Bab 20 - Kenapa Mirip Dean?

Meski Kanaya berkata agar dirinya tidak perlu merasa bersalah, namun Darius tidak bisa melakukannya. Rasa bersalah itu tetap saja ada. Seharusnya malam itu dia mengetahui alasan Kanaya dibawa kepadanya. Bukannya hanya mementing hasrat belakanya saja.

Jika menyesal tiada henti, tidak akan membuat keadaan berbalik seperti semula. Hal yang bisa Darius lakukan saat ini adalah memperbaikinya. Memberikan yang terbaik untuk Kanaya untuk menebus rasa bersalahnya.

"Apa kamu menginginkan sesuatu lagi, Kanaya?" Tanya Darius. Kini mereka sudah beranjak pergi meninggalkan taman. Berada di perjalanan menuju pulang.

Kanaya melihat langit yang sudah nampak gelap. Sebenarnya masih ada hal yang dia inginkan. Namun, Kanaya ragu untuk mengatakannya. Takut bila Darius menolak keinginannya nanti.

"Katakan saja, Kanaya. Saya akan memberikan apapun yang kamu inginkan." Sambung Darius.

Kanaya menatap ke arah depan dimana Darius sedang melajukan mobilnya saat ini. Darius yang tengah fokus mengemudipun pun mengangkat kedua alis matanya saat melihat wajah Kanaya lewat spion dalam mobil.

"Saya mau makan es krim. Rasanya sudah lama sekali saya tidak pernah memakannya." Cicit Kanaya. Hanya membayangkn bagaimana es krim saat masuk ke dalam mulutnya saja, sudah membuat air liur Kanaya ingin menetes.

Semenjak terusir dari rumah, hidup Kanaya sangat jauh dari kata enak. Sebisa mungkin Kanaya menghemat pengeluarannya. Apa lagi gaji hasil kerjanya di warung Bu Inem hanya cukup untuk membayar kontrakan dan makan saja. Kanaya bahkan tak pernah membeli susu hamil untuk memenuhi kebutuhan nutrisi janinnya.

Tanpa kata, Darius membelokkan mobilnya masuk ke dalam area outlet es krim yang kebetulan berada dekat dengan posisi mereka berada saat Kanaya mengatakan keinginannya. Melihat outlet es krim yang ada di depannya saat ini, membuat kedua bola mata Kanaya berbinar.

"Ayo turun!" Ajak Darius. Lagi, sebelum keluar dari dalam mobil, Darius menggunakan atribut untuk menutupi wajah tampannya.

Kanaya mengangguk. Ia turun dengan hati yang terasa gembira. Rasanya Kanaya sudah tidak sabar memakan es krim di dalam sana.

"Pesan apa saja yang kamu inginkan." Kata Darius saat keduanya sudah berada di depan kasir.

Kanya mengangguk ragu. Begitu banyak macam menu es krim yang menggugah seleranya. Entah kenapa Kanaya merasa rakus sekali ingin memesan semuanya.

"Kenapa diam saja? Ayo pesan." Darius menyerngit menatap Kanaya yang sejak tadi hanya diam dan membuat petugas kasir jadi tersenyum kepadanya.

"A-aku mau pesan yang ini saja, Mbak." Cicit Kanaya. Menunjuk menu es krim yang hanya seharga enam belas ribu.

Dariua menggelengkan kepala. Sepertinya Kanaya sejak tadi diam mencari harga yang paling murah dari bebera macam menu yang ada. Sebelum kasir menekan menu pesanan Kanaya, Darius dengan cepat menghentikannya.

"Saya mau pesan es krim..." Darius menyebutkan macam-macam menu yang best seller di sana. Kanaya hanya bisa bengong mendengarnya. Kenapa juga semua menu yang Darius pesan sama dengan semua menu yang ia inginkan.

Setelah duduk di kursi yang tersedia di dalam outlet, Kanaya menatap wajah Darius dengan mata berkedip. "Kenapa Om membelikan es krim sebanyak itu buat saya?"

"Karena saya tahu kamu menginginkannya." Balas Darius seadanya.

Kanaya tertegun. Menatap Darius dengan tatapan takut. "Apa Om bisa membaca isi hati orang lain?" Tebaknya.

Darius menatap Kanaya dengan sebelah alis terangkat ke atas. "Kenapa kamu bertanya seperti itu pada saya?"

"Karena Om selalu tahu apa yang ada di hati saya." Lirih Kanaya.

"Saya tidak bisa membaca isi hati orang lain. Apa lagi orang itu adalah kamu. Saya hanya menebak isi hati kamu. Saya gak tahu kalau yang saya pikirkan adalah yang kamu pikirkan juga."

Kanaya terdiam. Apakah benar yang Darius katakan barusan? Kenapa Kanaya jadi takut kalau Darius bisa menebak seluruh isi hati dan pemikirannya?

"Ini es krimnya. Ayo dimakan. Jangan banyak berpikir!" Kedatangan Darius kembali membawa beberapa cup es krim membuyarkan lamunan Kanaya.

"Terima kasih, Om." Kanaya menatap lapar macam-macam es krim yang terhidang di atas meja. Darius hanya menatapnya dengan wajah tersenyum. Pria itu senang karena bisa memenuhi keinginan ibu dari anaknya.

Tanpa rasa malu, Kanaya melahap semua es krim yang terhidang di atas meja. Kali ini Darius memberikan kebebasan untuk Kanaya menikmatinya. Namun, tidak untuk esok hari. Bagaimana pun juga, Darius tidak ingin Kanaya memakan makanan yang tidak terlalu bernutrisi baik untuk ibu hamil.

Di tengah kegiatannya yang sedang memakan es krim, Kanaya tiba-tiba saja teringat dengan sosok Dean. Wajah Kanaya seketika sendu mengingat masa dimana Dean menyuapkannya es krim dan mengelap sudut bibirnya yang terkena noda sisa es krim.

Kanaya terus mengingat kenangan indahnya bersama Dean hingga membuatnya tak lagi berselera menghabiskan es krimnya.

"Kamu kenapa?" Tanya Darius saat menyadari wajah Kanaya tak seceria tadi.

Kanaya menggeleng. "Saya udah kenyang, Om. Udah gak mau makan es krim lagi."

Darius menyerngit. Menatap heran wajah Kanaya. Apa semua ibu hamil moodnya mudah berubah-ubah? Padahal tadi Kanaya kelihatan semangat sekali memakan es krimnya. Tapi sekarang lihatlah. Kanaya seperti orang yang tidak bersemangat lagi untuk menikmatinya.

"Ya sudah, kalau begitu sisanya dibungkus saja." Darius tak ingin memaksa. Kanaya hanya mengangguk mengiyakannya.

Saat Darius pergi membawa es krim ke kasir meminta untuk dibungkus, Kanaya memperhatikan pergerakan pria itu. Kenapa juga makin hari wajah Darius jadi makin mirip dengan Dean. Apakah karena rasa rindunya pada Dean yang semakin membesar membuat Kanaya jadi melihat sosok Dean di dalam diri Darius?

***

Sebelum lanjut ke bab berikutnya, jangan lupa berikan rate bintang 5 ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️, like, komen dan giftnya dulu teman-teman🤗

Dan jangan lupa follow instagram @shy1210 untuk seputar info karya. Terima kasih kesayangan semua🤗🤗

Terpopuler

Comments

Nurma septina🤍💙

Nurma septina🤍💙

Itu bkan karna kmu rindu sama Dean Kanaya,mereka berdua jls mirip krn Darius memang papah kandungnya Dean .
Andai kmu tau itu😔😔
Pasti kmu akn syok banget.
Enggak kebayang pas nanti kmu tau itu semua.

Kasihan kmu Kanaya,,mungkin Darius memang memperlakukan kmu dengan baik .
tpi tetep aja,seperti ada yg kosong di dlm hati kmu.
Karna orang yg kmu cintai hanya Dean

2025-01-08

13

Zahra azkazia

Zahra azkazia

karena kamu terlalu merindukan Dean Kanaya, ya jelas lah Kanaya Dean itu mirip sama Darius, karena mereka kan bapak sama anak, apa jangan² anak nya Kanaya bakalan mirip sama Dean juga yaa.

2025-01-08

1

faridah ida

faridah ida

karena Darius bapak nya ,jadi Dean itu duplikat sebelah kamu Nay ..../Facepalm//Facepalm//Joyful/
nanti anak kamu juga mirip Dean ,karena satu pabrik ...😁😋🤭

2025-01-08

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Dijual!!
2 Bab 2 - Wanita Kotor
3 Bab 3 - Restu Dari Papa
4 Bab 4 - Akhir Hubungan Kita
5 Bab 5 - Kericuhan Berujung Pertemuan
6 Bab 6 - Kenapa Tinggal Di Sana?
7 Bab 7 - Pemandangan Menyakitkan Hati
8 Bab 8 - Permasalahan Dean
9 Bab 9 - Bertemu Kembali
10 Bab 10 - Ayo Ikut Saya!
11 Bab 11 - Tanggung Jawab Sebagai Calon Ayah
12 Bab 12 - Kelakuan Om-om
13 Bab 13 - Kembalinya Oma Sarah
14 Bab 14 - Dia Cukup Berani
15 Bab 15 - Saya Akan Menikahimu
16 Bab 16 - Bertemu Helena
17 Bab 17 - Siapa Calon Istri Darius?
18 Bab 18 - Apa Kabar, Dean?
19 Bab 19 - Tidak Perlu Menyesal
20 Bab 20 - Kenapa Mirip Dean?
21 Bab 21 - Anak Om Pasti Kecewa
22 Bab 22 - Kanaya Hamil
23 Bab 23 - Luka Yang Kembali Menganga
24 Bab 24 - Adik Laki-laki Untuk Dean
25 Bab 25 - Bertemu Calon Istri Darius
26 Bab 26 - Calon Istri Darius
27 Bab 27 - Sandiwara Darius
28 Bab 28 - Helena Harus Terima
29 Bab 29 - Mengkhawatirkan Kanaya
30 Bab 30 - Masakan Calon Suami
31 Bab 31 - Menemui Haikal
32 Bab 32 - Ada Aku Untukmu
33 Bab 33 - Sah!!
34 Bab 34 - Siapa Namanya?
35 Bab 35 - Bukan Dean Yang Sama
36 Bab 36 - Semakin Perhatian
37 Bab 37 - Batu Kerikil
38 Bab 38 - Mengabaikan Kanaya
39 Bab 39 - Kanaya Lebih Kaya!
40 Bab 40 - Menjatuhkan Mental Kanaya
41 Bab 41 - Apa Dia Bisa Setia?
42 Bab 42 - Niat Buruk Helena
43 Bab 43 - Menahan Untuk Melepas Rindu
44 Bab 44 - Tidur Di Ranjang Yang Sama
45 Bab 45 - Jagoan Papa!
46 Bab 46 - Istri Darius
47 Bab 47 - Kamu Cemburu?
48 Bab 48 - Perasaan Apa Ini?
49 Bab 49 - Tidak Akan Meninggalkanmu
50 Bab 50 - Apa Harus Datang?
51 Bab 51 - Dia Seperti Kuman
52 Bab 52 - Pergi Tanpa Pamit
53 Bab 53 - Harus Lebih Kuat
54 Bab 54 - Tidak Sesuai Ekspetasi
55 Bab 55 - Dean…
56 Bab 56 - Bertemu Haikal
57 Bab 57 - Kenalkan Dean Kepada Kanaya
58 Bab 58 - Aku Mencintaimu
59 Bab 59 - Merindu Itu Berat
60 Bab 60 - Selfie Pertama Darius Untuk Kanaya
61 Bab 61 - Suara Kanaya
62 Bab 62 - Siapa Namanya?
63 Bab 63 - Gagal Move On
64 Bab 64 - Menemui Haikal
65 Bab 65 - Saya Sudah Menjualnya
66 Bab 66 - Informasi Mengejutkan
67 Bab 67 - Melepas Rindu
68 Bab 68 - Sebentar Lagi…
69 Bab 69 - Panggilan Dari Helena
70 Bab 70 - Rasa Canggung
71 Bab 71 - Tidak Mungkin!
72 Bab 72 - Kanaya Adalah Istriku
73 Bab 73 - Kepulangan Dean
74 Bab 74 - Perdebatan Sengit
75 Bab 75 - Fakta Yang Sebenarnya
76 Bab 76 - Fakta Menyakitkan
77 Bab 77 - Memberi Perhitungan
78 Bab 78 - Tidak Akan Bisa Lepas!
79 Bab 79 - Bimbang
80 Bab 80 - Memutar Waktu
81 Bab 81 - Dean, Maafkan Papa
82 Bab 82 - Aku Tidak Akan Merebutnya
83 Bab 83 - Tamparan Untuk Helena
84 Bab 84 - Mengikhlaskan Kanaya
85 Bab 85 - Apa Akan Melahirkan?
86 Bab 86 - Detik-detik Persalinan
87 Bab 87 - Darah Untuk Kanaya
88 Bab 88 - Dia Adikku, Bukan Anakku
89 End - Jangan Pikirkan Hatiku
90 Bonus Chapter - Ungkapan Cinta
91 Bonus Chapter - Permintaan Untuk Dean
92 Bonus Chapter - Rasa Sayang Dean
93 Bonus Chapter - Duda Arogan?
94 Scandal With Arrogant CEO
95 Dean dan Jennaira
96 BC - Pertemuan Tak Mengenakkan
97 BC - Kapan Menikah?
98 BC - Adik Untuk Divan?
99 BC -
100 PROMO KARYA BARU - PERNIKAHAN MEMBUAT LUKA
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Bab 1 - Dijual!!
2
Bab 2 - Wanita Kotor
3
Bab 3 - Restu Dari Papa
4
Bab 4 - Akhir Hubungan Kita
5
Bab 5 - Kericuhan Berujung Pertemuan
6
Bab 6 - Kenapa Tinggal Di Sana?
7
Bab 7 - Pemandangan Menyakitkan Hati
8
Bab 8 - Permasalahan Dean
9
Bab 9 - Bertemu Kembali
10
Bab 10 - Ayo Ikut Saya!
11
Bab 11 - Tanggung Jawab Sebagai Calon Ayah
12
Bab 12 - Kelakuan Om-om
13
Bab 13 - Kembalinya Oma Sarah
14
Bab 14 - Dia Cukup Berani
15
Bab 15 - Saya Akan Menikahimu
16
Bab 16 - Bertemu Helena
17
Bab 17 - Siapa Calon Istri Darius?
18
Bab 18 - Apa Kabar, Dean?
19
Bab 19 - Tidak Perlu Menyesal
20
Bab 20 - Kenapa Mirip Dean?
21
Bab 21 - Anak Om Pasti Kecewa
22
Bab 22 - Kanaya Hamil
23
Bab 23 - Luka Yang Kembali Menganga
24
Bab 24 - Adik Laki-laki Untuk Dean
25
Bab 25 - Bertemu Calon Istri Darius
26
Bab 26 - Calon Istri Darius
27
Bab 27 - Sandiwara Darius
28
Bab 28 - Helena Harus Terima
29
Bab 29 - Mengkhawatirkan Kanaya
30
Bab 30 - Masakan Calon Suami
31
Bab 31 - Menemui Haikal
32
Bab 32 - Ada Aku Untukmu
33
Bab 33 - Sah!!
34
Bab 34 - Siapa Namanya?
35
Bab 35 - Bukan Dean Yang Sama
36
Bab 36 - Semakin Perhatian
37
Bab 37 - Batu Kerikil
38
Bab 38 - Mengabaikan Kanaya
39
Bab 39 - Kanaya Lebih Kaya!
40
Bab 40 - Menjatuhkan Mental Kanaya
41
Bab 41 - Apa Dia Bisa Setia?
42
Bab 42 - Niat Buruk Helena
43
Bab 43 - Menahan Untuk Melepas Rindu
44
Bab 44 - Tidur Di Ranjang Yang Sama
45
Bab 45 - Jagoan Papa!
46
Bab 46 - Istri Darius
47
Bab 47 - Kamu Cemburu?
48
Bab 48 - Perasaan Apa Ini?
49
Bab 49 - Tidak Akan Meninggalkanmu
50
Bab 50 - Apa Harus Datang?
51
Bab 51 - Dia Seperti Kuman
52
Bab 52 - Pergi Tanpa Pamit
53
Bab 53 - Harus Lebih Kuat
54
Bab 54 - Tidak Sesuai Ekspetasi
55
Bab 55 - Dean…
56
Bab 56 - Bertemu Haikal
57
Bab 57 - Kenalkan Dean Kepada Kanaya
58
Bab 58 - Aku Mencintaimu
59
Bab 59 - Merindu Itu Berat
60
Bab 60 - Selfie Pertama Darius Untuk Kanaya
61
Bab 61 - Suara Kanaya
62
Bab 62 - Siapa Namanya?
63
Bab 63 - Gagal Move On
64
Bab 64 - Menemui Haikal
65
Bab 65 - Saya Sudah Menjualnya
66
Bab 66 - Informasi Mengejutkan
67
Bab 67 - Melepas Rindu
68
Bab 68 - Sebentar Lagi…
69
Bab 69 - Panggilan Dari Helena
70
Bab 70 - Rasa Canggung
71
Bab 71 - Tidak Mungkin!
72
Bab 72 - Kanaya Adalah Istriku
73
Bab 73 - Kepulangan Dean
74
Bab 74 - Perdebatan Sengit
75
Bab 75 - Fakta Yang Sebenarnya
76
Bab 76 - Fakta Menyakitkan
77
Bab 77 - Memberi Perhitungan
78
Bab 78 - Tidak Akan Bisa Lepas!
79
Bab 79 - Bimbang
80
Bab 80 - Memutar Waktu
81
Bab 81 - Dean, Maafkan Papa
82
Bab 82 - Aku Tidak Akan Merebutnya
83
Bab 83 - Tamparan Untuk Helena
84
Bab 84 - Mengikhlaskan Kanaya
85
Bab 85 - Apa Akan Melahirkan?
86
Bab 86 - Detik-detik Persalinan
87
Bab 87 - Darah Untuk Kanaya
88
Bab 88 - Dia Adikku, Bukan Anakku
89
End - Jangan Pikirkan Hatiku
90
Bonus Chapter - Ungkapan Cinta
91
Bonus Chapter - Permintaan Untuk Dean
92
Bonus Chapter - Rasa Sayang Dean
93
Bonus Chapter - Duda Arogan?
94
Scandal With Arrogant CEO
95
Dean dan Jennaira
96
BC - Pertemuan Tak Mengenakkan
97
BC - Kapan Menikah?
98
BC - Adik Untuk Divan?
99
BC -
100
PROMO KARYA BARU - PERNIKAHAN MEMBUAT LUKA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!