Meli menggeliatkan badannya ke kanan dan ke kiri,di liriknya jam menunjukkan pukul empat subuh. Dia beranjak duduk dan mengerjap - ngerjabkan matanya guna mengumpulkan nyawanya kembali.
Setelah beberapa saat dia bangun menghampiri Gean yang masih terlelap,dia membetulkan selimut Gean kemudian berjalan menuju ke kamar mandi untuk menyegarkan tubuhnya.
Gean yang mendengar gemircik air mencoba memanggil Meli,namun karna suara air yang mengalir keras hingga suara Gean tak terdengar oleh Meli.
Lima belas menit kemudian Meli keluar dari kamar mandi,dia berniat akan melakukan kewajibannya menunaikan ibadah sholat subuh.
Saat mengenakan mukenanya tiba - tiba Gean memanggilnya.
" Mel " ucapan Gean sedikit serak karna bangun tidur.
" Iya Mas ada apa? " jawab Meli dia masih memakai mukenanya.
" Kamu sedang apa pagi - pagi sudah berisik di dalam kamar mandi ? " tanya Gean.
" Saya sedang ingin sholat subuh Mas,kenapa Mas Gean sudah bangun ini masih pagi ?! " jawab Meli sambil memandangi Gean yang sedang berbaring.
" Kau berisik makanya aku terbangun !! " ucap Gean.
" Maaf Mas kalau Mas kebisingan,Maaf Mas saya mau sholat dulu. Oiya nanti saya ada quis di Kampus jadi saya harus berangkat pagi,sepulang dari Kampus saya akan kemari lagi " jawab Meli sambil menggelar sajadahnya.
" Hem " suara Gean.
Meli mulai melaksanakan kewajibannya,saat itu pula keheningan tercipta di dalam ruangan itu yang terdengar hanya lantunan ayat - ayat Al Qur'an yang Meli baca.
Gean yang mendengarnya,merasa damai rasanya ingin sekali dia ikut dalam kegiatan tersebut. Namun dia tidak bisa karna selama ini orang tuanya tak pernah mengajarkan dia mengaji dan belajar gerakan sholat,dia merasa malu terhadap dirinya sendiri.
Lima belas menit kemudian Meli selesai dengan sholatnya,dia melihat Gean yang mukanya agak terlihat aneh.
" Mas Gean ada yang sakit ya badannya,kok raut mukanya aneh gitu ? " tanya Meli yang mulai khawatir bagai manapun juga dia takut kalau Gean mengalami kesakitan lagi.
" A a aku tidak apa - apa,sudah sana kamu siap - siap aja katanya mau pergi " jawab Gean mengalihkan pembicaraan.
" Ini masih terlalu pagi Mas,aku bantu kamu membersihkan badan ya ? " tanya Meli lagi sambil mendekat ke arah Gean.
" Apa kau tidak malu melihat tubuhku,sedangkan aku tidak bisa melihat seperti ini " jawab Gean ketus.
" Aku janji akan menutup mataku Mas " ucap Meli yang mulai kesal dengan Gean. " Lagian siapa juga yang akan tertarik dengan kamu Mas " ucap lirih Meli yang masih bisa di dengar Gean.
" Kau... berani - beraninya bilang seperti itu kepadaku,lihat saja kalau aku sudah bisa melihat lagi akan ku beri hukuman atas ketidak sopananmu kepadaku !!" ucap Gean yang marah.
" Maaf Mas " jawab Meli dia mulai menyeka tubuh Gean.
" Apa yang kau lakukan,kenapa tidak ijin dulu membuka bajuku. Dasar tidak sopan !! " Gean mempertahankan bajunya.
" Tadikan aku sudah bilang mau bantu Mas menyeka tubuh Mas,kenapa marah seperti ini. Aku juga sudah berjanji akan menutup mataku dan tidak akan memandang tubuhmu " jawab Meli dengan suara tak kalah tinggi dan mulai meneteskan air mata.
" Ya sudah cepat seka tubuhku,jangan menangis dasar cengeng!! " jawab Gean yang akhirnya mau untuk di seka agar tubuhnya lebih nyaman.
Meli melakukannya dengan cepat dan bersih,kemudian dia membantu Gean untuk memakai baju Rumah Sakit yang baru.
Setelah semua selesai Meli pamit pergi untuk pulang tapi sebelumnya dia meminta Suster untuk menjaga Gean dan menyuapinya bila dia ingin makan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Eti
meli gadis yang polos
2021-12-17
0
Desi Ummu Ihsan
Kenapa ya....Meli terkesan cengeng....apa mungkin karena nasibnya yang miris...kuliah, jadi asisten rumah tangga juga...sementara ibunya sakit keras...kasian
2021-10-17
0
Ntoonreaderlover
Lah aneh... nangis mulu
2020-12-26
6