Bolehkah?

Di tempat lain
Alia
Alia
Gimana, Ray?
Rayan
Rayan
Enak.
Alia
Alia
Enak?
Rayan
Rayan
Tempatnya, sotonya, enak.
Alia
Alia
Oh!
Rayan
Rayan
Eh, kamu nanya gimana, apanya?
Rayan bingung saat mendengar jawaban "Oh" dari Alia yang juga tersenyum.
Alia
Alia
Nggak papa. Syukurlah kalau kamu suka makanannya
Alia
Alia
Aku khawatir kamu nggak suka kuajak ke tempat-tempat seperti ini
Rayan
Rayan
(mengernyitkan kening) Seperti ini? maksudnya?
Alia
Alia
Yaa ... warung sederhana gini.
Alia
Alia
Bukan restoran mewah gitu
Rayan
Rayan
Whahaha. Kamu ada-ada aja.
Rayan
Rayan
Buat aku, makan itu yang penting tempatnya bersih, nyaman, dan makanannya enak. Ga peduli itu di pinggir jalan sekalipun
Alia
Alia
Hehehe, semua tempat makan juga di pinggir jalan kali Ray.
Alia
Alia
Ga ada yang di tengah jalan
Rayan
Rayan
Whahaha... ga juga
Rayan
Rayan
ada juga tempat makan di dalam mall
Rayan
Rayan
itu, ga di pinggir jalan kan?
Alia
Alia
Iya, sih. Tapi, mallnya di pinggir jalan, kan?
Rayan
Rayan
Iya, ya ....
Rayan
Rayan
Eh, ngapain kita ributin masalah pinggir jalan
Alia
Alia
Hehehe... ngobrol sama kamu itu, menyenangkan. Kamu bikin aku nyaman
Rayan
Rayan
Trima kasih, Al.
Alia
Alia
Sama-sama
Mereka pun terdiam dan meneruskan makan.
Seusai makan
Rayan
Rayan
Eem ... Al.
Alia
Alia
Ya
Rayan
Rayan
Aku ... minta maaf sebelumnya
Alia
Alia
Kenapa?
Rayan
Rayan
Aku brengsek banget deh, ya..
Rayan
Rayan
Aku memberi kamu harapan, tapi aku sendiri masih belum yakin dengan perasaanku.
Alia
Alia
Maksudnya?
Rayan
Rayan
Aku minta maaf. Tapi, jujur. Aku memang tertarik padamu, tapi ... aku belum yakin dengan perasaanku. Apakah aku menyayangimu sebagai seorang lelaki pada perempuan? Atau aku mengagumi sikap dan kepribadianmu? Atau aku menyayangimu sebagai saudara yang lebih kecil? Maafkan aku.
Rayan
Rayan
Aku merasa, aku harus mengatakan ini, sebelum kita melangkah lebih jauh
Rayan
Rayan
Agar kamu bisa pergi bila kamu tidak menyukai hal ini
Alia
Alia
(tersenyum getir) Nggak papa Ray
Alia
Alia
Sebenarnya aku pun ada salah padamu
Rayan
Rayan
(kembali mengernyitkan kening). Oh, ya?
Alia
Alia
Maaf kalau aku memanfaatkanmu. Aku juga tengah mencoba memahami perasaanku
Alia
Alia
Aku ....
Alia
Alia
menyukai seseorang, tapi dia selalu membuat sakit hatiku, padahal dulu dia tidak begitu.
Alia
Alia
Dulu, dia adalah lelaki termanis, terlembut dan terseksi yang aku kenal.
Alia
Alia
Tapi, semenjak kecelakaan itu ... dia berubah.
Rayan
Rayan
Oh, benarkah?
Rayan
Rayan
Apakah dia lelaki yang tadi kita temui di perpustakaan itu
Alia
Alia
(mendelik!) Kok tau?
Rayan
Rayan
(tersenyum jahil) Menebak saja.
Rayan
Rayan
ternyata kamu memang mudah sekali ditebak.
Alia tersipu.
Alia
Alia
Sejelas itu, ya?
Rayan
Rayan
(mengangguk) He'em. Meski kamu cukup lumayan bagus aktingnya. Ga ada curi-curi pandang sedikitpun. Saking bagusnya kamu berusaha menyembunyikannya sampai ga sadar kan, kalau aku perhatikan kamu dari tadi?
Alia
Alia
Oh? Ya Ampuuun ...
Alia
Alia
(menutup.wajah) aku malu Ray.
Rayan
Rayan
Hahaha. Tenang aja. Kita masih sama-sama belajar. Belajar memahami perasaan kita masing-masing. Kuharap kita tidak terlalu mamaksakan diri. Begitu, kan, Al?
Alia
Alia
Terima kasih Ray. Kamu benar-benar teman terbaik.
Rayan
Rayan
Sama-sama Al. Aku juga terima kasih padamu.
Mereka tersenyum lega. mereka sudah mengungkapkan perasaan masing-masing.
Rayan
Rayan
Udah?
Rayan
Rayan
Pulang atau masih ada perlu ke mana dulu gitu?
Alia
Alia
Pulang aja, Ray.
Rayan
Rayan
Oke. Yok.
Mereka pun keluar setelah membayar makanan. Sore hari di Surabaya selalu identik dengan macet di mana-mana. Pun sore ini. Mereka harus mengikuti antrian panjang saat menunggu traffic light berganti. Sangat membosankan.
Alia
Alia
Eh, Ray. Itu Sani bukan, sih? Kok, kayak kenal outfit-nya
Rayan
Rayan
(mengikuti arah yang ditunjuk Alia) Sepertinya iya.
Alia
Alia
Kok, dia mesra banget gitu, sih? Itu cowoknya? Kamu kenal?
Rayan
Rayan
Whahaha, bukan. Itu cewek kok. Namanya Melisa.
Alia
Alia
Ooh ... kirain.
Alia
Alia
Kamu tahu semua tentang Sani ya, Ray
Rayan
Rayan
Almost
Rayan
Rayan
Kita tetanggaan kalau kamu lupa
Alia
Alia
Hehehe... Iya juga, sih
Rayan
Rayan
Jangan bilang, kamu cemburu
Alia
Alia
(tersenyum simpul) Seandainya boleh. Seperti yang dulu aku pernah bilang, kan? Tapi ... jangan dulu. Aku ga mau kita terburu--buru. Iya, kan?
Rayan memandang Alia dengan senyumnya yang sangat manis
Episodes
Episodes

Updated 92 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!