Memindahkan uang

"Mana, aku mau lihat," pinta Zia.

"Buku tabungannya tidak bersamaku, ada sama ibu," jawab Rangga.

"Kenapa dipegang sama ibu kamu? Seharusnya aku yang megang," ucap Zia.

"Kamu kan sudah banyak uang, jadi tidak akan butuh uang dariku," jawab Rangga.

"Aku istri kamu, kamu sudah berkewajiban memberiku nafkah, mau aku memiliki banyak uang, pekerjaan diatas kamu, gaji diatas kamu, tapi kamu wajib menafkahi aku," kata Zia.

"Kenapa kamu menjadi seperti ini, biasanya juga kamu tidak repot," ucap Rangga heran.

"Karena aku sudah sadar, selama ini aku tidak dinafkahi, malahan aku yang menafkahi kamu dengan keluarga kamu, mas" ucap Zia.

"Kamu mau itung-itungan dengan keluargaku?" tanya Rangga.

"Aku tidak hitung-hitungan, kalo ia akan mempermasalahkan semua itu, mungkin sudah sejak lama, aku tidak memberikam uang kepada keluargamu, apalagi adikmu," jawab Zia.

"Itu juga sudah menjadi kewajiban kamu, mereka juga keluargamu," ucap Rangga.

"Mereka keluarga kamu, bukan keluarga aku," jawab Zia.

 "Jangan mentang-mentang kamu memiliki banyak harta, kamu bisa menjawab suami kamu, kamu sudah menjadi istriku, dan wajib mematuhi setiap ucapanku," ucap Rangga, tidak sadar diri.

"Kamu seorang wanita, tidak kuat seperti laki-laki," sambung Rangga.

Zia tersenyum mengejek.

 Tiba-tiba ada seseorang yang membuka pintu rumahnya.

 "Pasti ibu mertuaku," gumam Zia kesal.

Dan, ya! Zia benar, bu Minah dengan anak perempuannya.

"Ibu, kapan pulang?" tanya Rangga.

"Tadi pagi banget, sama adikmu, dia katanya mau tinggal disini," ucap bu Minah.

"Iya bu bagus, jadi Lisa tidak keluyuran terus," jawab Rangga.

 "Aku tidak setuju!" ucap Zia.

"Maksud kamu bagaimana?" tanya Rangga.

"Aku tidak setuju Lisa berada disini, dia selalu membuat rumah ini berantakan," jawab Zia.

"Zia, jangan mengatakan itu, Lisa juga adik kamu," bentak Rangga.

"Tapi aku tidak setuju, mereka tinggal dirumah ini," ucap Zia.

"Mereka akan tinggal disini," kekeh Rangga.

"Ingat mas, rumah ini hadiah dari orangtuaku, atas nama aku, jadi kamu harus mengingat itu," ucap Zia.

"Kalian, dan termasuk kamu, mas, cuman numpang dirumahku, jadi harus tahu dirilah," ucap Zia.

"Zia!" hardik Rangga.

"Omonganku salah? Dimana letak salahnya?" tanya Zia.

"Kamu jangan bersikap seperti itu, mereka ibu dan juga adik ku," ujar Rangga.

"Mau dia siapapun, aku tidak peduli," jawab Zia.

Zia langsung memasuki kamarnya, karena sudah muak dengan mereka.

"Keluarga banyak drama," gumam Zia.

Tapi Zia masih dibingungkan dengan buku tabungan milik suaminya.

"Dimana mas Rangga menyimpan buku tabungan itu," gumam Zia.

Zia menidurkan badanya, menatap keatas, tiba-tiba ingat dengan koper dibawah tempat tidurnya, belum sempat Zia buka semuanya.

"Apa...Mungkin..." Zia menebak, lalu mencari koper itu lagi, dan membukanya.

Tak lupa, Zia mengunci kamarnya, agar sang suami tidak masuk, lalu Zia lanjut mengacak-acak isi koper tersebut.

"Ini dia, ternyata dia menyimpannya disini," Zia menatap sebuah buku tabungan tersebut, dan melihat nominal uang didalamnya.

 Zia menutup mulutnya, karena dalam buku tabungan sudah ada uang masuk sebanyak, 2M.

"Mas Rangga mendapatkan ini semua darimana, mengingat dia sudah menikah dan mempunyai anak dengan wanita lain, pasti memerlukan banyak biaya, gaji dari kantor tidak sebesar ini," Zia terus mengingat-ngingat.

"Kak Roy.." gumam Zia, Zia langsung membuka ponselnya.

[Ada apa Zia?] tanya Roy.

[Kak, apa suamiku melakukan penggelapan uang diperusahaan?] tanya Zia.

 Roy tidak menjawabnya, karena ia bingung harus menjawab apa.

[Kak, ayo katakan yang sejujurnya] pinta Zia.

[Sebenarnya kakak tidak mau memberitahukan semua ini, tapi karena kamu menanyakan, kakak akan memberitahukan] jawab Roy.

 Lalu Roy menceritakan yang sebenarnya, jujur membuat Zia syok dengan tingkah suaminya, sudah diberikan pekerjaan dengan jabatan tinggi, tapi malah tidak tahu terima kasih.

[Aku tidak menyangka, suamiku melakukan semua itu, kak] ucap Zia.

Roy yang melihat wajah Zia, menjadi tidak enak, karena sudah memberitahukan kebusukan suaminya.

Tut!.

Zia menutup telfonnya secara sepihak, jujur Zia merasakan tidak percaya dengan apa yang sudah Rangga lakukan selama ini.

"Ternyata kamu sudah bertindak sejauh ini, mas" ucap Zia.

 Zia berniat akan membawa buku tabungan milik suaminya, Zia akan memindahkan semua uang suaminya, ke ATM miliknya.

"Enak saja mau hidup senang dengan uangku, lihat saja, kamu akan menyesal," ucap Zia.

 Zia memasukan kembali koper itu kebawah tempat tidurnya, Zia merapihkan nya, seperti semula.

Setelah itu, Zia langsung bersiap-siap akan ke bank, untuk mindahkan uang milik suaminya.

 Setelah Zia bersiap-siap, Zia langsung keluar dari kamarnya, tidak lupa Zia membawa kunci kamarnya, soalnya kalo ada adik iparnya, semua baju Zia akan dia pinjam.

"Mau kemana kamu?" tanya Rangga.

"Kelihatannya mau kemana? Tidak mungkin dong cuman mau duduk duduk aja didepan dengan pakaian seperti ini," jawab Zia.

 "Kamu sudah berubah," ucap Rangga, tak percaya dengan perubahan sang istri.

Zia dikenal sebagai wanita lemah lembut, dan selalu menuruti perkataan suaminya.

"Apa salahnya aku berubah?" tanya Zia.

"Aku juga tidak pernah menanyakan kamu akan kemana, kalo keluar rumah," sambung Zia lagi.

 "Zia, bersikap sopan santun kepada suamimu, aku ini imam kamu," ucap Rangga.

"Pantas disebut imam, sedangkan kewajiban seorang suami saja tidak kamu lakukan," ujar Zia.

"Zia!.." bentak Rangga.

Zia tidak mempedulikan suaminya, Zia langsung pergi dari hadapan Rangga.

Rangga yang sudah menyadari perubahan Zia akhir-akhir ini, merasa bingung.

"Rangga, kenapa dengan istrimu?" tanya bu minah heran.

"Gak tahu bu, Zia sudah berubah," jawab Rangga.

"Apa dia sudah mengetahui rencana kita, dan tentang pernikahanmu dengan Lena?" ujar bu Minah.

"Tidak mungkin bu, meskipun Zia bodoh tentang cinta, kalo dia diduakan, dia akan pergi," jawab Rangga.

"Kamu tahu darimana?" tanya bu Minah.

"Aku cukup tahu tentang Zia," jawab Rangga.

 "Lagian kakak sih, sudah memiliki istri seperti kak Zia, masih saja menikah dengan mbak Lena," sahut Lisa.

 "Kak Zia lebih segalanya dari mbak Lena, masa kakak tidak sadar," sambung Lisa.

"Kamu tidak tahu apa-apa Lis," jawab Rangga.

"Ya, aku memang tidak tahu apa-apa, tapi setidaknya aku sudah ngasih tahu kakak," jawab Lisa.

 "Meskipun aku tidak menyukai kak Zia, tapi aku mengakui kecantikan kak Zia, dan poin pentingnya, dia kaya raya, seorang pewaris, jadi sangat disayangkan kalo kakak menyia-nyiakan kak Zia," sambung Lisa.

"Lena juga cantik, makanya kakak mencintai dia," ucap Rangga.

"Kak zaman sekarang cinta belakangan, jangan bodoh deh, jangan sampai kakak menyesal seumur hidup, karena telah menyia-nyiakan kak Zia," jawab Lisa.

"Kakak tidak pernah menyesal dengan keputusan yang sudah kakak buat," kekeh Rangga.

Lisa hanya menggelengkan kepala, dengan tingkah sang kakak.

***

Terpopuler

Comments

Nor Azlin

Nor Azlin

sebentar lagi kamu juga pasti menangis mau balikan lagi sama zia deh kalau kamu tau kebusukan kamu semuanya udah pada tau bego ...kamu selalu memanggil isteri mu jalang tapi yang kamu nikahkan itu jalang sejari lho & satu lagi anak yang kamu pelihara itu bukan anak mu tau dasar laki2 bodoh ...seperti adik mu lesa lebih berotak dari kamu yah kata2 lisa itu nanti baru kamu sadari kerana udah mengabaikan nasihat yang paling berguna deh ...sebentar lagi kamu tidak mempunyai apa2 lagi dalam rekening mu yah waktu itu apakah lisa akan bersama mu lagi lagi bodoh ..lanjutkan thor

2025-02-16

0

Irma

Irma

yakin banget nggak bakalan nyesel heh
Zia kamu harus penjarakan si Rangga apa lagi dia udah melakukan penggelapan di perusahaan kakak kamu

semangat Thor di update selanjutnya

2024-12-27

1

🦁 R14n@

🦁 R14n@

Perempuan yg km cintai hny seorang jalanngg dan sdh pny anak ngakunya anak km. Itulah bodoohnya km rangga jgn sampai km menyesal seumur hidup

2024-12-27

0

lihat semua
Episodes
1 Mengetahui sesuatu
2 Kedatangan mertua
3 Memberitahu
4 Kebersamaan
5 Terluka
6 Teman lama
7 Penolakan
8 Memindahkan uang
9 Kedatangan
10 Kemarahan Rangga
11 Puncak amarah
12 Aksi Roy
13 Keceplosan
14 Bertemu lagi
15 Tidak tahu diri
16 Keadaan Zia
17 Bertemu tidak sengaja
18 Melepas rasa rindu
19 Trauma dengan pernikahan
20 Sidang perceraian
21 Kedatangan mantan suami
22 Rangga berulah
23 Kejujuran Arka
24 Terkuak niat Lena
25 Terulang kembali
26 Membereskan Rangga
27 Induk Ular
28 Bab 28
29 Kelakuan Roy
30 Mengikuti Roy
31 Bertemu mantan
32 Melamar
33 Salah paham
34 Gaun cantik
35 Kondisi Rangga
36 Arka cemburu
37 Resmi jadian
38 Pernikahan Roy
39 Cemburu
40 Tentang Rey dan Talita
41 Cerita Alisa
42 Malam pertama
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Dua kabar bahagia
47 Diluar dugaan
48 Kondisi Arka
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 Kehidupan Laras
54 Rencana
55 Melamar Talita
56 Dua ular
57 Kabar bahagia
58 Mengaku!
59 Jadian
60 Melahirkan dan pernikahan
61 S2 KSDM
62 Tak sengaja
63 Kedatangan Reyhan
64 Bab 64
65 Kepergian Reysha
66 Nikah dadakan
67 Makan dengan istri
68 Rencana pernikahan
69 Bab 69
70 Kejutan
71 Berubahnya Yanto
72 Pindah
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Mengetahui sesuatu
2
Kedatangan mertua
3
Memberitahu
4
Kebersamaan
5
Terluka
6
Teman lama
7
Penolakan
8
Memindahkan uang
9
Kedatangan
10
Kemarahan Rangga
11
Puncak amarah
12
Aksi Roy
13
Keceplosan
14
Bertemu lagi
15
Tidak tahu diri
16
Keadaan Zia
17
Bertemu tidak sengaja
18
Melepas rasa rindu
19
Trauma dengan pernikahan
20
Sidang perceraian
21
Kedatangan mantan suami
22
Rangga berulah
23
Kejujuran Arka
24
Terkuak niat Lena
25
Terulang kembali
26
Membereskan Rangga
27
Induk Ular
28
Bab 28
29
Kelakuan Roy
30
Mengikuti Roy
31
Bertemu mantan
32
Melamar
33
Salah paham
34
Gaun cantik
35
Kondisi Rangga
36
Arka cemburu
37
Resmi jadian
38
Pernikahan Roy
39
Cemburu
40
Tentang Rey dan Talita
41
Cerita Alisa
42
Malam pertama
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Dua kabar bahagia
47
Diluar dugaan
48
Kondisi Arka
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
Kehidupan Laras
54
Rencana
55
Melamar Talita
56
Dua ular
57
Kabar bahagia
58
Mengaku!
59
Jadian
60
Melahirkan dan pernikahan
61
S2 KSDM
62
Tak sengaja
63
Kedatangan Reyhan
64
Bab 64
65
Kepergian Reysha
66
Nikah dadakan
67
Makan dengan istri
68
Rencana pernikahan
69
Bab 69
70
Kejutan
71
Berubahnya Yanto
72
Pindah
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!