8. Malam Indah Yang Tertunda.

   Sepeninggal Bi Ina, kini hanya tinggal Fahri dan Alira yang berada di dapur. Beberapa potong ayam tampak hampir matang di penggorengan. Alira terus memasak tanpa memedulikan suaminya yang diam-diam memerhatikan.

'Aku nggak mungkin menceraikan dia. Pernikahan ini hanya untuk satu kali.' Fahri menanamkan pemikiran tersebut dalam benak.

Mereka menikmati santapan dalam diam. Tidak ada yang berniat memulai pembicaraan.

Keheningan itu pecah oleh suara dering telepon milik Fahri. Lelaki itu segera mengangkat panggilan melihan nama Anton tertera di layar.

Alira tidak begitu jelas menangkap pembicaraan suaminya di telepon karena Fahri hanya menjawab singkat. Setelah sambungan telepon terputus lelaki itu langsung beranjak dari ruang makan.

Alira jadi heran siapa dan ada keperluan apa dengan si penelepon karena Fahri terlihat buru-buru. Setelah membersihkan meja makan Alira keluar untuk membuang sampah.

Saat Alira masuk ke dalam rumah, Fahri sudah siap dengan pakaian santainya. Namun, penampilannya itu lebih mencolok dibanding biasa.

"Dari mana kamu?" tanya Fahri seraya menatap Alira. Gadis itu cuek dan memilih terus berjalan.

"Alira, aku nanya kamu dengar nggak, sih?" Fahri menarik tangan Alira dengan sedikit kasar. Tarikan yang cukup kuat membuat Alira menubruk dada bidang suaminya kemudian bersandar karena Fahri enggan melepaskan.

"Mau sampai kapan kita begini? Aku ini suami kamu," tanya Fahri lembut.

"Sekarang aku tanya, bagi kamu aku itu siapa? Istrimu bukan? Wanita mana yang nggak marah melihat suaminya pulang dengan keadaan bibir berdarah? Aku kepikiran, menangis sampai nggak bisa tidur semalaman. Apa yang sudah kamu lakuin sama dia, Mas?" Alira mengatakan dengan bibir bergetar menahan tangis.

"Aku bisa jelasin. Wanita itu yang tiba-tiba nyosor duluan. Aku udah nolak, dia menggigit ku sampai berdarah. Mana mungkin aku selingkuh dengan wanita lain kalau sudah ada kamu?" Fahri merangkum wajah istrinya. Tetes-tetes air mata mulai turun dari sana.

Alira berusaha mencari kejujuran dari tatapan Fahri dan sialnya memang dia temukan. Maka dari itu tidak ada pilihan selain percaya. Semoga sang suami dapat mempertanggung jawabkan apa dia katakan.

Fahri mengecup kedua mata Alira yang basah lalu turun ke bibir memberikan hisapan lembut di sana. Alira memejamkan mata dan mulai membalas. Berusaha menyalurkan apa yang dia rasakan di sana. Ciuman itu terlepas setelah beberapa saat.

"Mas mau ke mana?" tanya Alira menyusut air mata.

"Ke bar sama Anton, kamu mau ikut?"

"Tidak. Aku istirahat saja di rumah." Alira menggelengkan kepala.

"Aku minta maaf atas semuanya."

Fahri sadar jika dia mulai jatuh cinta dengan Alira dan tidak ingin kehilangan wanita itu. Meskipun dia tidak pernah mengucapkannya dengan kata-kata.

"Ambil barang-barang kamu dan kembalilah ke kamar kita. Aku pergi dulu." Fahri mengecup sekilas kening Alira lalu beranjak pergi.

Di dalam bar, ternyata tidak hanya Anton dan teman-temannya, tetapi juga ada Bela bersama dua kawan bulenya. Mereka memperkenalkan diri sebagai Monika dan Alexa.

Anton meminta maaf karena tidak kuasa berbohong pada Bela mengenai keberadaan Fahri. Terlebih mereka merupakan saudara sepupu.

Tidak ada seorang pun kecuali Bela, Alexa, dan Monika menyadari jika ada sesuatu yang dimasukkan ke dalam minuman Fahri. Berdasarkan informasi dari Alexa dan Monika, efek sesuatu itu sangatlah dahsyat. Mampu membuat seseorang yang meminumnya tidak kuasa menahan gejolak dan akan kecanduan dengan siapa saja orang pertama yang berhubungan dengannya. Bela tentu tidak akan menyia-nyiakan kesempatan itu untuk mendapatkan Fahri seutuhnya.

Fahri menyesap minumannya dan mulai merasa ada yang aneh setelah beberapa saat. Lelaki itu dapat menebak jika ini perbuatan Bela apalagi melihat senyum puas di wajahnya. Anton dan yang lain juga biasa saja. Tidak tampak mencurigakan.

"Dasar ****** sialan!" desis Fahri.

"Lo baik-baik aja?" tanya Anton melihat Fahri limbung.

"Nggak apa-apa, cuma mau ke toilet sebentar."

"Nanti balik lagi ya, Ri." Bela mengerling manja.

Fahri meninggalkan kerumunan tidak berniat untuk kembali. Dia hanya ingin pulang sekarang. Tanpa menunggu waktu lama, Fahri menghubungi asistennya untuk datang ke bar menggunakan taksi. Dia tidak mungkin bisa menyetir dengan keadaan sekarang.

Sementara itu Bela kalang kabut di bar karena Fahri tidak juga kembali. Takut Fahri akan melakukan dengan wanita selain dirinya.

Refan datang tidak lama kemudian dan langsung masuk ke dalam mobil. Lelaki itu mengernyit melihat tampang Fahri yang aneh. Biasanya, walaupun mabuk Fahri tidak pernah sampai seperti ini. Bosnya duduk bersandar di belakang dengan tatapan ..., sayu?

"Nggak ada masalah kan, Fa?" tanya Refan.

"Cuma sedikit pusing." Fahri berbohong dan mengisyaratkan Refan untuk segera pulang.

"Kamu bisa pulang bawa mobilku," ucap Fahri kepada Refan seraya tergese-gesa membuka pintu mobil.

Keringat membanjiri tubuh, Fahri berjalan terseok menuju pintu yang sialnya terkunci. Fahri mengetuk pintu tidak sabar.

Alira yang baru saja menyelesaikan tugas kuliah mendengar suara gedoran di pintu rumahnya. Siapa yang datang? Suaminya belum lama pergi. Tidak mungkin sudah kembali secepat ini.

Takut, Alira mengintip dari jendela. Matanya segera terbelalak melihat Fahri yang tampak payah bersandar pada daun pintu.

"Astaga, Mas! Kamu habis berapa botol?" Alira membuka pintu dengan kunci yang dipegangnya.

Alih-alih menjawab, Fahri justru menubruk tubuh Alira dan menyembunyikan wajah di ceruk leher istrinya. Hasratnya meminta dipuaskan malam itu juga.

"Mas, kamu mabuk!" Alira berusaha menjauhkan tubuh Fahri dengan mendorongnya.

"Tolong aku, Ra! Aku butuh kamu. Bela memasukkan sesuatu ke dalam minumanku. Aku nggak mau melakukannya selain sama kamu," bisik Fahri serak tampak sekali menahan sakit.

"A ..., apa kamu bilang?"

Pertanyaan Alira terbungkam karena Fahri sudah melancarkan serangan. Menuntut dan memaksa bibir Alira untuk terbuka. Deru napas mereka saling beradu seiring gairah yang memuncak.

Tangan Fahri mulai nakal menggerayangi seluruh tubuh Alira kemudian mengangkatnya. Alira melingkarkan kaki ke pinggang Fahri yang mengangkatnya menuju sofa. Bagian atas baju tidur Alira dibuka secara kasar. Fahri mengecup dan meninggalkan beberapa tanda di sana. ******* lolos dari bibir mereka berdua terlebih Aira.

Suara itu tidak luput dari pendengaran Bi Ina yang sedang berjalan menuju dapur. Perutnya keroncongan minta diisi. Di dalam temaramnya lampu depan, tampak dua orang asyik memadu kasih di atas sofa. Bi Ina menutup mulut terkejut dengan pemandangan yang baru kali ini dilihatnya. Lalu menggeleng geli. Ternyata majikannya bisa buas juga. Tidak ingin mengganggu, Bi Ina pun kembali ke kamar. Urung mengisi perut.

Sofa yang sempit menyulitkan pergerakan Fahri apalagi setelah menangkap siluet orang di dekat pintu. Lelaki itu pun menggendong Alira yang pasrah ke dalam kamar kemudian membaringkannya di atas ranjang.

"Pelan-pelan, Mas. Aku takut," pinta Alira manja.

"Tenang saja, Sayang. Ini tidak akan sesakit yang kamu bayangkan."

Malam itu, Tuhan menjadi saksi bersatunya dua manusia untuk kali pertama. Juga senyum bahagia yang tercipta karena cinta bukan untuk satu orang saja.

Terpopuler

Comments

SunBerries

SunBerries

alira nya masih abg sih ya jadi maklum kalau dikit dikit nangis wkwkwkw

2023-06-11

0

Lela Lela

Lela Lela

kasian alira

2023-05-13

0

Prapto Bian

Prapto Bian

perasaan ceritanya beda sma yg pertama aq baca..

2023-04-30

3

lihat semua
Episodes
1 1. Pernikahan.
2 2. Kemarahan Fahri.
3 3. Keegoisan Fahri.
4 4. Perhatian Fahri.
5 5. Masa Lalu.
6 6. Menabrak Seseorang.
7 7. Saling Mengagumi.
8 8. Malam Indah Yang Tertunda.
9 Bab 9. kedatangan bella
10 Bab 10. Bella mencium Fahri
11 Bab 11. fahri dan alira saling mengagumi
12 Bab 12. Rencana licik bella
13 Bab 13. malam pertama yg tertunda
14 9. Kesakitan
15 10. Pesona Fahri.
16 Bab 16. sifa memergoki fahri dan alira
17 Bab 17. alira yg cemburu buta
18 Bab 18. fahri yg tergoda
19 Bab 19. jantung sinta hampir berhenti berdetak...
20 Bab 20. tubuh alira yg seperti gitar spanyol
21 Bab 21. kepergian fahri untuk pertama kali...
22 Bab 22. sandiwara bella dan ayahnya...
23 Bab 23. bella kembali menjabak fahri...
24 Bab 24. senjata makan tuan
25 Bab 25. bella seperti tersambar petir di pagi buta.
26 Bab 26. parnikahan Fahri di ketahui Bella
27 Bab 27. Alira yg manja
28 Bab 28. Fahri mengancam Alira
29 Bqb 29. Alira pergi dari rumah
30 Bab 30. prnikahan Fahri dan Alira yg di ketahui teman temannya.
31 Bab 31. Ara dan Rian
32 Bab 32. Bertempur di pagi hari
33 Bab 33. Fahri yg nurut
34 Bab 34. Alira membuat Fahri hawatir..
35 Bab 35. Fahri menampar Alira
36 Bab 36. Fahri yg perhatian
37 4Bab 37. kedatangan Meymey
38 Bab 38. Fahri kembali ke Jakarta
39 Bab 39. Rencana gila Fahri
40 Bab 40. Fahri mengetahui Alira yg selalu mengkonsumsi pil kb
41 Bab 41. Meymey merasa kesal
42 Bab 42. Fahri si es balok yg merasa lemas dan kecewa...
43 Bab 43. Alira sangat bahagia melihat keindahan rumah baru mereka
44 Bab 44. Alira yg kelelahan
45 Bab 45. Alira bahagia bisa ke luar negri...
46 Bab 46. Fahri seperti orang yg kelaparan
47 Bab 47. Emosi Alira yg meledak melihat Bela mencari perhatian Fahri..
48 Bab 48. Fahri yg cuek namun juga sangat perhatian...
49 Bab 49. Fahri yg perkasa....
50 Bab 50. suasana romantis di pantai...
51 Bab 51. Alira membuat Fahri marah..
52 Bab 52. Fahri di goda mama dan grenma...
53 Bab 53. Alira merasa di bohongi dan di permainkan...
54 Bab 54. Agus yg kecewa dan putus asa...
55 Bab 55. keromantisan Fahri...
56 Bab 56. Meymey masuk dalam geng Alira...
57 Bab 57. Alira positif hamil
58 Bab 58. Alira pendarahan...
59 Bab 59. Fahri yg dari kecil memang sudah dingin seperti es balok..
60 Bab 60. Alira kabur dari rumah sakit...
61 Bab 61. Mimpi buruk Alira...
62 Bab 62. Salah faham.....
63 Bab 63. Alira merasa kasihan terhadap Fahri
64 Bab 64. Alira sangat anggun dan seksi...
65 Bab 65. mama Rita terkejut melihat tingkah Fahri dan Alira...
66 Bab 66. kehebohan teman teman Alira...
67 Bab 67. Tania tidak pernah menyerah untuk mencari perhatian Fahri
68 Bab 68. Fahri merasa sedih dengan keadaan Alira...
69 Bab 69. Alira dan Fahri kembali bertengkar...
70 Bab 70. Bertengkar di dalam mobil...
71 8Bab 71. tingkah Fahri yg membuat semuanya terkejut...
72 Bab 72. Alira yg sakit karna banyak fikiran..
73 Bab 73. Refan yg berubah dalam sekejap...
74 Bab 74. Alira sangat malu dengan kata kata suaminya....
75 Bab 75. Penjelasan Refan yg membuat Meymey hancur...
76 Bab 76. pertunjukan Meymey yg membuat wajah Refan memerah...
77 Bab 77. Refan yg cemburu...
78 Bab 78. pertunangan Refan dan Meymey...
79 Bab 79. tubuh Alira yg makin padat dan berisi...
80 Bab 80. ulang tahun Alira...
81 Bab 81. keberanian Alira....
82 Bab 82. pesan Bela yg membuat Alira hancur..
83 Bab 83. Alira di nyatakan meninggal...
84 Bab 84. Fahri sedih karna melihat putranya sakit dan menangis...
85 Bab 85. Alira yg gampang terhasut dan mudah cemburu..
86 Bab 86. Nama baru untuk Bayi Alira dan Fahri...
87 Bab 87. Faris yg semakin lucu...
88 Bab 88. hari bahagianya Fahri juga Meyney...
89 Bab 89. Alira menangis karna menahan sakit.
90 Bab 90. Fahri suami yg serba bisa...
91 Bab 91. liburan ke bali...
92 Bab 92. Fahri menghipnotis para wanita yg berada di pantai...
93 Bab 93. Fahri di dekati wanita lain...
94 Bab 94. Alira merasa kesal dengan sikap Fahri...
95 Bab 95 Alira di pilih sebagai secretaris Fahri..
96 Bab 96. mama Rita yg kaget dengan perkataan Fahri...
97 Bab 97. Fahri yg sangat menyayangi bi Ina...
98 Bab 98. Faris memasuki sekolah menengah pertama...
99 Bab 99. Alira positif hamil...
100 Bab 100. Alira yg membuat Fahri semakin penasaran...
101 Bab 101. Faris yg merasa kasihan dengan bi Ina....
102 Bab 102.Faris dan Fahri yg hampir sama datarnya..
103 Bab 103. Jebakan....
104 Bab 104. keterlibatan Dedi...
105 Bab 105. Fahri sangat menghawatirkan anak istrinya....
106 Bab 106. keganasan Faris....
107 Bab 107. ketakutan Fahri akan mentalnya Faris....
108 Bab 108. Sifat Faris yg berubah secara tiba tiba...
109 Bab 109. Fahri berusaha untuk melakukan semua keinginan Faris...
110 Bab 110. kabar anak dan cucu bi Ina di malaysia...
111 Bab 111. keluarga Fahri bersedih karna kepergian bi Ina...
112 Bab 112. Faris laki laki yg sangat tampan...
113 Bab 113. kejadian tiga tahun yg lalu...
114 Bab 114. wanita asing yg datang dalam mimpi Faris...
115 Bab 115. pertemuan yg tidak terduga...
116 Bab 116. pertemuan Aleta dan Faris...
117 Bab 117. penolakan Aleta yg membuat Faris juga Reza jadi bingung...
118 Bab 118. kepergian Reza...
119 Bab 119. Aleta tunangan Faris..
120 Bab 120. pertengkaran...
121 Bab 121. Faris menemukan wanita yg dia cari selama ini..
122 Bab 122. karna mabuk membuat Faris tidak bisa untuk mengedalikan dirinya..
123 Bab 123. keberangkatan Faris dan Aleta ke Indonesia..
124 Bab 124. kehangatan keluarga..
125 Bab 125. perhatian keluarga Faris terhadap Aleta..
126 Bab 126. kecantikan Aleta yg membuat semua mata tertuju padanya..
127 Bab 127. liburan bersama..
128 Bab128. Faris orang yg sangat ramah.
129 Bab 129.
130 130. Pemberitahuan.
Episodes

Updated 130 Episodes

1
1. Pernikahan.
2
2. Kemarahan Fahri.
3
3. Keegoisan Fahri.
4
4. Perhatian Fahri.
5
5. Masa Lalu.
6
6. Menabrak Seseorang.
7
7. Saling Mengagumi.
8
8. Malam Indah Yang Tertunda.
9
Bab 9. kedatangan bella
10
Bab 10. Bella mencium Fahri
11
Bab 11. fahri dan alira saling mengagumi
12
Bab 12. Rencana licik bella
13
Bab 13. malam pertama yg tertunda
14
9. Kesakitan
15
10. Pesona Fahri.
16
Bab 16. sifa memergoki fahri dan alira
17
Bab 17. alira yg cemburu buta
18
Bab 18. fahri yg tergoda
19
Bab 19. jantung sinta hampir berhenti berdetak...
20
Bab 20. tubuh alira yg seperti gitar spanyol
21
Bab 21. kepergian fahri untuk pertama kali...
22
Bab 22. sandiwara bella dan ayahnya...
23
Bab 23. bella kembali menjabak fahri...
24
Bab 24. senjata makan tuan
25
Bab 25. bella seperti tersambar petir di pagi buta.
26
Bab 26. parnikahan Fahri di ketahui Bella
27
Bab 27. Alira yg manja
28
Bab 28. Fahri mengancam Alira
29
Bqb 29. Alira pergi dari rumah
30
Bab 30. prnikahan Fahri dan Alira yg di ketahui teman temannya.
31
Bab 31. Ara dan Rian
32
Bab 32. Bertempur di pagi hari
33
Bab 33. Fahri yg nurut
34
Bab 34. Alira membuat Fahri hawatir..
35
Bab 35. Fahri menampar Alira
36
Bab 36. Fahri yg perhatian
37
4Bab 37. kedatangan Meymey
38
Bab 38. Fahri kembali ke Jakarta
39
Bab 39. Rencana gila Fahri
40
Bab 40. Fahri mengetahui Alira yg selalu mengkonsumsi pil kb
41
Bab 41. Meymey merasa kesal
42
Bab 42. Fahri si es balok yg merasa lemas dan kecewa...
43
Bab 43. Alira sangat bahagia melihat keindahan rumah baru mereka
44
Bab 44. Alira yg kelelahan
45
Bab 45. Alira bahagia bisa ke luar negri...
46
Bab 46. Fahri seperti orang yg kelaparan
47
Bab 47. Emosi Alira yg meledak melihat Bela mencari perhatian Fahri..
48
Bab 48. Fahri yg cuek namun juga sangat perhatian...
49
Bab 49. Fahri yg perkasa....
50
Bab 50. suasana romantis di pantai...
51
Bab 51. Alira membuat Fahri marah..
52
Bab 52. Fahri di goda mama dan grenma...
53
Bab 53. Alira merasa di bohongi dan di permainkan...
54
Bab 54. Agus yg kecewa dan putus asa...
55
Bab 55. keromantisan Fahri...
56
Bab 56. Meymey masuk dalam geng Alira...
57
Bab 57. Alira positif hamil
58
Bab 58. Alira pendarahan...
59
Bab 59. Fahri yg dari kecil memang sudah dingin seperti es balok..
60
Bab 60. Alira kabur dari rumah sakit...
61
Bab 61. Mimpi buruk Alira...
62
Bab 62. Salah faham.....
63
Bab 63. Alira merasa kasihan terhadap Fahri
64
Bab 64. Alira sangat anggun dan seksi...
65
Bab 65. mama Rita terkejut melihat tingkah Fahri dan Alira...
66
Bab 66. kehebohan teman teman Alira...
67
Bab 67. Tania tidak pernah menyerah untuk mencari perhatian Fahri
68
Bab 68. Fahri merasa sedih dengan keadaan Alira...
69
Bab 69. Alira dan Fahri kembali bertengkar...
70
Bab 70. Bertengkar di dalam mobil...
71
8Bab 71. tingkah Fahri yg membuat semuanya terkejut...
72
Bab 72. Alira yg sakit karna banyak fikiran..
73
Bab 73. Refan yg berubah dalam sekejap...
74
Bab 74. Alira sangat malu dengan kata kata suaminya....
75
Bab 75. Penjelasan Refan yg membuat Meymey hancur...
76
Bab 76. pertunjukan Meymey yg membuat wajah Refan memerah...
77
Bab 77. Refan yg cemburu...
78
Bab 78. pertunangan Refan dan Meymey...
79
Bab 79. tubuh Alira yg makin padat dan berisi...
80
Bab 80. ulang tahun Alira...
81
Bab 81. keberanian Alira....
82
Bab 82. pesan Bela yg membuat Alira hancur..
83
Bab 83. Alira di nyatakan meninggal...
84
Bab 84. Fahri sedih karna melihat putranya sakit dan menangis...
85
Bab 85. Alira yg gampang terhasut dan mudah cemburu..
86
Bab 86. Nama baru untuk Bayi Alira dan Fahri...
87
Bab 87. Faris yg semakin lucu...
88
Bab 88. hari bahagianya Fahri juga Meyney...
89
Bab 89. Alira menangis karna menahan sakit.
90
Bab 90. Fahri suami yg serba bisa...
91
Bab 91. liburan ke bali...
92
Bab 92. Fahri menghipnotis para wanita yg berada di pantai...
93
Bab 93. Fahri di dekati wanita lain...
94
Bab 94. Alira merasa kesal dengan sikap Fahri...
95
Bab 95 Alira di pilih sebagai secretaris Fahri..
96
Bab 96. mama Rita yg kaget dengan perkataan Fahri...
97
Bab 97. Fahri yg sangat menyayangi bi Ina...
98
Bab 98. Faris memasuki sekolah menengah pertama...
99
Bab 99. Alira positif hamil...
100
Bab 100. Alira yg membuat Fahri semakin penasaran...
101
Bab 101. Faris yg merasa kasihan dengan bi Ina....
102
Bab 102.Faris dan Fahri yg hampir sama datarnya..
103
Bab 103. Jebakan....
104
Bab 104. keterlibatan Dedi...
105
Bab 105. Fahri sangat menghawatirkan anak istrinya....
106
Bab 106. keganasan Faris....
107
Bab 107. ketakutan Fahri akan mentalnya Faris....
108
Bab 108. Sifat Faris yg berubah secara tiba tiba...
109
Bab 109. Fahri berusaha untuk melakukan semua keinginan Faris...
110
Bab 110. kabar anak dan cucu bi Ina di malaysia...
111
Bab 111. keluarga Fahri bersedih karna kepergian bi Ina...
112
Bab 112. Faris laki laki yg sangat tampan...
113
Bab 113. kejadian tiga tahun yg lalu...
114
Bab 114. wanita asing yg datang dalam mimpi Faris...
115
Bab 115. pertemuan yg tidak terduga...
116
Bab 116. pertemuan Aleta dan Faris...
117
Bab 117. penolakan Aleta yg membuat Faris juga Reza jadi bingung...
118
Bab 118. kepergian Reza...
119
Bab 119. Aleta tunangan Faris..
120
Bab 120. pertengkaran...
121
Bab 121. Faris menemukan wanita yg dia cari selama ini..
122
Bab 122. karna mabuk membuat Faris tidak bisa untuk mengedalikan dirinya..
123
Bab 123. keberangkatan Faris dan Aleta ke Indonesia..
124
Bab 124. kehangatan keluarga..
125
Bab 125. perhatian keluarga Faris terhadap Aleta..
126
Bab 126. kecantikan Aleta yg membuat semua mata tertuju padanya..
127
Bab 127. liburan bersama..
128
Bab128. Faris orang yg sangat ramah.
129
Bab 129.
130
130. Pemberitahuan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!