Tamara dengan langkah tergesa-gesa kembali ke dapur meninggalkan suami dan tamunya,rasanya dia belum percaya dengan apa yang dia lihat tadi,tapi Doni membantah tuduhannya.
" Abian,aku ada pertanyaan untukmu?" Tanya Doni setelah keadaan sedikit aman menurutnya.
" Pertanyaan apa itu sayang,tumben serius amat,kenapa kamu tidak menyuruh wanita itu pergi agar kita bebas melakukan apa pun di rumah ini?" Jawab Abian sembari menarik tangan Doni lalu menciumnya dengan mesra.
" Itu...!! pernah kah kamu tertarik pada wanita atau senjata milik mu apa ada reaksi jika dekat dengan wanita?"Tanya Doni tiba-tiba hingga membuat Abian melepaskan pelukannya lalu menoleh ke arah Doni.
" Pertanyaan apa itu,hmm nga papa aku akan jujur,sebenarnya senjataku hidup jika ada wanita yang menggoda ku,bahkan aku pernah menghamili seorang wanita tapi aku meninggalkan dia,hanya saja aku lebih menyukai hubungan sesama jenis rasanya lebih menantang.Ngomong-ngomong kenapa kamu menanyakan hal ini?" Tanya Abian setelah menceritakan tentang dirinya.
Meskipun hubungan mereka sudah lumayan lama Doni jarang bertanya tentang pribadi pacarnya karena menurutnya itu sesuatu hal yang tidak penting.
" Itu,sebenarnya_Geser sedikit Tamara sudah kembali." Doni segera mengambil tempat duduknya menjauhi Abian lalu dia pura-pura menatap ponselnya.
Tamara masih menatap penuh curiga kepada dua manusia yang sama jenis itu,entah kenapa Akhir-akhir ini Tamara semakin percaya kalau suaminya itu tidak normal seperti pria pada umumnya.
" Kenapa menatap kami seperti itu? begini kalau wanita tidak punya pekerjaan pasti pengen tau semua hal yang di lakukan suaminya,pergi sana kami akan memanggilmu kalau butuh." Ucap pria itu dengan tatapan bengis.
Tamara merasa aneh dengan sikap dan tatapan pria itu kepadanya karena sejak awal dia selalu menatapnya dengan sinis.
" Kamu tidak dengar apa yang aku bilang?"
"Baik pak,aku akan pergi." Jawab Tamara gugup lalu dia segera meninggalkan keduanya di ruang tamu.
" Entah untuk apa kamu menikah dengan dia,apa hebatnya dia,tidak ada sama sekali." Ucap Abian setelah Tamara meninggalkan mereka.
" Abian bisa kah kamu bantu aku?"
"Bantu soal apa? tumben pria dengan segudang harta harus meminta tolong pada pria miskin sepertiku." Jawab Abian dengan senyum nakalnya.
" Bisakah kamu menghamilinya,kamu berpura-puralah jadi aku setelah itu berhubungan badan lah dengan Tamara sampai dia hamil."
" Apa..!!!? Kamu sudah gila bagaimana bisa kamu menyuruh pria lain menghamili istrimu terus kalau dia benaran hamil apa bagaimana dengan status anak itu? memangnya kamu benar-benar tidak normal ya?"
Doni menarik napas dalam-dalam lalu mengangguk,sebenarnya dia malas minta tolong kepada Abian tapi mau gimana lagi Alex sangat berat hati atas permintaannya.
" Aku akan belikan mobil yang kamu minta." Ucap Doni menawarkan sebuah mobil yang sudah lama diminta Abian untuknya.
" Oke..!!! deal aku siap melakukannya,malam ini aku akan melakukannya dan benar-benar membuatnya hamil,tapi ingat aku tidak mau menanggung resiko apa pun,dan suatu saat setelah anak kalian lahir,aku tidak tahu menahu tentang itu." Jawab Abian dengan semangat.
Doni menuruti semua syarat yang diajukan Abian kepadanya,dan dia juga membuat surat perjanjian di atas materai tentang rahasia ini,dia juga tidak ingin suatu saat pria itu melakukan sesuatu di laur kendalinya.
Setelah kesepakatan terjadi malam ini Doni pura-pura tidur di kamar seperti biasa,dia menunggu waktu yang tepat,dia yang jarang bicara kepada Tamara malam ini sedikit terbuka bahkan sesekali dia menggoda Tamara.
" Sepertinya memang aku yang terlalu curiga kepadanya,Hmm semoga malam ini dia benar-benar menyentuh ku agar aku secepatnya hamil." Ucapnya dalam hati.
" Sudah mulai malam aku matikan lampu ya." Ucap Doni Tamara mengangguk biasanya mereka memang hanya memakai lampu yang cahayanya redup.
" Mas lampunya kenapa belum dihidupkan gelap sekali?" Tanya Tamara,tepat pada saat itu Abian masuk ke dalam kamar lalu naik ke atas ranjang menggantikan posisi Doni.
" Sudah kamu diam saja,bukan kah ini yang kamu minta?" Jawab Doni dari bawah,keduanya kerja sama yang kompak melakukan hal yang sangat hina terhadap Tamara.
Tamara sedikit merasa aneh,dia merasa tiba-tiba saja tubuh Doni berubah dan aroma tubuhnya juga berbeda.
" Ahh otakku memang sangat eror,dia sudah menyentuhku tapi otak ini masih saja berfikiran yang aneh." Ucap Tamara dalam hati.
Dia mengikuti permainan yang di mainkan Abian,dia merasa Doni lebih gesit sekarang dari pada saat mereka pertama melakukannya.
Begitulah yang terjadi selama seminggu ini,setiap malam Abian selalu masuk ke dalam kamar Doni dan Tamara lalu melakukan hubungan badan dengan Tamara setelah Tamara kelelahan Doni dan Abian pindah ke kamar yang ada di lantai atas.
" Ini malam terakhir aku menginap disini ya sayang?" Tanya Abian,dia sudah sangat kelelahan melayani dua manusia berbeda jenis kelamin setiap malam.
" Iya,besok aku akan transfer uangnya kamu belikan mobil yang kamu mau."Jawab Doni sembari memakai bajunya.
" Hmm...Kalau tidak kamu pulanglah malam ini,aku tidak ingin besok Tamara melihat mu lagi."Ucap Doni sebelum dia keluar dari dalam kamar.
" Baik sayang aku akan pulang."Jawab Abian penuh semangat.
" Tidak sia-sia aku kerja keras satu Minggu ini akhirnya aku mendapatkan mobil yang aku inginkan aku harus menguras semua hartanya setelah itu aku bisa kembali hidup normal,aku tidak perlu bekerja susah payah untuk mendapatkan banyak uang,bekerja seperti ini saja aku mendapat banyak harta."Ucapnya setelah keluar dari rumah mewah milik Doni,dan memasuki taksi online yang dia pesan barusan.
****
Keesokan paginya Tamara bangun pagi-pagi sekali,dia ingat hari ini Doni sudah mulai masuk kantor setelah seminggu ini dia bekerja di rumah bersama rekan kerjanya.
Sejak pria itu tinggal di rumah mereka selama seminggu Tamara hanya sekali melihat pria itu bersikap aneh jadi dia merasa dia memang salah lihat waktu itu.
" Mas aku sudah buatkan kopi untukmu dan teman kerja mu itu." Ucap Tamara dengan raut wajah bahagia.Selama seminggu ini setiap pagi dia keramas hal itu membuatnya sangat bahagia.
" Kamu minum sendiri kopinya,dia sudah kembali ke rumahnya sejak tadi malam." Jawab Doni dengan wajah datar kembali seperti biasa wajahnya datar seperti tidak saling kenal.
" Oohh begitu ya mas,aku kira dia masih disini.Mas bisa tidak nanti sore kamu belikan aku alat tes kehamilan?" Ucap Tamara berharap pria itu sama sepertinya menanti kehadiran calon bayi mereka.
" Kalau kamu belilah sendiri kenapa malah menyuruh ku?" Jawab Doni dengan nada meninggi membuat Tamara sampai kaget.
❤️❤️❤️ bersambung ❤️❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Yuliana Tunru
ya ampun tamara hamil ank gado2 entah alex atw abian ..dunia sdh mau kiamat
2025-02-22
0