Sedikit Masalah

Maaf para pembaca di eposide 3

ini, kata “aku” saya ganti Ane ya. Hehehehe... dipikir-pikir kok aneh ya.. maaf

kalau mengganggu kalian membacanya. Terima kasih... Silahkan lanjutkan bacanya.

Jam sepuluh pagi Ane terbangun,

cacing-cacing dalam perutnya meronta-ronta meminta jatah makan.  Ane masih berguling-guling diatas kasur,

sebenarnya malas sekali untuk bangun, namun cacing-cacing sudah tidak bisa

diajak berkompromi. Dengan malasnya Ane menuju kamar mandi untuk mandi dan

bersiap-siap ke butik. Hari ini dia harus membuatkan gaun untuk Adena, karena

waktunya mepet sekali.

“Ibu, masak apa pagi ini” tanya Ane

setelah keluar dari kamar, dan tentunya sudah mandi plus berdandan ala

kadarnya, karena  Ane tidak suka terlalu

mencolok.

“Itu sayang, ibu hari ini masak

nasi pecel sama tempe mendoan setengah matang kesukaanmu” jawab ibu.

“Yah, tempenya sudah dingin dong,

tidak enak dong” omel Ane.

“Itu yang mentah masih, kamu

goreng aja sendiri. Ibu mau pergi ke pasar dulu” ucap ibu.

“Baiklah Bu” kata Ane. “Hati-hati

ke pasarnya, jangan lupa beli buah ya Bu, stok sudah habis tuh” tambahnya.

“Iya pasti sayang, ibu berangkat

dulu ya” pamit ibu kepada Ane. “Kalau berangkat ke butik jangan lupa kunci

pintu dan gerbang rumah” pesan ibu.

“Oke Bu” jawab Ane, sambil

berlalu menuju dapur untuk menggoreng tempe setengah matang.

Tak butuh waktu lama Ane sudah

selesai menggoreng tempe kesukaannya, segera dia menuju meja makan dan

menyiapkan makanan. “Enaknya nasi pecel buatan ibu” puji Ane tanpa berhenti mengunyah,

sepuluh menit Ane sudah memakan makanannya sampai ludes tidak tersisa.

“Wah kenyang sekali” ucap Ane,

sambil berdiri untuk mencuci piring dan gelas miliknya.

Selesai mencuci Ane kemudian

mengambil tas di dalam kamar dan segera berangkat ke butik. Tak lupa Ane

mengunci rumah dan pagar. Hari ini Ane memilih naik sepeda montor ke Butik,

karena Ane sudah kesiangan sekali jika harus jalan kaki ke halte dan naik bis

ke butik.

Ane memasuki keramain kota siang

ini. Satu lampu merah, dua lampu merah, belok kanan, lampu merah lagi, belok

kanan lagi dan akhirnya Ane sampai di butik miliknya. Ane memakir sepeda

montornya, kemudian dia membuka gembok pintu butiknya.

Ane datang yang pertama kali, dua

orang pegawainya belum datang. Ya tadi malam Ane mengirimi pesan kepada kedua pegawainya

untuk datang setelah jam makan siang. Itu sudah biasa Ane lakukan, gaji mereka

bukan harian tapi tergantung Ane mendapatkan job berapa banyak. Sebelum

menerima mereka Ane sudah menjelaskan terlebih dulu, mereka dibayar bukan

harian/bulanan pada umumnya, jam kerja pun terserah Ane. Yang penting disaat

butuh lembur mereka siap, dan tidak protes dibelakangnya.

Ane duduk di meja kerjanya, dia

mulai membuat skesta gaun untuk Adena. Yang ada dikepalanya dia tumpahkan

begitu saja, dia sebelumnya sudah mengirim pesan ke Adena untuk menanyakan tema

pesta Adena apa, dan Adena sudah memberikan gambaran kepada Ane. Jadi Ane tak

butuh waktu lama untuk membuat sketsa gaun yang cocok untuk dikenakan Adena

saat pesta nanti.

Pegawai Ane yang bernama Sita

sudah datang.

“Siang mbak?” sapa nya.

“Siang Sita” jawab Ane tanpa

menoleh, karena dia masih sibuk dengan sketsanya.

Sita yang melihat bosnya sibuk,

memilih untuk tidak mengganggunya. Dia memilih membersihkan butik sebelum

melanjutkan pekerjaannya.

“Sita apa Lukman jadi belanja

hari ini” tanya Ane tanpa menoleh.

“Iya mbak jadi, ada apa” tanya

Sita.

“Enggak, aku butuh bahan yang dia

beli hari ini” jawab Ane.

“Semoga dapat semua bahan-bahannya

mbak” ucap Sita.

“Semoga saja” kata Ane.

"Mbak Ane lagi buat sketsa apaan sih kok serius amat saya lihat" tanya Sita.

"Ini lagi buat sketsa gaunnya Adena, nanti kamu jahit ya" ucap Ane.

"Mbak Adena lagi mbak? kok sering sekali ya mbak Adena itu bikin gaun, belum dua Minggu sudah pesan lagi" celoteh Sita.

"Kamu kan tahu sendiri Adena itu mantunya siapa, kan wajar kalau sering pesta" jelas Ane.

"Apa orang kaya kerjaannya pesta melulu ya mbak?" tanya Sita.

"Gak tahulah Ta, aku bukan orang kaya" ucap Ane yang masih fokus dengan sketsanya.

Hening sejenak.. karena Ane kembali meneruskan sketsa gaunnya.

"Mbak Ane, Lukman kayaknya sudah datang saya tinggal cek dulu ya mbak" ucap Sita.

"Oh iya sana kamu tolong" ucap Ane.

Sita keluar butik untuk melihat siapa yang datang. Semenit kemudian...

"Mbak, mbak Ane" panggil Sita dari luar butik sambil sedikit berteriak.

Ane yang mendengar teriakan Sita kemudian mengakhiri aktivitas, dia segera menemui sumber suara yang memanggilnya.

"Ada apa Sita, kok teriak-teriak sih"? tanya Ane sedikit kesal.

"Oh ini bos mu ya" ucap seorang ibu.

"Maaf Bu, Ibu ini siapa. Dan ada apa ini?" tanya Ane yang dibuat kaget.

"Minggu lalu saya beli gaun di sini, coba lihat belum dipakai kok sudah robek kayak gini. Saya tidak mau kembalikan uang saya, sudah beli mahal-mahal ternyata kualitasnya kayak gini, MENGECEWAKAN ucap Ibu itu dengan marah-marahnya.

"Maaf ibu sini saya periksa gaunnya" ucap Ane.

Ibu itu kemudian memberikan gaun yang ia beli di butik Ane. Dengan teliti Ane mengecek gaun tersebut. Tak butuh waktu lama Ane sudah tahu kenapa gaun itu rusak.

"Maaf ibu, gaun ini ada sisa jahitan kan, terus ibu potong sendiri namun ternyata ibu salah memotongnya. Kalau benar gaun itu robek saat ibu mau membelinya, kenapa ibu lanjut membelinya. Saya memberikan garansi kepada setiap membeli, kalau ada apa-apa gaun bisa dibawa kemari dan akan kami perbaiki sebisa kami. Kalau robeknya seperti ini, ini bukan kesalahan dari kami. Seharusnya ketika ibu melihat ada sisa benang atau apapun itu segera bawa kesini atau ibu hubungi kami, kami akan memperbaikinya dengan gratis. Dan ingat gaun tidak boleh dicuci sembarang di mesin cuci" jelas Ane panjang lebar.

Ibu itu akhirnya malu sendiri dengan apa yang telah iya lakukan.

"Maafkan aku Nak" ucap Ibu itu lirih.

"Iya ibu tidak apa-apa, sini biar saya perbaiki" ucap Ane.

"Apa masih bisa? kan sudah robek kaya gini" ucap Ibu itu.

"Masih kok Bu" ucap Ane. "Mari silahkan duduk" tambahnya.

Tak butuh waktu lama Ane bisa memperbaiki gaun itu, kini gaun itu terlihat tambah cantik dari sebelumnya. Karena Ane memberikan pita-pita tambahan pada bagian gaun yang rusak, Ane juga menyesuaikan pita-pita tersebut dengan umur ibu itu.

"Ini ibu gaunnya. Silahkan dicoba" ucap Ane.

"Baik Nak" ucap ibu itu.

Sita kemudian mengantar ibu itu untuk mencoba gaun yang sudah diperbaiki oleh Ane.

"Pintar sekali bos mu itu" ucap ibu itu setelah puas dengan gaun yang diperbaiki Ane.

Sita hanya tersenyum mendengar ibu itu memuji bosnya, padahal tadi datang-datang sudah marah-marah.

.

.

.

.

Beberapa menit kemudian setelah kepergian ibu ibu tadi Ane akhirnya menyelesaikan sketsa gaun untuk Adena. Dia meregangkan seluruh tubuhnya.

"Sita kenapa Lukman lama sekali ya, coba kamu hubungi dia" pinta Ane.

Sita pun mengeluarkan hp nya dari dalam saku celananya. Tak butuh waktu lama Sita memencet nomor kontak Lukman.

"Mbak tidak ada jawaban" ucap Sita yang sudah beberapa kali mencoba menghubungi Lukman.

"Ya sudah, mungkin dia lagi dijalan" ucap Ane.

.

.

.

.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Dinar Muhamad

Dinar Muhamad

sabar amat ane.. trus baik bgt gratisin perbaikan gaun👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼

2022-02-11

4

siska

siska

mimpiku bisa punya butik sendiri, tp apalah daya gambarnya aja gk bisa 😆

2022-01-26

3

Alfian Rosyadi

Alfian Rosyadi

haduh kok ane ya, aku aja thor

2022-01-20

2

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan bab 1
2 Perkenalan Bab 2
3 Sedikit Masalah
4 Kebersamaan
5 Jangan pandang rendah aku
6 Senang melihatmu
7 Tidak Sengaja
8 Memilih untuk ikut
9 Bertemu lagi
10 Keputusan ku
11 Bertemu pria tampan
12 Kenapa dengan Dipa
13 Dia tidak ada
14 Wanita yang menarik
15 Teman Baru
16 Berani nya Anjar
17 Anjar serba salah
18 Menggemaskan
19 Dipa Madaharsa
20 Baru tahu
21 Kangen Keluarga
22 Mengirim kue
23 Sekotak kue
24 Ketahuan
25 Menemui mu
26 Pengganggu
27 Makan malam
28 Lelucon
29 Satu kamar
30 Pergi berdua
31 Pernyataan Dipa
32 Ben dan Eri
33 Pertengkaran kecil
34 Merepotkan saja
35 Tidur dipangkuanmu
36 Bagi ku kamu seksi
37 kegalauan Ane
38 Tidak Romantis
39 Makan malam keluarga
40 Ketahuan
41 Kejutan
42 Perubahan Ane
43 Tumbuh Rasa
44 Kekecewaan Eri
45 Penghibur Eri
46 Bukan tidak percaya
47 Ayo bermain
48 Kemarahan Eri
49 Romantis
50 Ane marah
51 Fokus dengan gaun
52 Kenapa tidak mengabari
53 Dipa kecelakaan
54 Dipa sudah sadar
55 Pemenang
56 Semangat Ane kembali
57 Persiapan
58 Tiga tahun berlalu
59 pulangnya Ane
60 Awal baru
61 Pertemuan tanpa sengaja
62 Hari Pertama bekerja
63 Sedikit mengingatmu
64 Hampir mengingatmu
65 Intrograsi
66 Tahu kebenarannya
67 Dipa curiga
68 Itulah Ane
69 I love You
70 Kembali bersama
71 Bantuan Dipa
72 Menikah
73 malam pertama
74 pengantin baru
75 Ben dan Eri bertemu
76 Siluman Ular
77 Awal Baru Ben dan Eri
78 Mengantar Ben
79 Dipa cemburu
80 Bertemu cinta pertama
81 Kehidupan setelah menikah
82 perjuangan Ben
83 Dipa Merajuk
84 Di rumah mertua
85 Kamu harus menjelaskannya
86 Ben terluka
87 Penjelasan
88 Ane memasak
89 Di tinggal
90 Mencari ide
91 Dipa kembali
92 Ben Eri makan berdua
93 Bertemu Darel
94 Kebersamaan
95 Mencari masalah
96 waktunya pembalasan
97 keponakan baru
98 Karena kamu istriku
99 Galih dan Indira
100 Tidak ada niat
101 Berkumpul
102 Itu akibatnya
103 Sahabat ku keluarga ku
104 Ketakutan Indira untuk menikah
105 Ben demam
106 Beri hukuman Dipa
107 Di kantor
108 Ane Kesal
109 Menjaga Ben
110 Bulan Madu part 1
111 bulan madu part 2
112 bulan madu part 3
113 Dipa kecewa
114 Kabar baik atau buruk
115 Kejujuran 1
116 Kejujuran 2
117 Pertengkaran kecil
118 Perhatian Dipa
119 mulai dari awal
120 Ben yang romantis
121 Mak Comblang
122 Kisah cinta Anjar
123 Di kejar waktu
124 Ane melahirkan
125 Akhir yang bahagia
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Perkenalan bab 1
2
Perkenalan Bab 2
3
Sedikit Masalah
4
Kebersamaan
5
Jangan pandang rendah aku
6
Senang melihatmu
7
Tidak Sengaja
8
Memilih untuk ikut
9
Bertemu lagi
10
Keputusan ku
11
Bertemu pria tampan
12
Kenapa dengan Dipa
13
Dia tidak ada
14
Wanita yang menarik
15
Teman Baru
16
Berani nya Anjar
17
Anjar serba salah
18
Menggemaskan
19
Dipa Madaharsa
20
Baru tahu
21
Kangen Keluarga
22
Mengirim kue
23
Sekotak kue
24
Ketahuan
25
Menemui mu
26
Pengganggu
27
Makan malam
28
Lelucon
29
Satu kamar
30
Pergi berdua
31
Pernyataan Dipa
32
Ben dan Eri
33
Pertengkaran kecil
34
Merepotkan saja
35
Tidur dipangkuanmu
36
Bagi ku kamu seksi
37
kegalauan Ane
38
Tidak Romantis
39
Makan malam keluarga
40
Ketahuan
41
Kejutan
42
Perubahan Ane
43
Tumbuh Rasa
44
Kekecewaan Eri
45
Penghibur Eri
46
Bukan tidak percaya
47
Ayo bermain
48
Kemarahan Eri
49
Romantis
50
Ane marah
51
Fokus dengan gaun
52
Kenapa tidak mengabari
53
Dipa kecelakaan
54
Dipa sudah sadar
55
Pemenang
56
Semangat Ane kembali
57
Persiapan
58
Tiga tahun berlalu
59
pulangnya Ane
60
Awal baru
61
Pertemuan tanpa sengaja
62
Hari Pertama bekerja
63
Sedikit mengingatmu
64
Hampir mengingatmu
65
Intrograsi
66
Tahu kebenarannya
67
Dipa curiga
68
Itulah Ane
69
I love You
70
Kembali bersama
71
Bantuan Dipa
72
Menikah
73
malam pertama
74
pengantin baru
75
Ben dan Eri bertemu
76
Siluman Ular
77
Awal Baru Ben dan Eri
78
Mengantar Ben
79
Dipa cemburu
80
Bertemu cinta pertama
81
Kehidupan setelah menikah
82
perjuangan Ben
83
Dipa Merajuk
84
Di rumah mertua
85
Kamu harus menjelaskannya
86
Ben terluka
87
Penjelasan
88
Ane memasak
89
Di tinggal
90
Mencari ide
91
Dipa kembali
92
Ben Eri makan berdua
93
Bertemu Darel
94
Kebersamaan
95
Mencari masalah
96
waktunya pembalasan
97
keponakan baru
98
Karena kamu istriku
99
Galih dan Indira
100
Tidak ada niat
101
Berkumpul
102
Itu akibatnya
103
Sahabat ku keluarga ku
104
Ketakutan Indira untuk menikah
105
Ben demam
106
Beri hukuman Dipa
107
Di kantor
108
Ane Kesal
109
Menjaga Ben
110
Bulan Madu part 1
111
bulan madu part 2
112
bulan madu part 3
113
Dipa kecewa
114
Kabar baik atau buruk
115
Kejujuran 1
116
Kejujuran 2
117
Pertengkaran kecil
118
Perhatian Dipa
119
mulai dari awal
120
Ben yang romantis
121
Mak Comblang
122
Kisah cinta Anjar
123
Di kejar waktu
124
Ane melahirkan
125
Akhir yang bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!