Bab 15 ~ Tidak nafsu ~

Sarah meninggalkan ruang makan setelah dia puas memaki menantu yang tidak pernah dia inginkan,dia sudah tidak sabar ingin wanita itu hamil setelah dia hamil dan melahirkan dia ingin menyuruh Doni menceraikannya.

" Aku yakin dia berbohong padaku,lihatlah reaksinya tadi,dia gugup saat aku bertanya seperti itu,aku sangat yakin Doni tidak selera dengannya karena aroma tubuhnya yang miskin sangat tajam sekali." Ucap Sarah sembari menghidupkan televisi.

" Ma..Kenapa kenapa mama berbicara sendiri? kalau ada orang lain disini mereka pasti mengira mama orang gila?" Ucap Susi yang baru saja keluar dari kamarnya lalu menghampiri mamanya.

" Dasar anak nakal,bagaimana bisa kamu bicara seperti itu kepada mama mu. Mama sedang memikirkan wanita itu,aku merasa aneh saja sudah dua Minggu mama perhatikan dia tidak pernah keramas pagi,apa jangan-jangan Abang mu tidak menyentuhnya,kapan dia punya anak kalau begitu kesal mama jadinya." Jawab Sarah.

"Ngapain ngurusin wanita itu,mau dia hamil atau nga untuk apa mama peduli biarkan saja." Ucap Susi santai.

"Mama sudah tidak sabar untuk punya cucu,kalau wanita itu sudah memberikan cucu aku akan suruh Doni menceraikan dia dan anaknya harus tinggal bersama kita." Jawab Sarah lagi.

" Ahh bodoh amatlah aku tidak peduli sama sekali,aku lihat wanita itu rajin,lumayan dia jadi pembantu gratis di rumah ini." Ucap Susi lagi lalu pergi mengabaikan semua ucapan mamanya.

" Susi tunggu,dasar anak tidak berguna,aku mau curhat dia malah tidak peduli." Sungut Sarah kesal dengan sikap Susi yang selalu acuh kalau dia curhat.

Setelah semua pekerjaan rumah selesai Tamara lalu mandi lalu dia bersiap-siap keluar dari rumah sudah dua Minggu tidak pernah keluar rumah membuatnya sedikit bosan,dia juga ingin ke apotik membeli sesuatu yang sangat penting baginya.

" Mau kemana kamu? awas ya kalau kamu menghabiskan uang anak ku sembarangan,kamu harus tau diri,jangan belagu." Tiba-tiba saja Sarah sudah berdiri di samping Tamara sambil melipat tangan dan menatapnya dengan tatapan sinis.

" Ya ampun..!!!! aku tidak menghabiskan uang Bu,aku hanya ke apotik saja membeli tes kehamilan." Jawab Tamara.Dia kaget saat melihat mertuanya sudah berdiri di sampingnya,dia bingung entah dari mana datangnya wanita itu.

" Alah!! paling-paling juga kamu tidak hamil,aku sangat yakin sekali kalau anakku itu tidak selera dengannya nyentuh mu,wajar saja karena tidak ada alasan untuknya,menyentuh wanita kampungan seperti mu."

" Dasar tua bangka,sudah bau tanah tapi mulutnya sangat pedas." Maki Tamara dalam hati,dia kesal sekali melihat mertuanya dan juga menyesali kenapa mereka harus berpapasan.

" Cepat masuk,aku tidak ingin melihat mu keluar dari rumah ini,jangan jadi benalu,udah syukur kamu diterima di rumah ini dan di kasih makan dengan gratis,malah mau menghabiskan uang suami juga kamu." Bentak Sarah lalu dia meninggalkan Tamara di tempatnya.

Tamara buru-buru keluar dari rumah,dia mengabaikan ucapan mertuanya,setelah berhasil keluar dari rumah itu,dia naik taksi yang kebetulan lewat dari depannya.

" Enak saja dia melarang ku,lagian Doni sudah memberikan aku jatah,aku sudah menderita hidup bersama dengan pria seperti doni jadi lebih baik aku nikmati saja." Ucapnya dalam hati.

Tadinya Tamara hanya ingin ke apotik,tapi tiba-tiba dia ingin jalan-jalan ke mall membeli beberapa baju dan mencari makanan enak.

Setelah sampai di mall,Tamara membayar ongkosnya lalu dia segera berjalan masuk ke dalam mall,dia sangat bahagia menikmati hidup selama ini dia selalu menahan keinginannya untuk menikmati uangnya karena orang tuanya, tapi saat ini karena bulanannya yang lumayan tinggi akhirnya dia bisa menikmati hidup.

" Enak juga jadi orang kaya,andai saja bulanan ku tidak ada potongan pasti aku bisa lebih mewah." Ucapnya dalam hati.Tamara memasuki beberapa toko,dia mencari barang yang sesuai dengan kemampuannya.

Pada akhirnya dia bisa membeli tiga potong baju yang sangat bagus menurutnya setelah dia bayar dia keluar dari toko sambil membawa paper bag miliknya.

" Tunggu..!!! bukan kah itu Doni,kenapa dia ada di mall pada saat jam kerja,dia bersama pria,sepertinya itu bukan Alex." Tamara mengejar Doni dan temannya.

" Mas!! mas Doni!!??"

Doni menoleh ke belakang setelah mendengar seseorang memanggil namanya,begitu juga Abian pria yang di pacari Doni beberapa bulan belakangan ini.

Doni menatap Tamara dengan tatapan yang sulit di katakan,pria itu seakan tidak ingin Tamara menghampirinya atau menyapanya di tempat umum seketika Tamara menghentikan langkahnya.

" Sepertinya wanita itu mengikuti mu sayang,aku jijik sekali melihatnya tidak bisa kah kamu menceraikan dia." Ucap Abian dengan nada tidak suka.

"Kamu diamlah,jangan terlalu jauh ikut campur dengan urusan ku." Doni berjalan menghampiri Tamara yang hendak pergi meninggalkan dirinya.

"Apa yang kamu lakukan disini? oohh kamu sedang belanja menikmati kekayaan ku,udah berlagak jadi orang kaya sekarang ya." Ucap Doni dengan nada merendahkan.

Tamara langsung ketakutan,dia sangat menyesal menunjukan diri di hadapan Doni,tadinya dia hanya ingin menyapa mereka tidak taunya pria itu terlihat marah.

"Ma!!_maafkan aku mas,aku hanya bosan di rumah sesekali keluar." Jawab Tamara.

" Kalau dia bosan di rumah kenapa dia tidak kamu suruh bekerja,hitung-hitung mengurangi pengeluaran mu."Ucap Abian dengan wajah masam dan terkesan sangat tidak menyukai dirinya.

" Bu_bukan begitu,kita bicara di rumah saja mas,aku pergi dulu." Tamara segera meninggalkan Doni dan Abian,dia berlari ke kamar mandi lalu menutup pintu kamar mandi.

"Siapa pria itu,lancang sekali dia,dia terlihat masih sangat muda apa dia saudara mas Doni?"

Tidak pernah terbesit di pikiran Tamara kalau pria yang menikahinya itu seorang gay,dia mengira kalau Abian saudaranya tapi dia tidak suka dengan sikap Abian yang terkesan sesuka hatinya.

Doni berjalan meninggalkan Abian,dia sedikit kesal dengan sikap Abian yang terlalu memperlihatkan sikap cemburunya itu di hadapan Tamara.

" Aku tidak suka dengan wanita itu?" Ucap Abian sembari mengejar Doni yang berjalan sangat cepat.

"Dia istriku,kamu tidak bisa bersikap seperti itu di hadapannya,kamu mau dia tau hubungan kita." Jawab Doni masih berusaha meredam amarahnya.

"Biarkan..!! biarkan wanita itu tau hubungan kita,lebih baik kita keluar negri saja agar kita bisa menikah." Jawab Abian membuat Doni semakin kesal.

"Aku rasa kamu sudah gila,jangan sampai ada orang tau rahasia ini,karir dan hidupku bisa hancur,aku akan membunuh mu kalau hal seperti itu terjadi,sepertinya aku terlalu memberimu muka." Ancam Doni lalu dia mengeluarkan uang pecahan seratus ribu lalu melemparnya kepada Abian.

"Kamu naik taksi sendiri."

❤️❤️❤️ bersambung ❤️❤️❤️

Episodes
Episodes

Updated 41 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!