Trio bidadari
Denia
Kamu lagi sibuk apaan sih, San?
Sani
Eh, iya. aku lagi jadi relawan, nih ...
Sani
Ngajar anak jalanan gitu.
Rani
Kok, baru bilang, sih?
Sani
Ya, maap ...
aku pengen tau dulu. kek gimana kegiatannya gitu.
Sani
Aku juga sebelumnya masih maju mundur cantik.
Sani
Tapi sekarang aku udah enjoy banget.
Sani
Aku juga ga yakin, sih. Kalian mau ikut ndak? Kalian, kan ....
Sani berkedip memandangi mereka berdua.
Sani
Ga biasa bersusah-susah
Rani
Kami memang ga terbiasa bersusah-susah. Tapi bukan berarti kami ga bisa.
Denia memukul dadanya keras, sampai terbatuk. Sani tahu dia hanya berakting saja.
Tiba-tiba seseorang menyeruak aksi pelukan mereka
Sani menepis tangan Rangga yang siap memeluknya.
Mereka pun menimpuki Rangga dengan tas, buku dan kertas yang mereka bisa pegang. Rangga yang merasa tertekan pun berlari menjauhi mereka.
Sani
Emang dasar Rangga. Mencari kesempatan dalam kesempitan.
Rani menjawil lengan Denia.
Denia
Najis suka sama Rangga
Sani mengedip-ngedipkan mata menggoda Denia.
Denia memanggil kedua temannya agar mendekat. Ketika ketiga kepala sudah menempel, Denia menyebutkan satu nama dengan lirih. Seakan talut didengar orang lain.
Sani malah mengucapkan nama itu dengan keras, sehingga orang yang ada di sekitar mendengar ucapan Sani.
Sani menggetok kepala Sani dengan gemas
Denia
Udah dibisikin malah dikencengin.
Rani
Udah ah. Sekarang gimana kelanjutan cerita tadi
Sani
Iya ... jadi, kalau kalian mau ikutan, nanti coba dulu beberapa kali. Kalau mau jadi relawan tetap bisa. Tapi kalau sekedar bantu ringan-ringan juga ga papa sih. Bebas
Rani
Ntar aku pinjem libom papaku deh
Rani
Mobiiiiil Sayang ....
Denia
Ish. pake dibolak balik.
Sani
Ah, sip deh. Atau pake motor Denia juga ga papa kok.
Sani
Ntar aku bisa bareng ama Melisa.
Denia
Tapi enakan pake mobil kali, San
Rani
Iya, ga kena panas, ujan.
Sani
Ya, kalau tempatnya memungkinkan dijangkau pake mobil ya gapapa. Tapi kalau ga bisa, ya, terpaksa pake motor, lah.
Denia
Ocip. Aku jadi sedikit semangat nih.
Rani
Rayan lagi, Rayan lagi
Sani
Dia kan lagi sibuk mau maju skripsi.
Denia
Semoga Bang Rayan cepat selesai kuliahnya, lalu kerja, lalu ... lamar aku Baaaaang.
Sani
Yakin suka ama Rayan?
Denia
Yakin dong. Emang kenapa?
Denia
Dukung aku menjadi number one and the only one.
Denia mengepalkan tangan ke atas. Sani dan Rani hanya tertawa melihat aksi konyol sahabat mereka itu.
Mereka pun akhirnya merancang jadwal untuk mulai menjadi relawan.
Rani tidak bisa mengikuti kegiatan itu terlalu sering, karena dia menambah mata kuliah semester atas demi mempercepat masa kuliahnya.
Diantara mereka bertiga Rani memang yang paling rajin, cerdas dan tegas. Tidak ada kompromi dalam pendidikan. Karena itu yang dia utamakan. Cita-citanya adalah wisuda cumlaude min ipk 4,0.
Sementara Sani adalah gadis yang periang, banyak teman, dan cerdas. Dia sangat pintar menjalin komunikasi dengan orang dari berbagai fak.
Denia adalah teman yang setia, cerdas dan modis. Pengetahuannya tentang fashion dan tren-trennya membuat teman-temannya tidak nampak jadi kuper. Karena dia selalu memberi perhatian khusus dalam penampilan mereka. Sehingga saat mereka bertiga berkumpul, itu ibarat trio bidadari yang cantik, cerdas, berkelas, dan disegani.
Comments