Dikamar hotel..
Ane tidak bisa memejamkan
matanya, setelah dua jam lebih tadi dia melakukan panggilan video dengan orang
tuanya dan juga teman-temannya. Ane sudah merasa kesepian malam ini, walaupun
belum satu hari dia meninggalkan rumahnya.
“Lapar” ucapnya sendiri.
“Keluar apa boleh ya” ucapnya
lagi dengan dirinya sendiri.
Ane memutuskan keluar untuk
meminta ijin kepada panitia lomba. Setelah mendapat ijin Ane pergi ke
supermarket terdekat membeli jajanan kesukaannya. Tak butuh waktu lama Ane
sudah menenteng dua kantong penuh makanan ringan. Dia tidak berniat kembali ke
kamarnya untuk memakan makanannya, Ane memutuskan ke taman tempat acara
pembukaan tadi pagi di adakan. Ane sangat menyukai taman itu, desainnya sangat
cantik menurutnya.
Ane berjalan dengan
mengendap-ngendap untuk sampai ke taman, supaya tidak ada yang menangkap basah
dirinya. Sebetulnya tadi waktu Ane meminta ijin, panitia sudah memberi
peringatan untuk tidak mendekati tempat pesta yang sedang diadakan malam ini,
supaya dia tidak mengacau acara tersebut.
Tanpa dia sadari ada seseorang
yang melihatnya yaitu Dipa. Dipa mengikuti Ane, tanpa ada suara sama sekali,
dia penasaran dengan wanita yang selalu bertemu dengannya tanpa direncanakan
itu.
“Mau kemana dia malam-malam begini membawa dua kantong plastik” gumam
Dipa.
Dipa masih mengikuti Ane sampai
di sebuah taman. “Mau ngapain dia di
taman malam-malam begini” batin Dipa.
Ane yang sudah mendudukan
tubuhnya di salah satu kursi di taman segera membuka kantong plastik dan
mengelurkan snack-snack jajanan yang dia beli si supermarket tadi. “Makan yang
mana dulu ya” Ane berbicara sendiri. “Ah Davina Ane Birawa” Ane menyebutkan
namanya sambil menunjuk snack satu persatu, seperti seorang siswa yang lagi
buntu menjawab pertanyaaan pilihan ganda, yang biasanya menggunakan kancing
baju untuk menentukannya.
“Ah kamu beruntung Ane” ucap Ane
lagi yang senang karena telunjuknya tepat dengan yang dia mau setelah dia
selesai menyebutkan namanya.
Ane kelihatan girang sekali, tak
butuh waktu lama Ane sudah melahap jajan-jajan itu sambil memandangi langit
malam ini. Dia tiba-tiba menghentikan makannya karena mengingat perkataan
ayahnya sebelum dia memutuskan untuk ikut kompetisi ini.
“Ayah anak ayah ini juga mau
memiliki kekasih, yang menyayangi anak ayah apa adanya. Menata masa depan
bersama, memiliki anak yang gembul-gembul seperti aku. Tapi kebanyakan lelaki memandang
anak ayah ini dengan tatapan tidak suka. Jadi anak ayah ini sadar diri sebelum
sakit hati ini terulang lagi ayah” Ane berbicara sendiri, tanpa disadari cairan
bening di matanya membasahi pipinya.
Hu hu hu... Ane terisak dalam
tangisnya. Dia mengingat masa lalunya dimana dia suka kepada seseorang, namun
orang itu malah mempermalukannya. Semenjak itu Ane selalu menutup diri dengan
lelaki, rasa percaya dirinya sudah pupus perlahan-lahan.
Ane yang tidak nafsu makan lagi,
dia memutuskan memasukkan makananya lagi ke dalam kantong dan kembali ke dalam
kamarnya.
Namun saat Ane berbalik dia
terkejut melihat seorang lelaki yang sedang berdiri dan menatapnya dengan
tajam. Spontan Ane mengucapkan maaf, dia tidak berniat mengganggu pesta yang
sedang berlangsung.
“Maaf tuan saya tidak bermaksud
mengganggu” ucap Ane sambil berlalu meninggalkan Dipa yang dipanggilnya Tuan
tadi.
“Apa dia mendengar omonganku tadi ya” batin Ane. “Ah... sudahlah mau
dia dengar atau tidak masa bodo” tambah Ane.
Dipa yang masih berdiri di taman
dia sangat terkejut mendengar keluh kesah wanita itu, sebenarnya Dipa tadi
bersembunyi dibalik tiang. Namun saat dia mendengar keluh kesah wanita itu,
tanpa dia sadari tubuhnya mengajaknya mendekat. Rasanya dia ingin memeluk wanita
itu dan menenangkannya sambil berkata ada aku disini yang akan menerimamu apa
adanya. Namun sesaat pikiran Dipa sudah kembali “Ada ini, kenapa aku mendekatinya” batin Dipa frustasi.
Dipa memutuskan untuk
meninggalkan hotel dan sebelum itu dia menghubungi mamanya untuk berpamitan.
Sampai diloby hotel Dipa melihat Anjar yang sudah menunggunya. “Malam tuan”
ucap Anjar.
“Malam” jawab Dipa yang kemudian
masuk ke dalam mobil.
“Tuan mau kemana” tanya Anjar.
“Antarkan aku ke apartemen saja”
jawab Dipa.
.
.
Ane yang sedang di kamar hotel
hanya guling-guling di atas kasur, dia tidak bisa tidur karena memikirkan siapa
laki-laki tadi. “Ah mungkin dia hanya tamu yang tersesat” ucapnya. “Aku harus
tidur supaya besok tidak terlambat bangun” tambahnya.
Ane kemudian mengambil headset
miliknya didalam tasnya. Kemudian dia memutar musik kesukaannya untuk
mengantarkannya dia tidur, Tak butuh waktu lama Ane tertidur, karena sebenarnya
sudah ngantuk berat.
Ditempat lain
Dipa sampai di apartemen, dan
menyuruh Anjar untuk pulang. Dia kemudian masuk ke dalam kamar mandi untuk
membersihkan dirinya. Beberapa menit kemudian Dipa keluar dari kamar mandi
dengan menggunakan piyama. Dia menuju dapur apartemennya dan membuat secangkir
kopi untuk menemaninya merokok. Balkon apartemen kamarnya menjadi tempat
favorite Dipa untuk menjernihkan otaknya.
“Kenapa kamu membuat ku tertarik,
wajah standar, bentuk tubuh kayak panda. Apa istimewanya kamu, setiap melihatmu
aku selalu merasakan apa yang kamu rasakan, kamu senang aku ikut senang, kamu
sedih aku ingin sekali membuatmu senang” ucap Dipa tanpa sadar.
“ahhh.. sudahlah” ucap Dipa
sambil menghabiskan rokok dan kopinya.
Dipa memutuskan untuk beristirahat,
dia membaringkan tubuhnya di atas kasur. Bayangan Ane tersenyum kemudian muncul
di hadapannya. Dipa menutupi wajahnya dengan bantal supaya tidak bisa melihat bayangan Ane. Pukul dua pagi Dipa
masih terjaga, dia belum bisa tidur juga, pikiran dan hatinya sedang beradu
argumen untuk mengomentari Ane. Tak ada yang mau mengalah, semuanya dengan
pendirian sendiri. Pukul tiga Dipa akhirnya bisa tidur, karena kantuk sudah mengalahkannya.
Mungkin saat ini dia sudah gila,
bisa-bisanya Dipa Madaharsa menyukai wanita gemuk seperti Ane. Apa wajah nya
tidak bisa menggait wanita cantik nan seksi. Namun Dipa selama ini tidak pernah
tertarik dengan wanita cantik ataupun seksi, baginya wanita-wanita itu semua
munafik tidak menjadi dirinya sendiri.
.
.
.
.
.
bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
ha?
mampir thor
2022-07-19
2
Dinar Muhamad
cantik alami itu lbh sempurna👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼lanjut thor
2022-02-11
4
Novi Alvia
semangat thor mengangkar cerita issue body shaming yg masih sering terjadi di masyarakat kita
2021-06-19
5