Episode 4

“ Gimana dong Fad? Kamu ada ide tidak? “ Tanya Kak Rizky pada Kakaku.

“ Afika ada ide!!! “ Sautku sambil mengangkat tangan.

“ Apa ka? Apa ka? “ Jawab mereka semua yang semakin penasaran dan serius.

Singkat Cerita, Pagi ini aku sudah bangun pukul 05:00 dini hari, seusai shalat subuh bersama Keluarga, aku akan membantu Mama untuk menyiapkan jualannya pagi ini. Kami semua sepakat membuat janji untuk bertemu pukul 09:00 pagi ini dirumah Kak Fadli, Sambil menunggu waktu yang telah disepakati aku menjadi kebingungan sebab seluruh teman-teman disekitar rumahku sedang melakukan aktifitas mereka disekolahan masing-masingnya, begitu pula dengan kakaku dan juga adikku. Saat ini kakak kandungku duduk di bangku kelas 2 sama halnya dengan kak Fadli dan teman-temannya, sedangkan adikku duduk di bangku Taman Kanak-kanak.

“ Afikaaa!!! Assalammualaikum.. Afika “ Seru Seseorang di teras rumahku.

Tubuhku yang kala itu sedang berpose didepan cermin layaknya seorang perincess yang pernaku tonton di TV, kini harus ku hentikan untuk menepati janjiku pada teman-teman yang telah menungguku diluar.

“ Ayuk cari bambuu dulu! “ Ucapku buru-buru berlari pergi.

“ Itu Afika Fad?? “ Tanya Kak Rizky yang tak percaya.

“ Kok dia berdandan begitu sih? “ Saut Kak Reza.

“ Hhuhhhhh, Dasar ngak perna liat sih makanya kagetnya sampe segitu, udah ikutin aja dia itu tau banyak hal kalo soal permainan. “ Ketus Kak Fadli lalu ikut menghampiriku.

Mereka pun akhirnya mengikuti arah bayangku pergi ke suatu tempat yang memmiliki beberapa bambu untuk kami jadikan sebagai pola dari permainan yang saat ini sedang melanda dikalangan anak-anak seperti kami ini.

“ Afika kamu nyari apa dek? “ Tanya kak Fadli sambil menebas daun yang menghalanginya.

“ Kakak bawa ngak peralatan yang Afika minta kemaren? “ Tanyaku sambil melihat bambu yang bagus untuk permainan kami.

“ Ini aku bawa.. “ Jawab Kak Reza yang memperlihatkan sebuah pisau parang.

“ Tolong tebang yang itu, dan kita akan membawanya ke rumah Opahku biar dia yang membantu kita semua. “ Pintaku pada mereka seraya menunjuk bambu yang sudah ku pilih.

“ Biar aku saja “ Saut Kak Farhan.

“ Ilham!, Firman!, dan Kak Reza!, ikut Afika yuk ambil beberapa barang dirumah Afika “ Pintaku mengajak mereka dan melangkah jauh.

“ Kalian balik kesini lagi kan? “ Seru keras Kak Rizky saat kami berlari pergi.

“ Iyah. Nanti kita balik kak!! “ Jawabku membalikkan tubuh padanya sambil berlari pergi.

Setelah mendapatkan semua yang kami butuhkan, langkah selanjutnya menuju rumah Opahku yang tak jauh dari tempat kami berdiri, dan untuk mengusir keheningan yang pada perjalanan kami, akhirnya Kak Farhan pun mulai membuka satu demi satu cerita lucu sepanjang perjalanan dengan bantuan kami dalam memberi bumbu lawakan pembicaraan.

Tibanya kami ditempat tujuan.

“ Opah? Afika sudah bawa seeeemaunya nih, ini teman sekolah Afika “ Seruku pada lelaki lansia dengan tangan yang membentuk lingkaran besar.

“ Wihss!! Opah pikir temanmu cewek semua, ternyata cowok. Hahahaha baiklah kalian taruh saja semua bahannya di situ. “ Kaget Opah lalu menunjuk tempat untuk kami.

Karena rumah Opah adalah rumah panggung, jadinya teras yang dimilikinya sangat luas untuk seluruh aktifitas teman-temanku saat ini, dan halamannya pun lebih luas dari halaman rumahku. Perlahan-lahan kami pun diajarkan bagaimana tata cara dalam membuat sebuah Layang-layang yang sebelumnya telah kami siapkan bahan-bahannya selama proses pembuatan Layang-layang tersebut.

Layang-layang adalah salah satu permainan yang sedang dimusimkan belakangan ini, dan kami pun ingin merasakan musim dari permainan ini. Dengan ketelatenan kami, dan pemahaman kami dalam pembuatan Layang-layang, akhirnya kerja keras kami terbayar dengan hasil yang menabjubkan meskipun sesekali merasa sedikit sulit bagi kami untuk membuat sendiri. Seluruh temanku sangat lihai dalam permainan yang satu ini begitu pula denganku, namun yang membedakannya mereka tak perna membuat Layang-layang sendiri kecuali aku dan juga Kak Fadli. Kami membuat peraturan baru dalam permainan yang satu ini, demi sebuah kesengan yang mungkin akan jarang kami temui jika saja musim dari permainan ini akan hilang nantinya.

“ Aku punya tantangan nih buat kalian!! “ teriak Kak Rizky pada kami yang memiliki jarak 2 meter perorangnya

“ Apaan Riz?? . “ Saut Kak Fadil dan dikuti seluruh pandangan yang mengarah pada sosok penantang tersebut.

“ Siapa yang layang-layangnya paling tinggi dan bisa memutuskan layangan yang lainnya maka ia akan jadi pemenang dan pada hari senin ia akan mendapat sebagian dari bekal yang kalah, gimana stujuh ngak?? “ Usul Kak Rizky.

“ Okeh ! “ Seru Kak Reza yang Optimis.

“ Okeh, Okeh, Okeh, “ Diikuti dengan yang lain.

Mendengar tantangan yang baru saja ditawarkan pada kami, dengan penuh percaya diri kami pun menerima tantangan tersebut, jika diumpamakan dalam pribahas Indonesia akan berbunyi “ Kau jual, saya beli. “ itulah salah satu contoh yang dapat aku umpamakan dari cerita ini. Pertandingan ini sangat sulit sebab aku hanya akan bermain seperti biasanya saja dan mengenai aturan mereka dalam bermain sungguh aku tidak tau bagaimana cara bemain, terutama cara memutuskan benang lawan, jadi langsung saja aku mengakui kekalahanku pada mereka semua.

“ Kak!!! Afika ngaku kalah yah, soalnya Afika ngak tau cara mainnya gimana!!? “ Seru kerasku.

“ Gampang kok Ka! Tunggu biar aku ajarin kamu caranya!. “ Saut Kak Rizky yang kini menancapkan gulungan benangnya di tanah.

“ Jadi kamu tinggal kasih lebih tinggi truss nyebrang ke sisi lainnya dan mulai tarik Tarik layang-layang kamu seperti ini “ Ucap Kak Rizky yang serius mengajariku sambil memberi contoh sederhana.

‘ Okeh kak makasih, Afika paham!! “ Lagi ucapku senang.

Seusai mengajariku metode dalam permainan tantangannya, Kak Rizky pun kembali mangambil layang-layangnya yang sengaja ia tancapkan di tanah. Namun sayang sekali, sebab baru saja Kak Rizky memegang benangnya tersebut secara mendadak benangnya sudah tidak lagi tegak seperti sebelumnya, melainkan perlahan-lahan jatuh hingga ke tanah. Jujur saja hanya dengan melihat ekspresi wajah kaget milik Kak Rizky saat itu , mampu mengocok seisi perut kami akibat merasa lucu.

“ Afika!! Aku menyesal membantu mu!! , padahalkaaan.. Bunda akan membuatkan ku spagethi yang enak “ Ketusnya terlihat murung dan layu.

“ Hahahaha, kan Afika sudah bilang, kalo Afika itu ngaku kalah aja. Heheheheh “ Jawabku tertawa geli.

“ Yehh, gitu aja cengeng amat sih Riz “ Ledek Kak Farhan.

Selang beberapa menit kemudian.

“ Yah, punya Afika juga putus, hehehe. Ilham jago amat sih? “ Seruku yang kini memegang gulungan benang tampa layang-layang.

“ Siapa dulu dong, ilham! “ Lagaknya membesar kepala.

“ Yah udah deh!!, Afika temenin Kak Rizky dulu !!!. “ Saut kerasku dan langsung pergi menuju tangga dimana kak Rizky duduk.

“ Kak Rizky masih marah Afika? “ Tanyaku menatap wajah cemberutnya.

“ Ngak lah Afika, cuman tadi aja kok. Hehehe “ Tawa Kak Rizky yang manis.

“ Afika baru tau ternyata Kak Rizky kalo senyum hm!! “ Kataku sambil menyodorkan kedua jempolku padanya.

“ Hahaha kamu kemana aja sih adekku yang paling Kak Rizky sayang “ Cubit gemasnya dengan sok imut.

“ Ihhh sakit tau!! Nanti merahh “ Ketusku sambil mengelus pipi cabiku.

“ Haahaha iyah maaf yah dek. “ Jawabnya meminta maaf.

“ Yahh punyaaku juga putuss nihh!! , layang siapa sih itu!!? “ Seru keras Kak Reza.

“ Punya aku kak!! , Heheheh. Maaf yah? Heheheh, “ Tawa Firman yang menyaut.

“ Yah udah deh ngak papalah. “ Pasrah Kak Reza lalu berlari menuju arah kami.

“ Kalah yah Rezz? Hahahaha makanya jangan ketawain aku tadi. “ Ledek balik Kak Rizky.

“ Hahaha, iyah. Karma teman yang baik. Belom rejeki Rizz “ Jawab Kak Reza yang mengakui perbuatannya.

“ Hahahah, kalian semua sangat bersenang- senang yah? Bagaiman siapa yang menang? “ Saut Opahku yang tiba-tiba saja membuka suara seraknya dibalik mata yang tertutup.

“ Ehh Rizky pikir Opah udah bobo. Ternyata hanya nutup matanya doang. Belum ada Pah, masih nunggu hasilnya. “ Balas Kak Rizky.

semog suka yah:)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!