Di Rumah Sakit Ardi selalu setia menunggui anaknya,terkadang terlihat dia meteskan air mata dia sangat terpukul melihat anak semata wayangnya tergolek tak berdaya di ranjang Rumah Sakit.
Tak jarang pula Gean menangis dan protes kepada Tuhan kenapa dia di beri cobaan yang berat,di kala dia masih sangat muda.
Ardi yang melihat anaknya terpukul,merasakan sakit di dadanya ingin sekali dia melepaskan rasa sakit itu tapi melihat anaknya yang membutuhkannya Ardi terlihat sangat kuat demi anaknya.
Siang ini Ardi harus menghadiri rapat di luar Kota dan mengharuskannya untuk meninggalkan Gean sendiri di Rumah Sakit,sebelum berangkat Ardi meminta Meli untuk menemani Gean di Rumah Sakit.
" Mel,bisakah kamu membantuku " tanya Ardi kepada Meli.
" Ada apa Tuan ? " jawab Meli sambil membungkukkan badannya.
" Tolong persiapkan baju saya karna saya akan pergi ke luar Kota dalam beberapa hari,dan bisakah kamu menemani anak saya di Rumah Sakit ? " tanya Ardi sambil membaca berkas penting yang akan di bawanya bekerja.
" Bisa Tuan,tapi saya akan ke Rumah Sakit sepulang dari Kuliah " jawab Meli dia takut kalau Tuannya marah karna ucapannya.
" Tidak apa - apa tapi kalau bisa kamu jangan lama - lama berada di luar,kamu harus selalu berada di Rumah Sakit dan menemani anak saya " ucap Ardi.
" Ba baik Tuan,saya akan melakukan perintah Tuan " jawab Meli dengan gugup.
Meli tak menyangka hidupnya akan serumit ini,bayangkan saja dia bekerja sebagai Asisten Rumah Tangga,lalu pergi kuliah dan sepulangnya dia harus menunggui anak majikannya di Rumah Sakit.
Dia menghela nafas panjang lalu menghembuskannya,di dalam benaknya dia harus melakukannya dengan sebaik mungkin bahkan dia akan jarang sekali menengok keadaan Ibunya.
Setelah selesai menatap Tuannya pergi keluar rumah Meli bersiap - siap untuk pergi ke Rumah Sakit,karna malam ini dia akan menginap di sana.
Setelah tiba di Rumah Sakit Meli bingung karna baru pertama kali ini dia bertemu dengan Gean.
" Permisi Mas Gean saya Melisa,saya di utus Tuan Ardi untuk menemani Mas selama Tuan pergi ke luar Kota " Meli mengenalkan namanya setelah berada di ruangan inap Gean.
" Kamu rupanya,Papa sudah bilang kalau kamu yang akan menemaniku selama beliau pergi " jawab Gean sambil duduk di ranjangnya.
" Apa ada yang bisa saya bantu Mas " tanya Meli.
" Tidak ada saya sudah pasrah dengan semuanya,saya tidak minta apa - apa saya hanya minta mata saya kembali melihat dan kaki saya bisa berjalan kembali. Tapi rasanya itu tidak mungkin terjadi " ucap Gean sambil mengeluarkan air matanya.
" Jangan bersedih Mas,saya akan berjanji selalu menjaga dan merawat Mas Gean sampai sembuh " Meli bingung kenapa dia bisa berbicara seperti itu.
" Jangan berjanji kalau akhirnya tidak bisa memenuhi " ucap Gean.
" Ma maksut saya,saya akan selalu menjaga Mas Gean itu saja " jawab Meli yang merasa ucapannya salah.
"Kehidupan saya sudah hancur,padahal sebentar lagi kuliah S2 ku akan segera selesai. Bahkan aku sudah melamar Gadis yang aku cintai,aku berjanji bahwa setelah selesai kuliah kami akan menikah "
"Jangankan untuk menyelesaikan kuliah,menikah pun sepertinya tidak akan terjadi. Karna Gadis tidak akan mungkin mau menerima keadaanku yang cacat seperti saat ini " ucap Gean sambil terus mengeluarkan air matanya.
Melihat itu Meli tidak sengaja mengusap air mata Gean dan memeluknya.
" Jangan patah semangat Mas,saya yakin Mas bisa sembuh " ucap Meli sambil terus mengusap - usap punggung Gean.
" Kenapa kau sangat yakin aku bisa sembuh,bahkan kau bukan Tuhan yang bisa membalikkan tangan dan membuat orang sakit langsung bisa sembuh " ucap Gean yang membuat Meli melepaskan pelukannya,dia menatap sendu wajah Gean.
" Apa yang tak mungkin kalau Tuhan sudah berkehendak Mas " jawab Meli.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Eti
semangat gean mukjizat itu nyata
2021-12-17
0
lala_dalia
nyesek
2021-11-20
0
Farida Wati
lanjut......
2021-11-03
0