Yoana memandang berkeliling dari balik kacamata hitamnya. Beberapa orang yang ia kenali terlihat di beberapa titik di bandara itu. Ia mengangguk puas pada Vincent.
"Mereka sudah melihat foto gadis itu kan?" tanya Yoana.
"Ya, Nona Yoan." Vincent menjawab sopan.
"Kau tidak punya telinga! Berapa kali kubilang panggil aku Yoana!" Vincent hanya diam. Ia tidak pernah mengindahkan keinginan Yoana agar memanggilnya Yoan tanpa embel-embel nona di depannya.
"Kau membawa obatnya?" Pertanyaan yang dijawab anggukan oleh Vincent.
"Kita hanya tinggal menunggu ia datang. Aku akan membujuknya ikut. Kau tunggulah di dalam mobil, Pastikan semua orangmu siap."
Vincent kembali mengangguk mendengar perintah nonanya dan pergi menuju mobil, menunggu dengan saputangan yang sudah siap untuk membekap Catalina.
Beberapa waktu kemudian Catalina turun dari taksi yang pintunya dibukakan oleh sang sopir. Dengan senyum terima kasih Catalina melihat sopir taksi yang mulai menurunkan barang-barangnya.
Lalu dengan sigap seorang lelaki muda dengan senyum kekanakan mendatanginya dengan sebuah troli, ia menawarkan untuk mengangkat dan membawa barang-barangnya.
Catalina mengangguk dan mengawasi ketika sopir taksi dan pria muda itu mengatur barang-barangnya di troli, Ia memang membutuhkan bantuan untuk mendorong troli itu karena tangannya tengah menggendong Leonard.
Setelah semuanya telah masuk ke dalam troli, Catalina dan pria muda yang mendorong trolinya akan bergerak masuk ke dalam bandara, namun seorang wanita yang sangat cantik dan anggun setengah berlari mendatanginya. Gaun selutut wanita itu melambai tertiup angin sepoi yang bertiup pelan, membuat Catalina berhenti dengan kening berkerut.
"Miss! Miss Catalina!" Wanita cantik itu terengah-engah ketika tiba di hadapan Catalina.
"Oh, syukurlah aku tepat waktu, Jadi kita masih sempat bertemu," ujar wanita itu tersenyum.
"Maaf ... Anda siapa?" Catalina bertanya dengan senyuman tanpa curiga. Wajah cantik dan ramah wanita mungil di depannya itu membuat Catalina otomatis membalas senyumannya.
"Aduh, maafkan aku, kau pasti bingung siapa aku. Aku Yoana." Yoana mengulurkan tangannya yang disambut oleh Catalina. Mereka berjabat tangan singkat dan kemudian Leon mengeluarkan suara protes dalam gendongan Catalina.
"Ya ampun lucunya." Yoana mengelus pipi montok Leon dengan mata berbinar. Pertama kalinya ia melihat bayi itu. Mata biru, rambut hitam, tidak tampak seperti Simon, wajah mungil itu lebih terlihat mirip Marilyn. Hanya rambut hitam itu yang sedikit memberi petunjuk. Ah, mereka akan segera mengetahuinya sebentar lagi. Claude pasti akan melakukan tes DNA untuk memastikan.
"Maaf Nona Yoana. Aku ada penerbangan sebentar lagi. Apakah kau mempunyai keperluan denganku?" Kata-kata Catalina membuat Yoana tersadar dari rasa terpesonanya. Ia tersenyum dengan mata beralih menatap Catalina.
"Ah ... ada seseorang yang ingin menemuimu. Tapi karena sesuatu, ia tidak bisa turun dari mobil. Kuharap kau mau menemuinya sebentar."
"Siapa? Tapi aku ada penerbangan." Catalina memandang ragu pada Yoana.
Dengan jantung berdebar Yoana kembali memberi senyum terbaiknya. Ia berharap tidak perlu membuat kehebohan dengan menangkap gadis ini di tempat lalu lalang manusia yang akan memandang ingin tahu.
"Hanya sebentar Miss. Tidak akan memakan waktumu," ucap Yoana.
Catalina melirik ke arah jam tangannya. Masih ada waktu sebelum ia harus cek in. Keraguan di wajahnya tercetak jelas.
"Ummm ... Luigi bilang kau akan mau menemuinya jika aku menyebutkan namanya." Yoana mencoba peruntungannya dengan menyebut nama itu.
"Dokter Luigi!" ucapan Catalina disambut anggukan oleh Yoana.
"Dimana?" Catalina memutar kepalanya berkeliling. Yoana menunjuk ke sebuah mobil hitam yang terparkir.
"Ayo. Aku akan mengantarmu menemuinya."
Ia membimbing Catalina dan mengedipkan mata pada pria muda yang mendorong troli mengikuti mereka ke arah mobil. Pemuda itu adalah anak buah Vincent.
Catalina tidak dapat melihat ke dalam mobil karena kaca gelap yang tidak dapat ditembus matanya. Yoana membuka pintu belakang dan mempersilahkan Catalina masuk.
Dengan ragu Catalina menyipitkan mata melihat sepasang kaki di ujung tempat duduk.
"Masuklah. Hanya sebentar," bujuk Yoana.
Catalina mengangguk dan masuk ke dalam mobil bersama baby Leon. Pemandangan seorang pria dengan bekas luka di wajahnya menyambut mata Catalina. Membuat matanya mulai membelalak. Namun gadis itu tidak sempat melakukan apapun. Vincent dengan sigap membekap mulutnya dengan saputangan. Bau kloroform yang tercium di bawah saputangan yang menutupi hidungnya membuat Catalina makin terbeliak.
"Leon ...."Kata terakhir Catalina sebelum semua kesadarannya hilang.
Yoana membungkuk dan melihat Vincent telah mengatur tubuh Catalina dan melepaskan gendongan Leon di bahu gadis itu.
"Berikan dia padaku." Yoana mengulurkan tangan ke dalam mobil menyambut baby Leon yang memandang Vincent dengan matanya yang besar.
"Bayi tampan. Sini, gendong Bibi Yoan." Yoana berdiri dan mencium pipi montok bayi itu.
"Welcome home my Leon." Yoana berbisik sambil melirik pria muda yang tadi mendorong troli Catalina dan mulai memasukkan barang-barang Catalina ke dalam bagasi mobil. Ia memberikan anggukan puas pada pria muda itu.
Setelah semuanya selesai Yoana masuk ke mobil dan duduk di sebelah Catalina yang tertidur. Vincent sudah pindah duduk di samping sopir di depan.
"Kita pergi." Perintah Yoana mengawali mobil itu bergerak masuk ke dalam bandara, menuju tempat khusus dimana pesawat pribadi keluarga Bernard sudah menunggu untuk membawa baby Leon kembali ke keluarga Bernard.
N E X T >>>
**********
From Author,
Jangan Lupa tinggalkan Like, Love, rating bintang5 ,komentar, coin , dan follow Author dengan klik ikuti di halaman profil Author ya...
Terimakasih semua,
Salam, DIANAZ.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 165 Episodes
Comments
lili
yoana pinter bgt berakting
2024-02-20
0
Nay Nay
aku menegang bacanya 😂
2023-01-17
0
IIS
ya ampun ini novel bagus banget loh.. ga melulu tentang penderitaan istri yg diselingkuhi, penulisannya juga rapiiii banget
ga seperti penulis "mamak pohon" itu yg skrg udah super star, ya ampun skrg beliau sudah superatar ya tapi penulisannya banyak banget typonya, dan ga kreatif.. kalau buat nama tempat xx atau A B gt.. kok biaa banyak pembacanya ya
yaampun maaf aku jd gibah 🤣🤣🤣
2023-01-10
1