Bab 9

Tepat pukul tujuh malam, Fahad menjemput Nayla. Ia bersandar di mobil sembari memainkan ponselnya—bertukar kabar dengan kedua adiknya.

“Kamu cantik,” puji Fahad saat Nayla berjalan ke arahnya.

Nayla tersenyum, “aamiin, makasih.”

Nayla terlihat mempesona (di mata Fahad), ia memakai celana jeans dan atasan tunic dengan motif garis yang menutupi tubuh mungilnya. Di tambah pasmina abu-abu yang membuatnya semakin terlihat cantik dengan lipstick warna peach favoritnya.

Sementara Fahad, ia memakai kemeja berwarna putih lengan panjang dan di padu celana jeans. Fahad terlihat semakin tampan dengan melipat sedikit lengan kemejanya hingga siku. Senyumannya, menambah kadar ketampanannya semakin nampak, (di mata Nayla).

Ya Allah, gimana nggak mau jatuh cinta coba? Senyumnya, sikapnya yang kadang membuatku sedikit kesal itu. Tapi, aku suka. Batin Nayla.

Nayla merasa bingung, hubungan apa sebenarnya di antara ia dan Fahad. Teman? Sepertinya lebih dari itu.

Sepasang kekasih? Sepertinya iya, namun nyatanya, tidak ada kata ungkapan cinta yang serius di antara mereka berdua, hanya Fahad yang selalu mengutarakan perasaannya, rasa cintanya. Calon suami dan istri? Tentu bukan.

“Kita pergi ke kafe?” tanya Fahad yang sudah selesai memasang self belt-nya.

“Terserah,” kata Nayla.

“Kenapa semua wanita selalu mengatakan ‘terserah’?” tanya Fahad.

“Semua wanita? Maksudmu?” selidik Nayla yang menyorot tajam kepada pria yang duduk di sampingnya ini, di balik kemudi.

Fahad menatap Nayla, ia tersenyum lalu menjawab, “iya, semua wanita. Wanita milik prianya masing-masing. Aku kan cuma punya satu wanita, yang sedang menatap tajam ke arahku saat ini.”

Nayla mengakhiri pandanganya, ia menatap lurus ke depan, menahan senyumnya. “Udah, ayo jalan.”

“Kemana?” tanya Fahad.

“Terse—”

“Terserah lagi,” tukas Fahad. “Kalau begitu, kita ke pelaminan aja.” Fahad menyalakan mobil.

Nayla menoleh, “ngapain ke pelaminan?”

“Menyanyikan lagu kebangsaan!” seru Fahad. Ia melajukan mobilnya, menjauh dari rumah Nayla.

Nayla mengulum bibirnya, menahan tawa akan ucapan Fahad. “Kirain mau nikah,” gumamnya.

“Serius? Ya, udah, ayok!” semangat Fahad.

Nayla tak menyahuti ucapan Fahad, ia berdecak kesal dan tetap memandang lurus ke depan. Mereka memutuskan untuk menghabiskan waktu ke sebuah kafe. Setelah menempuh perjalanan selama beberapa menit, Fahad dan Nayla sudah sampai di kafe dengan nuansa semi outdoor.

Keduanya menjadi sorotan semua pengunjung kafe. Sejak keluar dari mobil, Fahad memaksa untuk menggandeng tangan Nayla. Nayla berusaha menolak, ia berkali-kali mencoba melepas genggaman Fahad, namun pria itu justru menggenggamnya lebih erat dan berkata, “aku cuma pegang tangan, bukan pegang yang lain. Biar mereka tahu, kalau kamu itu punyaku.” Fahad berucap dengan tegas.

Nayla pasrah. Dengan wajah cemberut, ia tetap berjalan mengikuti langkah kaki Fahad, membawanya masuk kafe.

Keduanya duduk berdampingan. Meja yang mereka tempati tak jauh dari panggung musik yang sedang menampilkan live musik akustik di kafe tersebut.

Seorang pelayan membawakan dua gelas minuman yang mereka pesan, lengkap dengan satu piring kecil camilan.

“Sayang, tunggu sebentar di sini,” kata Fahad. Tanpa menunggu jawaban dari Nayla, ia beranjak berdiri lalu berjalan ke arah panggung.

“Mau ngapain?” tanya Nayla pada dirinya sendiri setelah melihat Fahad meminta gitar dari salah satu pemain musik.

“Hai semuanya, perkenalkan namaku Fahad dan aku berasal dari India. Aku berdiri di sini karena aku ingin menyanyikan sebuah lagu untuk wanita yang aku cintai, Nayla Anjani. Aku tidak tahu apakah kalian semua menyukai dan mengerti lagu-lagu Hindi atau tidak.” Fahad memberi jeda untuk ucapannya, ia menatap ke arah Nayla sembari menepiskan senyumnya.

Nayla terdiam, ia menatap Fahad dengan tatapan bingung serta malu. Sebab, semua mata kini juga tertuju kepadanya.

“Aku akan menyanyikan sebuah lagu India yang berjudul Soch Na Sake. Yang mempunyai arti, tidak pernah terbayangkan,” lanjut Fahad.

Beruntung, salah satu pengisi acara bersedia menerjemahkan ke bahasa Indonesia apa yang di katakan Fahad. Para pengunjung pun bertepuk tangan untuk mengapresiasi keberanian Fahad.

***

Tenu itna main pyaar karaan

Ek pal vich sau baar karaan

Tu jaave je mainu chhad ke

Maut da intezaar karaan

Ke tere liye duniya chhod di hai

Tujhpe hi saans aake ruke

Main tujhko kitna chahta hoon

Ye tu kabhi soch na sake (2X)

Kuch bhi nahi hai ye jahaan

Tu hai toh hai isme zindagi

Kuch bhi nahi hai ye jahaan

Tu hai toh hai isme zindagi

Ab mujhko jaana hai kahaan

Ke tu hi safar hai aakhiri

Ke tere bina jeena mumkin nahin

Na dena kabhi mujhko tu faasley

Main tujhko kitna chahti hoon

Ye tu kabhi soch na sake

Tere liye duniya chhod di hai

Tujhpe hi saans aake ruke

Main tujhko kitna chahta hoon

Ye tu kabhi soch na sake

***

Aku sangat mencintaimu

Ribuan kali pada suatu masa

Jika kau meninggalkanku dan pergi

alAku hanya akan menunggu kematianku

Untukmu aku telah meninggalkan dunia

Nafasku berhenti di kamu

Aku sangat mencintaimu

Kamu bahkan tidak bisa bayangkan betapa banyak (2X)

Dunia ini tak ternilai

Kehidupan satu-satunya di sini adalah kamu

Dunia ini tidak ternilai

Kehidupan satu-satunya di sini adalah kamu

Menjalani hidup tak mungkin tanpamu

Jangan pernah berpisah dariku

Aku sangat mencintaimu

Kami bahkan tidak bisa bayangkan

Untukmu aku telah meninggalkan dunia

Nafasku berhenti di kamu

Aku sangat mencintaimu

Kamu bahkan tidak bisa bayangkan

**

Semua orang bertepuk tangan setelah Fahad selesai bernyanyi. Nayla, ia masih terdiam menatap Fahad, ia terpesona dengan suara pria itu. Ini memang kali pertama Nayla mendengar Fahad bernyanyi.

Fahad masih di atas panggung, ia mengucapkan terima kasih. Nayla melihat beberapa orang yang sedang melihat ponsel mereka masing-masing. Tanpa Nayla tahu, ternyata mereka sedang membaca arti lagu tersebut.

“Nayla, aku mencintaimu,” ucap Fahad sebelum turun dari panggung, dan lagi-lagi semua orang bertepuk tangan melihat Fahad dan Nayla dengan sorot mata kagum.

Nayla tersenyum pada Fahad, ingin ia membalas ungkapan cinta Fahad ... akan tetapi, bibirnya terasa kelu untuk mengatakan kata cinta.

“Terima kasih,” hanya itu yang mampu Nayla ucapkan.

Fahad tersenyum, tangannya menyentuh lembut ujung kepala Nayla. Kali ini, Nayla tak kuasa menepis sentuhan itu, tubuhnya menghangat ketika Fahad menyentuh kepalanya yang berbalut hijab itu.

“Nggak mau balas nyanyian aku?” tanya Fahad.

“Aku nggak bisa nyanyi, Fahad.”

“Masa? Kamu aja suka banget nyanyi lagunya Atif Aslam.”

Nayla menoleh, terkejut bahwa Fahad mengetahui dirinya yang suka menyanyikan lagu Atif Aslam, salah satu penyanyi Pakistan yang juga kerap mengisi soundtrack film-film Bollywood—India.

“Hah? Lagu yang mana?” tanya Nayla.

“Itu, soundtrack filmnya Shruthi Hasan sama Girish Kumar. Apa itu judulnya? Lupa aku.”

Nayla mengangkat bahunya, tanda ia tidak mengetahui judul film yang di maksud oleh Fahad.

“Pura-pura nggak tahu,” kata Fahad. “Itu, yang dialognya gini.” Fahad sedikit memiringkan tubuhnya, menghadap Nayla. “Something, something.”

“Nothing!” tukas Nayla.

“Nah, itu. Judulnya—”

“Ramaiya Vastavaiya,” lagi, Nayla menukas ucapan Fahad.

“Nah, itu. Kamu suka nyanyi lagu Jeene Laga Hoon, kan?”

“Tahu dari mana kamu?” tanya Nayla.

“Dari Andi. Katanya, kupingnya sampai panas dengar kamu nyanyi lagu itu terus.”

Nayla berdecak kesal. “Andi ngomong apa aja sama kamu? Perasaan, kamu nggak pernah ngobrol sama Andi.”

“Apa gunanya aku punya nomor ponsel Andi, kalau aku nggak manfaatin buat nanya-nanya tentang kamu,” ucap Fahad.

“Menyebalkan!” gerutu Nayla.

Fahad tersenyum, tatapan mata yang hangat itu juga mengunci mata Nayla—tatapan mereka berada pada satu garis lurus. Nayla yang mengerucutkan bibirnya itu, (kesal pada Andi) seketika terhapus oleh sebuah senyuman yang ditularkan oleh Fahad.

***

Title track : Sock Na Sake.

Movie : Airlift

Singer : Amaal Malik, Arijit Singh & Tulsi Kumar

Lyrics : Kumar

Music : Amaal Malik

T-Series India

***

Terpopuler

Comments

Ida Ida

Ida Ida

keren bnget karya mu thour
aku jg suka bnget sama lagu lagu india

2022-09-08

0

Putri Nunggal

Putri Nunggal

heeem romantisnya😍😍😍

2022-08-25

0

Putri Nunggal

Putri Nunggal

huuuu yang posesif mulai ke arah bucin

2022-08-25

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 PESAN
81 Bab 80
82 Bab 81
83 Bab 82
84 Bab 83
85 Bab 84
86 Bab 85
87 Bab 86
88 Bab 87
89 Bab 88
90 Bab 89
91 Bab 90
92 Bab 91
93 Bab 92
94 Promosi
95 Bab 93
96 Bab 94
97 Bab 95
98 Bab 96
99 Bab 97
100 Bab 98
101 Bab 99
102 Bab 100
103 Bab 101
104 Bab 102
105 Bab 103
106 Bab 104
107 Bab 105
108 Bab 106
109 Bab 107
110 Bab 108
111 Bab 109
112 Bab 110
113 Bab 111
114 Bab 112
115 Bab 113
116 Bab 114
117 Bab 1 S2
118 Bab 2 S2
119 Bab 3 S2
120 Bab 4 S2
121 Bab 5 S2
122 Bab 6 S2
123 Bab 7 S2
124 Bab 8 S2
125 Bab 9 S2
126 Bab 10 S2
127 Bab 11 S2
128 Bab 12 S2
129 Bab 13 S2
130 Bab 14 S2
131 Bab 15 S2
132 Bab 16 S2
133 Bab 17 S2
134 Bab 18 S2
135 Bab 19 S2
136 Bab 20 S2
137 Bab 21 S2
138 Bab 22 S2
139 Bab 23 S2
140 Bab 24 S2
141 Bab 25 S2
142 Bab 26 S2
143 Bab 27 S2
144 Bab 28 S2
145 Bab 29 S2
146 Bab 30 S2
147 Bab 31 S2
148 Bab 32 S2
149 Bab 33 S2
150 Bab 34 S2
151 Bab 35 S2
152 Bab 36 S2
153 Bab 37 S2
154 Bab 38 S2
155 Bab 39 S2
156 Bab 40 S2
Episodes

Updated 156 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
PESAN
81
Bab 80
82
Bab 81
83
Bab 82
84
Bab 83
85
Bab 84
86
Bab 85
87
Bab 86
88
Bab 87
89
Bab 88
90
Bab 89
91
Bab 90
92
Bab 91
93
Bab 92
94
Promosi
95
Bab 93
96
Bab 94
97
Bab 95
98
Bab 96
99
Bab 97
100
Bab 98
101
Bab 99
102
Bab 100
103
Bab 101
104
Bab 102
105
Bab 103
106
Bab 104
107
Bab 105
108
Bab 106
109
Bab 107
110
Bab 108
111
Bab 109
112
Bab 110
113
Bab 111
114
Bab 112
115
Bab 113
116
Bab 114
117
Bab 1 S2
118
Bab 2 S2
119
Bab 3 S2
120
Bab 4 S2
121
Bab 5 S2
122
Bab 6 S2
123
Bab 7 S2
124
Bab 8 S2
125
Bab 9 S2
126
Bab 10 S2
127
Bab 11 S2
128
Bab 12 S2
129
Bab 13 S2
130
Bab 14 S2
131
Bab 15 S2
132
Bab 16 S2
133
Bab 17 S2
134
Bab 18 S2
135
Bab 19 S2
136
Bab 20 S2
137
Bab 21 S2
138
Bab 22 S2
139
Bab 23 S2
140
Bab 24 S2
141
Bab 25 S2
142
Bab 26 S2
143
Bab 27 S2
144
Bab 28 S2
145
Bab 29 S2
146
Bab 30 S2
147
Bab 31 S2
148
Bab 32 S2
149
Bab 33 S2
150
Bab 34 S2
151
Bab 35 S2
152
Bab 36 S2
153
Bab 37 S2
154
Bab 38 S2
155
Bab 39 S2
156
Bab 40 S2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!