Senang melihatmu

Ane sudah selesai memperbaiki

gaun Adena, kemudian dia pamit untuk pulang.

"Adena, Mas Bagas aku pamit

pulang ya" ucap Ane.

"Beneran kamu tidak mau

tinggal untuk ikut pesta" tanya Adena.

"Iya Ane, kamu ikut lah

pesta. Siapa tau dapat jodoh disini" tambah Bagas.

"Tidak Adena, mas Bagas.

Lebih baik aku pulang" jawab Ane. “ Lagian kalau aku ikut pesta bukan

dapat jodoh, tapi makanan yang kalian hidangkan habis semuannya” tambah Ane.

“Apain sih kamu Ane, jangan

khawatir makanan disini banyak seberapa kamu makan juga tidak bakalan habis ya

kan sayang” ucap Adena.

"Baiklah kami tidak akan

memaksamu" ucap Adena. "Kamu pulang hati-hati ya, sampai ketemu hari

Rabu" tambahnya.

"Sip" jawab Ane

singkat.

Ane kemudian keluar dari ruangan

Adena diantar salah satu pelayan.

"Mbak maaf bisa saya ke

toilet sebentar" tanya Ane.

"Oh tentu mari saya

antar" jawab pelayan tersebut.

Ane kemudian mengikuti pelayan

tersebut menuju ke toilet. Tiba-tiba Bruk.. tanpa sengaja Ane menabrak seorang

lelaki, dan untungnya keseimbangan Ane yang baik, dia tidak terjatuh hanya

badannya mental mundur.

"Maaf tuan" ucap Ane.

Namun lelaki itu hanya diam saja,

tanpa memperdulikan Ane dia melanjutkan langkahnya. "Sombong sekali dia, diajak bicara malah pergi begitu saja" gumam Ane namun masih bisa di dengar lelaki tersebut.

Namun lelaki tersebut masih

melanjutkan jalannya.

"Nona Ane" panggil

pelayan yang mengantarkan Ane tadi.

"Oh iya maaf" jawab

Ane.

Ane kemudian mengikuti kembali

pelayan tersebut menuju ke toilet.

.

.

.

Selang beberapa menit Ane selesai

dari toilet, kemudian dia diantar sampai ke depan rumah oleh pelayan yang

menunggunya dari tadi. “Maaf Nona saya hanya bisa mengantar Nona sampai sini,

karena saya harus membantu pekerjaan yang lainnya” ucap pelayan tersebut.

“Oh tidak apa-apa, maaf sudah

merepotkanmu” ucap Ane merasa sungkan.

“Tidak apa-apa Nona, sudah tugas

saya. Sampai ketemu lagi” ucap pelayan.

Ane berjalan menyusuri taman

rumah keluarga Madaharsa menuju gerbang, disana dia disambut oleh Pak Amir.

“Sudah selesai Non Ane” tanya Pak

Amir.

“Iya pak sudah” jawab Ane

singkat.

“Maaf soal kejadian tadi ya Nona”

ucap Pak Amir.

“Tenang saja pak, saya sudah

biasa diperlakukan begitu. Hehehehe... Maklum punya tubuh lebih” ucap Ane

sambil tersenyum getir.

“ Ah Nona Ane bisa saja, malah

saya senang melihat orang kayak nona Ane ini, apa adanya tidak perlu makan

diatur. Harus makan pakai takaran pula, bikin repot saja” jelas Pak Amir

panjang lebar.

”Ah Bapak bisa saja”  jawab Ane. “Maaf ya pak saya permisi pulang

dulu, lain kali kita ngobrol lagi” tambahnya. “Mari Pak” pamit Ane.

Ane kemudian pergi meninggalkan

kediaman keluarga Madaharsa. Dia berencana pergi ke mall untuk membeli

kebutuhan hariannya yang sudah habis. "Waktunya pas nih untuk

belanja" ucap Ane.

Sepuluh menit Ane mengendarai motornya

menuju mall, setelah sampai dan memarkirkan motornya Ane masuk ke dalam mall.

Didalam mall Ane langsung menuju tempat - tempat yang sudah menjadi

tujuannya.  Cukup banyak belanjaan yang

dia beli, dari sabun mandi sampai lipstik dan keperluan rumah tangga yang

lainnya. Karena biasanya kebutuhan rumah tangga Ane yang selalu memenuhinya,

itu sebagai bentuk baktinya kepada kedua orang. Sebenarnya orang tua Ane lebih

suka penghasilan Ane ditabung saja, toh ayahnya bukan pengangguran, walaupun

juga bukan pebisnis sukses. Tapi cukuplah kalau untuk membayar menyekolahkan

anak, dan memenuhi kebutuhan keluarga. Sebenarnya Ane bukan membelikan

kebutuhan rumah tangga saja, kalau ada uang lebih Ane selalu membelikan orang

tua dan adiknya hadiah. Ane termasuk desainer terkenal di kota S untuk kalangan

menengah kebawah.

.

.

.

“Sudah sore ya" gumam Ane.

" Ke taman kota kayaknya seru nih, banyak penjual makanan" tambahnya.

Ane memutuskan pergi ke taman

kota untuk mengisi perutnya yang sudah meronta-ronta meminta makan, sebenarnya

dia sangat lapar tadi namun dia tahan karena rasa sungkan nya yang menang.

Tidak butuh waktu lama Ane sampai

di taman kota. Dia memarkirkan motornya, dan segera turun dari motornya. Ane

merentangkan tangannya saat sudah sampai ditengah taman kota, dia menghirup

dalam dalam udara. Ane merasakan udara segar masuk ke dalam hidung "Segar

sekali disini" ucap nya.

Krucuk krucuk

Perut Ane kembali berbunyi.

"Sabar perut ini juga lagi jalan" gumamnya.

Ane melangkahkan kakinya dengan

cepat. Dia menuju tempat para penjual makanan di taman kota. Satu porsi

ditangan, satu cup ditangan, dua plastik ditangan dan satu botol ditangan, Ane

sudah merasa susah untuk membawa makanan yang dibeli, dia memutuskan untuk

mencari tempat duduk. Ane akhirnya menemukan tempat duduk untuk makan, setelah

berkeliling memutari taman kota. “Ah akhirnya dapat tempat duduk juga” ucapnya

merasa puas.

Ane kemudian menaruh makanannya

di bangku sebelah dia duduk. “Hem makan yang mana dulu ya, ada nasi kuning,  es cream, pentol, tempura dan air mineral”

gumamnya.

“Nyam nyam” Ane memakan nasi kuning, diikuti pentol dan tempura. Tak

butuh waktu lama Ane sudah selesai melahap semua makanannya. “Kenyang ya Tuhan” gumamnya. Ane

sekarang melanjutkan makan ec cream yang sudah hampir meleleh. Ane menikmati es

cream nya dengan melihat kesekeliling, banyak anak-anak yang sedang bermain

ditaman kota sore itu, banyak keluarga yang bermain bersama.

Ane yang asyik sedang makan tanpa

disadari ada yang memperhatikannya. “Lucu sekali wanita itu saat makan, kenapa

aku merasa tenang hanya melihatnya makan saja, melihatnya makan saja sudah

kenyang sendiri tanpa ikut makan” ucap lelaki itu. “Hem... Bukannya wanita itu

tadi yang datang kerumah, dan menabrakku” tambahnya.

Ternyata yang tanpa sengaja

memperhatikan Ane adalah Dipa. Dipa sudah bosan dengan pesta yang di adakan

dirumah orang tuanya, dia memutuskan pergi ke Apartemen nya untuk beristirahat.

Tanpa sengaja dia berhenti di lampu merah tepat di sebelah taman kota, dan

melihat Ane sedang membawa makanannya untuk mencari duduk. Karena merasa

penasaran dengan Ane, kemudian Dipa memarkirkan mobilnya di pinggir taman kota,

tepat di seberang taman kota, namun masih bisa melihat Ane yang sedang makan.

.

.

.

.

Ane sudah merasa lelah, akhirnya

memutuskan untuk pulang sebelum larut malam. Dipa yang kembali akan akalnya

kemudian kembali melajutkan perjalanannya menuju Apartemen untuk beristirahat.

.

.

.

Bersambung....

Terima kasih sudah membaca novel

saya, jangan lupa kasih masukkan, like dan vote. Semoga kalian suka dengan

novel saya, supaya saya bisa semangat untuk melanjutkan ceritanya, walaupun

masih banyak kata-kata yang salah. Sekali lagi terima kasih pembaca... Sampai

jumpa diepisode berikutnya, terima kasih.. Daaaaaaaaa....

Terpopuler

Comments

Dinar Muhamad

Dinar Muhamad

apa lg buat ibu2 ky daku biar nga bete atau bosan bc ceritany😁😁😁

2022-02-11

3

Dinar Muhamad

Dinar Muhamad

semangat jgn menyerah👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼 tp agak d masukin Cerita lucu donk meski sedehana tp menarik jg unik dan ada pesan moralnya yaaa thor😘😘😘😘😘

2022-02-11

4

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan bab 1
2 Perkenalan Bab 2
3 Sedikit Masalah
4 Kebersamaan
5 Jangan pandang rendah aku
6 Senang melihatmu
7 Tidak Sengaja
8 Memilih untuk ikut
9 Bertemu lagi
10 Keputusan ku
11 Bertemu pria tampan
12 Kenapa dengan Dipa
13 Dia tidak ada
14 Wanita yang menarik
15 Teman Baru
16 Berani nya Anjar
17 Anjar serba salah
18 Menggemaskan
19 Dipa Madaharsa
20 Baru tahu
21 Kangen Keluarga
22 Mengirim kue
23 Sekotak kue
24 Ketahuan
25 Menemui mu
26 Pengganggu
27 Makan malam
28 Lelucon
29 Satu kamar
30 Pergi berdua
31 Pernyataan Dipa
32 Ben dan Eri
33 Pertengkaran kecil
34 Merepotkan saja
35 Tidur dipangkuanmu
36 Bagi ku kamu seksi
37 kegalauan Ane
38 Tidak Romantis
39 Makan malam keluarga
40 Ketahuan
41 Kejutan
42 Perubahan Ane
43 Tumbuh Rasa
44 Kekecewaan Eri
45 Penghibur Eri
46 Bukan tidak percaya
47 Ayo bermain
48 Kemarahan Eri
49 Romantis
50 Ane marah
51 Fokus dengan gaun
52 Kenapa tidak mengabari
53 Dipa kecelakaan
54 Dipa sudah sadar
55 Pemenang
56 Semangat Ane kembali
57 Persiapan
58 Tiga tahun berlalu
59 pulangnya Ane
60 Awal baru
61 Pertemuan tanpa sengaja
62 Hari Pertama bekerja
63 Sedikit mengingatmu
64 Hampir mengingatmu
65 Intrograsi
66 Tahu kebenarannya
67 Dipa curiga
68 Itulah Ane
69 I love You
70 Kembali bersama
71 Bantuan Dipa
72 Menikah
73 malam pertama
74 pengantin baru
75 Ben dan Eri bertemu
76 Siluman Ular
77 Awal Baru Ben dan Eri
78 Mengantar Ben
79 Dipa cemburu
80 Bertemu cinta pertama
81 Kehidupan setelah menikah
82 perjuangan Ben
83 Dipa Merajuk
84 Di rumah mertua
85 Kamu harus menjelaskannya
86 Ben terluka
87 Penjelasan
88 Ane memasak
89 Di tinggal
90 Mencari ide
91 Dipa kembali
92 Ben Eri makan berdua
93 Bertemu Darel
94 Kebersamaan
95 Mencari masalah
96 waktunya pembalasan
97 keponakan baru
98 Karena kamu istriku
99 Galih dan Indira
100 Tidak ada niat
101 Berkumpul
102 Itu akibatnya
103 Sahabat ku keluarga ku
104 Ketakutan Indira untuk menikah
105 Ben demam
106 Beri hukuman Dipa
107 Di kantor
108 Ane Kesal
109 Menjaga Ben
110 Bulan Madu part 1
111 bulan madu part 2
112 bulan madu part 3
113 Dipa kecewa
114 Kabar baik atau buruk
115 Kejujuran 1
116 Kejujuran 2
117 Pertengkaran kecil
118 Perhatian Dipa
119 mulai dari awal
120 Ben yang romantis
121 Mak Comblang
122 Kisah cinta Anjar
123 Di kejar waktu
124 Ane melahirkan
125 Akhir yang bahagia
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Perkenalan bab 1
2
Perkenalan Bab 2
3
Sedikit Masalah
4
Kebersamaan
5
Jangan pandang rendah aku
6
Senang melihatmu
7
Tidak Sengaja
8
Memilih untuk ikut
9
Bertemu lagi
10
Keputusan ku
11
Bertemu pria tampan
12
Kenapa dengan Dipa
13
Dia tidak ada
14
Wanita yang menarik
15
Teman Baru
16
Berani nya Anjar
17
Anjar serba salah
18
Menggemaskan
19
Dipa Madaharsa
20
Baru tahu
21
Kangen Keluarga
22
Mengirim kue
23
Sekotak kue
24
Ketahuan
25
Menemui mu
26
Pengganggu
27
Makan malam
28
Lelucon
29
Satu kamar
30
Pergi berdua
31
Pernyataan Dipa
32
Ben dan Eri
33
Pertengkaran kecil
34
Merepotkan saja
35
Tidur dipangkuanmu
36
Bagi ku kamu seksi
37
kegalauan Ane
38
Tidak Romantis
39
Makan malam keluarga
40
Ketahuan
41
Kejutan
42
Perubahan Ane
43
Tumbuh Rasa
44
Kekecewaan Eri
45
Penghibur Eri
46
Bukan tidak percaya
47
Ayo bermain
48
Kemarahan Eri
49
Romantis
50
Ane marah
51
Fokus dengan gaun
52
Kenapa tidak mengabari
53
Dipa kecelakaan
54
Dipa sudah sadar
55
Pemenang
56
Semangat Ane kembali
57
Persiapan
58
Tiga tahun berlalu
59
pulangnya Ane
60
Awal baru
61
Pertemuan tanpa sengaja
62
Hari Pertama bekerja
63
Sedikit mengingatmu
64
Hampir mengingatmu
65
Intrograsi
66
Tahu kebenarannya
67
Dipa curiga
68
Itulah Ane
69
I love You
70
Kembali bersama
71
Bantuan Dipa
72
Menikah
73
malam pertama
74
pengantin baru
75
Ben dan Eri bertemu
76
Siluman Ular
77
Awal Baru Ben dan Eri
78
Mengantar Ben
79
Dipa cemburu
80
Bertemu cinta pertama
81
Kehidupan setelah menikah
82
perjuangan Ben
83
Dipa Merajuk
84
Di rumah mertua
85
Kamu harus menjelaskannya
86
Ben terluka
87
Penjelasan
88
Ane memasak
89
Di tinggal
90
Mencari ide
91
Dipa kembali
92
Ben Eri makan berdua
93
Bertemu Darel
94
Kebersamaan
95
Mencari masalah
96
waktunya pembalasan
97
keponakan baru
98
Karena kamu istriku
99
Galih dan Indira
100
Tidak ada niat
101
Berkumpul
102
Itu akibatnya
103
Sahabat ku keluarga ku
104
Ketakutan Indira untuk menikah
105
Ben demam
106
Beri hukuman Dipa
107
Di kantor
108
Ane Kesal
109
Menjaga Ben
110
Bulan Madu part 1
111
bulan madu part 2
112
bulan madu part 3
113
Dipa kecewa
114
Kabar baik atau buruk
115
Kejujuran 1
116
Kejujuran 2
117
Pertengkaran kecil
118
Perhatian Dipa
119
mulai dari awal
120
Ben yang romantis
121
Mak Comblang
122
Kisah cinta Anjar
123
Di kejar waktu
124
Ane melahirkan
125
Akhir yang bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!