Gadis

Setelah pembicaraan mereka yang singkat itu akhirnya mereka terdiam,tidak ada suara di dalam ruangan tersebut sampai akhirnya Gean membuka suara.

" Tolong bantu saya,saya ingin tidur " ujar Gean.

" ... " Meli tak menjawab ucapan Gean dia takut kalau salah ucap seperti tadi.

" Kenapa kau diam,tadi saja kau cerewet kenapa sekarang diam saja saat ku mintai tolong. Apa kamu terpaksa menolongku !!? " ucap Gean marah.

" Tidak Mas aku hanya... " jawab Meli tak melanjutkan bicaranya.

" Hanya apa,bilang saja kalau kau terpaksa melayaniku !! " bentak Gean.

" Tidak Mas bukan seperti itu " jawab Meli sambil mengeluarkan air mata.

" Tadi Mas Gean seperti baik - baik saja tapi kenapa sekarang menjadi pemarah,apa mungkin dia sedang terguncang dengan semua ini makanya dia jadi pemarah. Andai kau tetap ramah Mas,pasti akan lebih baik " gumam Meli.

Setelah membantu Gean berbaring,kini giliran Meli yang mulai merebahkan tubuhnya di sofa yang berada di Rumah Sakit tersebut.

Dia mencoba memejamkan matanya,karna besok dia harus bangun pagi karna ada kuis di kampusnya.

Gean yang berbaring seakan tak bisa menutup matanya untuk tidur dia memikirkan tentang dirinya,dia juga rindu dengan kekasihnya. Ingin rasanya dia mengabari wanita itu tapi sayang telpon genggamnya ikut hilang dalam kecelakaan tersebut.

Gadis pov

Gadis adalah kekasih Gean mereka mempunyai hubungan khusus sejak Gean meneruskan S2nya di London Paris.

Selain kuliah Gadis adalah Desainer dia mulai menekuni hobinya sejak bertemu dengan Gean,selain itu dia adalah anak dari keluarga terpandang di Negaranya dia Berwarga kenegaraan Cina dan Inggris.

Gean saat itu berada di sebuah cafe dia duduk sendiri sambil berkirim pesan kepada temannya,karna saat itu temannya tidak dapat bertemu dengannya.

Saat memandang keluar cafe dia melihat Gadis di jambret oleh seseorang,dia berteriak sambil mempertahankan tas tersebut namun sayang kekuatan jambret itu lebih besar akhirnya Gadis jatuh tersungkur akibat tarikan jambret tersebut.

Gean langsung menolong wanita tersebut,saat akan mengejar ternyata jambret tersebut sudah melarikan diri menaiki motornya.

" Apa Nona tidak apa - apa ? " Gean melihat wanita tersebut jatuh dan membangunkannya.

" Tidak cuman lecet sedikit " jawabnya sambil menahan perih di siku dan kedua lututnya.

" Anda terluka Nona bolehkah saya mengajak Nona ke Klinik terdekat ? " Gean membopong wanita tersebut dan mengajaknya naik ke dalam mobilnya.

" ... " Gadis hanya tersenyum ke arah Gean.

Di dalam perjalanan ke Klinik tidak ada percakapan antara keduanya,hanya suara deru mobil yang terdengar.

Mereka berdua sama - sama canggung untuk memulai percakapan mereka,terkadang mereka hanya curi - curi pandang dan saling melemparkan senyum termanis mereka.

Setelah lima belas menit kemudian mereka akhirnya sampai di Klinik,Gean membantu Gadis untuk berjalan ke dalam Klinik tersebut.

Setelah menunggu antrian agak lama sekarang giliran Gadis yang siap untuk di periksa.

" Bonne apres midi,docteur ? " ( Selamat siang,dokter ) ucap Gean.

" Je peuxvous aider " ( Ada yang bisa saya bantu ) jawab dokter Zia.

" S'il vous plait veriver l'etat de mon ami ? " ( Tolong priksa keadaan teman saya ) ucap Gean.

" La situation n'est pas mauvaise monsieur " ( keadaannya baik - baik saja Tuan ) , " Je viens de donner le medicament " ( saya beri obat saja ) jawab dokter Zia.

" Merci Docteur " ( trima kasih dokter ) ucap Gean.

Setelah keluar dari Klinik Gean hendak mengantarkan wanita tersebut,sebelumnya dia menanyakan namanya dahulu.

" Bolehkah saya tau nama kamu Nona ? " tanya Gean.

" Namaku Gadis " jawab mengulurkan tangannya.

" Gean " ucap Gean sambil menyambut uluran tangan Gadis.

Sejak kejadian tersebut hubungan mereka terus terjalin dan akhirnya sampai sekarang,belakangan mereka merencanakan pernikahannya seusai Gean menyelesaikan kuliah S2nya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***