Yoana tersenyum ramah pada perawat yang ia temui. Dengan segera semua informasi mengalir dari mulut perawat itu.
"Kau sedikit terlamba, Nona. Catalina sudah dua hari ini berhenti bekerja. Ia akan pindah dengan Baby Leon." Perawat bernama Inez itu balik tersenyum ramah pada Yoana.
"Ah, sayang sekali. Marilyn menyuruhku menemuinya di sini." Yoana pura-pura menutupi matanya seolah sedikit putus asa.
"Marilyn yang menyuruhmu? Ada keperluan apa?" Inez tampak melotot.
"Kau mengenal Marilyn? Kau tahu dia yang melahirkan Leon bukan?"
"Tentu saja aku tahu. Aku dan dokter Luigi yang membantunya melahirkan kala itu! Wanita itu bahkan tidak mau melihat bayinya."
Yoana mengernyit.
"Um ... sepertinya dia sedikit menyesal, ada sesuatu yang dia titipkan untuk diberikan pada Miss Catalina. Mungkin untuk keperluan Baby Leon ... apakah kau tahu di mana aku bisa menemukannya?"
Inez mengangguk, mengira Marilyn akan memberikan uang untuk Catalina sebagai bantuan mengasuh Leon.
"Aku tidak tahu dia masih berada disini atau tidak, Nona. Dia berhenti dan akan bersiap-siap untuk pindah bekerja ke Eliza Hospital. Kuharap kau masih sempat menemuinya. Ini alamat panti tempat ia biasa menitipkan Leon dan ini alamat Flat tempat Catalina tinggal." Inez menuliskan dua buah alamat di notepad dan memberikannya pada Yoana.
"Aku sangat berterimakasih. Aku pamit karena akan segera kesana ya ...." Yoana kembali tersenyum ramah. Senyum ramah yang bisa membuat orang lain menurutinya. Begitulah menurut Claude.
Inez tersenyum mengangguk, lalu melihat Yoana berlalu dengan notepad yang ia berikan.
"Kita berpisah Vincent. Kau pergilah ke flatnya. Ingat! Jangan bersikap kasar seperti penjahat! Aku yang akan pergi ke panti."
Perintah yang segera mendapat anggukan dari Vincent. Yoana segera masuk ke dalam mobil dan berlalu meninggalkan Vincent di pelataran klinik.
**********
"Boleh aku tahu nama anda, Nona?" Suster Rebecca tersenyum teduh. Yoana balas memberikan senyum terbaiknya.
"Aku Yoana Bernard, Suster ... dan Anda ...."
"Panggil aku Rebecca, dan boleh aku memanggilmu Yoana?" Suster Rebecca sangat senang berbincang dengan wanita cantik dan ramah yang mengaku sebagai teman Catalina ini.
"Aku ingin menjemputnya dan Leon. Jadi dia tidak perlu repot membawa Leon dan barang-barangnya sendirian. Tapi aku tidak dapat menemuinya di flat. Sudah terkunci ... tidak ada orang." Yoana berkata sendu. Vincent sudah meneleponnya kalau flat itu terkunci. Laki-laki itu sungguh cepat.
"Ah ... Catalina memang tidak suka merepotkan orang lain. Dia memberitahumu kalau dia berangkat hari ini kan? Makanya kau tetap datang meski ia menolak dijemput?"
Yoana nampak terkejut dengan ucapan suster Rebecca.
"Dia berangkat hari ini?"
Suster Rebecca tersenyum. "Minumlah dulu Yoana. Tehnya jadi dingin."
Tersenyum, Yoana mengambil cangkir teh dan menyesap pelan. Menyimpan rapat rasa tidak sabarnya.
"Dia tidak memberitahuku suster. Kurasa aku terlambat. Flatnya sudah terkunci."
Suster Rebecca mendongak ke arah jam dinding di ruangan itu.
"Well ... kurasa masih sempat Yoana. Masih beberapa jam lagi baru pesawatnya berangkat. Kebiasaan Catalina memang seperti itu. Dia akan mengunjungi beberapa teman sebelum pergi. Jadi kurasa sekarang dia tengah berkeliling."
"Benarkah? Ummmmm ... kira-kira kau tahu sekarang dia sedang di tempat siapa? Aku akan tetap menjemputnya walaupun dia keberatan." Yoana berdebar menunggu Suster Rebecca menjawab. Semoga masih sempat ia mengejar Nona Catalina ini.
"Kurasa lebih baik kau menunggunya di bandara. Jadi kau tidak perlu repot menemaninya berpamitan pada teman-temannya." Suster Rebecca mengambil kertas dan menulis singkat.
"Aku ingat ini penerbangan dan jam keberangkatan Catalina." Ia mengulurkan kertas itu pada Yoana.
Yoana menahan rasa menggebu di hatinya dan mengambil kertas itu. Keponakannya akan ditemukan sebentar lagi, Yoana sangat yakin.
"Terimakasih Suster. Kalau begitu aku pamit."
"Ah ... tunggu dulu ... apakah kau juga teman dokter Luigi? Diakah yang menyuruhmu menjemput Catalina?"
Yoana mengatur wajahnya agar tidak gugup. Kembali Ia tersenyum ramah.
"Ya Suster. Aku teman Catalina dan juga dokter Luigi ... dan ...." Yoana membuka tas tangannya, mengeluarkan selembar cek yang sudah ia siapkan sebelumnya.
"Sebelum aku lupa ... ini sedikit donasi untuk membantu anak-anak di panti ini Suster. Harap anda menerima."
Suster Rebecca tampak terkejut dan menerima cek tersebut. Ia sedikit terbelalak melihat nilai yang tertulis di sana.
"Anda sangat murah hati Nona Yoana."
"Ummmm ... pemberi donasi ini ingin agar namanya dirahasiakan Suster. Aku dan Luigi tidak suka jika ini diketahui orang lain." Yoana terpaksa menggunakan nama Luigi yang sebenarnya sama sekali tidak ia kenal.
Suster Rebecca tersenyum, lalu mengangguk mengerti. Dokter Luigi sangat kaya, sudah beberapa kali membantu panti lewat Catalina, walaupun pria muda itu tidak pernah ingin pemberiannya diketahui.
"Aku pergi Suster. Terimakasih sudah memberitahuku penerbangan Catalina."
"Sama-sama Yoana. Sampaikan salamku untuk Catalina."
Yoana segera mengangguk dan bangkit berdiri. Ia meninggalkan panti dan segera menelepon Vincent.
"Tempatkan orang kita di bandara, Vincent. Wanita itu dan bayinya akan datang beberapa jam lagi. Sebarkan foto wanita itu, pastikan orang-orang kita mengenalinya."
Yoana mendengar jawaban Vincent.
"Ya. Aku sudah dapat penerbangan dan jam keberangkatan wanita itu. Tunggu aku di bandara. Pastikan pesawat kita siap."
Kembali jawaban Vincent terdengar.
"Satu lagi Vincent, bawa biusnya! Aku tidak mau kehebohan dan kerepotan!"
Dengan perintah terakhir Yoana menutup teleponnya. Sopirnya melaju kencang membawa mereka menuju bandara. Ia membuka kembali ponsel dan melihat foto Miss Catalina di layar ponsel. Vincent sudah menyebarkan gambar itu ke orang-orang mereka.
Seorang Gadis yang cantik, terlihat agak mirip dengan Marilyn, dengan rambut coklat keemasan dan mata biru yang jernih. Hanya saja gadis ini tampak beberapa tahun lebih muda dari Marilyn, dan wajahnya terlihat lebih lembut. Yoana menutup layar ponselnya.
"Kau harus menyerahkan keponakanku, Miss Seymor."
N E X T >>>
**********
From Author,
Hai pembaca, Ketemu lagi ma author di karya ini. Semoga suka dan follow terus ceritanya yah....
BTW baca juga karya Author yang lain ya
** Passion Of My Enemy
** Love Seduction
Jangan lupa di like, love, rating bintang lima dan komentar buat vitamin penyemangat author ya...
Terimakasih,
Salam, DIANAZ
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 165 Episodes
Comments
lili
yoana jahat bgt,Catalina sudah banyak berkorban kalau bukan karena Catalina Leon GK akan ada didunia ini ...
2024-02-20
0
lili
yoana jahat bgt,Catalina sudah banyak berkorban kalau bukan karena Catalina Leon GK akan ada didunia ni ...
2024-02-20
0
Evitariani
jangan jahat-jahat sama catalina ya yoana, catalina baik loh dia udah merawat keponakanmu sejak bayi
2022-11-19
0