Yoana terlihat mengernyit sambil menggendong Leon yang tidak berhenti menangis. Vincent melihatnya dengan wajah datar. Ia bertaruh Yoana akan panik sebentar lagi jika bayi Leon tidak juga berhenti menangis.
"Kurasa ia lapar." Yoana melihat pada tas bayi yang disiapkan Catalina. Tas yang ada di samping kursi Vincent.
"Carikan sesuatu di sana, Vincent! Miss Seymor pasti membawa susu untuknya kan!" Yoana berteriak dari kursi pesawatnya. Membuat Vincent bergerak membongkar tas bayi di samping tempat duduknya.
Vincent menemukan botol susu yang berisi. Ia mengacungkannya ke arah Yoana dengan alis terangkat.
"Berikan padaku!" Yoana kembali berteriak. Vincent kemudian melempar botol susu itu. Dengan sigap Yoana menangkapnya, membuat senyum tipis tersungging di wajah Vincent.
Baby Leon menghisap susu dalam botol dengan rakus. Tebakan Yoana benar kalau bayi ini lapar.
"Kau lapar ya. Bibi bisa kok memberimu susu. Sementara ini pengasuhmu lagi tidur."
Bisikan Yoana terdengar oleh Vincent.
Pengasuh ... Jelas-jelas dia bibinya, Mommy bagi Leon. Kurasa dia tidak akan menyerahkan bayi itu dengan mudah. Aku penasaran bagaimana Claude mengatasi masalah itu.
Vincent tersenyum tipis dan menoleh memandang Miss Seymor yang masih terpejam di kursi pesawat yang akan membawanya ke mansion keluarga Bernard.
*********
Claude turun dari lantai dua mansion dan memandangi Yoana yang datang dengan seorang bayi yang tertidur di pelukannya.
Vincent masuk kemudian dengan menggendong tubuh seorang gadis. Claude mengerutkan keningnya. Vincent berlalu menaiki tangga dan menghilang di lantai atas.
"Siapa dia?" tanya Claude.
"Pengasuh sementara. Dia akan membantu Baby Leon menyesuaikan diri denganku sebelum ia pergi dari sini." Yoana menjawab dengan tersenyum memandangi Leon yang tertidur.
"Kemana Vincent membawanya?"
"Dia akan marah dan mencari masalah ketika terbangun, Claude. Vincent mengurungnya. Dia harus tahu dengan siapa dia berhadapan, sehingga nanti akan menuruti apapun perkataan dan perintah kita."
"Ceritakan padaku semuanya Yoana."
"Baik. Tunggu aku menidurkannya di kamar bayi. Kau menyiapkannya sesuai perintahku kan!?"
Alis Claude terangkat mendengar perkataan kakaknya itu.
"Sesuai perintahmu, My Lady."
Ucapan Claude membuat Yoana menyeringai. Ia melangkah pergi membawa Leon naik ke kamar bayi yang sudah di siapkan Claude untuknya.
Setelah menidurkan Leon, Yoana turun dan mencari Claude. Ia langsung menuju ruang keluarga . Tempat Claude pasti sudah menunggu.
"Siapa gadis itu?" Claude kembali bertanya. Ia ingin jawaban identitas gadis itu. Bukan posisinya sebagai pengasuh.
"Dia Catalina Seymor. Dari penyelidikan Vincent, Gadis itu adalah adik Marilyn Seymor. Wanita yang dulu datang kemari. Pacar Simon."
"Dia yang mengasuh bayi Simon? Kenapa bukan Marilyn? " tanya Claude. Yoana mendengus, lalu mulai menceritakan seluruh kejadian pencariannya terhadap Leon.
"Aku memberinya kontrak itu."
"Tidak masalah. Dia akan tereliminasi sendiri jika bakatnya tidak ada atau hasil pekerjaannya buruk."
"Kita akan melakukan tesnya?"
Claude mengangguk.
"Besok kita ke sana."
Jawaban Claude membuat Yoana mengangguk puas.
**********
Catalina mengerjap berkali-kali, Ia merasa sedikit pusing. perlahan kesadarannya berkumpul kembali dan ia terlonjak dengan mata membelalak.
Ia mengedarkan pandangan di kamar asing yang ia tempati.
Dimana ini ?
Catalina mencoba bangkit. Ia melihat sebuah pintu dan bergerak melangkah menuju pintu itu. Setelah menarik pegangan pintu Catalina menyadari ia terkunci. Ia mencoba berulang kali dan menimbulkan suara yang membuat Vincent menyadari gadis yang ada di dalam sana sudah sadar. Vincent menunggu di depan pintu itu.
Ayolah, Girl ... hanya ini perlawananmu ? Buatlah keributan yang lebih besar.
Belum selesai seluruh gumaman Vincent di dalam hatinya terlintas, suara pintu digedor dengan teriakan keras terdengar dari dalam kamar. Vincent menyeringai.
Ah ... sudah dimulai.
Vincent mundur beberapa langkah menjauhi pintu. Gedoran semakin keras.
Good Girl ....
"Heiiii! Dimana bayiku! Buka pintu ini!"
Gedoran keras pada pintu makin menjadi.
"Siapa kalian! Apa mau kalian!"
Gedoran lagi. Lebih keras.
"Penjahat busuk! Lepaskan aku!"
Kali ini sebuah tendangan yang membuat pintu bergetar hebat. Claude dan Yoana berlari terengah menaiki tangga dan sampai ke dekat Vincent.
"Kalian akan merasakan akibatnya! Kejahatan kalian akan kulaporkan!"
Lalu kembali tendangan ala Karateka profesional terdengar menghantam pintu.
Vincent tidak dapat lagi menyembunyikan senyumnya. Ia menyeringai lebar.
"Kurasa ini bagianmu sebagai kepala keluarga Bernard, Claude. Aku sudah melakukan tugasku," ucap Vincent.
"Aku tak butuh kerepotan dengan rubah betina yang mengamuk! Kau yang urus!" Claude memberi perintah pada Vincent.
"Maaf, Bos. Yang ini bukan jatahku." Tanpa rasa bersalah Vincent meninggalkan Claude yang mengertakkan giginya. Suara gedoran dan tendangan disertai teriakan makin menjadi.
Yoana melirik Vincent yang berlalu dari tempat itu.
"Kau terlalu memanjakannya! Lihat saja dia! Tanpa sungkan membantahmu!" Yoana bersungut-sungut.
"Kau saja yang tangani ini!" Claude memerintah kakaknya. Membuat Yoana terbelalak.
"Kau gila! Gadis itu lebih besar dan tinggi dariku! Aku hanya sebahunya! Aku akan mati hanya sekali injak olehnya!"
Vincent memandangi kedua kakak beradik itu di ujung koridor. Ia tertawa pelan melihat mereka saling melemparkan tugas.
"Ini sungguh menghibur. Selamat datang di kediaman Bernard, Catalina Seymor." Dengan bisikan itu Vincent berlalu meninggalkan Kakak beradik yang masih saja bertengkar di depan pintu kamar.
N E X T >>>
**********
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 165 Episodes
Comments
Ilma Kikyo
🤣🤣🤣🤣🤣
2024-03-02
0
Zuraida Zuraida
mulai ngakak 🤣🤣🤣🤣
2023-04-28
0
megawaty Sidabutar
Claude kau akan merasakan pesona Bobi Leon lina
2023-02-18
0