Episode 6

Agustus, 15 - 2009

Entah kenapa seluruh teman temanku yang sebelumnya perna bermain bersamaku, mendadak melupakanku begitu saja. Aku bahkan sempat bertanya mengapa mereka mulai menjauhiku? Namun nyatanya jawaban mereka sungguh menyayat hati kecilku.

*Hari itu.

" Mengapa kalian mulai menjauhi Ara? " Polosku.

" Bukan kami! tapi orang tua kami! Mereka bilang jangan bergaul dengan anak sepertimu! jika melanggar akan pindah sekolah yang jauh!! " Ucap kak Farhan dengan ragu.

Mendengar itu, aku memandangi seluruh temanku yang tengah asik bermain sendiri, sampai Kak Rizky pun membuka suara.

" Maaf Afika. Iki sebetulnya bukan takut tapi Iki juga lagi fokus untuk ujian kelulusan. kan Iki udah kelas Enam jadi jam istirahat Afika adalah jam Tambahan Iki juga teman yang lain di kelas, jam pulang Afika juga kan berbeda dengan kami kelas enam. Iki ngak malu temenan sama Afika, dan ortu Iki juga ngak ngelarang Iki kayak teman teman lain, tapi Iki beneran minta maaf Iki mau fokus soal ujian jadi blom bisa temenin Afika maen lagi. Afika berusaha cari teman yah!!?☺️ " Senyuman hangatnya menganggakat sedikit rasa bebanku.

" Afika ngerti.. " tertunduk pergi*.

Sejak hari itu aku tidak lagi mempunyai teman, Kecuali.

" Eh Afika?!! kamu punya coklat???😊 " Saut teman kelasku Putri.

" ... " Menatap.

" Enak tidak? " Lagi Ratu memelototi ku.

" mm? " Bingung.

Aku kala itu tengah duduk di atas meja dekat dengan jendela, tiba tiba tanpa angin dan hujan malah mendapat sapaan aneh dari beberapa teman kelasku. Yah memang benar kedua tanganku terdapat dua coklat besar pemberian orang tua angkatku.

" Mau? " Kau menyodorkan satu batang coklat besar pada mereka.

" Maulah!!! " Dengan gesit tangan Ratu telah meraihnya.

" Wahhh... Coklat premium.. " Ucap Putri kala dibuka.

" Eh? Premium? " Gumanku.

Sontak setelah mendengar gumananku, rupanya membuat Ratu dan Putri terkejut sinis.

" Kau.... tak tau Coklat Premium? " Ucap Ratu tersenyum tanpa dosa.

Aku menjawab dengan satu anggukan.

" Hahahha.. Kasihan! Itu artinya Coklat mahal!! " Kata Putri membulatkan kata terakhir.

" Oh kalo bgtu sesuai dengan selera kalian anak manja kan?? " Gumanku pelan lalu kembali melihat keluar jendela.

" Apa!!!?? manjaaaa??!! " Nada Ratu mulai meninggi

" .. " Terus melihat keluar jendela.

" Ara?!! Kamu menghina kami yah?!! " Lagi Ratu.

" Pergilah...dan bawa coklat itu. dan jangan hiraukan Afika yang sedang sedih disini. kalian bukan teman Afika, menjauh lah!! " Tanganku mengayun mengusirnya.

" Huh?!! Sombong Skali... " Kesal putri.

" Yah terserah apa kata putri. Afika mau sendiri... " Ucapku tanpa memalingkan wajah.

" Dengal kalo kau punya sesuatu sepelti coklat, Nanti putli bisa telus belmain denganmu? Bagaiman? " Tawar putri tersenyum.

" Iya nanti Afika berikan martabak manis " Sautku agar cepat selesai.

" Baiklah, sebaiknya Afika bawa yah!! " Serunya seiring pergi bergerombol.

" Yah akan Afika belikan " Bisikku lalu melahap sepotong coklatku

Keesokan harinya, Aku benar membawa martabak manis sesuai janjiku, semua orang memujiku, bahkan mau bermain denganku. Sampai sampai wali kelasku memujiku karena mampu berbaur, mendapat banyak pujian lama lama aku seperti ingin mencari perhatian, sampai sampai aku rela melakukan hal yang seharusnya tidak boleh sama Skali ku lakukan di usia 7 tahun itu.

" Aku mau pelmen nih! Cepat belikan aku pelmen !! " Ucap Ratu padaku.

" Tapi Afika ngak perna bawa uang ke sekolah, Afika juga takut minta uang sama mama " jawabku polos.

" Tck! " Putri berdecak kesal.

" Yah sudah kalau begitu, teman teman!! kita main Gici-gici yuk!! " Wajah semangat.

" Ayuk!! Afika juga ikut!! Ucapku senang sambil mengangkat tangan.

" Tapi pasangan mu siapa?? Aku sama Latu, Syadah sama Nisa, Feby sama Delima, Melisa sama Yuli, Kamu sama.... " Tangan Putri menunjuk kami sesuai pasangan kami.

" Kamu sama siapa??? " Tanya Putri yang kini tangannya terhenti di depanku.

" Sama aku!! " Seru Herry menghampiri.

Seketika aku tersenyum karena kawanku mau menolongku.

" Hei kamu itu laki laki!! bukan pelempuan!!! " Marah Ratu.

" Iyah!! emang tau apa Helly soal pelmainan pelempuan!? " Oceh Putri tak mau kalah.

" Kalo begitu, Afika kamu ngak usah ikut. Kamu nonton aku main aja di sana, nanti klo bisa kita gantian maen. " Herry menarikku pergi.

Ku tatap wajah kesal seluruh temanku, Kami memang masih snagat kecil bahkan aku juga baru kali ini bersosialisasi, apakah salah kalau aku juga ingin teman yang sepertiku, buka laki laki tapi perempuan.

Seretan pelan tangan Herry berhenti di pinggir lapangan luas, lalu mengatakan bahwa aku harus melihat dia bermain, dan menunggu giliranku.

" Wahh ...Herry bisa pukul pukul yah?!! Prok prok prok!!! " Kagumku terus bertepuk tangan.

Sejujurnya aku tidak tau dia main bulu tangkis atau apalah itu, intinya dia keren sakali saat itu.

Beberapa menit kemudian.

" Herry hebat!! bisa maen pukul pukul!!! " Aku memuji sambil melompat lompat kegirangan.

" Eh?! Pukul pukul?? " Wajahnya termangu medengar ucapanku.

" Itu kan Bola basket Afika... kenapa jadi pukul pukul?? " Jelasnya.

" Ohh salah yah?? ..ngkpp yang penting Afika suka!! " Lagiku berucap sambil melompat lompat.

" Eh??.. Bukannya Heryy yang bilng bgtu ke ar??? " Ucap Herry melongo.

" Ngkpp! ngkpp! " Terus kagum.

Singkat cerita,

Selama 3 Bulan aku bermain dengan Herry dan Faisal, namun selang beberapa Minggu kemudian entah mengapa keduanya mendadak pindah tanpa berpamitan denganku, padahal sudah masuk semester dua kenaikan kelas du SD.

" Mereka pindah pasti karena bermain dengan Afika " Ucapku kembali terhanyut saat menatap keluar jendela.

Tiba ujian semester.

" Ini apa sih?? " Gumanku mendapati Soal matematika.

" 10 × 5 \=... , Berapa yah?? emm 100 kali. " Lagi ku lalu segera menulisnya.

" Ppff.. liat dia salah.. " Bisik salah satu temanku.

Aku hanya melirik sumber suara, lalu berpindah pada pojok kelasku. Aku tidak terlalu menghiraukan perkataan mereka, Toh bukan siapa siapa juga.

Hingga pada suatu hari Dimana aku akan dibagikan lembar hasil ujian 2 Minggu lalu. Dan...

" Delima?! Ini ujianmu nak! Nilaiku bagus tapi bahasa arabmu tolong di perbaiki yah, setelah itu kumpulkan, IPA, IPS, dan PkN juga yah nak! " Ucap Bu Titi di depan kami.

" Ratu, nilaimu bagus juga, tapi lebih tingkatkan yah sayang. "

" Baik Bu!! " Ratu meraih kertas-kertasnya.

" Kau dapat berapa??? " Tanya Putri.

Saat itu posisi dudukku berada di belakang mereka semua, aku melihat jelas nilai Ratu. Semuanya tinta merah artinya Hanya memenuhi standar nilai saja.

" Ppff..... " Aku menahan tawa di sana.

" Afika!! Sini sayang?! " Seru Bu Titi memanggil dengan lembut.

Aku beranjak pergi menghampiri Guruku tersayang, dan ketika tiba di hadapan Bu Titi, aku malah mendapat sebuah kata kata yang tidak bisa ku katakan lagi.

" Iyah Bu?! " Menghadap.

" Afika mohon lebih giat lagi yah belajarnya sayang...☺️ " Ucap Bu Titi membelaiku.

" Pasti dapat nilai jelek makanya Bu guru bilng gitu.. " Bisik Ratu dengan jelas ku dengar.

" Nilai nilai kamu sangat bagus, hanya saja, Matematika mu kok rata rataalaj plin-plan semua sayang.. " Menyodorkan beberapa lembaran.

Aku melihat sebuah lingkaran merah dengan angka besar di dalamnya.

" 50!! " Jeng jeng!!

" Tuh kan benner!! hahha " Tawa temann Ratu dan Putri.

" Hehe Afika mampunya segini sih?!!! " Aku tersipu malu.

" Tidak apa apa... Walaupun dapat segitu tapi nilai lain bagus bagus loh!! coba Afika cek sendir deh! ☺️ " Suara lembutnya menyanjungku.

Aku mebalik balikan tiap lembaran kertas ujianku dan semuanya mendapat nilai 100,98,87,100,89,95.

" Ini beneran punya Afika Bu?!! " Tanyaku Senang.

" Iyah dari 12 mata pelajaran, hanya Matematika saja yang dapat segitu.. Kamu sudah berusaha sayang.. seterusnya lebih baik lagi yah, kamu saingan sama Ilham dan Yusuf tuh!! " Ucap Bu Titi menunjuk kedua temanku yang tengah tersenyum.

" Terima kasih Bu, Afika senang karena ibu yang mau ajarin Afika. " Ucapku senang.

Aku pergi menuju tempat dudukku lagi, dan melihat wajah kawanan Ratu dan Putri yang terlihat tidak menyukai kesuksesanku. Berbeda dengan teman laki laki di kelasku, mereka memujiku bahkan terus tertawa karena kepintaran ku yang telah sama ratanya dengan Ilham dan Yusuf.

Singkat cerita.

Pada bulan Juni 2010.

Aku benar benar terpuruk akan pembulian yang kudapati di lingkungan sekolah maupun di lingkungan rumahku. Saat dimana salah satu Tanteku yang masih berusia 10 tahun, baru saja datang dari Manado. Akan tetapi kehadirannya sangat meresakan bagiku, dia menghasut teman di dekat rumahku agar tidak perlu bermain lagi denganku, dan Karena pertemanan kami yang kuat, kedua temanku memberi tahukan segalanya padaku. Akhirnya entah karena polos atau tidak punya kepercayaan diri, aku pun mengatakan bahwa mereka tidak perlu lagi bermain denganku.

awalnya mereka menolak namun aku meyakinkan dan berkata.

" tidak apa-apa mungkin tanteku tidak suka kalau aku bermain dengan kalian " ucapku polos kala itu

" ya sudah kalau itu memang maunya Afika Kami tidak akan memaksamu "ucap mereka dengan sedih.

Kala itu aku mencoba mengalah dengan keadaan yang mencoba melapukan mentalku. Toh, ini bukan sekali dua kali aku tidak miliki teman.

Hari berjalan seperti biasanya, Acara kenaikan kelas tinggal sebulan lagi. Akan tetapi aku malah membuat masalah yang bisa di katakan, sudah sangat membuat seluruh pihak sekolah menjadi heran serta kecewa berat pada tata Krama ku di sekolah. Tau apa yang ku perbuat selama 1 Minggu ini??.

Selama 1 Minggu ini aku terus terusan mengambil Snack di lemari Bu Titi untuk di bagikan pada semua teman Ratu dam Putri, hanya semata agar dapat menjadi teman baik.

Awalnya semuanya berjalan lancar lancar saja, hingga akhirnya aku percaya sebuah pepatah.

" Sebusuk busuknya bangkai disembunyikan, suatu saat akan tercium juga "

Semuanya terbongkar karena Ratu melaporkanku pada Bu titi.

.

.

.

.

.

.

Jangan lupa😊. Like, Komen, Vote.

🙏♥️

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!