Darah Kecantikan Terkutuk

Darah Kecantikan Terkutuk

Episode 1

PROLOG

PRINCESS BEAUTY..

Nama yang menjadi bulan bulananku di setiap tahun. Dahulu semua orang memujiku dan

bermimpi ingin memiliki seorang gadis kecil seperti diriku ini, namun semua itu

hanya bertahan selama 5 tahun lamanya.

Di usiaku ke 7 tahun semua mulai

terlihat sosok bermuka dua di hadapanku, tampang polosku tidak membuat mereka

merasa iba pada diriku.

Benci? Tentu saja aku benci, siapapun akan membenci hidup mereka yang selalu di perlakukan berbeda oleh orang lain.

Mereka, meraka yang mungkin merasa kalah dengan kelebihan yang di tindas, dan yang di tindas selalu saja merasa tak berdaya hanya karna merasa takut dengan semua orang yang

menindasnya.

“ Dug, dug, dug, dug “ Detak jantung

“ Hiksss

hiksss hiksss hiksss hiksss.. “ Suara tangis seoarang gadis dari peti kamar

mandi.

“ Ting toooonggggg… “ Jam dinding telah berbunyi berkali-kali.

“ DUNIA INI KEJAM “ Seru suara hati yang sedang mengamuk marah.

“ Hikss hiksss.. Kenapa harus aku yang merasakan semua ini tuhan? Kenapa?!! Kenapa?!!! Tuhan KENAPAA!!!! “ ia meremas rambut panjang miliknya yang kini sudah tak lagi

kering.

Tubuhnya sengaja dibuat basah kuyub oleh ketiga kakak kelas yang memang sengaja menunggunya sejak 20 menit yang lalu ditoilet siswa perempuan. Mereka sangat kejam, sangat

tidak berperikemanusiaan,  entah apa dan

mengapa? Namun yang dia tau bahwa mereka sangat membenci kehadiran sosok

PRINCESS BEAUTY ini di sekolah MITRA TARUNA NEGERI 3.

* 12 TAHUN YANG LALU *

“ Cuacanya cerah yah?! “ Tanya wanita paruh baya

yang menggandeng tangan mungil sosok gadis.

“ Emm !! “ Angguk gadis mungil yang melompat lompat kian kesana kemari.

“ Mah? Sekolah itu seru? “ Tanya sang gadis mungil dengan rasa penasaran.

“ Hemm sebetulnya tidak loh nak. Mama perna kok di hukum sama guru sampai pinsan waktu itu

sayang.. “ Canda wanita paruh baya yang sengaja ingin menakut-nakuti si gadis mungil tersebut.

“ Ahh benarkah? lalu apa yang terjadi selanjutnya Ma? “ sekejab ia menutup mulutnya dan kembali bertanya.

“ iyah beneran, mama sampai harus dibawa ke rumah sakit loh sayang! Dan tubuh

mama menjadi kaku seperti pensil kamu itu sayang. “ Ucap ibu sang gadis mungil sembari menunjuk kotak pensil miliknya.

“ Mama, Apa Afika ngak usah sekolah aja yah?Afika takut mah.. “ ia mulai merenggek manja di dalam pelukan sang ibu.

Seketika wanita paruh baya tersebut tergelak tawa akibat mendapati sang gadis

kecilnya yang kini telah terprofokasi sehingga ia mulai merasa ketakutan setelah mendengar cerita buatannya.

Jangan heran, semua itu demi menggoda anak keduanya yang masih sangat polos tentang dunia luar. Melihat Mamanya tertawa seperti itu, kini sosok gadis kecil yang biasa di sapa dengan sebutan Afika tersebut akhirnya menyadari bahwa ibunya memang sengaja ingin menakut-nakuti dirinya. Bukannya merasa kesal, justru Afika ikut menertawakan kepolosannya, sampai akhirnya mereka berdua bersama-sama tergelak tawa akan kejadian yang penuh kesederhanaan ini.

Gadis kecil yang bernama Afika itu adalah gambaran dari sosok diriku sendiri, dan disinilah akan aku mulai menceritakannya siapa sosok sebenarnya diriku ini. serta bagaimana pengalaman hidupku yang sering dipuji atas kecantikan wajahku, namun banyak mendatangkan kecemburuan social yang membuat aku sering ditindas, dijauhi,

digosipkan, dibuli, disakiti, bahkan tak segan segan bermain fisik. Percayalah!! Cantik adalah Kutukan dan itu nyata adanya!!

Apa Kalian perna merasa bahwa diri kalian itu sesungguhnya tidaklah berharga atau pun di

inginkan oleh masyarakat luar? , dan yang menginginkanmu hanyalah keluargamu

saja, keluarga yang sangat tulus ingin kau ada di lingkungan mereka, keluarga

yang ingin kau berbaur dengan dunia social baik secara langsung maupun tidak

langsung, keluarga yang selalu menanyakan harimu seberapa menyenangkan,

keluarga yang selalu ingin yang terbaik untuk anak-anaknya meskipun anaknya

tersebut adalah si buruk rupa. Lalu bagaimana denganku? Bagaiman dengan sosok

yang tidak buruk rupa? Melainkan  mereka

yang sosoknya berkebalikan? .

Di salah satu lorong menuju kelasku, Samar-samar aku mendengar sebuah percakapan kecil mengenai fisikku.

" Hei? lihat, itu dia. Atika. adik kelas yang merasa paling cantik di sekolah ini. " ucap siswi 1.

" Iyah, tapi dia memang cantik sih. " balas siswi 2.

" Iyah, memang. Tapi lihatlah baik-baik, cara jalannya sedikit aneh. seperti habis di... " Ia sengaja menggantung kalimatnya.

" Le-Ceh-Kan. " Lanjutnya sambil menekan setiap pengejaan kata tersebut.

Itu menyakitkan, sangat menyakitkan. Aku sama sekali tidak perna merasa bahwa aku adalah gadis kecil tercantik di dunia ataupun seindonesia, ataupun seprovinsi, ataupun sekabupaten dan lain-lainnya. Yang aku tahu bahwa merekalah yang sudah memberikan sebuah nama serta julukan The Princess Beauty itu kepadaku.

Aku tertunduk sedih, " Namaku kan Afika bukan Atika.. Orang-orang kenapa sih, selalu mengataiku aneh-aneh.. " suara lirihku bergetar seiring dengan air mataku yang mulai menetes.

Aku tak begitu tau mengapa mereka malah permasalahkan setiap fisikku, itu seperti terdengar omong kosong. Rasanya aneh saja ketika orang yang ku kenal baik justru merekalah yang sering membicarakan ku yang tidak-tidak. Bagaimana aku tak ragu, jikalau kami berpapasan saat di jalan, ucapan pujian mereka sungguh manis jika didengar olehku sehingga bila dimasukan kedalam pikiran maka itu

akan setara dengan mengkomsumsi 1 gram Narkotika. Hal ini bukan sebuah cerita

fiksi yang selalu di ceritakan oleh penulis hebat lainnya, melainkan inilah

fakta yang aku ketahui dari pengalaman pahit kisah hidupku.

Pada pagi hari ini, adalah sesi paling penting bagi para wali agar bisa mengetahui tiap nama dari muridnya, yakni sesi perkenalan. Di sesi ini Mam.Merni akan memakai system perkenalan diri dengan berdiri di depan kelas, agar seluruh murid atau anak yang mendengarkan akan terfokus ke depan kelas dan dapat mengetahui tiap nama teman kelas mereka sendiri. Sekolah kami sejak dulu menerapkan siswa/siswinya untuk mencoba berbica dengan memakai bahasa inggrish, untung saja aku telah diajari oleh Mama setahun yang lalu.

Di depan kelas telah berdiri seorang gadis kecil dengan kedua rambutnya yang telah terkepang rapi, gadis itu tampak manis dan ceria ketika bersiap untuk memperkenalkan dirinya kepada kami semua.

“ Hello, my name is Ananda Putri, I life at jalan manggadelima no.47, I 6 years

old, Mam? I just know that “ ucap teman kelasku.

“ Its okay girl. Emmm next, I want you.. Yesss its you.. Come here .. Goodjob

girl “ Kini Mam.Merni menunjukku.

Tibanya aku dihadapan seluruh teman kelasku, aku merasa sangat canggung,

nafasku mendadak menjadi susah untuk menghela, kakiku kaku, dan tanganku

menjadi dingin. Akupun mencoba menenangkan perasaanku dan mulai menghayalkan

hal-hal menyenangkan seperti film kesukaanku Berbie Mariposa, Doraemon, Dan

lain-lain.

“ Hello, my name is Afika Nur Azizah, I life at ahmadyani no.07, Im 6 years

odl, my hobby is singing, playing with my best friend, I hope your like me in

here, thank you “ kataku masih terasa bergetar di bawah.

“ Good job Afika.. Banyak belajar yah soal berbicara dengan bahasa inggris

agar bahasamu lebih mantap lagi yah sayang “ Ucap Mam padaku,

Begitulah cerita di hari pertamaku bersekolah di taman kanak-kanak pagi ini, hal seru terus terjadi di kelas bintang B, aku sangat senang sebab ada banyak teman yang sangat suka bermain

denganku, akupun sangat senang sebab Mam menyukaiku dan terus berada di sebalahku untuk membimbing ku dalam belajar. Di sekolah aku akan bermain seluruh permainan yang telah disediakan untuk kami, dan tentunya itulah titik

keseruan  dalam berteman di lingkup sekolah. Usai sudah kesenanganku selama 2 minggu belakangan ini, kini cerita selanjutnya akan penuh dengan kekonflikan dimana pun aku berada.

“ Aapa!, pindah? Kemana mahh? “ jawabku sedih.

“ iyah saat ini ada keluarga mampu yang ingin menyekolahkan kamu di sekolah

terkemuka sayang, dan sekolahnya pun pakai mobil jemputan! “ ucap Mama senang.

“ tapi kenapa mah? Fika kan sudah suka sama sekolah itu. ‘ tanyaku sambil

cemberut.

“Sebab sekolah yang ini sesuai dengan keyakinan kita sayang yaitu islam,

sekolamu yng sekarang adalah keyakinan agama adven, mama mendapat bantuan

disana maka dari itu mama terpaksa menyekolahkan kamu di sana sayang, semua itu

karena mama tidak memiliki cukup dana sekolah kamu dan kaka kamu, dan

Alhamdulillah Allah menjawab doa mama yakni kamu di sekolahkan di sekolah terkemuka

seperti sekarang ini sayang. “ Panajang lebar Mama menjelaskan dengan senang.

Diusia seperti ini tentu tidak akan mengerti tentang keyakinan suatu agama,

namun aku tau satu hal yaitu perasaan yang kurasakan saat ini hanyalah rasa

sedih sebab harus berpisah dengan teman-temanku disana, padahal kami baru saja

bertema dan  bersekolah bersama selama 2

minggu terakhir ini.

“ Semoga saja mereka suka padaku “ isi otakku mulai bergejolak untuk positife

thinking.

YAYASAN TERPADU KASIH

Sekarang ini pukul 05:30 waktu setempat, tubuh mungilku saat ini tengah duduk

di atas kursi merah kecil, biasanya aku tak perna bangun sepagi ini. Cuacanya

sangat bagus, sang fajar menyapa sosokku untuk pertama kalinya, awalnya aku

kebingungan dengan menunggu seperti ini, akan tetapi alam membantu mengirimkan

jawabannya padaku setelah 10 menit kemudian. Rambutku tak lagi ku biarkan angin

meniupnya dengan leluasa, pakaianku tak lagi menampakkan tiap bentuk

pergelangan tanganku maupun kakiku, sebab busana kali ini adalah seragam yang

menutupi seluruh tubuhku terkecuali telapak tanganku, dan wajahku saja. Mama

membekaliku sebuah kue donat besar buatannya yang sangat aku gemari.

“ Hemm.. Dudu dududu. Lalala.. Dudud..hemmmhemm.. “ Senandungku pagi hari.

“ Fika sayang ini bekal kamu, tak lama lagi jemputanmu akan datang, kamu disini

yah nak mama mau melayani pembeli dulu yah sayang. “ Kata mama seraya mengelus

kepalaku.

Aku hanya diam kala Mama membuka suara, Aku juga melihat sosok tubuh penuh

ketulusannya meninggalkanku di tempat aku berada, tak lama kemudian jemputanku

akhirnya datang juga, Aku lumayan kaget ketika mendapati isi jemputanku adalah

sebagian dari murid murid di sekolah baruku, aku mengetahuinya dari seragam

yang mereka kenakan tampak sama dengan pakaian yang ku kenakan, sopir tersebut

akhirnya meminta ijin pda ibuku untuk membawaku bersekolah. Hebat aku tak takut

sedikit pun hanya saja aku merasa risi dengan tatapan teman teman yang semobil

denganku.

“ Nama kamu Afika yah?? Jangan canggung yah nak, berbaurlah agar temanmu

semakin banyak. “ Ucap sopir.

Pak sopir kami

tampaknya adalah seorang yang baik kepada semua orang, itu sudah terlihat jelas

saat ia berpamitan dengan Mamaku pag ini. Perjalanan kami sangat lah jauh,

sehingga aku harus merasa sedikit suntuk di dalam mobil tampa ada yang

mengajakku berbicara layaknya anak anak yang idientik dengan kecerewetan pada

umumnya. Kini saatnya kami tiba di depan gerbang sekolah kami yang jauhnya kira

kira lebih dari 50 km, wajar saja di tempat itu masih sangat baru dengan penampakan

hutan yang masih alami dan bersih dari padatnya polusi dan juga masih dalam

tahap pembangunan perkotaan yang diinginkan oleh pemerintah kami setempat.

“ Wah sekolahnya besar sekali, ada musholahnya juga.. Tapi di mana kantin

sekolah? “ Aku tersanjung dengan luas sekolah baruku.

“ Eh anak baru jangan diam di situ, sini duduk sama yang laen. “ Seru gadis

kecil yang sedikit tomboy.

Halaman sekolah baruku memang sangatlah luas walupun seruluh bangunannya hanya

sebagian besar dari halaman ini yang berdiri kokoh , sesungguhnya sekolah ini

adalah kepemilikan seorang kakak dari suami tanteku, kita sebut saja dengan

sebutan Ustd.Aa’. Akan tetapi bukan dialah yang membiayai sekolahku namun salah

satu temannya yang menyekolahkanku di sekolahnya sebab mereka merasa iba padaku

yang harus bersekolah yang bukanlah aliran agama kita hanya karena keterbatasan

biaya hidup.

“ Anak anak, mari masuk dulu. “ Ucap guru kami.

Kami pun menuruti apa kata guru kami, dan betapa terkejutnya aku ketika melihat

kelasku telah terpajang TV yang amat besar layaknya di rumah orang pejabat. Aku

pun seketika berpikir kalau.

“ TV-nya gede amat. Punyaku ngak segede ini deh paling sebesar rak buku di

kelas ini, mereka pasti orang yang sangat kaya. “ Pikirku melihat-lihat.

Kami masih

mempunyai waktu 20 menit untuk bell pelajara pertama, sebagian teman temanku

sedang asik bermain di teras kelas dengan berbagai macam keseruan yang mereka

ciptakan, sedangkan aku masih ingin melihat-lihat seisi kelasku yang sangat

luar biasa ini. Kakiku terhenti di depan benda kotak yang sangat besar yaitu Tv

dengan bermerk Politron.

“ Wa hebat! Aku bisa bercermin di TV ini? Canggih sekali.. Bahkan dirumahku

tidak sebesar ini dan se bagus ini “ Aku menyentuh benda tersebut.

“ Belom perna liat Tv yah? Hahaha dasar aneh!! “ Seru salah satu teman kelasku.

Mendengar ucapannya yang sengaja ditujukan padaku, sontak wajahku yang tadinya

begitu ceria dan penuh kagum dengan sekolah ini, tiba-tiba saja berubah menjadi

datar dan merasa hal aneh yang ada dalam diriku, aku sendiri tak tau hal apa

itu? Tapi yang ku tau perkataan itu sepertinya kejam.

Jujur saja, pasti kalian tidak akan percaya ataupun menduga bahwa anak sekecil

kami mampu melontarkan kata yang tidak pantas untuk teman yang bukan dari

kalangan mereka yakni orang kaya. Aku tak berani berkata ataupun berguman kecil

untuk menjawab sebab sekecil ini pun aku telah diajarkan oleh Mamaku untuk

tidak membalas dan lebih baik membiarkan apa kata orang pada kita.

“ Tettttttt…teeeeeetttt…. “ Bell telah berbunyi tanda seluruh siswa masuk.

“ Wahahiububscbusvbbdbvdbuoinrgi…. “ Seru anak-anak yang mengambil tempat untuk

berbaris di depan kelas sebelum memasuki kelas.

“ Salah satu siswa/siswi apa ada yang mau memberanikan diri untuk memimpin

kelas?? “ Tanya guru kami.

Karena sekolah

kami baru beberapa tahun didirikan, jadi untuk kelas TK atau Taman Kanak-kanak

hanya memiliki satu ruang sendiri dengan jumlah guru pembimbing sebanyak 3

sampai 4 orang untuk membantu murid murid dalam belajar, sedangkan kelas 1 s/d

kelas 6 SD hanya memiliki guru pembimbing sebanyak 2 orang dengan masing-masing

per angkatannya hanya dua kelas banyaknya. Tapi disekolah ini sangat aneh,

sebab ada perbedaan perhatian yang di berikan padaku dan murid murid lainnya.

Singkat cerita.

“ Anak-anak sekarang ini kita kedatangan teman baru yaitu Afika. Dia dari Tk

Yayasan pendidikan Adven, mohon untuk berteman dengan baik yah “ Ucap guru kami

atau disapa dengan Ustazda ummi.

“ Lanjut saja yah….di pagi ini kita semua akan menggambarrrr yeeeeeee!!! “

Laginya dengan semangat.

“ Horeeeeeeeeee!!! “ Koor semangat teman temanku saraya merayakan kemerdekaan

Indonesia.

Aku bangga mempunyai teman yang semangatnya sangat luar biasa dalam belajar.

Singkat cerita Kini waktunya untuk sesi mewarnai gambar-gambar yang diberika

oleh Ustazda kami, akan tetapi lagi lagi aku  merasa dijatuhkan untuk kedua kalinya.

“ Hemmm…duududuu..lalala..dududu.dududu “ Senandungku seraya menikmati tiap

polesan warna yang ku pilih untuk sebuah gambar beruang lucu.

“ Wahh ,, warna kamu baguss sekali yah.. Kamu pandai mewarnai “ seru temanku

disebelahku.

“ iyah ma.. “ kataku terputus.

Ternyata pujian itu hanya ditujukan oleh salah satu temanku yang lainnya. Dan

jujur saja warna itu sangat bagus, sangat terang, dan sangat indah, lain dengan

punya ku yang warnanya masih pudar walau pun telah di tebalkan.

  Waktunya mengumpulkan hasil kerja kami,

pelajaran selanjutnya ialah hafalan surah pendek yaitu tiap rutinnya kami akan

menghafal 3-4 surah Al-qur’an.

“ Auzdubillah himinasyaitonnirojimmm, Bissmillah hirrahman nirrahiimmm,

Alhamdulillah hirabbil’alamin….. ihdinasyirotolmusthakimm… “ Surah Alfatiha

sebagai pembuka hafalan kami semua.

Cara Ustazda kami untuk mengajarkan sangat unik sebab tiap orang akan membaca

satu ayat tertentu dari surah yang akan di lanjutkan oleh kami, tergantung pada

siapa yang ditunjuk oleh Ustazda, dan apabila salah melanjutkan ataupun lupa,

Ustazda kami akan membantu mengucapkan awalannya saja agar kami ingat, dan

kalau tidak di lanjutkan dengan cara itu maka akan mendapat ganjaran untuk

metulis namanya di papan, sedangkan nama yang paling banyak akan kami tuntun

menuju kursi hukuman. Kursi hukuman dilakukan dengan menyanyikan lagu anak-anak

sambil memakaikan mahkota yang bertuliskan “ Aku dihukum “ lalu kami

akan mencoret-coret wajahnya dengan bedak. Lain halnya bila siapa yang paling

banyak mendapatkan bintang, maka ia akan diberi hadiah berupa snack saat pulang

sekolah nanti. Semua itu agar murid ingin menjadi yang terbaik tampa harus

saling mengejek, akan tetapi itu tidak berlaku padaku.

“ Asik yah bila jadi diri mereka “ Ucapku sambil tersenyum

“ Punya banyak teman, diperhatikan oleh Ustazda ainun dan ustazda zurin.. Kira

kira siapa yah yang akan perhatian sama aku? “ Kata hatiku dengan mimik

tersenyum iri.

“ Fika kenapa kamu seharian ini sedirian terus? “ Saut temaku, Tika.

“ Eh? Iyah, saya memang seperti ini kok “ jawabku tersenyum.

“ Wwah senyum Fika menawan sekali yahh.. Seperti inilah setiap hari yah.. Aku

akan betah bersamamu, sayang sekali mungkin rumah kita jauh yah, kalo tidak aku

akan bermain denganmu “Kagum tika padaku.

“ Hahaha Tika berlebihan, makasih sudah mau berteman, sekarang dan

selamanya kita berteman yah?? “ Jawabku sebari memberikan jari kelingkingku

padanya tanda janji berteman.

“ kita temann …… “ Tika menerimaku.

Setelah kejadian itu aku juga Tika akhirnya berteman. Selama beberapa hari kami

terus saja menghabiskan waktu bersama-sama di sekolah, dan dia mulai

mengajariku cara berdoa yang baik soalnya aku masih terikat dengan adat agama

sekolah lamaku. Dia sangat baik, sangat baik, begitu baiknya  dia selalu bersamaku, meski ia tahu ada yang

tak suka padaku. Bohong semua bohong, Penipu semua penipu mereka kejam, meski

perkataan kami sangat sederhana layaknya anak kecil namun untuk sesama anak

kecil itu sangatlah jahat.

“ Tika kalo kamu mau main sama dia kita tidak mau teman kamu yah. “ kata

temanku Tiara.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!