7. Saling Mengagumi.

   Fahri benar-benar tidak bisa berkonsentrasi dengan pekerjaannya. Tepat pukul 04.30 sore, dia tiba di rumah dan langsung menanyakan Alira pada semua orang. Karena Alira belum juga pulang, dia mulai berpikir kalau Alira sudah pulang ke Bandung. Tapi tidak berapa lama, dia pun dikejutkan dengan nada panggilan masuk di ponselnya. Dan itu ternyata panggilan telepon dari Ibu mertuanya. 

   Karena sejak pagi tidak bisa menghubungi putrinya, Ibu Vivi pun mulai khawatir, dan memutuskan untuk menghubungi Fahri. Tanpa berpikir panjang, Fahri terpaksa berbohong kalau Alira sedang tertidur. Dan setelah mengakhiri pembicaraan dengan Ibu mertuanya, dia pun bergegas ingin mencari Alira walaupun dia sendiri tidak tahu harus mencari kemana. Tapi belum sempat dia keluar rumah, Alira sudah muncul dari balik pintu, melangkah menuju tangga tanpa mempedulikannya.

   "Dari mana saja kamu?? Tanya Fahri dengan tampang datarnya.

   "Bukan urusan kamu." Jawab Alira tanpa menoleh dan terus melangkah naik ke kamarnya, yang membuat Fahri semakin kesal. 

   "Apa kamu bilang?? Bukan urusanku??" Tanya Fahri yang mengikutinya ke dalam kamar. 

   "Kamu anggap apa aku ini??"

   "Kamu adalah orang asing bagiku, begitupun sebaliknya. Kita nggak saling kenal sebelum dan sesudah menikah. Itu kan yang kamu katakan di depan wanita itu?? Kalau kamu tidak mengenaliku."

   "Dan menurutku, lebih baik kita mengakhiri semuanya. Aku tidak mau sakit hati menjalani hidup bersama pria yang tidak mengenaliku, walaupun sudah menikahi ku. Aku memang sudah terlanjur mencintaimu. Tapi rasa itu akan musnah seiring berjalannya waktu." 

   "Maksud kamu apa?? Kamu pikir perceraian adalah sesuatu yang baik?? Apa kamu mau menjadi janda di usia muda??"

  "Tidak ada satupun wanita yang ingin menjadi janda di usia muda ataupun tua. Tapi itu lebih baik, daripada punya suami yang bisa dipeluk setiap wanita."

   "kamu kalau bicara jangan sembarangan,,

Bella itu bukan wanita sepertimu, yang genit sama semua laki laki." Ucapan Fahri yang semakin menyakiti perasaan Alira. 

   Betapa kecewanya Alira, saat Fahri lebih membela wanita lain dan merendahkan dirinya. Dengan berlinang air mata, dia berlari masuk ke dalam kamar tamu dan mengunci diri di sana. Dia bahkan tidak keluar kamar sampai cahaya matahari hampir menghilang di ufuk barat. Sementara Fahri yang sudah selesai mandi, sedang termenung di balkon kamar, sambil menikmati sebatang rokok. Dan tiba-tiba ponselnya berdering dan itu panggilan telepon dari Bella. 

   Bela mengajak Fahri untuk menemaninya nonton. Awalnya Fahri menolak karena sedang pusing dengan masalah pribadinya. Tapi Bella tetap memaksa yang membuat pria dingin itu akhirnya menerima ajakannya. 

   Mereka berdua pergi ke sebuah bioskop untuk menonton film romantis yang baru ditayangkan. Karena itu malam minggu, sehingga banyak sekali orang-orang yang datang dengan pasangan masing-masing. Dengan suasana yang begitu mendukung, tanpa ragu Bella menyandarkan kepalanya pada pundak Fahri. Dan saat itu juga seseorang menjatuhkan cemilan tepat di depan kaki Fahri. Serentak Fahri mengangkat muka, dan betapa terkejutnya dia melihat Alira dengan beberapa orang temannya. 

   Perlahan Fahri pun bergeser sedikit menjauh dari Bella, sambil melepaskan tangan Bella yang sedang melingkar pada lengannya. Sementara Alira hanya bersikap tenang duduk di bagian pojok. Dengan semua hati dia berusaha tersenyum menanggapi candaan beberapa sahabatnya, walaupun hatinya benar-benar hancur melihat kedekatan Fahri dan Bella, yang sudah seperti sepasang kekasih. 

   Setelah film selesai, Alira dan teman-temannya segera pergi meninggalkan bioskop. Begitupun dengan Fahri yang memutuskan untuk mengantarkan Bella pulang terlebih dulu. Sebenarnya dia ingin segera pergi setelah Bella sudah masuk ke dalam apartemennya. Tapi Bella malah menahannya dengan berbagai macam alasan. 

   "Aku harus pulang." Ujar Fahri hendak melangkah keluar dari apartemen Bella. Tapi dengan cepat Bella menariknya, memeluknya erat kemudian ******* bibirnya, bahkan menggigitnya sampai terluka. 

   "Apa yang kamu lakukan??" Teriak Fahri sambil memegang bibirnya yang sudah terluka, setelah mendorong Bella untuk menjauh darinya. 

   "Fahri,, aku masih mencintaimu sampai saat ini." Bella mengungkapkan perasaannya untuk kesekian kali. Namun Fahri malah memilih pergi tanpa peduli padanya. 

   Fahri pulang ke rumah dengan perasaan serba salah. Dia melangkah menuju kamar tamu sambil mengingat apa yang dilakukan oleh Bella. Dan itu membuatnya sangat menyesal, karena sudah menggapainya lebih baik dari pada Alira. Perlahan dia meraih tangan Alira yang sudah tertidur pulas, setelah duduk di sampingnya. Tapi Alira tiba-tiba terbangun, dan sangat terkejut melihat bibirnya yang terluka. 

   "Pergi kamu dari sini!! Apa maksud kamu datang dengan keadaan seperti itu? Karena kamu ingin aku tahu, kalau kamu dan wanita baru saja selesai bercinta??" Alira berkata-kata dengan suara bergetar menahan sakit hatinya. 

   "Alira,, aku bisa jelasin semuanya."

   "Tidak ada yang perlu dijelasin! Karena aku bukan wanita yang muda untuk dibodohi. Lebih baik kamu pergi dari sini! Dan memikirkan cara agar bisa secepatnya menceraikan aku!" 

   

   Karena tidak tahu bagaimana caranya menghadapi Alira yang sudah kembali meneteskan air mata, Fahri akhirnya pergi meninggalkannya. Sesampainya di dalam kamar, dia langsung mengobati luka dibibirnya, karena tidak ingin dilihat orang. Baik itu teman-temannya, ataupun pegawai di kantornya. 

   Baik Fahri maupun Alira tidur di kamar masing-masing dengan suasana hati yang semakin kacau. Setelah terbangun di pagi hari, Fahri langsung beranjak menuju kamar mandi. Dia membersihkan tubuh, juga mengibati luka di bibirnya sambil mengingat permintaan Alira untuk bercerai. Entah sadar ataupun tidak, dia pun mulai berkata-kata di dalam hati. 

   'Aku tidak akan pernah menceraikannya. Karena aku tak akan rela bila dia menjadi milik pria lain.' 

   "Ya ampun.. Apa yang terjadi denganku?? Mengapa aku jadi seperti ini?? Aku tidak ingin kehilangannya, tapi aku sudah melukai hatinya, sampai dia tak mau lagi menjalani hidup bersamaku. Aku benar-benar pria yang bodoh." Fahri berkata-kata sendirian, saat menyadari perasaan yang dimilikinya terhadap Alira. 

   Pagi itu Fahri sarapan seorang diri. Selesai sarapan dia memutuskan untuk bersantai di ruang nonton yang berada dekat dengan kamar tamu. Dia tidak ingin mengganggu Alira karena telah menyadari kesalahannya. Namun keyakinannya akhirnya goyah, saat melihat Alira keluar dari dalam kamar, dengan mengenakan dress pendek tanpa lengan berwarna putih. Alira melangkah menuju dapur tanpa mempedulikannya. Dan saat dia kembali, Fahri yang sudah tak tahan tetap diam, segera mengikutinya. 

   "Sampai kapan kamu akan tidur di kamar tamu??" Tanya Fahri setelah menghampiri Alira. 

   "Sampai aku pergi meninggalkan rumah ini. Cepat ceraikan aku biar aku bisa segera pergi." Jawab Alira tanpa menatap Fahri. 

   "Pokoknya aku nggak mau tahu. Nanti malam kamu harus ke kamar kita! Kalau tidak aku yang akan kemari." Ujar Fahri dan segera pergi meninggalkan Alira. 

   Seharian penuh Aliran menangis di dalam kamar. Dia tidak bisa membayangkan apa yang telah terjadi antara Fahri dan Bella semalam. Prasangka buruk telah menguasai pikirannya. Bayangan Bella makin menghantui pikirannya. Di balik ketenarannya, dia benar-benar hancur, setiap kali melihat luka di bibir suaminya. Dan setelah pukul 06.30 sore, baru dia keluar menuju dapur, menghampiri Bi Ina yang sedang menyiapkan makan malam. 

   "Bi,, Bibi sakit ya? Wajah Bibi pucat banget." Ucap Alira setelah melihat wajah Bi Ina yang sepertinya nggak terlalu sehat. 

   "Iya Non,, semalam Bibi demam." Jawab Bi Ina. 

   "Ya ampun Bi,, kalau lagi sakit kenapa nggak istirahat?" 

   "Bibi harus siapkan makan malam Non. Bi Ir lagi esuk saudaranya di Rumah Sakit."

   "Kalau untuk masak biar aku saja Bi. Sini Bibi duduk dulu. Biar aku yang masak." Ucap Alira sembari meraih pundak Bi Ina, membawanya menuju meja makan. 

   "Bibi makan sup ini. Dan setelah itu minum obat. Bibi ada persediaan obat nggak?"

   "Nggak ada Non." Jawab Bi Ina, dan saat itu juga muncul Fahri dengan kotak obat. 

   "Ini obatnya. Bibi makan dan langsung minum obat ya! Setelah itu istirahat!" Ujar Fahri yang ternyata sejak tadi mendengar percakapan Alira dan Bi Ina. 

   Fahri semakin mengagumi sosok Alira, yang begitu perhatian pada pembantu di rumah itu. Dan tanpa sepengetahuan Alira dan Bi Ina, Fahri sudah sejak tadi berada di balik pintu dapur, mendengar obrolan mereka. Dan dia segera pergi mengambil kotak obat, setelah tahu kalau tidak ada obat untuk Bi Ina. Begitu pula dengan Alira, yang seketika kagum melihat perhatian Fahri terhadap wanita paruh baya itu. 

   

   

   

   

Terpopuler

Comments

Erna Susanti

Erna Susanti

cerita nya byk yg dipotong

2024-04-27

0

Keysha Adreena

Keysha Adreena

kenapa cerita berubah total gini.. dari mulai umur fahri trs langsung lompat2 ceritanya.. bagus cerita yang dulu ceritanya 🙏

2024-03-18

1

Vellyn Arwanandtara

Vellyn Arwanandtara

Gue baca ini dari covid 2020/2021 an gtu udh beres gue mampir lagi

2024-03-05

1

lihat semua
Episodes
1 1. Pernikahan.
2 2. Kemarahan Fahri.
3 3. Keegoisan Fahri.
4 4. Perhatian Fahri.
5 5. Masa Lalu.
6 6. Menabrak Seseorang.
7 7. Saling Mengagumi.
8 8. Malam Indah Yang Tertunda.
9 Bab 9. kedatangan bella
10 Bab 10. Bella mencium Fahri
11 Bab 11. fahri dan alira saling mengagumi
12 Bab 12. Rencana licik bella
13 Bab 13. malam pertama yg tertunda
14 9. Kesakitan
15 10. Pesona Fahri.
16 Bab 16. sifa memergoki fahri dan alira
17 Bab 17. alira yg cemburu buta
18 Bab 18. fahri yg tergoda
19 Bab 19. jantung sinta hampir berhenti berdetak...
20 Bab 20. tubuh alira yg seperti gitar spanyol
21 Bab 21. kepergian fahri untuk pertama kali...
22 Bab 22. sandiwara bella dan ayahnya...
23 Bab 23. bella kembali menjabak fahri...
24 Bab 24. senjata makan tuan
25 Bab 25. bella seperti tersambar petir di pagi buta.
26 Bab 26. parnikahan Fahri di ketahui Bella
27 Bab 27. Alira yg manja
28 Bab 28. Fahri mengancam Alira
29 Bqb 29. Alira pergi dari rumah
30 Bab 30. prnikahan Fahri dan Alira yg di ketahui teman temannya.
31 Bab 31. Ara dan Rian
32 Bab 32. Bertempur di pagi hari
33 Bab 33. Fahri yg nurut
34 Bab 34. Alira membuat Fahri hawatir..
35 Bab 35. Fahri menampar Alira
36 Bab 36. Fahri yg perhatian
37 4Bab 37. kedatangan Meymey
38 Bab 38. Fahri kembali ke Jakarta
39 Bab 39. Rencana gila Fahri
40 Bab 40. Fahri mengetahui Alira yg selalu mengkonsumsi pil kb
41 Bab 41. Meymey merasa kesal
42 Bab 42. Fahri si es balok yg merasa lemas dan kecewa...
43 Bab 43. Alira sangat bahagia melihat keindahan rumah baru mereka
44 Bab 44. Alira yg kelelahan
45 Bab 45. Alira bahagia bisa ke luar negri...
46 Bab 46. Fahri seperti orang yg kelaparan
47 Bab 47. Emosi Alira yg meledak melihat Bela mencari perhatian Fahri..
48 Bab 48. Fahri yg cuek namun juga sangat perhatian...
49 Bab 49. Fahri yg perkasa....
50 Bab 50. suasana romantis di pantai...
51 Bab 51. Alira membuat Fahri marah..
52 Bab 52. Fahri di goda mama dan grenma...
53 Bab 53. Alira merasa di bohongi dan di permainkan...
54 Bab 54. Agus yg kecewa dan putus asa...
55 Bab 55. keromantisan Fahri...
56 Bab 56. Meymey masuk dalam geng Alira...
57 Bab 57. Alira positif hamil
58 Bab 58. Alira pendarahan...
59 Bab 59. Fahri yg dari kecil memang sudah dingin seperti es balok..
60 Bab 60. Alira kabur dari rumah sakit...
61 Bab 61. Mimpi buruk Alira...
62 Bab 62. Salah faham.....
63 Bab 63. Alira merasa kasihan terhadap Fahri
64 Bab 64. Alira sangat anggun dan seksi...
65 Bab 65. mama Rita terkejut melihat tingkah Fahri dan Alira...
66 Bab 66. kehebohan teman teman Alira...
67 Bab 67. Tania tidak pernah menyerah untuk mencari perhatian Fahri
68 Bab 68. Fahri merasa sedih dengan keadaan Alira...
69 Bab 69. Alira dan Fahri kembali bertengkar...
70 Bab 70. Bertengkar di dalam mobil...
71 8Bab 71. tingkah Fahri yg membuat semuanya terkejut...
72 Bab 72. Alira yg sakit karna banyak fikiran..
73 Bab 73. Refan yg berubah dalam sekejap...
74 Bab 74. Alira sangat malu dengan kata kata suaminya....
75 Bab 75. Penjelasan Refan yg membuat Meymey hancur...
76 Bab 76. pertunjukan Meymey yg membuat wajah Refan memerah...
77 Bab 77. Refan yg cemburu...
78 Bab 78. pertunangan Refan dan Meymey...
79 Bab 79. tubuh Alira yg makin padat dan berisi...
80 Bab 80. ulang tahun Alira...
81 Bab 81. keberanian Alira....
82 Bab 82. pesan Bela yg membuat Alira hancur..
83 Bab 83. Alira di nyatakan meninggal...
84 Bab 84. Fahri sedih karna melihat putranya sakit dan menangis...
85 Bab 85. Alira yg gampang terhasut dan mudah cemburu..
86 Bab 86. Nama baru untuk Bayi Alira dan Fahri...
87 Bab 87. Faris yg semakin lucu...
88 Bab 88. hari bahagianya Fahri juga Meyney...
89 Bab 89. Alira menangis karna menahan sakit.
90 Bab 90. Fahri suami yg serba bisa...
91 Bab 91. liburan ke bali...
92 Bab 92. Fahri menghipnotis para wanita yg berada di pantai...
93 Bab 93. Fahri di dekati wanita lain...
94 Bab 94. Alira merasa kesal dengan sikap Fahri...
95 Bab 95 Alira di pilih sebagai secretaris Fahri..
96 Bab 96. mama Rita yg kaget dengan perkataan Fahri...
97 Bab 97. Fahri yg sangat menyayangi bi Ina...
98 Bab 98. Faris memasuki sekolah menengah pertama...
99 Bab 99. Alira positif hamil...
100 Bab 100. Alira yg membuat Fahri semakin penasaran...
101 Bab 101. Faris yg merasa kasihan dengan bi Ina....
102 Bab 102.Faris dan Fahri yg hampir sama datarnya..
103 Bab 103. Jebakan....
104 Bab 104. keterlibatan Dedi...
105 Bab 105. Fahri sangat menghawatirkan anak istrinya....
106 Bab 106. keganasan Faris....
107 Bab 107. ketakutan Fahri akan mentalnya Faris....
108 Bab 108. Sifat Faris yg berubah secara tiba tiba...
109 Bab 109. Fahri berusaha untuk melakukan semua keinginan Faris...
110 Bab 110. kabar anak dan cucu bi Ina di malaysia...
111 Bab 111. keluarga Fahri bersedih karna kepergian bi Ina...
112 Bab 112. Faris laki laki yg sangat tampan...
113 Bab 113. kejadian tiga tahun yg lalu...
114 Bab 114. wanita asing yg datang dalam mimpi Faris...
115 Bab 115. pertemuan yg tidak terduga...
116 Bab 116. pertemuan Aleta dan Faris...
117 Bab 117. penolakan Aleta yg membuat Faris juga Reza jadi bingung...
118 Bab 118. kepergian Reza...
119 Bab 119. Aleta tunangan Faris..
120 Bab 120. pertengkaran...
121 Bab 121. Faris menemukan wanita yg dia cari selama ini..
122 Bab 122. karna mabuk membuat Faris tidak bisa untuk mengedalikan dirinya..
123 Bab 123. keberangkatan Faris dan Aleta ke Indonesia..
124 Bab 124. kehangatan keluarga..
125 Bab 125. perhatian keluarga Faris terhadap Aleta..
126 Bab 126. kecantikan Aleta yg membuat semua mata tertuju padanya..
127 Bab 127. liburan bersama..
128 Bab128. Faris orang yg sangat ramah.
129 Bab 129.
130 130. Pemberitahuan.
Episodes

Updated 130 Episodes

1
1. Pernikahan.
2
2. Kemarahan Fahri.
3
3. Keegoisan Fahri.
4
4. Perhatian Fahri.
5
5. Masa Lalu.
6
6. Menabrak Seseorang.
7
7. Saling Mengagumi.
8
8. Malam Indah Yang Tertunda.
9
Bab 9. kedatangan bella
10
Bab 10. Bella mencium Fahri
11
Bab 11. fahri dan alira saling mengagumi
12
Bab 12. Rencana licik bella
13
Bab 13. malam pertama yg tertunda
14
9. Kesakitan
15
10. Pesona Fahri.
16
Bab 16. sifa memergoki fahri dan alira
17
Bab 17. alira yg cemburu buta
18
Bab 18. fahri yg tergoda
19
Bab 19. jantung sinta hampir berhenti berdetak...
20
Bab 20. tubuh alira yg seperti gitar spanyol
21
Bab 21. kepergian fahri untuk pertama kali...
22
Bab 22. sandiwara bella dan ayahnya...
23
Bab 23. bella kembali menjabak fahri...
24
Bab 24. senjata makan tuan
25
Bab 25. bella seperti tersambar petir di pagi buta.
26
Bab 26. parnikahan Fahri di ketahui Bella
27
Bab 27. Alira yg manja
28
Bab 28. Fahri mengancam Alira
29
Bqb 29. Alira pergi dari rumah
30
Bab 30. prnikahan Fahri dan Alira yg di ketahui teman temannya.
31
Bab 31. Ara dan Rian
32
Bab 32. Bertempur di pagi hari
33
Bab 33. Fahri yg nurut
34
Bab 34. Alira membuat Fahri hawatir..
35
Bab 35. Fahri menampar Alira
36
Bab 36. Fahri yg perhatian
37
4Bab 37. kedatangan Meymey
38
Bab 38. Fahri kembali ke Jakarta
39
Bab 39. Rencana gila Fahri
40
Bab 40. Fahri mengetahui Alira yg selalu mengkonsumsi pil kb
41
Bab 41. Meymey merasa kesal
42
Bab 42. Fahri si es balok yg merasa lemas dan kecewa...
43
Bab 43. Alira sangat bahagia melihat keindahan rumah baru mereka
44
Bab 44. Alira yg kelelahan
45
Bab 45. Alira bahagia bisa ke luar negri...
46
Bab 46. Fahri seperti orang yg kelaparan
47
Bab 47. Emosi Alira yg meledak melihat Bela mencari perhatian Fahri..
48
Bab 48. Fahri yg cuek namun juga sangat perhatian...
49
Bab 49. Fahri yg perkasa....
50
Bab 50. suasana romantis di pantai...
51
Bab 51. Alira membuat Fahri marah..
52
Bab 52. Fahri di goda mama dan grenma...
53
Bab 53. Alira merasa di bohongi dan di permainkan...
54
Bab 54. Agus yg kecewa dan putus asa...
55
Bab 55. keromantisan Fahri...
56
Bab 56. Meymey masuk dalam geng Alira...
57
Bab 57. Alira positif hamil
58
Bab 58. Alira pendarahan...
59
Bab 59. Fahri yg dari kecil memang sudah dingin seperti es balok..
60
Bab 60. Alira kabur dari rumah sakit...
61
Bab 61. Mimpi buruk Alira...
62
Bab 62. Salah faham.....
63
Bab 63. Alira merasa kasihan terhadap Fahri
64
Bab 64. Alira sangat anggun dan seksi...
65
Bab 65. mama Rita terkejut melihat tingkah Fahri dan Alira...
66
Bab 66. kehebohan teman teman Alira...
67
Bab 67. Tania tidak pernah menyerah untuk mencari perhatian Fahri
68
Bab 68. Fahri merasa sedih dengan keadaan Alira...
69
Bab 69. Alira dan Fahri kembali bertengkar...
70
Bab 70. Bertengkar di dalam mobil...
71
8Bab 71. tingkah Fahri yg membuat semuanya terkejut...
72
Bab 72. Alira yg sakit karna banyak fikiran..
73
Bab 73. Refan yg berubah dalam sekejap...
74
Bab 74. Alira sangat malu dengan kata kata suaminya....
75
Bab 75. Penjelasan Refan yg membuat Meymey hancur...
76
Bab 76. pertunjukan Meymey yg membuat wajah Refan memerah...
77
Bab 77. Refan yg cemburu...
78
Bab 78. pertunangan Refan dan Meymey...
79
Bab 79. tubuh Alira yg makin padat dan berisi...
80
Bab 80. ulang tahun Alira...
81
Bab 81. keberanian Alira....
82
Bab 82. pesan Bela yg membuat Alira hancur..
83
Bab 83. Alira di nyatakan meninggal...
84
Bab 84. Fahri sedih karna melihat putranya sakit dan menangis...
85
Bab 85. Alira yg gampang terhasut dan mudah cemburu..
86
Bab 86. Nama baru untuk Bayi Alira dan Fahri...
87
Bab 87. Faris yg semakin lucu...
88
Bab 88. hari bahagianya Fahri juga Meyney...
89
Bab 89. Alira menangis karna menahan sakit.
90
Bab 90. Fahri suami yg serba bisa...
91
Bab 91. liburan ke bali...
92
Bab 92. Fahri menghipnotis para wanita yg berada di pantai...
93
Bab 93. Fahri di dekati wanita lain...
94
Bab 94. Alira merasa kesal dengan sikap Fahri...
95
Bab 95 Alira di pilih sebagai secretaris Fahri..
96
Bab 96. mama Rita yg kaget dengan perkataan Fahri...
97
Bab 97. Fahri yg sangat menyayangi bi Ina...
98
Bab 98. Faris memasuki sekolah menengah pertama...
99
Bab 99. Alira positif hamil...
100
Bab 100. Alira yg membuat Fahri semakin penasaran...
101
Bab 101. Faris yg merasa kasihan dengan bi Ina....
102
Bab 102.Faris dan Fahri yg hampir sama datarnya..
103
Bab 103. Jebakan....
104
Bab 104. keterlibatan Dedi...
105
Bab 105. Fahri sangat menghawatirkan anak istrinya....
106
Bab 106. keganasan Faris....
107
Bab 107. ketakutan Fahri akan mentalnya Faris....
108
Bab 108. Sifat Faris yg berubah secara tiba tiba...
109
Bab 109. Fahri berusaha untuk melakukan semua keinginan Faris...
110
Bab 110. kabar anak dan cucu bi Ina di malaysia...
111
Bab 111. keluarga Fahri bersedih karna kepergian bi Ina...
112
Bab 112. Faris laki laki yg sangat tampan...
113
Bab 113. kejadian tiga tahun yg lalu...
114
Bab 114. wanita asing yg datang dalam mimpi Faris...
115
Bab 115. pertemuan yg tidak terduga...
116
Bab 116. pertemuan Aleta dan Faris...
117
Bab 117. penolakan Aleta yg membuat Faris juga Reza jadi bingung...
118
Bab 118. kepergian Reza...
119
Bab 119. Aleta tunangan Faris..
120
Bab 120. pertengkaran...
121
Bab 121. Faris menemukan wanita yg dia cari selama ini..
122
Bab 122. karna mabuk membuat Faris tidak bisa untuk mengedalikan dirinya..
123
Bab 123. keberangkatan Faris dan Aleta ke Indonesia..
124
Bab 124. kehangatan keluarga..
125
Bab 125. perhatian keluarga Faris terhadap Aleta..
126
Bab 126. kecantikan Aleta yg membuat semua mata tertuju padanya..
127
Bab 127. liburan bersama..
128
Bab128. Faris orang yg sangat ramah.
129
Bab 129.
130
130. Pemberitahuan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!