinya."

Kedua sudut bibir Zea terangkat membentuk senyuman, mendadak perasaan lega mengisi dadanya. Sesuatu yang ia pertanyakan tentang Giovanni akhirnya terjawab—walaupun jawaban itu belum sepenuhnya akurat.

Tsk lama kemudian, mereka sampai di depan kamar mandi. "Masuklah."

Zea tersentak dan baru saja menyadari tentang itu. Dia sebenarnya berbohong merasa ingin buang air, itu hanya alasan agar bisa dilepaskan dari Giovanni namun gagal karena lelaki itu lebih pintar.

Zea menggaruk tengkuknya, "Ah, iya, ke kamar mandi.. aku sampai lupa."

"Kau ini .." Rosa menggelengkan kepalanya.

Zea masuk ke kamar mandi sebagai kedok agar tidak ketahuan dia berbohong.

"Tapi serius deh, Aku penasaran kalau Tuan Alteza bisa membawamu ke sini, kau pasti sangat spesial untuknya. Bagaimana jika Tuan Altezza menyukaimu?? Wah, itu akan menjadi kisah yang sangat hebat,"ucap Rosa penuh semangat dengan mata berbinar-binar.

Zea terbelalak saat mendengar argumen dari Rossa. Bagaimana mungkin orang seperti Giovanni Alteza bisa menyukainya??

"Kau membual, tidak mungkin Giovanni menyukaiku, apalagi menganggapku spesial."

"Bisa saja loh, aku memberimu harapan. Seharusnya kau senang, karena kau berpotensi menjadi kesayangan Giovanni alteza." Rosa menyunggingkan senyumnya.

“Kesayangan? Jika dia menganggapku kesayangan, apakah masuk akal Jika dia merantaiku seperti ini? Seharusnya dia membebaskanku dan tidak mengurungku di mansion ini seperti burung dalam sangkat,"timpal Zea.

Benar adanya.

Mana mungkin Zea adalah kesayangan Giovanni Altezza, lelaki itu saja tidak membiarkan Zea pergi barang sedikitpun.

"Hei, bukan begitu. Justru Tuan Altezza ingin menjagamu. Dia punya banyak musuh di luar sana dan dia tidak mau kau terluka jika keluar-keluar dari Mansion. Harusnya kau peka. Musuh Tuan Altezza selalu mengintai,"jelas Rosa bahkan jari telunjuknya sampai menunjuk langit.

Tiba-tiba Zea teringat oleh William. Lelaki itu tiba saat Zea baru saja keluar dari Mansion dan terlibat pertarungan dengan Giovanni. Lisensi sebagai ahli botani pun kini diragukan oleh Zea. Mungkinkah William merupakan salah satu musuh Giovanni?

Tidak lama kemudian dia keluar dari kamar mandi Mansion yang luasnya hampir sama seperti ruang tamu di rumah paman dan bibinya.

"Oh, sudah selesai? Tidak berniat menghayalkan dirimu dan Tuan alteza di dalam kamar mandi?" Ucap Rossa dengan nada menggoda dan menaik turunkan alisnya.

Pelayan gila.

"HEH!"pekik Zea.

Rosa terkikik geli. "Oh, suaramu menggetarkan gendang telingaku. Tidak apa-apa loh untuk berkhayal. Aku juga sering berkhayal menikmati malam bersama Frederico."

Benar-benar orang gila! Sembrono sekali mulutnya itu.

Zea yang mendengarnya bahkan malu sendiri. 

"Kau memang suka blak-blakan seperti itu saat bicara, ya?"ucap Zea masih ternganga sambil menatap netra Rosa.

"Ya beginilah aku, makanya tuan Altezza tidak tahan denganku."

Zea hanya membalas dengan terkekeh.

Rosa kembali menuntun Zea untuk kembali ke ruangan dia harusnya dirantai dan kembali mengoceh, "Kau tau fakta menariknya lagi?"

"Apa?"tanya Zea yang dia tau tampaknya fakta itu tidaklah penting.

Tapi, Zea masih juga bertanya!

"Tuan Altezza menyuruhku datang kembali kemari hanya untuk mengurus mu, menjadi pelayanmu. Bukankah itu terdengar manis??" Rosa kembali menggoda dengan menarik turunkan alisnya—sepertinya itu telah menjadi kebiasaannya.

“Apa? Tidak! Apa yang manis dari itu?”

Lagipula Giovanni yang membuatnya terantai seperti itu.

“Manis karena dia perhatian padamu.” Rosa mencolek lengan Zea. “Kapan lagi bisa diperhatikan oleh Tuan Altezza, aku sangat iri padamu.”

“Tida perlu iri karena tidak ada hal yang perlu diirikan."

“Bagaimana mungkin?? Padahal Aku selalu membayangkan tengah direbutkan oleh Tuan Altezza dan Federico ... aaaaa.” Rosa lompat-lompat kegirangan sendiri.

Membuat Zea yang melihatnya hanya mengerutkan kening.

Mereka terus berjalan hingga sampai kembali ke tempat semula harusnya Zea berada.

Giovanni masih bekerja di sana seperti sebelumnya—tidak berubah.

“Kau masih repot-repot duduk di sana membawa semua pekerjaan mu hanya untuk mengawasi ku?!”ucap Zea saat kakinya menginjak di lantai marmer itu.

Giovanni tidak mengalihkan pandangannya sama sekali dari laptop. “Ya. Dan kau masih saja berteriak padahal jarakku tidak begitu jauh.”

“Dengar Giovanni, sesulit itu kah melepaskanku?!”

Rosa dan Asher terbelalak saat Zea menyebut Giovanni Altezza hanya dengan namanya, tidak ada sebutan 'tuan' dan menyebut marga Giovanni. Benar-benar hanya nama.

"Jaga ucapanmu,"tegur Asher pada Zea.

Tapi, malah mendapatkan lirikan tajam dari Giovanni yang membuat Asher tertegun seketika.

"Tapi dia telah berani menyebut nama anda dengan ada yang tidak sopan."

"Bukan urusanmu untuk menegur nya juga." Giovanni masih menutup tajam Asher.

Sedangkan Asher merasakan perubahan pada tuanya itu. Biasanya tidak ada yang boleh memanggil nya dengan sebutan tidak sopan seperti itu. Tapi sepertinya ada pengecualian untuk Zea.

"Dimengerti tuan alteza, Saya tidak akan mengulanginya lagi."

Sementara Rosa menuntun Zea untuk kembali duduk di kursi dan kembali menguncinya.

"Kau benar-benar akan tetap merantaiku seperti ini?! Ini menyakitkan! Dasar tidak punya hati! Kejam!!"

Sudah keluar semua amukan Zea. Rasa takutnya menghilang seketika digantikan oleh kekesalan yang membuncah.

Saat Zea terus meronta dan berteriak, Giovanni hanya meliriknya sekilas dan kembali pada pekerjaannya.

Hingga langit mulai malam, Giovanni, Asher dan Rosa telah meninggalkan ruangan sementara Zea duduk di sana sendirian meratapi nasibnya. Dia kesal dan ingin pergi dari sana, melepaskan diri. Tapi, tidak bisa.

Zea frustasi, dia hampir ingin menangis melihat nasibnya sendiri.

Tapi, hal itu banyak membuatnya lelah dan memejamkan mata. Hingga lambat lain rasa kantuk menyerang dirinya.

Jam demi jam berlalu, Zea tertidur dengan posisi duduk yang sebenernya telah membuat gadis itu merasakan punggungnya sakit. Tapi, karena mengantuk dan kelelahan, rasa tidak nyaman itu menghilang.

Sampai Zea pun tidak sadar kalau malam itu Giovanni Alteza masuk ke dalam ruangan mendekati dirinya. Gio melihat Zea dengan ekspresi sedikit sendu tapi masih berbalut oleh wajah datarnya.

Perlahan-lahan Giovanni melepaskan semua kuncian rantai di tangan dan kaki Zea tanpa disadari oleh gadis itu. Lalu, Giovanni menggendong Zea ala bridal style.

Gio membaringkan Zea ke kamarnya, melihat begitu damainya Zea tertidur membuat seulas senyum tipis terbentuk di bibir Gio. Lelaki itu perlahan mendekatkan wajahnya lalu mengecup kening Zea singkat. Lalu dia pergi dari sana, menutup pintu dengan lembut agar tidak membangunkan Zea.

Itulah akhirnya, tanpa Zea meronta-ronta lagi. Giovanni telah melepaskan belenggu nya pada Zea.

Episodes
1 BAB 1 - Hutang
2 Bab 2 - Malam Pertemuan
3 Bab 3 - Zea adalah Properti
4 BAB 4 - Mimpi Buruk
5 BAB 5 - Sisi Sang Mafia
6 BAB 6 - Mencoba Mencari Jalan Keluar
7 BAB 7 - Jalan Keluar di Depan Mata
8 BAB 8 - Taktik Kabur
9 BAB 9 - William
10 BAB 10 - Pertarungan
11 BAB 11 - Ketegangan
12 BAB 12 - Rantai Kehidupan
13 BAB 13 - Belenggu Giovanni Altezza
14 BAB 14 - Peraturan dan Janji
15 BAB 15 - Percobaan Membujuk
16 BAB 16 - Kebebasan Manis
17 BAB 17 - Perawatan
18 BAB 18 - Kebebasan?
19 BAB 19 - Kenangan Indah
20 BAB 20 - Serangan Dadakan
21 BAB 21 - Sesuatu di Antara Mereka
22 BAB 22 - Dugaan
23 BAB 23 - Pelayan Menyebalkan
24 BAB 24 - Giovanni Kembali
25 BAB 25 - Ciuman?
26 BAB 26 - Naik Tingkat Menjadi Wanitaku
27 BAB 27 - Taman Terbengkalai Milik Giovanni
28 BAB 28 - Berhenti Penasaran!
29 BAB 29 - Mereka dan Malam
30 BAB 30 - Rencana
31 BAB 31 - Ledakan
32 BAB 32 - Kecurigaan
33 BAB 33 - Kepergian Giovanni
34 BAB 34 - Kejadian Mendebarkan
35 BAB 35 - Kecerdasan Giovanni Alteza
36 BAB 36 - Tipu Daya
37 BAB 37 - Ancaman William
38 BAB 38 - Penderitaan
39 39 - Aku bukan properti!!
40 BAB 40 - Makan
41 BAB 41 - Perasaan Giovanni
42 BAB 42 - Ledakan Dibalas Ledakan
43 BAB 43 - Satu Langkah Bertemu Denganmu
44 BAB 44 - Padahal Tinggal Sebentar Lagi Aku Bisa Bertemu Denganmu
45 BAB 45 - Giovanni Lebih Baik Daripada William
46 BAB 46 - Sebuah Cara
47 BAB 47 - Menukar Nocturne dengan Zea
48 BAB 48 - Siapa yang akan mendapatkannya?
49 BAB 49 - Usaha Kabur yang Sia-sia
50 BAB 50 - Luka Pengorbanan
51 BAB 51 - Pengorbanan Zea
52 BAB 52 - Lembar Persetujuan Pernikahan
53 BAB 53 - Jangan Tinggalkan Aku
54 BAB 54 - Ciuman Kerinduan
55 BAB 55 - Kebimbangan Hati
56 BAB 56 - Karena hanya kau yang aku inginkan
57 BAB 57 - Aku Mencintaimu
58 BAB 58 - Senyuman Giovanni
59 BAB 60 - Sarapan Romantis
Episodes

Updated 59 Episodes

1
BAB 1 - Hutang
2
Bab 2 - Malam Pertemuan
3
Bab 3 - Zea adalah Properti
4
BAB 4 - Mimpi Buruk
5
BAB 5 - Sisi Sang Mafia
6
BAB 6 - Mencoba Mencari Jalan Keluar
7
BAB 7 - Jalan Keluar di Depan Mata
8
BAB 8 - Taktik Kabur
9
BAB 9 - William
10
BAB 10 - Pertarungan
11
BAB 11 - Ketegangan
12
BAB 12 - Rantai Kehidupan
13
BAB 13 - Belenggu Giovanni Altezza
14
BAB 14 - Peraturan dan Janji
15
BAB 15 - Percobaan Membujuk
16
BAB 16 - Kebebasan Manis
17
BAB 17 - Perawatan
18
BAB 18 - Kebebasan?
19
BAB 19 - Kenangan Indah
20
BAB 20 - Serangan Dadakan
21
BAB 21 - Sesuatu di Antara Mereka
22
BAB 22 - Dugaan
23
BAB 23 - Pelayan Menyebalkan
24
BAB 24 - Giovanni Kembali
25
BAB 25 - Ciuman?
26
BAB 26 - Naik Tingkat Menjadi Wanitaku
27
BAB 27 - Taman Terbengkalai Milik Giovanni
28
BAB 28 - Berhenti Penasaran!
29
BAB 29 - Mereka dan Malam
30
BAB 30 - Rencana
31
BAB 31 - Ledakan
32
BAB 32 - Kecurigaan
33
BAB 33 - Kepergian Giovanni
34
BAB 34 - Kejadian Mendebarkan
35
BAB 35 - Kecerdasan Giovanni Alteza
36
BAB 36 - Tipu Daya
37
BAB 37 - Ancaman William
38
BAB 38 - Penderitaan
39
39 - Aku bukan properti!!
40
BAB 40 - Makan
41
BAB 41 - Perasaan Giovanni
42
BAB 42 - Ledakan Dibalas Ledakan
43
BAB 43 - Satu Langkah Bertemu Denganmu
44
BAB 44 - Padahal Tinggal Sebentar Lagi Aku Bisa Bertemu Denganmu
45
BAB 45 - Giovanni Lebih Baik Daripada William
46
BAB 46 - Sebuah Cara
47
BAB 47 - Menukar Nocturne dengan Zea
48
BAB 48 - Siapa yang akan mendapatkannya?
49
BAB 49 - Usaha Kabur yang Sia-sia
50
BAB 50 - Luka Pengorbanan
51
BAB 51 - Pengorbanan Zea
52
BAB 52 - Lembar Persetujuan Pernikahan
53
BAB 53 - Jangan Tinggalkan Aku
54
BAB 54 - Ciuman Kerinduan
55
BAB 55 - Kebimbangan Hati
56
BAB 56 - Karena hanya kau yang aku inginkan
57
BAB 57 - Aku Mencintaimu
58
BAB 58 - Senyuman Giovanni
59
BAB 60 - Sarapan Romantis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!