Setelah mengambil barang masing-masing Tamara mengikuti Doni keluar dari dalam bandara di luar asistennya sudah menunggu mereka pria itu tersenyum menyambut mereka sementara Doni hanya menatapnya dengan wajah datar.
" Selamat datang tuan,apa anda menikmati liburan anda?" Tanya Alex dengan senyum menggoda.
" Apa kamu tidak ada pekerjaan makanya punya waktu basa-basi? cepat antar kami ke rumah." Jawab Doni dengan wajah masam.
"Hehehe....Itu aja marah sepertinya dia tidak menikmati masa-masa liburannya." Ucap Alex lalu mereka segera meninggalkan bandara menuju rumah besar milik Doni.
Sepanjang jalan mereka bertiga diam seribu bahasa,Doni sengaja duduk di samping Alex dimana pun dia selalu menjaga jarak kepada Tamara.
Tidak lama kemudian mobil memasuki rumah mewah milik Doni,Tamara menelan ludah melihat rumah yang sangat mewah itu setiap kali melihat sesuatu yang baru milik suaminya dia selalu menelan ludah.
" Ma..!!! " Doni memanggil mamanya setelah mereka masuk ke dalam rumah,Tamara mengekor dari belakang jantungnya berdetak sangat kencang sejak awal masuk ke dalam rumah,begitu juga dengan tubuhnya tampak gemetaran.
" Hmm untuk apa kamu berteriak,aku disini,ingat pulang juga kamu,lihatlah kamu benar-benar membawa wanita ini ke rumah dasar anak bodoh entah kamu taro dimana otak mu makanya mau menikahi wanita seperti dia." Ucap mamanya dengan sinis.
" Sudahlah ma..Biar bagaimana pun dia sudah menjadi istriku hargai sedikit dia sebagai menantu_
"Tidak aku tidak mau menganggapnya jadi menantu sampai kapan pun."Mamanya dengan lantang memotong ucapan mamanya.
" Bibi...Bi...." Seorang wanita berlari kecil menghampirinya.
" Iya tuan."
"Bawa dia ke kamar ku." Perintah Doni kepada wanita itu.Tamara mengikuti wanita itu,dia menghela napas lega setelah meninggalkan ruang tamu.
Matanya hampir melotot keluar, setelah memasuki kamar suaminya,kamar yang cukup luas dan juga mewah ranjang yang cukup besar dan lemari yang mewah di tambah sofa.Kamar suaminya di rancang seperti hotel,tidur di kamar itu hampir sama dengan tidur di hotel bintang lima.
" Keren sekali kamar ini,aku tidak menyangka bakal memiliki kamar semewah ini." Ucapnya dalam penuh percaya diri.
Tamara meletakkan tas miliknya di sudut ruangan,lalu dia menaiki ranjang dan merebahkan tubuhnya perjalanan yang cukup panjang membuatnya kelelahan.
" Siapa menyuruh mu tiduran di atas ranjang ku,turun!!!! dasar tolol belum juga sadar kamu!!." Tiba-tiba Doni masuk ke dalam kamar lalu berteriak memakinya dengan kasar.
" Setiap hari kamu hanya bisa tidur di sofa,dan pakaian sampah mu itu letakkan saja di kamar sebelah jangan sekali-sekali mama tau kalau aku dan kamu tidur terpisah.Apa kamu paham?" Bentak pria itu membuat Tamara emosi.
" Terus untuk apa kita tidur satu kamar kalau akhirnya tidur di tempat yang berbeda_
Belum selesai berbicara Doni langsung mendorong Tamara ke dinding lalu mencekiknya,dia sangat kesal melihat Tamara yang selalu ingin melawannya.
" Jangan sekali-kali berani melawan ku,dan berharap apa pun dariku melihat wajah mu sangat membuatku jijik."
Tamara berusaha keras melepaskan tangan Doni dari lehernya,dia hampir kehabisan napas wajahnya memerah,tangan Doni begitu kasar mencekiknya.
Doni melepaskan tangannya dari leher Tamara dengan kasar hingga membuat Tamara terpental ke lantai,Tamara berusaha keras menghirup udara setelah itu dia batuk,dia hampir kehabisan napas.
" Sekali lagi kamu berani membantah semua perintah ku,jangan salahkan aku membunuh mu." ancam Doni membuat Tamara ketakutan.
" lebih baik kita bercerai,aku tidak mau menjadi istrimu."
" Aku akan menghancurkan hidup mu dan juga keluargamu kalau kamu berani bermain-main dengan ku." Setelah mengucapkan kata-katanya yang menakutkan Doni meninggalkan Tamara di dalam kamarnya lalu menutup pintu dengan kasar.
" Gila..!! ternyata dia pria gila,aku salah orang,bagaimana ini...Ya Tuhan aku takut sekali." Ucapnya dengan tubuh gemetaran.Dia tidak pernah membayangkan kalau ternyata dirinya dinikahi pria gila yang hampir membunuhnya.
" Bagus!!! bagus ya kamu!!! baru juga sampai di rumah ini sudah santai kamu,mau menikmati hidup,mau makan,tidur enak kamu hah!!!! dasar orang kampung,miskin tidak berpendidikan bagaimana bisa anakku menikahi wanita sepertimu..!! kamu masuk ke rumah orang jangankan bawa buah tangan memberi salam pun tidak dasar sampah,tidak punya etika kamu." Teriak wanita itu.
Belum lama Doni keluar,dan jantung Tamara baru juga normal sekarang mertuanya sudah masuk dan memakinya dengan kata-kata kasar.
" Kalau kamu pikir dengan kamu menikah dengan anakku kamu bisa mengangkat derajat mu yang rendahan itu kamu jangan bermimpi!!! sampai kapan pun kamu tidak akan bisa menikmati kekayaan anakku." Ucap wanita itu lagi dengan sombongnya.
" Kenapa masih diam..Sekarang keluar bantu bibi di belakang bekerja,aku akan pecat beberapa pembantu karena kamu sudah ada di rumah ini." Wanita itu berkacak pinggang sambil menatap Tamara dengan sinis.
Tidak ingin mendengar kata-kata makian dari mertuanya lagi, Tamara segera pergi ke belakang menemui para ART lalu membantu pekerjaan mereka.
" Dasar kurang ajar,lihat tampak sekali dia tidak berpendidikan,dia pergi begitu saja meninggalkan aku disini seharusnya dia ijin kalau ingin pergi cuih...!! mimpi apa aku ini putra ku yang hebat dapat istri model begitu,lihat lah nanti kalau mereka sudah punya anak aku akan menyuruh Doni menceraikan dia." Ucapnya lalu keluar dari kamar itu.
*****
Tamara mencuci semua piring kotor yang sudah menumpuk,para ART susah melarangnya dan menyuruhnya istirahat tapi dia tetap melakukannya semua dengan ikhlas.
Drtttt....Drtttt
Tamara membersihkan tangannya lalu menerima panggilan dari ibunya di kampung.Setelah berbicara beberapa menit Tamara menutup ponselnya seluruh tubuhnya seakan hilang kendali setelah menerima panggilan dari ibunya di kampung.
" Mau dapat uang dari mana aku sebanyak itu,uang tiga puluh juta bukan uang yang sedikit." Ucapnya sembari menyeka air mata yang membasahi wajahnya.
Setelah menerima panggilan dari ibunya,Tamara merasa dunia begitu kejam padanya,selama ini dia sangat lelah bekerja dan tidak pernah menikmati hasil kerjanya karena orang tuanya selalu meminta uang gajinya untuk biaya pengobatan papanya di kampung.
Dia mengira setelah dinikahi pria kaya,maka dia akan menikmati hidup yang indah ternyata semuanya terbalik pria yang menikahinya tak urung hanya pria kejam yang tidak punya pendirian.
" Kemana aku mencari uang tiga puluh juta,jika aku tidak mengirimnya aku tidak mau bapak kenapa-napa? apa aku harus bekerja lagi? aahhh!!! kejam sekali hidup ini." Ucapnya putus asa.
" Bu..!! apa yang terjadi apa ada masalah?" Tiba-tiba Art menghampirinya sepertinya wanita itu menyadari perubahan dirinya.
❤️❤️❤️ bersambung ❤️❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments