Aksi Roy

"Aaaaaaa" teriak seorang wanita dari arah kamarnya.

"Berisik! Anda juga mau seperti wanita tua ini," ujar Roy.

"Kak Roy, apa yang sudah kakak lakukan, kakak sudah membunuh ibuku, dengan kak Rangga," ucap Lisa, menutup mulutnya.

"Tenang saja, mereka tidak mati," jawab Roy, tersenyum.

"Kematian akhir yang mudah, saya akan membuat kalian lebih menderita, lebih dari ini," sambung Roy.

Lisa histeris, melihat ibu dan juga kakaknya yang sudah bercucuran darah, dan mereka sudah tak sadarkan diri.

"Telat" gumam Rey, saat masuk kedalam rumah Zia.

"Kak, apa yang sudah kakak lakukan," ucap Rey, sembari melihat Rangga dengan bu Minah sudah tergeletak.

"Melakukan yang seharusnya aku lakukan," jawab Roy, dengan tenangnya.

"Ayo kita pulang," ajak Roy.

"Tapi mereka bagaimana, Kak?" tanya Rey.

"Biarkan, kalo tuhan masih mengizinkan, mereka akan hidup, tapi kalo tuhan tidak mengizinkan, ya sudah takdirnya," jawab Roy.

"Hilangkan semua bukti, jangan biarkan mereka membuat celah," titah Roy.

Dengan helaan nafas kasar, Rey mengangguk.

 "Jangan pernah mengatakan apapun kepada semua orang, kalo kamu masih ingin hidup tenang," bisik Roy, mengancam Lisa.

"Brengsek!" bentak Lisa.

"Siapa yang brengsek, bukannya, kakakmu dengan ibumu?" ucap Roy.

"Kakak sudah melewati batas," ucap Lisa.

"Aku hanya melakukan apa yang sudah mereka lakukan kepada adik kesayanganku," jawab Roy.

"Tapi ini keterlaluan, kak" ucap Lisa, tak terima.

"Kau juga tidak terima, saat keluargamu diperlakukan seperti ini, aku juga tidak terima adik-ku diperlakukan tidak baik oleh kalian," tekan Roy.

"Dengarkan ucapanku baik-baik! Kalo mau hidup tenang, diamlah," ancam Roy.

"Kak, Zia dibawa ke RS," sahut Rey.

"Ayo kita kesana," jawab Roy, cemas.

Lalu keduanya meninggalkan rumah tersebut, Roy mencemaskan adiknya.

Setelah menempuh satu jam lamanya, Roy dengan Rey sampai di RS tersebut, terlihat kedua orangtuanya sangat mencemaskan Zia.

"Ayah, Zia kenapa?" tanya Roy.

"Dia tiba-tiba pingsan," jawab ayah Dimas.

"Oh tuhan," ucap Roy, mengusap rambutnya.

 Ceklek.

Terlihat sang dokter keluar dari ruangan Zia.

"Dok, bagaimana dengan anak saya?" tanya ayah Dimas.

"Keadaanya sangat mengkhawatirkan, karena mentalnya terguncang," jawab sang dokter, memperlihatkan kecemasannya.

"Maksud dokter bagaimana?" tanya ayah Dimas.

 Sang dokter menghela nafasnya, dengan berat hati ia harus membicarakannya dengan keluarga pasien.

"Pasien bukan hanya terluka fisik, tapi mental juga terluka, mungkin kalian tahu penyebabnya, apa, tapi saya sarankan, kalo nanti pasien sadar, jangan menanyakan hal yang akan memicu emosinya," ucap sang dokter.

 "Seperti yang kalian tahu, Zia memiliki kecemasan berlebihan, semenjak dulu, atau bisa disebut Anxiety disorder," sambung sang dokter.

"Lalu kami harus melakukan apa, dok?" tanya ayah Dimas, dengan raut cemas.

"Setelah Zia sadar, usahakan bujuk dia dengan lemah lembut, agar dia tidak merasa tersinggung, supaya dia mau dibawa ke psikolog," jawab sang dokter.

"Zia memiliki gangguan kecemasan yang berlebihan, atau bisa disebut, anxiety disorder, dan sekarang dia akan mengalami PTSD, gangguan yang terjadi setelah mengalami trauma yang sangat hebat, dan akan menyebabkan kesulitan mengontrol emosi dan stres." Dokter Anita menjelaskan kondisi Zia, yang sedang terbaring diatas ranjang RS.

Semua orang yang mendengar penjelasan dokter Anita, merasa lesu, dunianya seakan runtuh.

"Setidaknya, kalian harus berusaha tegar, agar bisa memberikan semangat untuk Zia," ucap dokter Anita.

"Kami akan berusaha bersikap baik-baik saja, agar Zia kembali seperti semula," jawab ayah Dimas.

"Kalo gitu, saya permisi dulu, kalo ada apa-apa, panggil saya," pamit dokter Anita.

"Baik dok, terima kasih," ucap ayah Dimas.

Lalu dokter Anita meninggalkan anggota keluarga Zia, ada perasaan kasihan dengan mereka.

 "Ayah, bagaimana ini, anak kita..." ucap bunda Ita, yang sudah tidak memiliki tenaga.

Ayah Dimas hanya memeluk sang istri, agar sang istri tidak terlalu mencemaskan sang anak.

"Semua akan baik-baik saja, anak kita akan kembali seperti semula," ucap ayah Dimas.

Meskipun ia terluka, mendengar kondisi sang anak perempuannya, tapi ayah Dimas tidak mau membuat anak dan istrinya mencemaskan dirinya.

 "Harusnya aku membunuh laki laki bajingan itu tadi," ujar Roy, yang sudah tidak bisa bersabar lagi.

"Jangan bertindak saat kita sedang emosi, semua akan berantakan," sahut ayah Dimas.

"Tapi Zia..." ucap Roy terpotong.

"Ayah tahu, ayah juga sangat mencemaskan Zia, tapi untuk sekarang, ayah minta fokus dengan kesehatan adik kalian, agar dia cepat pulih," jawab ayah Dimas.

"Benar kata ayah, kak, kita fokus dulu dengan kondisi Zia, nanti kita fikirkan harus melakukan apa selanjutnya," timpal Rey.

"Lagian kakak sudah memberikan mereka pelajarankan tadi," sambung Roy.

 Roy hanya menghela nafas panjang, yang dibicarakan Rey dengan ayahnya memang benar, kalo ia bertindak sekarang, semua akan berantakan.

 Namun perasaan marah dalam benak Roy, tidak bisa ia sembunyikan.

"Aku keluar dulu, kalo ada apa-apa, kabari aku," pamit Roy.

Lalu Roy meninggalkan ruangan tersebut, Roy akan menenangkan dirinya dulu.

Sampailah Roy disebuah taman RS.

Roy duduk, menatap kosong, ia memikirkan sang adiknya, yang sekarang sedang terbaring.

"Maafkan kakak, sudah gagal menjagamu," gumam Roy.

Saat Roy sedang melamun sendiri, tiba-tiba ada anak kecil yang menghampirinya, memberikan sebuah coklat.

"Om, kalo lagi sedih, boleh makan coklat ini," ucap anak kecil itu, menyodorkan satu bungkus coklat.

"Kata siapa, coklat bisa membuat orang tenang?" tanya Roy.

"Tidak menjamin tenang, dan baik-baik saja, tapi setidaknya, saat om sedang sedih, om bisa menghabiskan satu coklat ini," ucap anak kecil itu.

Bahasanya tidak terlalu Roy mengerti, karena anak itu masih kecil, dan masih belajar bicara.

"Mau memberikan coklat itu dengan om?" tanya Roy.

"Sebenarnya, ini coklat kesukaan aku, tapi untuk om tidak apa-apa," jawab anak kecil itu.

 Lalu anak kecil itu membuka coklatnya, dan menyuapinya kedalam mulut Roy.

"Nama kamu siapa?" tanya Roy.

"Alisa..."

"Nama yang cantik, seperti hati dan juga wajahmu, sangat cantik," puji Roy.

"Terima kasih om, karena mamah ku cantik, jadi aku juga keturunan cantik," jawab Alisa.

"Sekarang dimana ibu kamu?" tanya Roy.

"Ibu sedang menebus obat," jawab Alisa.

"Obat untuk siapa?" tanya Roy.

"Untuk nenek, nenek dirumah sedang sakit," jawab Alisa.

"Terus kenapa kamu menjauh dari ibu kamu, nanti ada culik loh," ujar Roy.

"Aku bisa bela diri, dan mamahku sangat galak," jawab Alisa.

"Aku jadi penasaran, segimana galaknya sih," sahut Roy.

"Pokonya galak banget, om jangan mau dekat dengan mamahku," jawab Alisa.

Roy hanya tertawa melihat ekspresi wajah Alisa, setidaknya Roy sangat terhibur dengan kedatangan anak kecil yang bernama Alisa itu.

 Roy merasakan tenang, berada didekat Alisa, Roy merasakan perasaan berbeda dengan anak kecil itu.

***

Terpopuler

Comments

Nor Azlin

Nor Azlin

😂😂😂 kamu lucu sekali Alisa nya sepertinya kamu sama om Roy berjodoh deh menjadi keluarga yah ...semoga mama mu masih singgel lagi deh bisa di satukan sama om Roy ya Alisa nya biar kamu ada papa yang menjaga mu sama mama juga nenek mu ya😁😁😁lanjutkan thor

2025-02-16

0

🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪

🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪

ada yak anak malah jujur gini 😂

2024-12-30

1

Sunarmi Narmi

Sunarmi Narmi

Semoga mamahnya Aliza jdoh Roy...moga dikabulin Authornya Aamiin

2025-02-07

0

lihat semua
Episodes
1 Mengetahui sesuatu
2 Kedatangan mertua
3 Memberitahu
4 Kebersamaan
5 Terluka
6 Teman lama
7 Penolakan
8 Memindahkan uang
9 Kedatangan
10 Kemarahan Rangga
11 Puncak amarah
12 Aksi Roy
13 Keceplosan
14 Bertemu lagi
15 Tidak tahu diri
16 Keadaan Zia
17 Bertemu tidak sengaja
18 Melepas rasa rindu
19 Trauma dengan pernikahan
20 Sidang perceraian
21 Kedatangan mantan suami
22 Rangga berulah
23 Kejujuran Arka
24 Terkuak niat Lena
25 Terulang kembali
26 Membereskan Rangga
27 Induk Ular
28 Bab 28
29 Kelakuan Roy
30 Mengikuti Roy
31 Bertemu mantan
32 Melamar
33 Salah paham
34 Gaun cantik
35 Kondisi Rangga
36 Arka cemburu
37 Resmi jadian
38 Pernikahan Roy
39 Cemburu
40 Tentang Rey dan Talita
41 Cerita Alisa
42 Malam pertama
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Dua kabar bahagia
47 Diluar dugaan
48 Kondisi Arka
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 Kehidupan Laras
54 Rencana
55 Melamar Talita
56 Dua ular
57 Kabar bahagia
58 Mengaku!
59 Jadian
60 Melahirkan dan pernikahan
61 S2 KSDM
62 Tak sengaja
63 Kedatangan Reyhan
64 Bab 64
65 Kepergian Reysha
66 Nikah dadakan
67 Makan dengan istri
68 Rencana pernikahan
69 Bab 69
70 Kejutan
71 Berubahnya Yanto
72 Pindah
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Mengetahui sesuatu
2
Kedatangan mertua
3
Memberitahu
4
Kebersamaan
5
Terluka
6
Teman lama
7
Penolakan
8
Memindahkan uang
9
Kedatangan
10
Kemarahan Rangga
11
Puncak amarah
12
Aksi Roy
13
Keceplosan
14
Bertemu lagi
15
Tidak tahu diri
16
Keadaan Zia
17
Bertemu tidak sengaja
18
Melepas rasa rindu
19
Trauma dengan pernikahan
20
Sidang perceraian
21
Kedatangan mantan suami
22
Rangga berulah
23
Kejujuran Arka
24
Terkuak niat Lena
25
Terulang kembali
26
Membereskan Rangga
27
Induk Ular
28
Bab 28
29
Kelakuan Roy
30
Mengikuti Roy
31
Bertemu mantan
32
Melamar
33
Salah paham
34
Gaun cantik
35
Kondisi Rangga
36
Arka cemburu
37
Resmi jadian
38
Pernikahan Roy
39
Cemburu
40
Tentang Rey dan Talita
41
Cerita Alisa
42
Malam pertama
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Dua kabar bahagia
47
Diluar dugaan
48
Kondisi Arka
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
Kehidupan Laras
54
Rencana
55
Melamar Talita
56
Dua ular
57
Kabar bahagia
58
Mengaku!
59
Jadian
60
Melahirkan dan pernikahan
61
S2 KSDM
62
Tak sengaja
63
Kedatangan Reyhan
64
Bab 64
65
Kepergian Reysha
66
Nikah dadakan
67
Makan dengan istri
68
Rencana pernikahan
69
Bab 69
70
Kejutan
71
Berubahnya Yanto
72
Pindah
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!