Bertemu tidak sengaja

"Aku tidak mengira, efeknya akan seperti ini," ucap Roy.

"Kita semua tidak ada yang mengira, tapi mau bagaimana lagi, semua ini sudah menjadi takdir," ujar Rey.

"Aku benar-benar merasa bersalah, dulu tidak mencegah pernikahan mereka," ucap Roy, menyalahkan dirinya.

"Jangan menyalahkan diri kakak sendiri, semua ini terjadi dengan tiba-tiba," ucap Rey.

"Tapi tetap saja, aku merasa gagal menjadi seorang kakak," sahut Roy, menundukan kepalanya.

"Tidak, kakak tidak gagal, kakak sudah menjadi kakak kami dengan sangat baik," jawab Rey, menenangkan kakak kembarannya.

"Tapi, Zia..." ucap Roy.

"Kak, semua ini terjadi diluar kendali kita, setelah ini Zia akan baik-baik saja, tugas kita menguatkan Zia, memberi semangat dan juga dorongan, agar bisa sembuh, dan keluar dari situasi ini," jawab Rey, dengan bijaknya, Rey bisa menenangkan sang kakak yang sangat arogan.

 "Kakak.." panggil Zia.

"Kamu kenapa bangun, kamu harus istirahat," ucap Roy, menatap Zia.

"Aku tidak apa-apa, kak," jawab Zia tersenyum.

"Kakak tahu, kamu baik-baik saja, tapi kamu harus istirahat," ucap Roy, menatap sang adiknya.

"Bosan, tiap hari dikamar terus," jawab Zia.

"Bosan, ya," ucap Roy.

"Mau jalan-jalan?" tanya Roy.

"Mau banget," jawab Zia.

"Yaudah, ayo," ajak Roy.

"Ikut," sahut Rey.

"Izin dulu sama bunda, biar gak nyariin," ucap Zia.

 "Kalian mau kemana?" tanya bunda Ita.

"Eh bunda, kita tadinya mencari bunda," ucap Zia.

"Ada apa?" tanya bunda Ita, menatap anak-anaknya.

"Kami mau keluar dulu, bosan dikamar terus," ucap Zia, meminta izin.

"Bunda izinkan, tapi jangan pulang malam, ya," jawab bunda Ita.

"Iya bunda, kami pergi dulu," pamit Zia.

"Kami duluan, bun," ucap Roy.

"Jaga adik kalian baik-baik," ucap bunda Ita.

Roy dan Rey mengangguk, lalu mereka menyusul Zia.

"Ayo kak, cepat," teriak Zia.

"Iya sabar," jawab Roy.

Lalu mereka memasuki mobilnya.

"Akhirnya, aku keluar juga," ucap Zia, merasa senang.

"Happy?" tanya Roy.

"Happy banget, terima kasih, kak," ucap Zia.

"Iya, kakak senang melihat kamu bahagia," ucap Roy.

"Kita mau main, kemana?" tanya Rey.

"Enaknya, kemana kak?" tanya Zia.

"Eh, aku mau ice cream," lanjut Zia.

"Boleh, kita beli ice cream, ya," jawab Rey.

Sepanjang perjalanan, ketiga adik kakak itu, tertawa bahagia, membahas hal lucu selama perjalanan, menceritakan hal random.

 Setelah beberapa menit, akhirnya mereka sampai ditempat tujuan.

"Mau rasa, apa?" tanya Rey.

"Coklat, sama vanila," jawab Zia.

"Tunggu sebentar, kakak pesankan dulu," ucap Roy.

 Rey tertawa melihat kakak kembarnya.

"Kenapa kakak tertawa?" tanya Zia.

"Kakak kita, terkenal dengan arogan, angkuh, cuek, dia pesan ice cream," jawab Rey, tertawa.

"Aku baru sadar, ya," sahut Zia.

"Kalian menertawakan, apa?" tanya Roy.

"Ah tidak," jawab Rey.

"Menertawakan aku?" tanya Roy, menatap kedua adiknya.

Keduanya menggeleng.

"Ayo kita kesana, kita nikmati ice cream, ini," ajak Roy.

Lalu mereka memilih duduk ditaman, ditempat sepi, karena mereka ingin menghabiskan waktu bersama.

Dengan iseng, Zia mencolek-kan, ice cream kewajah kedua kakaknya.

"Ah, lucu sekali," ucap Zia.

"Iseng amat, nanti kakak tambah manis," ucap Rey.

"Biarin, biar ada perempuan yang mau dengan kalian," ujar Zia, tertawa melihat kedua kakaknya.

"Kan sudah punya, kamu," ucap Rey.

"Beda, aku adik kalian, tapi perempuan lain, akan menjadi istri kalian," ujar Zia.

"Belum kepikiran, kami masih muda," sahut Roy.

"Kak.." ucap Zia, menggelengkan kepala, tak percaya dengan ucapan sang kakak.

"Kakak sudah tua, kakak sudah 30tahun," sambung Zia lagi.

"Umur 30tahun, masih muda, belum cocok memiliki istri," jawab Roy.

Zia menggelengkan kepala.

"Jangan sampai, kakak jomblo seumur hidup kakak," ujar Zia.

"Terserah tuhan sih, dikasih jodoh diterima, gak dikasih jodoh, ya tidak apa-apa," jawab Roy.

"Ucapan adalah doa, hati-hati dalam berucap," ucap Zia.

"Iya adik manis," jawab Roy.

"Semoga kakak mendapatkan jodoh seorang janda, membawa satu anak, biar kakak langsung memiliki anak," ucap Zia.

Rey tertawa mendengar adiknya, mendoakan Roy harus menikah dengan seorang janda membawa anak.

"Jangan menertawakan, aku," ucap Roy, menyenggol tangan Rey.

Sontak saja, Rey terdiam seketika, karena baru menyadari sang adik, seorang janda.

"Eh, kalian besok ada waktu, gak?" tanya Zia.

"Kan mau menemani kamu, besok kan sidang perpisahan, kamu," jawab Roy.

"Ternyata kalian ingat," ujar Zia.

"Kami pasti ingat," jawab Rey.

"Kamu serius, mau datang besok?" tanya Roy.

"Iya kak, aku harus datang," jawab Zia.

"Sepertinya, bajingan itu, akan datang, karena surat undangan untuk sidang besok sudah diantar," ucap Roy.

"Aku yakin, aku akan membuat dia tidak bisa mengatakan apapun," jawab Zia.

 Roy pasrah dengan kemauan adiknya, karena Roy dengan Rey, tidak bisa memaksa adiknya supaya tidak datang esok hari, karena itu sudah kemauannya.

"Baiklah kalo kamu sudah kekeh ingin datang, tapi kakak akan selalu menemani kamu," ucap Roy.

"Iya kak, aku yakin," jawab Zia tersenyum manis.

Saat mereka sedang membicarakan tentang sidang esok, tak sengaja seorang laki-laki datang menghampiri mereka.

"Eh kaliam disini," sahut Arka, tiba-tiba.

"Arka, sedang apa kamu disini?" tanya Roy.

"Kamu ngikutin kita, ya?" ucap Rey.

"Tidak, aku tidak mengukuti kalian, buang-buang waktu saja," jawab Arka.

"Lalu, sedang apa kamu disini?" tanya Roy.

"Hanya jalan-jalan, mencari angin segar," jawab Arka.

"Tidak mungkin, rumahmu dengan taman ini cukup jauh," ujar Roy.

"Terserah kalian, mau percaya atau tidak," ucap Arka.

"Kami memang tidak percaya, mau apa?" jawab Roy.

Arka menatap kesal, kepada kedua sahabatnya.

"Benar-benar tidak bisa diajak kerja sama," gumam Arka, kesal.

Rey dengan Roy hanya tersenyum mengejek, melihat raut wajah Arka.

"Ayo jujur dengan kami," ucap Roy.

"Diam, kalian," bisik Arka, menatap tajam.

Rey dengan Roy hanya tersenyum mengejek.

"Yasudah, kami pergi dulu," ucap Roy, yang sudah faham, maksud kedatangan Arka.

Lalu keduanya meninggalkan Arka dengan Zia.

"Hai, apa kabar?" tanya Arka gugup.

"Baik, kenapa sangat gugup?" ucap Zia.

"Ah, t-tidak," jawab Arka, padahal dirinya memang sangat gugup saat dekat dengan Zia.

"Kakak kemana saja, kenapa baru menemui aku?" tanya Zia.

"Aku sibuk Kia, baru pulang dari luar negri," jawab Arka.

"Pekerjaan?" tanya Zia.

"Iya, kamu tau sendirilah," jawab Arka.

"Semangat ya, namanya juga pewaris," ujar Zia tertawa.

"Kenapa, mengejek?" ucap Arka.

"Ah, tidak," jawab Zia.

Arka tersenyum.

"Bagaimana, sudah sembuh?" tanya Arka.

"Sudah kak," jawab Zia.

"Syukurlah, aku senang mendengarnya," ujar Arka.

Zia tersenyum, menatap Arka.

 "Kakak tahu, aku disini?" tanya Zia.

"Kebetulan tadi, aku melihat mobil Roy, jadi aku mengikuti kalian," jawab Arka tersenyum.

***

Terpopuler

Comments

Sunarmi Narmi

Sunarmi Narmi

Thor ketemuin Zia dgn gadis kecil kenalan Roy di rmh sakit...siapa tau bs bikin happy zia dn bs sembuh setidaknya bs kontrol emosi dgn baik...soalnya penasaran dgn Cerita Roy dn Alisya...serta ibunya...pasti seru

2025-02-07

2

lihat semua
Episodes
1 Mengetahui sesuatu
2 Kedatangan mertua
3 Memberitahu
4 Kebersamaan
5 Terluka
6 Teman lama
7 Penolakan
8 Memindahkan uang
9 Kedatangan
10 Kemarahan Rangga
11 Puncak amarah
12 Aksi Roy
13 Keceplosan
14 Bertemu lagi
15 Tidak tahu diri
16 Keadaan Zia
17 Bertemu tidak sengaja
18 Melepas rasa rindu
19 Trauma dengan pernikahan
20 Sidang perceraian
21 Kedatangan mantan suami
22 Rangga berulah
23 Kejujuran Arka
24 Terkuak niat Lena
25 Terulang kembali
26 Membereskan Rangga
27 Induk Ular
28 Bab 28
29 Kelakuan Roy
30 Mengikuti Roy
31 Bertemu mantan
32 Melamar
33 Salah paham
34 Gaun cantik
35 Kondisi Rangga
36 Arka cemburu
37 Resmi jadian
38 Pernikahan Roy
39 Cemburu
40 Tentang Rey dan Talita
41 Cerita Alisa
42 Malam pertama
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Dua kabar bahagia
47 Diluar dugaan
48 Kondisi Arka
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 Kehidupan Laras
54 Rencana
55 Melamar Talita
56 Dua ular
57 Kabar bahagia
58 Mengaku!
59 Jadian
60 Melahirkan dan pernikahan
61 S2 KSDM
62 Tak sengaja
63 Kedatangan Reyhan
64 Bab 64
65 Kepergian Reysha
66 Nikah dadakan
67 Makan dengan istri
68 Rencana pernikahan
69 Bab 69
70 Kejutan
71 Berubahnya Yanto
72 Pindah
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Mengetahui sesuatu
2
Kedatangan mertua
3
Memberitahu
4
Kebersamaan
5
Terluka
6
Teman lama
7
Penolakan
8
Memindahkan uang
9
Kedatangan
10
Kemarahan Rangga
11
Puncak amarah
12
Aksi Roy
13
Keceplosan
14
Bertemu lagi
15
Tidak tahu diri
16
Keadaan Zia
17
Bertemu tidak sengaja
18
Melepas rasa rindu
19
Trauma dengan pernikahan
20
Sidang perceraian
21
Kedatangan mantan suami
22
Rangga berulah
23
Kejujuran Arka
24
Terkuak niat Lena
25
Terulang kembali
26
Membereskan Rangga
27
Induk Ular
28
Bab 28
29
Kelakuan Roy
30
Mengikuti Roy
31
Bertemu mantan
32
Melamar
33
Salah paham
34
Gaun cantik
35
Kondisi Rangga
36
Arka cemburu
37
Resmi jadian
38
Pernikahan Roy
39
Cemburu
40
Tentang Rey dan Talita
41
Cerita Alisa
42
Malam pertama
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Dua kabar bahagia
47
Diluar dugaan
48
Kondisi Arka
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
Kehidupan Laras
54
Rencana
55
Melamar Talita
56
Dua ular
57
Kabar bahagia
58
Mengaku!
59
Jadian
60
Melahirkan dan pernikahan
61
S2 KSDM
62
Tak sengaja
63
Kedatangan Reyhan
64
Bab 64
65
Kepergian Reysha
66
Nikah dadakan
67
Makan dengan istri
68
Rencana pernikahan
69
Bab 69
70
Kejutan
71
Berubahnya Yanto
72
Pindah
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!