Love Vs Kla

"Aksa bawa cewek cakep betul." komentar itu terdengar sejak beberapa saat lalu, ketika mereka melihat Aksa membonceng seorang gadis.

"Cakepan mana sama Love?"

"Sama cakepnya lah. Tu cewek tinggi, langsing, mulus pula lah pokoknya."

Lagi dan lagi, Aksa menjadi bahan rumpian anak-anak kampus karena seorang gadis. Mereka belum paham siapa gadis tersebut dan apa hubungannya dengan lelaki itu.

"Eh.. Eh, tu dia." tidak jauh dari mereka, Aksa berjalan dengan gadis yang mereka maksud. Sesekali Aksa tertawa karena entah karena apa. Sedangkan gadis di sampingnya malah mengerucutkan bibirnya.

"Kamu serius nggak papa sendirian di sini?" Aksa berhenti di depan sebuah kelas karena kuliah akan segera dimulai.

"Enggak." teman-teman Aksa yang juga sedang menunggu untuk masuk kelas menatap gadis itu. Karena Aksa terlihat begitu sayang dengan gadis tersebut.

"Jangan sampai hp mati, susah nanti kalau mau hubungi." pesan Aksa.

"Ishh, iya. Udah sana." Aksa mengacak rambut gadis itu sayang sebelum masuk ke kelas.

Sedangkan Kla, berjalan ke kursi tak jauh dari kelas kakaknya. Ya, Kla memang ikut Aksa ke kampus untuk bisa mendaftar kuliah di sana. Kla sudah lulus sekolah dan memutuskan untuk memuntut ilmu di kampus kakaknya.

Kla sejujurnya merasa risih karena sejak tadi dia diperhatikan oleh orang-orang di sana. Dia memang bersikap tak acuh dengan memainkan ponselnya. Tapi sayangnya, tak jarang jika ada yang melewatinya, terdengar omongan-omongan tentang 'gimana sama Love' atau 'cantikan Love atau dia sih' semacam itu.

Yang gadis itu pikirkan adalah, siapa Love dan kenapa mereka selalu menyebut nama itu ketika melewatinya?

Aksa akhirnya muncul dengan wajah datarnya. Kla langsung berdiri dan mendekati sang kakak dengan wajah asemnya. Aksa langsung merangkul Kla dan mengajaknya untuk segera pergi dari sana.

Tatapan mata-mata ingin tahu tak bisa ditolak. Tapi keduanya bersikap tak peduli. "Aku pikir kamu tadi kemana dulu. Ternyata jadi anak baik." mereka berdua berjalan beriringan dengan Kla memeluk lengan Aksa.

"Emangnya aku mau kemana lagi. Tapi Bang, Love siapa sih? Cewek populer di kampus ini ya? Masa dari tadi aku denger mereka selalu nyebut Love pas nglewatin aku."

Aksa belum mau menjawab. Memilih kata yang tepat untuk menjelaskan jika nama gadis yang disebut adiknya itu adalah kekasihnya. Lelaki itu hanya tak ingin jika Kla tak menerima itu. Ya, barang kali kan, gadis itu mencak-mencak karena kakaknya tiba-tiba memiliki pacar.

Pasalnya, selama Aksa pacaran dengan Love lelaki itu menyembunyikannya dari keluarganya.

"Bang." Kla menyadarkan Aksa dari lamunannya.

"Nanti akan abang tunjukin siapa dia." mungkin inilah waktu yang tepat untuk berterus terang. Paling tidak dengan adiknya. Lagi pula kan dia sebentar lagi akan lulus kuliah dan melanjutkan rencana kedepannya.

"Ok." Kla percaya sekali dengan ucapan sang kakak. Dalam otaknya berpikir seperti apa rupa gadis bernama Love itu sampai orang-orang tadi membicarakannya. Dan dia yakin, Love adalah mahasiswa populer di kampus ini.

Maka, disinilah mereka sekarang. Kla mengajak Aksa ke restoran cepat saji untuk mengisi perut mereka. Kla memesan banyak ayam kremes, kentang goreng, dan juga minuman. Gadis itu memang bisa dibilang sanggup menampung banyak makanan di dalam perutnya. Tapi entah kemana lemak itu perginya, karena tubuh Kla tak juga gemuk.

"Serius dia mau datang Bang? Wihh, Abang bilang apa sama dia? Jangan bilang kalau ada yang kenalan sama dia. Malu lah."

"Makan dulu, baru ngomong." Aksa menyentil dahi adiknya dan membuat gadis itu cengengesan saja.

Kla menikmati sekali makanannya. Tak peduli jika mungkin ada orang yang melihatnya seperti tak makan beberapa minggu. Dia tak ingin ambil pusing dengan apa yang mereka pikirkan.

Selang beberapa menit, Love datang. Gadis itu seperti merasa tak enak karena telat datang. Aksa tadi mengirim pesan kepadanya agar dia bisa menemui lelaki itu di restoran cepat saji depan kampus. Dan tentu saja Love menyanggupi, dia belum tahu jika ada seseorang juga di sana.

"Maaf. Aku telat." baik Aksa maupun Love mendongak untuk melihat si pemilik suara. Aksa tersenyum tipis.

"Duduk." katanya. Love belum tahu siapa yang ada di depan kekasihnya itu. Meskipun pernah melihat Kla di foto, tapi itu hanya sekali. Jadi Love tentu saja tak mengenalinya.

Love ingin menanyakan siapa gadis itu, tapi Kla lebih dulu bertanya. "Kak Love ya?" tidak ada senyum atau apapun sebagai tambahan keramah tamahan yang Kla berikan.

"Iya." Kla mengangguk dan detik itu juga, matanya sudah menilai tampilan Love.

Cantik. Ucapnya dalam hati. Aksa hanya membiarkan saja adiknya melakukan itu. Sedangkan Love sesekali melirik Aksa karena merasa bingung.

"Kenapa sih?" merasa risih dipandangi dengan tatapan menilai, Love akhirnya buka suara. "Aku tahu aku cantik, tapi nggak usah gitu juga lihatinnya. Nggak sopan." kesinisan Love keluar. Tentu saja dia tak terima diperlakukan seperti dia adalah penjahat.

Kla mengelap tangannya dengan tissue basah yang dibawanya sebelum menjawab. "Kakak cewek populer di kampus ya?" tak peduli dengan kepercayaan diri Love, Kla malah mempertanyakan apa yang menjadi dugaannya.

"Enggak." singkat, padat, dan jelas sekali jawaban Love.

Kla mengernyiit. "Tapi kok dari tadi mereka selalu nyebut Love, Love terus pas di kampus?" Aksa hanya menggelengkan kepalanya saja melihat ulah sang adik. Belum berencana untuk mengatakan siapa Love sebenarnya.

"Dia siapa sih Prince? Kepo banget." Love menolak menjawab ucapan Kla, karena yang dia perlukan adalah dia tahu siapa gadis itu.

"Prince?" sungguh, wajah Kla menyebalkan sekali sekarang. Terlihat polos, tapi ekspresi mencemoohnya itu benar-benar membuat Love ingin menguyel wajah tersebut.

"Dari kerajaan mana memangnya abang Aksa lahir? Sriwijaya, Majapahit, atau kerajaan inggris?" ada senyum mengejek yang Kla keluarkan membuat Love berdecak.

Tapi tunggu, apa gadis itu bilang tadi? Abang Aksa? Mata Love melebar dan kembali menatap Aksa. Aksa yang juga menatapnya mengangguk seolah tahu apa yang Love pikirkan.

"Klaribel?" Love bertanya kepada Kla.

Dan ketika Kla mengangguk, Love seperti dejavu. Dia pernah juga di posisi Kla dan menilai pacar Biya. Astaga. Love langsung mengurut keningnya dan menyadari jika sepertinya dia terkena karma.

"Adek tahu, siapa kak Love?" Aksa mulai berbicara saat kedua gadis yang bersamanya tak lagi 'mengobrol'.

"Enggak. Kan Abang belum kasih tahu." jawab Love santai.

"Kenalan dulu dengan cara yang benar." perintah Aksa kepada adiknya dan juga Love.

Kla meletakkan kentang yang akan di makannya dan menyodorkan tangannya di depan Love. "Kenalin Kak. Namaku Klaribel. Adiknya bang Aksa." katanya saat Love menerima sodoran tangan Kla.

"Aku Lovela. Pacar Aksa." ucapan Love membuat Kla kaget luar biasa. Matanya nyalang menatap Aksa dan Love bergantian. Wajahnya tiba-tiba berubah datar.

Menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi, Kla melipat tangannya di depan dada, persis seperti yang ibunya lakukan saat merasa jengah.

"Abang punya pacar?" tanyanya dengan nada tegas. Ah, sepertinya darah ketegasan keluarga Ganendra sudah muncul.

Love tiba-tiba merasa ngeri jika Kla tak merestui hubungannya dengan kakaknya. Meskipun resah di dadanya muncul, tapi Love menolak menunjukkannya. Ibunya selalu bilang 'jangan pernah tunjukkan kelemahan kamu di depan lawan' begitu. Jadi Love harus melakukan itu.

"Satu tahun." Aksa tidak pernah menghitung berapa lama dia menjalin hubungan dengan Love. Jadi dia menjawab asal.

"Satu tahun? Dan abang nggak pernah cerita sama kita?" kita yang Kla maksud tentu saja dia dan orang tuanya.

"Maafin abang. Ini memang keputusan kita."

"Dan abang udah nggak jujur sama ayah dan bunda." entah kenapa Kla ini bisa sekali membuat Aksa merasa bersalah. Untuk menghilangkan itu, Aksa menghela nafasnya.

"Abang akan bilang, Dek. Tapi Adek jangan bilang dulu sama ayah bunda ya." paling tidak, keterus terangan itu harus Aksa sendiri yang mengatakan.

Kedua orang tuanya dari dulu tak pernah membahas tentang boleh atau tidaknya putra-putri mereka berpacaran. Mereka hanya selalu mengatakan jika masa muda harus mereka gunakan untuk mencari ilmu sebanyak-banyaknya. Karena itu Aksa merasa khawatir.

Tak menjawab permintaan sang kakak, Kla menatap Love serius. "Jika Kakak dihadapkan dua pilihan, harus menemui ayah kakak atau bang Aksa, kakak akan memilih pilihan yang mana? Sedangkan kedua lelaki yang kakak cintai sedang mengalami kesulitan yang sama?"

Love tiba-tiba merasa jika semua kata seolah menghilang dari lidahnya. Kenapa adik Aksa ini bisa sekali membuatnya mati kutu. Ayahnya dan kekasihnya. Dia mencintai keduanya dalam porsi yang sama besarnya.

Lalu jika itu benar-benar terjadi, apa yang harus dia lakukan?

Love kemudian menatap Kla dengan mata sayu. Dia bilang, "secintanya aku dengan Aksa, aku akan tetap memilih menemui papaku. Karena beliau tak bisa dibandingkan dengan lelaki manapun. Tapi jika masih ada sedikit waktu untuk bisa menemui Aksa, aku akan menemuinya meskipun telat."

"Lalu bagaimana jika kakak nggak akan pernah bisa menemui abang lagi?" Love menyembunyikan tangannya dibawah meja karena tiba-tiba saja tangan itu bergetar. Kenapa gadis itu bisa sekali membuat Love lemah.

Meneguk ludah berkali-kali, Love tak bisa mengatakan apapun. Sedangkan kenapa juga Aksa tak berusaha membantunya. Karena memang, Aksa juga ingin medengar jawaban yang Love berikan.

•°•

Terpopuler

Comments

🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠

🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠

kira kira love bkl blg apa ya

2020-05-19

0

ayu

ayu

bagus adiknya kyk gt saya suka....bukan manis manjah 😅😅

2019-12-11

0

Violet Agfa

Violet Agfa

waahhhh.... adik xg posesif inj

2019-10-28

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Prince Aksa
3 Pelepasan Dan Mie Ayam
4 Sebuah Cerita Tanpa Deskripsi
5 Love Aksa
6 Akeda's Palace
7 Gara-gara Kulit Ayam
8 Gosip Atau Fakta
9 Prince dan Princess
10 Si Penggebuk Drum
11 Gara-gara Kak Biya
12 Terbongkarnya Rahasia
13 Sama-sama Backstreet
14 Belajar Bersama
15 Love Vs Kla
16 Diskusi Bersama Ayah
17 Seharian Bersama Pacar
18 Kesedihan Love
19 Kesalahan Siapa?
20 Kla Si Pembual
21 Meruntuhkan Ego
22 Petuah Aksa
23 Kembalinya Si Drama Queen
24 Undangan Untuk Love
25 Kunjungan Pertama
26 Sebentar Lagi
27 Keberangkatan Aksa
28 Hati Yang Kosong
29 Menata Hati
30 Kegundahan Yang Menyerang
31 Semua telah Berakhir
32 Menghadap Calon Mertua
33 Hukum Agama Dan Negara Menghalalkan Kita
34 Lelah Yang Membahagiakan
35 Epilog
36 Permainan Somplak
37 Ekstra Part - Spesial Idul Adha
38 Ekstra Part - Demam Duo Minion
39 Ekstra Part - I Live Alone
40 Ekstra Part - Kelahiran Sang Penerus
41 Lanjutan 1
42 Lanjutan 2
43 Lanjutan 3
44 Lajutan 4
45 Lanjutan 5
46 Lanjutan 6
47 Lanjutan 7
48 Lanjutan 8
49 Lanjutan 9
50 Lanjutan 10
51 Lanjutan 11
52 Lanjutan 12
53 Lanjutan 13
54 Lanjutan 14
55 Lanjutan 15
56 Lanjutan 16
57 Lanjutan 17
58 Lanjutan 18
59 Lanjutan 19
60 Lanjutan 20
61 Lajutan 21
62 Lanjutan 22
63 Lanjutan 23
64 Lanjutan 24
65 Lanjutan 25
66 Lanjutan 26
67 Lanjutan 27
68 Lanjutan 28
69 Lajutan 29
70 Lanjutan 30
71 Seri 1
72 Seri 2
73 Seri 3
74 Seri 4
75 Seri 5
76 Seri 6
77 Seri 7
78 Seri 8
79 Seri 9
80 Seri 10
81 Seri 11
82 Seri 12
83 Seri 13
84 Seri 14
85 Seri 15
86 Seri 16
87 Seri 17
88 Seri 18
89 Seri 19
90 Seri 20
91 Seri 21
92 Seri 22
93 Seri 23
94 Seri 24
95 Seri 25
96 Seri 26
97 Seri 27
98 Seri 28
99 Seri 29
100 Seri 30
101 Episode 31
102 Episode 32
103 Episode 33
104 Episode 34
105 Episode 35
106 Episode 36
107 Episode 37
108 Episode 38
109 Episode 39
110 Episode 40
111 Episode 41
112 Episode 42
113 Episode 43
114 Episode 44
115 Episode 45
116 Episode 46
117 Episode 47
118 Episode 48
119 Episode 49
120 Episode 50
121 Episode 51
122 Episode 52
123 Episode 53
124 Episode 54
125 Episode 55
126 Episode 56
127 Episode 57
128 Episode 58
129 Episode 59
130 Episode 60
131 Kisah 1
132 Kisah 2
133 Kisah 3
134 Kisah 4
135 Kisah 5
136 Kisah 6
137 Kisah 7
138 Kisah 8
139 Kisah 9
140 Kisah 10
141 Kisah 11
142 Kisah 12
143 Kisah 13
144 Kisah 14
145 Kisah 15
146 Kisah 16
147 Kisah 17
148 Kissah 18
149 Kisah 19
150 kisah 20
151 Kisah 21
152 Kisah 22
153 Kisah 23
154 Kisah 24
155 Kisah 25
156 Kisah 26
157 Kisah 27
158 Kisah 28
159 Kisah 29
160 Kisah 30
161 Kisah 31
162 Kisah 32
163 Kisah 33
164 Kisah 34
165 Kisah 35
166 Kisah 36
167 Kisah 37
168 Kisah 38
169 Kisah 39
170 Kisah 40
171 Kisah 41
172 Kisah 42
173 Kisah 43
174 Kisah 44
175 Kisah 45
176 Kisah 46
177 Kisah 47
178 Kisah 48
179 Kisah 49
180 Kisah 50
181 Kisah 51
182 Kisah 52
183 Kisah 53
184 Kisah 54
185 Kisah 55
186 Kisah 56
187 Kisah 57
188 Kisah 58
189 Kisah 59
190 Kisah 60
Episodes

Updated 190 Episodes

1
Prolog
2
Prince Aksa
3
Pelepasan Dan Mie Ayam
4
Sebuah Cerita Tanpa Deskripsi
5
Love Aksa
6
Akeda's Palace
7
Gara-gara Kulit Ayam
8
Gosip Atau Fakta
9
Prince dan Princess
10
Si Penggebuk Drum
11
Gara-gara Kak Biya
12
Terbongkarnya Rahasia
13
Sama-sama Backstreet
14
Belajar Bersama
15
Love Vs Kla
16
Diskusi Bersama Ayah
17
Seharian Bersama Pacar
18
Kesedihan Love
19
Kesalahan Siapa?
20
Kla Si Pembual
21
Meruntuhkan Ego
22
Petuah Aksa
23
Kembalinya Si Drama Queen
24
Undangan Untuk Love
25
Kunjungan Pertama
26
Sebentar Lagi
27
Keberangkatan Aksa
28
Hati Yang Kosong
29
Menata Hati
30
Kegundahan Yang Menyerang
31
Semua telah Berakhir
32
Menghadap Calon Mertua
33
Hukum Agama Dan Negara Menghalalkan Kita
34
Lelah Yang Membahagiakan
35
Epilog
36
Permainan Somplak
37
Ekstra Part - Spesial Idul Adha
38
Ekstra Part - Demam Duo Minion
39
Ekstra Part - I Live Alone
40
Ekstra Part - Kelahiran Sang Penerus
41
Lanjutan 1
42
Lanjutan 2
43
Lanjutan 3
44
Lajutan 4
45
Lanjutan 5
46
Lanjutan 6
47
Lanjutan 7
48
Lanjutan 8
49
Lanjutan 9
50
Lanjutan 10
51
Lanjutan 11
52
Lanjutan 12
53
Lanjutan 13
54
Lanjutan 14
55
Lanjutan 15
56
Lanjutan 16
57
Lanjutan 17
58
Lanjutan 18
59
Lanjutan 19
60
Lanjutan 20
61
Lajutan 21
62
Lanjutan 22
63
Lanjutan 23
64
Lanjutan 24
65
Lanjutan 25
66
Lanjutan 26
67
Lanjutan 27
68
Lanjutan 28
69
Lajutan 29
70
Lanjutan 30
71
Seri 1
72
Seri 2
73
Seri 3
74
Seri 4
75
Seri 5
76
Seri 6
77
Seri 7
78
Seri 8
79
Seri 9
80
Seri 10
81
Seri 11
82
Seri 12
83
Seri 13
84
Seri 14
85
Seri 15
86
Seri 16
87
Seri 17
88
Seri 18
89
Seri 19
90
Seri 20
91
Seri 21
92
Seri 22
93
Seri 23
94
Seri 24
95
Seri 25
96
Seri 26
97
Seri 27
98
Seri 28
99
Seri 29
100
Seri 30
101
Episode 31
102
Episode 32
103
Episode 33
104
Episode 34
105
Episode 35
106
Episode 36
107
Episode 37
108
Episode 38
109
Episode 39
110
Episode 40
111
Episode 41
112
Episode 42
113
Episode 43
114
Episode 44
115
Episode 45
116
Episode 46
117
Episode 47
118
Episode 48
119
Episode 49
120
Episode 50
121
Episode 51
122
Episode 52
123
Episode 53
124
Episode 54
125
Episode 55
126
Episode 56
127
Episode 57
128
Episode 58
129
Episode 59
130
Episode 60
131
Kisah 1
132
Kisah 2
133
Kisah 3
134
Kisah 4
135
Kisah 5
136
Kisah 6
137
Kisah 7
138
Kisah 8
139
Kisah 9
140
Kisah 10
141
Kisah 11
142
Kisah 12
143
Kisah 13
144
Kisah 14
145
Kisah 15
146
Kisah 16
147
Kisah 17
148
Kissah 18
149
Kisah 19
150
kisah 20
151
Kisah 21
152
Kisah 22
153
Kisah 23
154
Kisah 24
155
Kisah 25
156
Kisah 26
157
Kisah 27
158
Kisah 28
159
Kisah 29
160
Kisah 30
161
Kisah 31
162
Kisah 32
163
Kisah 33
164
Kisah 34
165
Kisah 35
166
Kisah 36
167
Kisah 37
168
Kisah 38
169
Kisah 39
170
Kisah 40
171
Kisah 41
172
Kisah 42
173
Kisah 43
174
Kisah 44
175
Kisah 45
176
Kisah 46
177
Kisah 47
178
Kisah 48
179
Kisah 49
180
Kisah 50
181
Kisah 51
182
Kisah 52
183
Kisah 53
184
Kisah 54
185
Kisah 55
186
Kisah 56
187
Kisah 57
188
Kisah 58
189
Kisah 59
190
Kisah 60

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!