Pagi
Denia berlari kecil untuk menyejajarkan langkah dengan Sani
Sani
Hai! Assalamualaikum. Cantik banget pagi ini?
Denia
sudah dong. Mana boleh berangkat ngampus sama Mama kalau belom sarapan.
Sani
Pinteeer. anak shalihah kesayangan mama.
Sani mencubit hidung Denia gemas.
Denia
Eh, San. Sudah ngerjain tugas belom?
Sani
Tugas? Emang ada tugas?
Sani menghentikan langkah lalu mengobrak abrik tas besarnya.
Tas yang isinya banyak ga jelasnya daripada yang jelas
masa iya, tas kuliah isinya earphone, kabel charger, tongsis, kacamata aja ada tiga, warna hitam, oren dan hijau. Ada juga bedak, liptin, sisir, cermin kecil, bulpoin, penggaris, peta (buat apaan coba?), kertas-kertas note, struk indomaret, karcis parkir, buku paket kuliah dua, buku tulis 2, dan yang paling terakhir, ponsel.
Rani memeluk kedua sahabatnya dari belakang. membuat kaget Denia dan Sani.
Denia
Astaghfirullah. kaget kaget.
Sani
Asli astaghfirullah iya kaget.
mereka bersamaan menabok Rani yang malah tertawa terpingkal pingkal.
Rani
Ngapain sih, pada ga konsen jalan?
Sani
Tugas. Lagi nyari tugas
Sani
kata Denia ada tugas.
Denia terkikik pelan dan berniat akan kabur saat melihat Sani melotot padanya
Rani
masih mau dikerjain Denia
Rani
Makanya Saaaay ....
kalau kuliah itu yang pokus!!
Rani menjendul kepala Sani
Sani
jangan main toyor aja.
Sani melotot ke arah Rani
Denia
Iya betuuul. makanya kan, aku cuma ingetin. barangkali ada tugas yang sudah dia kerjakan. aku mau pinjem
Sani dan Rani balas menoyor Denia bersamaan.
memang tiga orang yang agak senewen iti, kalau berkumpul rasa dunia ikut senewen.
Tiba-tiba terdengar sapaan cowok tinggi ganteng pada ketiga gadis cantik itu
Rani
Tumben bisa dateng pagi? biasanya telat mulu.
Rangga
Diih Rani, perhatian banget.
Rani memutar bola mata mendengar kata-kata Rangga
Rani
Gimana ga perhatian. kamu sering ganggu konsentrasi di tengah materi.
Rangga
jadi kamu terganggu?
Sani dan Denia tertawa melihat mereka cekcok.
Sani
udah deh, jangan bertengkar mulu. ntar saling jatuh cinta baru tau rasa.
Rani dan Rangga saling menatap.
Rangga menatap Rani dengan mata berbinar
sementara Rani menatap Rangga dengan wajah melongo.
Denia
Kemarin kamu kemana, sih, sama Rayan?
Denia mencoba mengalihkan pembicaraan. Sebenarnya Sani agak gugup dengan pertanyaan itu, tapi untung Rangga menolongnya.
Rangga
Halah! Jangan coba mengalihkan pembicaraan, deh, Cantik.
Rangga
Kamu cantik pagi ini.
Rani
yuk San, kita tinggalin mereka berdua. sayang kalau sarapanku kebuang gara-gara mual denger Rangga ngebual pagi-pagi.
Mereka semua sontak menoleh saat seorang pemuda ganteng menyapa Sani.
Tetangga Sani yang diidolakan Denia.
Rayan.
Comments