"Gue denger, lo pacaran sama Kak Aksa ya?" Naura, teman Love bertanya karena rasa penasarannya yang dipendam sejak semalam. Dunia sosial media di zaman sekarang ini memang cepat sekali menampung informasi.
Dan Naura, mendapatkan berita tersebut dari salah satu grup kampus yang diikutinya. Jika diluar sana ada akun gosip yang selalu memberitakan tentang artis di Indonesia, maka di kampus tersebut pun memilikinya. Hanya saja, gosip maupun pemberitaan tersebut seputar Mahasiswa yang memang bisa dikatakan 'populer' untuk kalangan Mahasiswa lain.
"Lo percaya?" Naura tak menjawab. Sejak kejadian Ospek waktu itu, berita itu memang santer sekali terdengar di kalangan mahasiswa. Baik itu dari mahasiswa baru maupun yang sudah semester atas. Memang belum ada yang tahu jika Aksa dan Love adalah sepasang kekasih. Jadi mengetahui gosip itu membuat heboh penghuni kampus.
Hampir setengah semester mereka berada di kampus yang sama dan di jurusan yang sama pula, tak sekalipun mereka memperlihatkan tanda-tanda kedekatan mereka. Mahasiswa yang sudah semester atas, atau teman-teman seangkatan Aksa pun tak pernah melihat jika Aksa terlibat hubungan dengan lawan jenis di kampus mereka.
"Maunya sih gue nggak percaya. Tapi gimana lagi, dilihat dari sudut manapun, kalian serasi banget. Jadi ya, gue hanya pengen memastikan aja sih." senyum Love terbit tipis sekali, sampai Naura pun tak akan bisa melihat itu. Kita emang cocok kok. Batin Love bangga.
"Harusnya sih lo nggak perlu ikutin tuh akun, nggak penting juga kan?" Love memang tak akan pernah repot-repot ikut di akun-akun gosip seperti itu. Dia malas meladeni orang-orang yang suka nyinyir seperti mereka.
Karena Love lebih suka meladeni kenyinyiran pacarnya. Lebih berfaedah saja buat dirinya.
"Lo mah, kalau gue nggak ikutin akun itu, gue nggak bisa tahu gosip hangat kampus kita dong." Love hanya menggelengkan kepalanya miris sambil masih sibuk dengan ponselnya.
Tak lama setelah itu, Gea, salah satu teman Love datang dengan langkah lebar-lebar. Dengan srampangan, dia duduk di samping Love dan menunjukkan layar ponselnya yang masih menyala di depan Love. "Ini serius Love?" begitu tanyanya kepada Love dengan wajah yang sangat penasaran, seperti yang Naura lakukan tadi.
'Aksa Arion dan Lovela pacaran?' Love membaca judul sebuah artikel yang terpampang di sana. Dia benar-benar merasa seperti artis saja. Menatap lebih ke bawah, ada sebuah fotonya dan juga Aksa yang sedang berdiri di dekat motor.
Love ingat kejadian itu. Kejadian dua hari yang lalu saat dirinya dan Aksa yang sedang berada di kedai ice cream. Menolak menjawab, Love menyingkirkan ponsel Gea yang masih bertengger indah di depannya. "Lo udah belajar? Hari ini kita kuis kan?" sontak saja mendengar kata 'kuis' Gea langsung kelabakan. Pasalnya, dia belum belajar sama sekali.
"Astaga Love, kok lo baru bilang sih? Mana gue semalem nggak belajar lagi." Naura pun yang baru mengetahui hal itu juga langsung membuka buku tebalnya dan membolak-balik halaman per halaman.
"Gue harus belajar yang mana nih?" wajah Naura panik bukan main. Bukan apapa, tapi dosennya kali ini benar-benar menakutkan. Dan mata kuliahnya pun tak main-main, Matematika Ekonomi dan Bisnis. Dan dari sudut mana mereka tak kelabakan.
Namun saat mereka di dera kepanikan, dosennya muncul di kelas tersebut. Masih dengan hati yang dilanda kegusaran, Naura dan Gea menelan ludahnya berkali-kali karena ketakutan. Sedangkan Love hanya duduk dengan santai tanpa mempedulikan kedua temannya.
Tapi ketika mereka sudah menunggu dengan harap-harap cemas, tak ada sama sekali dosen tersebut mengatakan jika akan diadakan Kuis di pertemuan hari ini. Bahkan sampai kuliah berakhir.
Maka dengan hati dongkol, kedua teman Love mencubiti pipi gadis itu karena gemas. Mereka lagi-lagi dikerjai oleh temannya itu.
"Sumpah ya Love, sepanjang pelajaran, dada gue nggak berhenti berdegup kenceng banget karena ketakutan. Rese lo." suara Naura menerjang pendengaran Love. Gadis itu hanya tekekeh karena bisa mengelabuhi kedua temannya.
Mereka mengelus dadanya karena kelegaan yang dirasakannya. Tapi belum juga hatinya betul-betul lega, seseorang yang sedang menjadi bahan gosip hangat itu muncul. Teman-teman sekelas Love juga belum semuanya keluar dari kelas, jadi mereka melihat bagaimana cara Aksa dan Love berinteraksi.
"Masih ada kelas lagi setelah ini?" tembak Aksa langsung.
Love yang heran bercampur kaget karena kedatangan kekasihnya di kelasnya mengangguk. "Masih ada dua. Kenapa?"
"Kita pergi dulu."
"Tapi kan.." tatapan tegas Aksa menghentikan kalimat Love yang belum terselesaikan. Meskipun berdecak, gadis itu hanya mengatakan "Iya." kemudian berdiri dan berjalan lebih dulu, membiarkan Aksa berjalan di belakangnya.
Sampai keduanya hilang dibalik pintu, teman-teman sekelas Love hanya bisa saling pandang. Tidak ada interaksi berlebihan diantara keduanya, tapi melihat Aksa yang seperti itu membuat mereka yakin jika dua orang tersebut memiliki hubungan yang bukan sekedar kenal.
Dan pemikiran mereka terwakilkan karena ucapan Gea. "Serius, gue yakin mereka emang ada something. Lo lihat gimana Love kan? Manut aja gitu sama Kak Aksa. Biasanya aja mana mau lah dia di perintah." baik Gea maupun Naura sepertinya sudah mengerti bagaimana sifat Love meskipun mereka baru berteman beberapa bulan ini. Love yang tak bisa diperintah, Love yang suka semaunya sendiri, Love yang cuek, Love yang jutek, dan masih banyak lagi sifat Love yang kadang membuat orang lain sebal.
Dan dengan Aksa? Hanya dengan tatapan tegas lelaki itu, dia menyerah begitu saja.
Kembali kepada Aksa dan Love yang sekarang sudah sampai di tempat makan prasmanan di dekat kampus. Mereka berdua sudah mengambil makanannya dan siap untuk menyantapnya. Menunggu minuman mereka datang, Love lebih dulu bersuara.
"Ada sesuatu ya Prince?" Aksa yang tadinya menunduk memainkan ponsel, mendongak. Keningnya berkerut menatap Love.
"Sesuatu? Apa?"
"Ya mana aku tahu. Kali aja kan Prince ingin bilang sesuatu ke aku sampai repot-repot dateng ke kelasku dan jemput aku untuk makan. Biasanya kan nggak pernah." menyenderkan tubuhnya di senderan kursi, Aksa menatap Love lekat. Tidak langsung menanggapi dugaan kekasihnya.
Setelah minumannya datang dan mengatakan 'terima kasih' kepada pelayan, barulah dia menjawab. "Emang ngajak makan pacar saat di kampus itu salah ya?"
"Enggak. Tapi kan nggak biasanya aja gitu kamu kaya gini. Jangan bilang setelah ini, Prince mau putusin aku." mata Love memicing menatap Aksa curiga.
Menyentil dahi Love pelan, Aksa mendengus. "Drama banget."
Love memberengut. "Kali aja kan kayak gitu. Apalagi sekarang kita udah kayak artis aja. Masuk akun gosip kampus."
"Kita masuk akun gosip?" Aksa memang belum tahu tentang masalah ini. Lelaki itu memang tak pernah peduli dengan hal-hal semacam itu.
"Iya. Prince nggak tahu?"
Menggeleng, Aksa mengatakan keanehan hari ini kepada Love. "Aku nggak tahu apa yang sedang terjadi, tapi teman-temanku sedari tadi tanya tentang apa aku beneran pacaran sama kamu atau enggak. Apa gara-gara karena masalah ini?" mengedikkan kepala, memberi isyarat agar Love memulai makan, kemudian dia kembali bersuara. "Bisa kamu ceritakan?"
Dengan sambil mengunyah makanannya, Love mengangguk dan menceritakan tentang mereka di akun gosip kampus. Aksa hanya menggeleng miris.
Aksa memang pernah mendengar jika kampusnya memang memiliki akun media sosial yang berisi gosip-gosip mahasiswa. Tak menyangka jika sekarang, dirinya yang menjadi bahan perbincangan mereka.
"Terus Prince jawab apa?" Love yakin jika kekasihnya itu tak akan menanggapi kekepoan teman-temannya.
"Nggak aku jawab. Lagian pengen tahu aja masalah orang."
Keduanya sama-sama diam dan menikmati makanan yang ada di depannya. Waktu jeda kuliah juga akan segera berakhir, jadi mereka harus segera menyelesaikan acara mengisi perut.
Setelah selesai makan, Aksa dan Love kembali ke kampus. Mereka berjalan beriringan sambil mengobrol. Aksa mengatakan kepada Love, agar gadis itu tak mengeluh jika mereka tak bisa sering bertemu meskipun mereka berada di satu kampus bahkan satu jurusan.
Aksa yang memang kuliah sambil bekeja di perusahaan milik ayahnya, hanya memiliki sedikit waktu luang.
Sikap Aksa kepada Love memang sudah sedikit berubah. Dan Love sangat menyukai itu.
Mereka sampai di gedung fakultas ekonomi. Sejujurnya baik Aksa maupun Love sadar jika mereka sedang diamati oleh pandangan penasaran dari penghuni kampus. Dengan bibir menyeringai, Love ingin membuat mereka iri karena kedekatakannya dengan Aksa.
Namun belum juga dia melakukan rencana di dalam otaknya, jeritan kaget keluar dari bibirnya. Aksa bahkan langsung memutar tubuhnya karena mendengar itu.
"Astaga, kamu ini kenapa? Duduk dulu." Aksa langsung menarik Love untuk duduk di kursi di bawah tangga. Bahkan mahasiswa yang duduk di sana menggeser tubuhnya agar mereka bisa duduk di sana.
"Sakit Prince." Love tidak bohong mengatakan itu. Maksud hati ingin memeluk lengan Aksa, tapi belum juga kesampaian, kepalanya lebih dulu mencium dinding. Iya, Love kepentok dinding keras di depannya tadi.
"Ya sakit. Lagian kamu jalan nggak hati-hati." Aksa sudah memegang belakan kepala Love, dan mengusapkan telapak tangannya di dahinya yang terlihat memerah. Mata Love bahkan sudah berkaca-kaca. Bukan karena dia akan menangis, tapi karena rasa sakitnya itulah penyebabnya.
Semua mata yang memandang mereka dibuat takjub. Dalam hati mengatakan jika gosip yang mereka baca itu bukan hanya sekedar gosip, tapi fakta.
•°•
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 190 Episodes
Comments
Farida Randy
soorrryyy love gw kagak tahan buat gak ketawa ini Lo😂😂😂
2021-01-26
0
Uya Memang Surya
hahahaha cuttteee,,😘
2020-12-02
0
🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠
segitu kepengannya megang tangan smp nyium tembok love..🤣🤣🤣
2020-05-19
0