BAB 8 - Taktik Kabur

Saat Zea yakin dengan pintu kecil di taman mansion itu, dia segera menyusun rencana berniat untuk mengelabui Federico dibantu dengan ilmu beladiri yang ia miliki.

Rencana dimulai dengan Zea yang duduk di meja makan, dia telah menghabiskan setengah dari makanan yang telah disiapkan oleh Federico. Dia lalu meminta lelaki itu untuk datang dan mengecek soal makanannya yang terasa tidak enak.

"Kau tahu? aku tidak bisa menghabiskannya karena rasanya aneh,"ucap Zea mengelabui Federico.

Lelaki itu yang percaya saja pada Zea akhirnya mendekatkan tubuhnya ke meja makan.

"Padahal saya sudah yakin kalau makanan ini sesuai dengan selera anda." Fedrico masih belum menyadari maksud terselubung dari Zea.

Saat lelaki itu lengah mencicipi sisa makanan Zea, saat itu pula gadis itu langsung menarik tubuh Federico dan menjepitnya di meja, membuat lelaki itu tidak bisa bergerak. Namun fedrico bisa melawan dan membuat keadaan terbalik dengan Zea yang malah terjepit di meja makan tersebut.

"Apa yang kau lakukan? kenapa kau menyerangku?"tanya Frederico bingung, tangan kirinya masih menahan punggung Zea.

"Lepaskan aku ..." Zea mencoba memutar otaknya karena rencana itu tampaknya tidak berhasil. "Aku hanya mencoba melatih seni bela diriku, kau tahu aku adalah anak taekwondo yang memiliki sabuk hitam. Aku hanya mencoba saja, apakah aku bisa menjatuhkanmu dengan kekuatanku? Oh ternyata aku tidak bisa, kau sangatlah kuat. Aku melakukannya agar aku tidak lupa dengan teknik-tekniknya saja. Aku tidak benar-benar ingin menjatuhkanmu seperti tadi."

Fedrico menyipitkan matanya dengan dahi mengkerut, menatap penuh kecurigaan pada argumen Zea. Tapi lelaki itu malah melepaskan Zea begitu saja. "Jika yang kau berikan alasan itu adalah Tuan Alteza, kau tidak akan selamat. Tapi untuk kali ini aku akan memaafkanmu."

Zea menghela nafas, ternyata mudah juga menaklukkan Federico sang bawahan Giovanni Alteza itu. Namun tetap saja dia harus memikirkan cara bagaimana membuat Federico tidak terus-menerus mengekkorinya kemana-mana karena Zea harus keluar dari mansion itu secepat mungkin sebelum Giovanni Alteza menyadarinya.

Zea akhirnya menemukan sebuah cara baru untuk kabur dari Federico.

Setelah makan siang, Zea bertanya kepada Fedrico di mana dia bisa melatih ilmu bela dirinya dengan tenang. Saat Zea mengatakan itu Federico masih menimbang-nimbang sebuah tempat yang sekiranya cocok untuk Zea melatih seni bela dirinya.

"Kurasa ada sebuah ruangan yang cocok untukmu." Federico lalu bicara dengan nada santai tapi juga formal.

"Ah, sangat bagus. Tunjukkan aku tempatnya." Zea tersenyum sumringah, dia merasa rencananya akan berhasil. "Tapi yang aku inginkan adalah sebuah ruangan yang tertutup agar aku bisa fokus."

Federico mengangguk mengerti lalu mengantarkan Zea ke sebuah ruangan yang berada di bagian ujung kanan lantai 2 mansion itu. Lelaki itu dengan lihai membuka kunci ruangan.

Saat pintu terbuka dengan gerakan cepat Zea yang sejak awal sudah memasang kuda-kuda langsung menendang punggung Frederico hingga lelaki itu tersungkur masuk ke dalam ruangan. Dia langsung mengambil kunci tersebut dan menutup akses satu-satunya ruangan.

"Maafkan aku Fedrico tapi aku harus pergi dari mansion ini ... Dan aku tidak bisa melakukannya saat kau terus berada di sampingku. Kau bisa meminta ganti rugi kepada Tuanmu si Alteza itu. Katakan saja padanya aku tidak takut."

Lalu Zea berlari dengan kunci yang bergelantungan di tangannya. Tanpa gadis itu sadari sejak tadi CCTV terus memperhatikan gerak-geriknya. Jelas CCTV itu terhubung dengan ponsel milik Giovanni Alteza yang setelah menyadari propertinya mencoba melarikan diri, Gio segera mengakhiri pertemuan direksi hari itu dan bersiap kembali ke mansion.

Setelah meminta Asher untuk menyiapkan mobil. Di sepanjang perjalanan lorong perusahaan, Gio terus menyeringai dan bersmirk. Dia memikirkan hukuman macam apa yang pantas untuk gadis pembangkang seperti Zea.

Tak lama kemudian Asher datang menemui Gio. "Mobil anda sudah siap Tuan Altezza."

" Untuk sementara tolong tangani pekerjaanku di sini, analisis beberapa kontrak yang meminta kerjasama dengan Alza. Lalu kirimkan aku laporannya nanti malam."

Asher mengangguk dan memahami pekerjaannya. Hal itu sudah sering lelaki itu lakukan saat Giovanni sedang berada di dunia bawah atau saat Gio memakai topeng mafia.

Gio kemudian kembali melanjutkan perintahnya, "Hack Semua sistem yang ada di mansion. Jangan sampai gadis itu menemukan jalan untuk keluar."

"Dimengerti tuan Altezza."

Setelah mengatakan itu, Giovanni segera berjalan dengan langkah besar menuju mobil mewahnya dan membiarkan pekerjaan ditangani oleh Asher sekretarisnya yang paling kompeten, kepercayaan Giovanni.

Di dalam mobil Giovanni mengeluarkan sebelah pistol dari dashboard mobil. Bibirnya menyeringai kejam membayangkan hal yang mungkin akan diterima oleh Zea karena berani menentang perintahnya.

Tidak ada yang berani membangkang seperti itu, tidak tunduk pada kehebatan Giovanni. Tapi menurut Gio, Zea cukup berani.

\=\=

Sesuai dengan prediksi Giovanni, Zea menggunakan gawai yang ada di mansion itu untuk mencari tahu jalan keluar. Zea membuka Google maps tapi tidak menemukan apapun karena jaringan tiba-tiba low.

Seluruh listrik di mansion pun mendadak padam. Tapi itu tidak membuat Zea menyerah, Dia segera berlari saja ke area Taman mansion yang terbengkalai itu lalu berlari ke pintu kecil yang menghubungkan dengan dunia luar.

Zea membuka pintu itu dengan tergesa-gesa, takut kalau saja Giovanni benar-benar telah menyadari kalau Zea kabur dari mansion. Walaupun gadis itu telah mengurung Federico, Tapi tetap saja rasa takut itu selalu ada.

Saat pintu terbuka, Zea bisa melihat pemandangan di sekitarnya bukanlah Jalan Raya melainkan padang hutan dengan pohon pinus tinggi di sekitarnya..

"Sialan."

Zea melupakan satu fakta bahwa saat pertama kali dia dibawa ke sini malam itu sangat larut hingga dia tidak dapat melihat jalanan dengan jelas. Zea tidak menyangka kalau mansion itu benar-benar berada di tengah hutan yang tampaknya luasnya berakter-hektar.

“Sepertinya benar akan sangat sulit untuk keluar dari sini, tapi kau tidak boleh menyerah, Zea ... keputusanmu untuk keluar dari mansion itu sudah bulat dan tidak ada yang dapat menghentikan mu lagi, apapun yang terjadi aku akan menghadapinya. Bahkan binatang buas pun akan ku hadapi,” ucap Zea dengan penuh kesungguhan sampai tangannya terkepal ke langit.

Dengan seluruh tekadnya Zea berlari, yang bahkan Zea pun tidak tahu apakah hutan tersebut memiliki ujung, karena yang perlu dilakukan hanyalah berlari dan pergi sejauh-jauhnya dari mansion itu dan tidak lagi bertemu dengan Giovanni.

Sandal yang ia pakai untuk berlari pun terasa makin berat, duri-duri serta kerikil menghunus telapak kakinya. Sialan Dia merasakan sakit. Padahal dia belum cukup jauh dari mansion. Zea masih bisa melihat dengan jelas mansion tersebut.

" Ayo aku harus pergi dari sini."

Zea berhenti sejenak untuk mengistirahatkan kakinya. Dia duduk di rerumputan dengan kaki terbujur, Zea sesekali memijat kakinya sendiri dan melihat luka lecet di punggung kaki. Nafasnya juga terengah-engah. Saat dia hendak bangkit tiba-tiba seseorang berada di depannya dan menawari tangan untuk membantu Zea berdiri.

"Kau ... siapa?"

Zea melihat sosok pria berbadan tinggi dengan wajah tampan dan rambut bergelombang. Wajah itu tampak sangat asing untuknya namun pria itu tersenyum manis pada Zea.

Episodes
1 BAB 1 - Hutang
2 Bab 2 - Malam Pertemuan
3 Bab 3 - Zea adalah Properti
4 BAB 4 - Mimpi Buruk
5 BAB 5 - Sisi Sang Mafia
6 BAB 6 - Mencoba Mencari Jalan Keluar
7 BAB 7 - Jalan Keluar di Depan Mata
8 BAB 8 - Taktik Kabur
9 BAB 9 - William
10 BAB 10 - Pertarungan
11 BAB 11 - Ketegangan
12 BAB 12 - Rantai Kehidupan
13 BAB 13 - Belenggu Giovanni Altezza
14 BAB 14 - Peraturan dan Janji
15 BAB 15 - Percobaan Membujuk
16 BAB 16 - Kebebasan Manis
17 BAB 17 - Perawatan
18 BAB 18 - Kebebasan?
19 BAB 19 - Kenangan Indah
20 BAB 20 - Serangan Dadakan
21 BAB 21 - Sesuatu di Antara Mereka
22 BAB 22 - Dugaan
23 BAB 23 - Pelayan Menyebalkan
24 BAB 24 - Giovanni Kembali
25 BAB 25 - Ciuman?
26 BAB 26 - Naik Tingkat Menjadi Wanitaku
27 BAB 27 - Taman Terbengkalai Milik Giovanni
28 BAB 28 - Berhenti Penasaran!
29 BAB 29 - Mereka dan Malam
30 BAB 30 - Rencana
31 BAB 31 - Ledakan
32 BAB 32 - Kecurigaan
33 BAB 33 - Kepergian Giovanni
34 BAB 34 - Kejadian Mendebarkan
35 BAB 35 - Kecerdasan Giovanni Alteza
36 BAB 36 - Tipu Daya
37 BAB 37 - Ancaman William
38 BAB 38 - Penderitaan
39 39 - Aku bukan properti!!
40 BAB 40 - Makan
41 BAB 41 - Perasaan Giovanni
42 BAB 42 - Ledakan Dibalas Ledakan
43 BAB 43 - Satu Langkah Bertemu Denganmu
44 BAB 44 - Padahal Tinggal Sebentar Lagi Aku Bisa Bertemu Denganmu
45 BAB 45 - Giovanni Lebih Baik Daripada William
46 BAB 46 - Sebuah Cara
47 BAB 47 - Menukar Nocturne dengan Zea
48 BAB 48 - Siapa yang akan mendapatkannya?
49 BAB 49 - Usaha Kabur yang Sia-sia
50 BAB 50 - Luka Pengorbanan
51 BAB 51 - Pengorbanan Zea
52 BAB 52 - Lembar Persetujuan Pernikahan
53 BAB 53 - Jangan Tinggalkan Aku
54 BAB 54 - Ciuman Kerinduan
55 BAB 55 - Kebimbangan Hati
56 BAB 56 - Karena hanya kau yang aku inginkan
57 BAB 57 - Aku Mencintaimu
58 BAB 58 - Senyuman Giovanni
59 BAB 60 - Sarapan Romantis
Episodes

Updated 59 Episodes

1
BAB 1 - Hutang
2
Bab 2 - Malam Pertemuan
3
Bab 3 - Zea adalah Properti
4
BAB 4 - Mimpi Buruk
5
BAB 5 - Sisi Sang Mafia
6
BAB 6 - Mencoba Mencari Jalan Keluar
7
BAB 7 - Jalan Keluar di Depan Mata
8
BAB 8 - Taktik Kabur
9
BAB 9 - William
10
BAB 10 - Pertarungan
11
BAB 11 - Ketegangan
12
BAB 12 - Rantai Kehidupan
13
BAB 13 - Belenggu Giovanni Altezza
14
BAB 14 - Peraturan dan Janji
15
BAB 15 - Percobaan Membujuk
16
BAB 16 - Kebebasan Manis
17
BAB 17 - Perawatan
18
BAB 18 - Kebebasan?
19
BAB 19 - Kenangan Indah
20
BAB 20 - Serangan Dadakan
21
BAB 21 - Sesuatu di Antara Mereka
22
BAB 22 - Dugaan
23
BAB 23 - Pelayan Menyebalkan
24
BAB 24 - Giovanni Kembali
25
BAB 25 - Ciuman?
26
BAB 26 - Naik Tingkat Menjadi Wanitaku
27
BAB 27 - Taman Terbengkalai Milik Giovanni
28
BAB 28 - Berhenti Penasaran!
29
BAB 29 - Mereka dan Malam
30
BAB 30 - Rencana
31
BAB 31 - Ledakan
32
BAB 32 - Kecurigaan
33
BAB 33 - Kepergian Giovanni
34
BAB 34 - Kejadian Mendebarkan
35
BAB 35 - Kecerdasan Giovanni Alteza
36
BAB 36 - Tipu Daya
37
BAB 37 - Ancaman William
38
BAB 38 - Penderitaan
39
39 - Aku bukan properti!!
40
BAB 40 - Makan
41
BAB 41 - Perasaan Giovanni
42
BAB 42 - Ledakan Dibalas Ledakan
43
BAB 43 - Satu Langkah Bertemu Denganmu
44
BAB 44 - Padahal Tinggal Sebentar Lagi Aku Bisa Bertemu Denganmu
45
BAB 45 - Giovanni Lebih Baik Daripada William
46
BAB 46 - Sebuah Cara
47
BAB 47 - Menukar Nocturne dengan Zea
48
BAB 48 - Siapa yang akan mendapatkannya?
49
BAB 49 - Usaha Kabur yang Sia-sia
50
BAB 50 - Luka Pengorbanan
51
BAB 51 - Pengorbanan Zea
52
BAB 52 - Lembar Persetujuan Pernikahan
53
BAB 53 - Jangan Tinggalkan Aku
54
BAB 54 - Ciuman Kerinduan
55
BAB 55 - Kebimbangan Hati
56
BAB 56 - Karena hanya kau yang aku inginkan
57
BAB 57 - Aku Mencintaimu
58
BAB 58 - Senyuman Giovanni
59
BAB 60 - Sarapan Romantis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!