BAB 14 - Peraturan dan Janji

"Peraturan?” nafas Zea tercepat saat Giovanni mendekatinya dari jarak beberapa inchi itu.

“Ya peraturan. Perintah yang harus kau turuti dan tidak boleh kau langgar.” kedua sorot mata Giovanni lurus dan tajam ke arah Zea.

Kedua hembusan nafas mereka bahkan terasa satu sama lain. Jantung Zea berdebar tidak karuan, entah karena ketakutan atau sesuatu yang lain.

“Peraturan macam apa yang kau maksud?”

“Seperti larangan kabur dari sini, tetaplah berada di Mansion, Jangan pernah menginjakkan kaki satu langkah pun keluar dari sini tanpa perintahku,” ucap Giovanni penuh wibawa dan mengerikan.

“Kau benar-benar menganggapku adalah propertimu? seekor burung di dalam sangkar? Aku manusia!” Zea menekan kata manusia.

Giovanni menyelipkan helaian rambut Zea ke belakang telinga gadis itu lalu berbisik, “Aku tahu kau manusia, tapi Kau bertindak tanpa berpikir dan mencoba seolah-olah bisa kabur dariku, Padahal semua yang kau lakukan hanyalah sia-sia. Jika kau ingin aku anggap sebagai seseorang yang penting, berhentilah mencoba kabur dan turuti perintahku.”

Hembusan nafas panas Giovanni terasa mengelilingi daun telinga Zea. “Lalu apa yang akan terjadi setelah aku menuruti semua perintahmu? Kau akan menjadikanku hewan peliharaan dan menjualku pada orang-orang kaya atau bisa juga malah mucikari. Begitu?”

Giovanni tertawa kecil, meremehkan argumen Zea. “Menjual? Darimana kau mendapatkan informasi itu?”

“Tentu saja dari pelayan pribadi kesayanganmu, siapa juga kalau bukan kalau bukan Federico.”

Giovanni bersmirk, “Dia sungguh mengatakan itu padamu?” lelaki itu menjauhkan wajahnya dari Zea tapi jarak mereka masihlah dekat.

“Ya, aku bertanya padanya apakah kau sering menjadikan seorang gadis sebagai bayaran atas hutang dan dibawa ke mana gadis-gadis itu?? lalu pelayan kesayanganmu mengatakan kalau mereka dijual ke orang-orang kaya bahkan ke mucikari,” ucap Zea dengan polosnya.

Saat melihat raut wajah Zea yang menjelaskan begitu detail dengan sedikit sirat ketakutan membuat Giovanni ingin tertawa terbahak-bahak, tapi tidak bisa. Setidaknya tidak di depan Zea. Giovanni tidak menyangka Federico benar-benar menceritakan kebohongan itu—sebuah kebohongan yang memang telah direncanakan Giovanni untuk menilai bagaimana reaksi Zea.

“Jika aku benar akan menjualmu kepada orang kaya yang ingin membelimu atau ke mucikari, apa yang akan kau lakukan?”

Zea seketika melotot mendengar ucapan Giovanni, “Tentu saja aku akan kabur darimu! Enak saja, berada di sini bukan keinginanku. Harusnya Kau salahkan paman dan bibiku, bukan malah menjualku.”

“Tapi kau tidak bisa kabur dariku, lalu apa yang akan kau lakukan?” Giovanni menaikkan sudut bibirnya.

“Aku ... aku ...” Zea merasa kesal tapi juga ketakutan.

Kesal karena faktanya memang benar Zea tidak bisa kabur dari Giovanni alteza dan ketakutan karena nampaknya Gio benar-benar akan menjual Zea. Kedua tangannya mengepalkan tinju.

“Tapi, jika kau patuh padaku, mungkin aku tidak akan melakukannya.”

Giovanni memanfaatkan peluang tatapan ketidakberdayaan Zea.

“Apa jaminannya jika aku patuh, kau tidak akan menjualku?? Paman dan bibiku saja tega melakukannya, apalagi kau..” ucap Zea menunjukkan keberaniannya yang entah datang dari mana.

“Kau sungguh menyamakan ku dengan mereka?” Giovanni terkekeh meremehkan. “Paman dan bibimu memiliki level yang berbeda denganku Dan aku bukanlah orang yang melanggar janjiku.”

Zea menatap iris mata Giovanni untuk menilai keseriusan dari ucapan pria itu. Benar adanya jika paman dan bibinya berbeda level yang sangat jauh dari Giovanni. Tapi, apakah Zea bisa mempercayai kalau Giovanni benar-benar orang yang akan memegang kata-katanya?

“Apa jaminannya aku bisa memegang kata-katamu?”

“Kau bicara seolah kau memiliki pilihan di sini.” Giovanni menarik sudut bibirnya ke atas.

“A-apa?! Apa maksud mu?!”

“Maksudku adalah satu-satunya hal yang bisa kau lakukan hanya menuruti perintahku, apapun yang akan kulakukan selanjutnya itu bukan urusanmu. Aku hanya cukup percaya kalau aku bukan orang yang akan melanggar janjiku dan aku tidak perlu membuktikan hal itu, ketinggal hanya melihatnya sendiri,” tegas Giovanni yang sekarang dia tambah mencondongkan wajahnya pada Zea.

“Kau bener-bener bajingan sialan!” Zea menggertakan giginya karena kesal sekaligus marah pada Giovanni.

Zea menyadari sepenuhnya Dia tidak memiliki pilihan. Tapi, mendengar cara bicara Giovanni benar-benar mempunyai kesal, nada meremehkan itu membuat emosi Zea hampir meletus.

“Kau bisa menghinaku sepuasmu, tapi peraturan tetaplah peraturan. Pembuat peraturan tetap aku dan kau harus menurutinya dengan tidak kabur lagi dari Mansion.” Giovanni memegang kedua kepalan tangan Zea.

“Aku tidak akan kabur asalkan kau benar-benar berjanji tidak akan menjualku ke mucikari atau memperlakukanku dengan hina!”

“Aku berjanji dan aku tidak akan menarik kata-kataku. Puas?” Giovanni kembali menarik sudut bibirnya.

“Kau harus benar-benar berjanji atau aku akan ... akan ...”

“Akan apa?”

“Akan melakukan hal yang kau sesali.”

Ancaman yang konyol.

'Luar biasa Zea, kau mencoba mengancam seorang Giovanni alteza yang jelas kekuatannya tidak sebanding denganmu,'gerutu Zea dalam hati.

Giovanni hendak tertawa terbahak-bahak saat mendengar ancaman yang sama sekali tidak menakutkan itu, tapi lelaki itu menahannya. “Kau benar-benar tahu bagaimana cara membuatku ingin tertawa. Badut kecil.”

“Aki bukan badut!! Berhenti mengataiku! Aku bukan properti, aku juga bukan badut, Aku adalah manu—!” kesal Zea karena disamakan dengan badut.

Tapi, belum sempat gadis itu menyelesaikan kata-katanya. Giovanni ternyata dari tadi telah menusuk sepotong roti dan langsung menutup mulut Zea dengan itu.

“Kau sangat banyak bicara. Sebaiknya kau makan karena itu adalah perintah dariku.”

Kedua alis Zea menukik tajam, dia meronta-ronta ada dan jeratan itu, tapi mau tidak mau dia mengunyah dan menelan roti yang terpanjang masuk di mulutnya.

Tidak boleh membuang-buang makanan kan? Lagipula Zea juga lapar.

Setelah dia selesai menelan roti tersebut, dia hendak bicara tapi Giovanni telah menyuapi makanan lain ke mulutnya, sampai Zea tidak memiliki celah untuk berbicara sepatah kata pun.

Sungguh saat itu Zea merasa sangat kesal karena tidak berdaya disuapi oleh Giovanni alteza.

“Seharusnya kau diajari untuk tidak bicara saat makan,”ucap Giovanni yang masih berseringai dan terus menyuapi Zea tanpa jeda lalu sesekali menyodorkan minum dengan sedotan—tetap tidak membiarkan Zea bicara.

'Sungguh! Ini penyiksaan!! Giovanni Altezza!!! Aku membencimu!!'amuk Zea dalam hati walaupun diam-diam gadis itu juga merasa kenyang karena makanan yang diberikan.

Setelah beberapa lama, semua makanan di troli itu akhirnya habis membuat Zea bersendawa. Gadis itu hendak menutupi mulutnya tapi dia lupa kalau tangannya sedang dirantai.

“Bagaimana itu? Kau tidak akan mati hanya dengan menuruti perintahku kan?” tanya Giovanni dengan sedikit nada meremehkan.

“Tidak mati tapi Kau menyiksaku.”

Giovanni menaikkan sebelah sudut bibirnya, “Setidaknya kau kenyang dan tidak kelaparan.”

Benar.

Zea membenarkan perkataan Giovanni. Setidaknya gadis itu kenyang. Tapi, tetap saja kan Giovanni tetap merantainya dan soal janji pria itu. Zea masih belum percaya sepenuhnya.

Namun tiba-tiba Giovanni malah beranjak dari sana untuk keluar dari ruangan.

“Hei kau bener-bener tidak akan menjualku kan ?? Benar kan?? Kok bener-bener orang yang akan memegang janjimu kan??” tanya Zea yang masih belum mempercayai sepenuhnya dengan janji Giovanni.

Tetapi, dan lelaki tidak menjawab dan terus berjalan keluar ruangan.

Episodes
1 BAB 1 - Hutang
2 Bab 2 - Malam Pertemuan
3 Bab 3 - Zea adalah Properti
4 BAB 4 - Mimpi Buruk
5 BAB 5 - Sisi Sang Mafia
6 BAB 6 - Mencoba Mencari Jalan Keluar
7 BAB 7 - Jalan Keluar di Depan Mata
8 BAB 8 - Taktik Kabur
9 BAB 9 - William
10 BAB 10 - Pertarungan
11 BAB 11 - Ketegangan
12 BAB 12 - Rantai Kehidupan
13 BAB 13 - Belenggu Giovanni Altezza
14 BAB 14 - Peraturan dan Janji
15 BAB 15 - Percobaan Membujuk
16 BAB 16 - Kebebasan Manis
17 BAB 17 - Perawatan
18 BAB 18 - Kebebasan?
19 BAB 19 - Kenangan Indah
20 BAB 20 - Serangan Dadakan
21 BAB 21 - Sesuatu di Antara Mereka
22 BAB 22 - Dugaan
23 BAB 23 - Pelayan Menyebalkan
24 BAB 24 - Giovanni Kembali
25 BAB 25 - Ciuman?
26 BAB 26 - Naik Tingkat Menjadi Wanitaku
27 BAB 27 - Taman Terbengkalai Milik Giovanni
28 BAB 28 - Berhenti Penasaran!
29 BAB 29 - Mereka dan Malam
30 BAB 30 - Rencana
31 BAB 31 - Ledakan
32 BAB 32 - Kecurigaan
33 BAB 33 - Kepergian Giovanni
34 BAB 34 - Kejadian Mendebarkan
35 BAB 35 - Kecerdasan Giovanni Alteza
36 BAB 36 - Tipu Daya
37 BAB 37 - Ancaman William
38 BAB 38 - Penderitaan
39 39 - Aku bukan properti!!
40 BAB 40 - Makan
41 BAB 41 - Perasaan Giovanni
42 BAB 42 - Ledakan Dibalas Ledakan
43 BAB 43 - Satu Langkah Bertemu Denganmu
44 BAB 44 - Padahal Tinggal Sebentar Lagi Aku Bisa Bertemu Denganmu
45 BAB 45 - Giovanni Lebih Baik Daripada William
46 BAB 46 - Sebuah Cara
47 BAB 47 - Menukar Nocturne dengan Zea
48 BAB 48 - Siapa yang akan mendapatkannya?
49 BAB 49 - Usaha Kabur yang Sia-sia
50 BAB 50 - Luka Pengorbanan
51 BAB 51 - Pengorbanan Zea
52 BAB 52 - Lembar Persetujuan Pernikahan
53 BAB 53 - Jangan Tinggalkan Aku
54 BAB 54 - Ciuman Kerinduan
55 BAB 55 - Kebimbangan Hati
56 BAB 56 - Karena hanya kau yang aku inginkan
57 BAB 57 - Aku Mencintaimu
58 BAB 58 - Senyuman Giovanni
59 BAB 60 - Sarapan Romantis
Episodes

Updated 59 Episodes

1
BAB 1 - Hutang
2
Bab 2 - Malam Pertemuan
3
Bab 3 - Zea adalah Properti
4
BAB 4 - Mimpi Buruk
5
BAB 5 - Sisi Sang Mafia
6
BAB 6 - Mencoba Mencari Jalan Keluar
7
BAB 7 - Jalan Keluar di Depan Mata
8
BAB 8 - Taktik Kabur
9
BAB 9 - William
10
BAB 10 - Pertarungan
11
BAB 11 - Ketegangan
12
BAB 12 - Rantai Kehidupan
13
BAB 13 - Belenggu Giovanni Altezza
14
BAB 14 - Peraturan dan Janji
15
BAB 15 - Percobaan Membujuk
16
BAB 16 - Kebebasan Manis
17
BAB 17 - Perawatan
18
BAB 18 - Kebebasan?
19
BAB 19 - Kenangan Indah
20
BAB 20 - Serangan Dadakan
21
BAB 21 - Sesuatu di Antara Mereka
22
BAB 22 - Dugaan
23
BAB 23 - Pelayan Menyebalkan
24
BAB 24 - Giovanni Kembali
25
BAB 25 - Ciuman?
26
BAB 26 - Naik Tingkat Menjadi Wanitaku
27
BAB 27 - Taman Terbengkalai Milik Giovanni
28
BAB 28 - Berhenti Penasaran!
29
BAB 29 - Mereka dan Malam
30
BAB 30 - Rencana
31
BAB 31 - Ledakan
32
BAB 32 - Kecurigaan
33
BAB 33 - Kepergian Giovanni
34
BAB 34 - Kejadian Mendebarkan
35
BAB 35 - Kecerdasan Giovanni Alteza
36
BAB 36 - Tipu Daya
37
BAB 37 - Ancaman William
38
BAB 38 - Penderitaan
39
39 - Aku bukan properti!!
40
BAB 40 - Makan
41
BAB 41 - Perasaan Giovanni
42
BAB 42 - Ledakan Dibalas Ledakan
43
BAB 43 - Satu Langkah Bertemu Denganmu
44
BAB 44 - Padahal Tinggal Sebentar Lagi Aku Bisa Bertemu Denganmu
45
BAB 45 - Giovanni Lebih Baik Daripada William
46
BAB 46 - Sebuah Cara
47
BAB 47 - Menukar Nocturne dengan Zea
48
BAB 48 - Siapa yang akan mendapatkannya?
49
BAB 49 - Usaha Kabur yang Sia-sia
50
BAB 50 - Luka Pengorbanan
51
BAB 51 - Pengorbanan Zea
52
BAB 52 - Lembar Persetujuan Pernikahan
53
BAB 53 - Jangan Tinggalkan Aku
54
BAB 54 - Ciuman Kerinduan
55
BAB 55 - Kebimbangan Hati
56
BAB 56 - Karena hanya kau yang aku inginkan
57
BAB 57 - Aku Mencintaimu
58
BAB 58 - Senyuman Giovanni
59
BAB 60 - Sarapan Romantis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!