Kebersamaan

 Zia tidak bisa, menyembunyikan rasa sakitnya didepan keluarganya, apalagi Zia sangat dekat dengan sang ayah, dan juga kedua kakaknya.

"Bercerai, kamu harus bercerai dengan bajingan itu," ucap Roy.

"Roy.." sahut bunda Ita, menatap Roy dengan menggelengkan kepalanya.

Roy hanya menghela nafas panjang, satu sisi ia memang sangat membenci Rangga, tapi satu sisi, Roy tidak mau memaksa sang adik, untuk mengikuti kemauannya.

"Selama kalian menikah, apa suami kamu pernah memukul kamu?" tanya ayah Dimas.

"Tidak, dia tidak pernah menyakiti fisik aku," jawab Zia.

"Apa kamu akan memutuskan bercerai, dengan suami kamu?" tanya ayah Dimas.

"Kalo aku berpisah dengan suamiku, apa tidak akan mempengaruhi nama keluarga dan perusahaan?" tanya Zia.

"Kamu bicara apa," ucap ayah Dimas.

"Sekalipun akan mengorbankan perusahaan, itu tidak apa-apa, selagi kamu bisa lepas dari suami kamu itu, ayah akan mengorbankan apapun demi anak-anak ayah, sekalipun nyawa. Akan ayah berikan," sambung ayah Dimas.

 "Aku belum memiliki banyak bukti perselingkuhan, mas Rangga" ucap Zia.

"Kakak akan membantu kamu, mencari bukti perselingkuhan bajingan itu," ujar Roy.

Zia tersenyum, karena Zia paham, sang kakak bisa diandalkan.

"Nanti kalo sudah kakak dapatkan bukti, kamu akan bercerai?" tanya Roy.

"Aku akan bercerai, lagian mas Rangga tidak mencintai aku, aku tidak mau hidup dengan orang yang hatinya untuk wanita lain," jawab Zia.

Roy tersenyum.

"Kakak pastikan, suami kamu akan menyesal telah mengkhianati kamu," ucap Roy.

Zia menatap ketiga laki-laki yang berada didepannya.

"Ayah, kakak, apa aku seburuk itu?" tanya Zia, dengan raut wajah sendu.

"Apa yang kamu katakan, kamu anak ayah yang paling ayah sayangi, ketimbang kakak kakakmu yang bandel ini," ucap ayah Dimas.

Roy dengan Rey, tidak marah. Karena memang Zia sangat disayangi oleh ayahnya, untuk mendapatkan Zia banyak perjuangannya.

"Lihat kakak" ucap Roy.

Roy mengelus pipi sang adik, lalu berkata. "Kamu adalah harta kami, kamu dengan bunda. Kami sangat mencintai dan menyayangi kamu, kamu berharga, sangat berharga" ucap Roy.

"Tapi, kenapa aku tidak bisa membuat suamiku mencintai aku, dengan waktu dua tahun, itu waktu bukan sebentar, tapi suamiku tidak pernah mencintai aku," ucap Zia.

 "Hapus air mata kamu, jangan menangisi laki-laki seperti dia, dia tidak pantas untukmu," ucap Roy, mengusap air mata yang keluar dari mata Zia.

"Bukan kamu yang buruk, tapi dia. Sampai tuhan tidak membiarkan dia mencintai kamu, kamu terlalu sempurna untuk dia," sahut Rey.

"Jangan mengatakan seperti itu lagi, kami terluka mendengarnya" sambung Rey.

 Zia menangis didalam pelukan ketiga laki-laki itu, pelukan hangat, dari seorang kakak dan juga sang ayah.

"Sembuhkan lukamu dulu, semua akan baik-baik saja" ucap ayah Dimas.

Zia mengangguk.

"Seharusnya aku tidak cengeng" ucap Zia.

"Tidak apa-apa, terkadang kita sebagai manusia memang ada kalanya, menangis, menderita" ujar Rey.

Zia tersenyum.

"Perusahaan tempat mas Rangga kerja, siapa yang mengelola?" tanya Zia.

"Kakak, memangnya kenapa?" jawab Roy.

"Aku mau minta bantuan dengan kakak," ucap Zia.

"Apa?" tanya Roy, mengerutkan keningnya.

Lalu Zia memberitahukan rencananya.

"Bagaimana?" tanya Zia.

"Kakak setuju," jawab Roy.

"Tapi kakak jangan terbawa emosi, nanti rencana kita bisa berantakan," ucap Zia.

"Kakak akan bersama kak Roy," sahut Rey.

"Kalian tidak percaya denganku?" tanya Roy.

"Iya" jawab serentak.

Lalu mereka tertawa.

"Awas ya, kakak tidak akan melepaskan kamu," ucap Roy.

Lalu Zia menjauhi kakaknya, karena Zia tahu sang kakak akan menjahilinya.

"Bunda, tolong" teriak Zia.

Ayah Dimas dengan bunda Ita, hanya menggelengkan kepalanya, saat melihat ketiga anaknya.

"Ternyata anak-anak kita tidak ada yang berubah, meskipun mereka sudah lama tidak bertemu," ucap bunda Ita.

"Semoga keluarga kita, selalu seperti ini," ucap ayah Dimas.

"Tapi aku sedih sekali, nasib pernikahan anak perempuan kita," ucap bunda Ita.

"Jangan terlalu dicemaskan, semua akan baik-baik saja," sahut ayah Dimas, menenangkan sang istri.

Meskipun dalam benak ayah Dimas, ia sangat sedih dan terluka, sang anak diperlakukan tidak baik oleh suaminya.

 "Rangga, akan aku pastikan, kamu akan menyesal telah menduakan anakku, hidup kamu akan lebih menderita" gumam ayah Dimas.

 "Kak, laper" ucap Zia.

"Ayo makan, kakak suapi" ajak Roy.

Kedua kakaknya, langsung membawa Zia.

"Aku mau ayam goreng" ucap Zia.

Lalu Roy, mengambilkan ayam goreng untuk sang adik.

Roy langsung menyuapi sang adik.

"Kak, aku juga mau menyuapi Zia," ucap Rey.

 Keduanya berebutan, namun Zia merasa senang, karena kedua kakak nya sama seperti dulu, tidak ada yang berubah.

Zia tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya dengan mengeluarkan air matanya.

"Kenapa menangis, apa kakak membuat kamu terluka?" tanya Roy.

"Apa makanan nya tida enak?" tanya Rey.

Zia menggeleng.

"Ada yang sakit?" cecar Roy.

"Mana yang sakit, biar kakak lihat" ucap Rey.

"Diam!" ujar Zia.

"Kalian ini tidak memberikan kesempatan agar aku bisa bicara," ucap Zia.

"Kami khawatir," jawab Roy.

 "Kenapa menangis?" tanya Rey.

"Aku senang, kalian tidak pernah berubah denganku," ucap Zia.

"Dengarkan! Kami tidak akan berubah sedikitpun, meskipun tidak bertemu setiap detik, tapi rasa sayang dan cinta kami, tidak akan berubah," jawab Rey.

"Kamu adik perempuan satu-satunya, sudah seharusnya kami menjaga, mencintai, dan menyayangi kamu," sahut Roy.

 Mendengar jawaban dari kedua kakaknya, Zia malah semakin menangis.

Kedua orangtua mereka, mendengar tangisan Zia, sontak saja mereka langsung menemui anak-anaknya.

"Kalian apakan Zia?" tanya bunda Ita.

"Tidak bun, k-kami.." ucap Rey terpotong.

"Adikmu menangis, tidak mungkin tiba-tiba," ujar bunda Ita.

"Demi tuhan, kami tidak melakukan apa-apa bunda," ucap Roy.

"Bunda, aku tidak apa-apa" ucap Zia.

"Kamu kenapa menangis?" tanya Zia.

"Terharu, melihat kedua kakak kakakku, sangat perhatian denganku," jawab Zia.

"Meskipun mereka sudah tua, tapi belum memiliki kekasih," sambung Zia, menutup mulutnya.

"Menggejek," ucap Roy.

"Adik kalian memang benar," timpal bunda Ita.

"Ayah tidak ikutan," sahut ayah Dimas.

Zia tertawa melihat kedua kakaknya, Zia memang sangat suka menggoda keduanya.

"Sudah-sudah, jangan ngambek, muka kakak sangat jelek," ujar Zia.

"Tampan begini," sahut Rey.

"Kakak memang tampan" jawab Zia.

Roy berdehem. "Aku?" tanya Roy.

"Bagaimana, ya.." ucap Zia, tersenyum-senyum.

"Gak adil" ujar Roy.

"Kedua kakak-ku, memang tampan" jawab Zia.

 Roy mengacak rambut Zia, ia merasa gemas dengan sang adik.

"Kakak, rambut aku" ujar Zia, kesal.

"Jangan cemberut, nanti tambah cantik," ucap Roy.

"Biarin" jawab Zia, mengejek kakaknya.

Zia menatap jam ditangannya, hari sudah sore, ia harus sudah pulang.

"Bunda, ayah, aku pulang dulu" pamit Zia.

"Yakin tidak mau menginap disini?" tanya bunda Ita.

Zia menggeleng.

"Mau bagaimanapun, aku masih istri mas Rangga, aku tidak boleh menginap tanpa izin suamiku" jawab Zia.

"Baiklah," jawab bunda Ita.

Ada rasa bahagia dalam benak kedua orangtuanya, karena Zia tidak melupakan kodratnya, sebagai istri.

***

Terpopuler

Comments

guntur 1609

guntur 1609

bagus zia. kau bicarakan semuanya sm keluargamu. jadi bisa di selesaikan secara bersama. beban harus dibagi. jadinya kau tdk merasa sendiri

2025-02-13

0

Yati Syahira

Yati Syahira

zia,ngapain klu nggak ama laki durjana jgn bucin dan bodoh ayo kembar bereaksi

2025-01-14

0

Irma

Irma

awas kau Rangga habis kau sama kakak zia

2024-12-25

0

lihat semua
Episodes
1 Mengetahui sesuatu
2 Kedatangan mertua
3 Memberitahu
4 Kebersamaan
5 Terluka
6 Teman lama
7 Penolakan
8 Memindahkan uang
9 Kedatangan
10 Kemarahan Rangga
11 Puncak amarah
12 Aksi Roy
13 Keceplosan
14 Bertemu lagi
15 Tidak tahu diri
16 Keadaan Zia
17 Bertemu tidak sengaja
18 Melepas rasa rindu
19 Trauma dengan pernikahan
20 Sidang perceraian
21 Kedatangan mantan suami
22 Rangga berulah
23 Kejujuran Arka
24 Terkuak niat Lena
25 Terulang kembali
26 Membereskan Rangga
27 Induk Ular
28 Bab 28
29 Kelakuan Roy
30 Mengikuti Roy
31 Bertemu mantan
32 Melamar
33 Salah paham
34 Gaun cantik
35 Kondisi Rangga
36 Arka cemburu
37 Resmi jadian
38 Pernikahan Roy
39 Cemburu
40 Tentang Rey dan Talita
41 Cerita Alisa
42 Malam pertama
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Dua kabar bahagia
47 Diluar dugaan
48 Kondisi Arka
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 Kehidupan Laras
54 Rencana
55 Melamar Talita
56 Dua ular
57 Kabar bahagia
58 Mengaku!
59 Jadian
60 Melahirkan dan pernikahan
61 S2 KSDM
62 Tak sengaja
63 Kedatangan Reyhan
64 Bab 64
65 Kepergian Reysha
66 Nikah dadakan
67 Makan dengan istri
68 Rencana pernikahan
69 Bab 69
70 Kejutan
71 Berubahnya Yanto
72 Pindah
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Mengetahui sesuatu
2
Kedatangan mertua
3
Memberitahu
4
Kebersamaan
5
Terluka
6
Teman lama
7
Penolakan
8
Memindahkan uang
9
Kedatangan
10
Kemarahan Rangga
11
Puncak amarah
12
Aksi Roy
13
Keceplosan
14
Bertemu lagi
15
Tidak tahu diri
16
Keadaan Zia
17
Bertemu tidak sengaja
18
Melepas rasa rindu
19
Trauma dengan pernikahan
20
Sidang perceraian
21
Kedatangan mantan suami
22
Rangga berulah
23
Kejujuran Arka
24
Terkuak niat Lena
25
Terulang kembali
26
Membereskan Rangga
27
Induk Ular
28
Bab 28
29
Kelakuan Roy
30
Mengikuti Roy
31
Bertemu mantan
32
Melamar
33
Salah paham
34
Gaun cantik
35
Kondisi Rangga
36
Arka cemburu
37
Resmi jadian
38
Pernikahan Roy
39
Cemburu
40
Tentang Rey dan Talita
41
Cerita Alisa
42
Malam pertama
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Dua kabar bahagia
47
Diluar dugaan
48
Kondisi Arka
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
Kehidupan Laras
54
Rencana
55
Melamar Talita
56
Dua ular
57
Kabar bahagia
58
Mengaku!
59
Jadian
60
Melahirkan dan pernikahan
61
S2 KSDM
62
Tak sengaja
63
Kedatangan Reyhan
64
Bab 64
65
Kepergian Reysha
66
Nikah dadakan
67
Makan dengan istri
68
Rencana pernikahan
69
Bab 69
70
Kejutan
71
Berubahnya Yanto
72
Pindah
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!