Malam semakin larut, namun Ane
belum beranjak dari kursi kerjanya. Dua
pegawainya sudah ijin pulang dulu dari jam lima sore tadi. Banyak kerta sketsa
yang berserakan di meja ataupun lantai, seharian Ane membuat berbagai macam
sketsa dari gaun, kemeja, rok dan lainnya. Rasa kantuk mulai menerpa, matanya
sudah mulai lelah dan mengajaknya untuk beristirahat.
“Jam berapa ini?” tanya Ane pada
dirinya sendiri.
Kemudian dia melihat jam yang
terpasang didinding ruangannya. “Oh sudah malam ternyata” ucapnya. “Lebih baik
aku pulang sekarang, sebelum larut malam” tambahnya.
Ane kemudian membereskan meja
kerjanya, kertas sketsa yang berantakan dia ambil satu persatu dan menatanya
diatas meja kerjanya. Setelah mengecek semuanya, Ane kemudian keluar dari Butik
dan mengunci pintu Butik sebelum dia pulang ke rumah. Ane mengendarai sepeda
motornya, malam ini jalanan terlihat masih ramai. Banyak kendaraan masih lalu
lalang. Kota tempat tinggal Ane, adalah kota yang tidak pernah tidur, jam
berapa pun masih banyak kenadaraan berlalu lalang dan banyak penjual makanan
masih yang buka.
Ane memutuskan untuk berhenti di
minimarket langganan dekat rumahnya sebelum dia pulang ke rumah. Ane kemudian
memarkirkan sepeda motornya dan masuk ke dalam minimarket. Ane mengambil mie
cup yang bisa langsung di seduh ditempat, sama dua bungkus sosis ukuran jumbo
kesukaannya. Setelah mie cup nya di beri air panas oleh pelayan minimarket saat
membayar, Ane mencari tempat duduk diluar minimarket yang sudah disediakan oleh
pemilik minimarket.
Ane meregangkan badannya, rasa
lelah dibadannya sangat berasa saat ini. “Aaawwww” teriaknya. Ane tidak
menghiraukan orang yang melihatnya, karena saat ini dia benar-benar merasa
lelah.
Mie yang ditunggunya sudah siap
untuk disantapnya, Ane membuka bumbu mie dan segera menaburkan ke dalam mie
yang sudah lembek, Ane mengaduk perlahan-lahan supaya bumbu tercampur dengan
mie nya. “Wau kelihatan enak nih” pujinya setelah mie dengan bumbu tercampur
sempurna. Ane kemudian melahap mie yang masih mengeluarkan uap dari cupnya itu
dengan nikmatnya, seperti tidak merasakan panas dari mie tersebut.
Tanpa Ane sadari ada sepasang
mata yang sedang melihat tingkah menggemaskan Ane saat makan mie. Ane yang
sibuk mengunyah makanan tidak menghiraukannya, sebelum tatapan mereka bertemu.
Lelaki itu gugup dan segera memalingkan wajahnya ke segela arah, supaya Ane
tidak curiga kalau dia sedang diperhatikan dari tadi.
“Maaf tuan mau mie saya” ucap Ane
polos, karena merasa curiga.
Laki-laki itu tidak menjawab dan
malah pergi meninggalkan Ane begitu saja.
“Dasar aneh, ditanaya malah pergi”
ucap Ane.
Ane merasakan ada sesuatu yang
aneh, dia merasa tidak asing dengan lelaki tadi. Takut mie nya tidak enak lagi,
Ane memilih melanjutkan makannya lagi daripada harus memikirkan orang yang
tidak dia kenal tadi. Setelah menghabiskan makanannya Ane memutuskan untuk
segera pulang dan beristirahat. Tak butuh waktu lama Ane sudah sampai di
rumahnya, dia meletakan sepeda motornya di dalam garansi, dan masuk ke rumah
melalui pintu dapur yang terhubung dengan garasi rumahnya. Ane setiap hari
hanya membawa pintu pagar dan garasi saja, karena dia kerap pulang malam.
Setelah masuk kedalam rumah, dilihatnya rumah sudah dalam keadaan gelap, karena
penghuninya sudah masuk ke dalam kamar masing-masing, entah sudah tidur atau
belum. Ane kemudian melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar. Dia meletakkan
tas diatas meja riasnya, dan menuju ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya
sebelum tidur.
.
.
.
.
Ditempat lain.
“Sial kenapa aku selalu bertemu
dengan dia sih” ucap seorang lelaki, yang tak lain adalah Dipa.
Ya orang yang sedang melihat
tingkah menggemaskan Ane saat makan adalah Dipa. Malam ini dia banyak pekerjaan
di kantornya, yang membuatnya harus mengerjakan semuanya sampai larut malam,
karena merasa lelah dan pekerjaannya sudah selesai, Dipa memutuskan untuk
pulang dan beristirahat. Setelah keluar dari kantornya Dipa mengarahkan
mobilnya menuju apartemennya, tanpa sengaja melewati sebuah minimarket, dia
terpikir sebentar untuk berhenti dan menikmati kopi yang dijual oleh
minimarket. Dipa memarkirkan mobilnya di depan minimarket dan masuk ke dalam
untuk membeli kopi, setelah pelayan membuatkan kopi Dipa kemudian memilih untuk
mencari duduk didepan minimarket, sebelumnya sudah membayar kopi yang dia beli.
Saat sedang menikmati kopinya,
Dipa dikejutkan oleh teriakan seorang wanita di depannya. Dia terkejut melihat
siapa wanita yang dia lihat, namun karena tidak ingin merusak suasana hatinya
Dipa memilih untuk melanjutkan meminum kopi.
“Sruuuuuuuuutt” suara mie yang
sedang di makan.
Dipa melirik melihat suara yang
mengganggunya “ Kenapa dia menggemaskan sekali waktu makan” batinnya.
Tanpa sengaja tatapan nya bertemu
dengan tatapan wanita itu, Dipa salah tingkah dan segera memalingkan wajahnya melihat ke sembarang arah. Tanpa di duga wanita itu malah menawarkan mienya, karena merasa malu atau apa Dipa memilih untuk pergi begitu saja.
Dipa kemudian melajukan mobilnya menuju apartemennya, dia merasa heran kenapa dia sering bertemu dengan wanita gendut itu dan merasa ada perasaan aneh didalam dirinya.
.
.
.
.
.
.
bersambung...
terima kasih pembaca, jangan lupa like, komen dan vote ya. sekali lagi mohon dukungannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Hera
jodoh tu dipa
2022-03-17
3
Khanza Novia
ane jodohnya dipa
2022-03-08
2
Dinar Muhamad
mkn mie emang paling enak mlm2 😋😋😋😋😉😉😁😁😁
2022-02-11
2