Bab 12

Nayla masih diam, sesekali ia memandang ke arah Fahad. Nayla memang sudah mengatakan perasaan cintanya, ya ... meskipun itu dalam keadaan marah. Nayla memandang wajah Fahad dalam-dalam, masih terlintas di pikirannya, apakah pria di sampingnya ini benar tulus mencintainya? Taoi saat melihat Fahad juga menangis tadi, membuat Nayla sedikit menambah rasa percayanya.

Fahad menyentuh lembut ujung kepala Nayla. “Sayang, habis salat maghrib, nanti aku jemput,” katanya.

“Hah?” Nayla mengerjapkan matanya.

“Nanti malam aku jemput, antar aku ke bandara. Dan kita juga udah sampai di rumah.”

Nayla mengedarkan pandangannya yang memang benar, jika mereka sudah sampai di rumah. “Oh, udah sampai, ya?” tanya Nayla.

“Iya. Kamu mau tetap di sini sama aku?”

Nayla mencebik. “Nggak mau! Aku turun.”

Nayla hendak membuka pintu, namun tangan Fahad menarik tangannya. (Mencegahnya.) “Jangan berpikir kalau aku nggak serius. Aku benar-benar cinta sama kamu,” ucap Fahad dengan suara terendahnya.

Nayla mengulas senyuman, ia mengangguk. “Kamu hati-hati.”

Fahad mengangguk, Kemabli ia menyentuh lembut puncak kepala Nayla.

***

Sampai di hotel, Fahad segera membersihkan diri, sambil menunggu waktu maghrib ia sibuk membereskan bajunya dan tiba-tiba lututnya terasa lemas dan seketika ia terduduk di bibir kasur mengingat kejadian saat hujan tadi.

“Maafkan aku Nayla, maafkan aku,” berulang kali Fahad mengatakan hal itu, ia merasa bersalah melihat Nayla menangis. Bukan keinginannya kembali ke India secepat ini, namun pekerjaan mengharuskan ia untuk segera kembali.

Fahad mengambil ponselnya yang tergeletak di meja nakas, ia membuka galeri foto, melihat foto Nayla yang ia ambil secara diam-diam. Fahad tahu, Nayla belum sepenuhnya memepercayai ucapan cintanya. Nayla bukanlah wanita yang mudah menaruh kepercayaan terhadap seseorang, terlebih jika itu menyangkut urusan cinta dan hati.

Di bawah hujan, Nayla mengatakan rasa cintanya kepada Fahad. Bukan mengungkapkan, sebab Nayla mengatakan semua itu di saat kemarahan menguasainya. Ada rasa bahagia di sudut hati Fahad, setidaknya ia tahu bahwa Nayla juga mempunyai perasaan cinta yang sama kuatnya dengan dirinya. Hanya saja Nayla belum bisa memberikan rasa percaya sepenuhnya, kepadanya. Fahad tak mempermasalahkan hal itu, ia tetap akan membuktikan bahwa ia benar-benar serius.

“Nayla, aku serius sama kamu, dan aku bakal buktiin keseriusan aku. Aku nggak lama, setelah pekerjaanku selesai, aku pasti kembali.”

***

Kali ini Fahad di antar mobil dari hotel. Penerbangannya pukul delapan malam, dan sebelum ke bandara Fahad meminta sopir hotel untuk mampir ke rumah Nayla, menjemputnya.

Nayla keluar di antar Andi, tidak lupa Fahad juga berpamitan pada Andi. Nayla masih dengan wajah sedihnya, ia memandang Fahad.

Dia benar-benar kembali ke India. Aku udah terbiasa sama kamu, aku mulai berusaha menaruh kepercayaan juga sama kamu. Tapi kenapa secepat ini kamu harus pergi ....

Fahad menoleh, ia meraih tangan Nayla, menggenggamnya sembari menepiskan senyumnya. “Aku nggak lama, aku pasti kembali,” ucap Fahad, berusaha meyakinkan Nayla.

Hati Fahad juga berat harus berpisah dari Nayla, ia berharap kembali ke India dengan status yang sudah berubah, (suami dari seorang Nayla Anjani) tapi sepertinya Allah belum mengijinkan itu untuk saat ini. Fahad pasrah, ia yakin Allah akan menyatukan mereka, secepat mungkin.

Sesampainya di bandara, Fahad mengajak Nayla ke sebuah food court terlebih dahulu, ia ingin membicarakan sesuatu.

“Sayang, aku mau nanya.”

“Apa?” tanya Nayla. Keduanya kini duduk di kursi yang berhadapan dengan meja sebagai sekatnya.

“Kamu cinta kan sama aku?”

Sejenak Nayla diam, ia memandang kedua mata Fahad. Dan ia pun mengangguk, tanda bahwa ia memang mencintai Fahad.

Fahad tersenyum. “Coba ngomong kalau kamu cinta sama aku, jangan cuma ngangguk aja.”

“Itu juga jawaban, kan? Mau aku jawab dengan gelengan kepala?” tanya Nayla.

“Eh. Ya, jangan!” seru Fahad.

“Makanya, jangan nanya lagi.”

Tangan Fahad mengarah untuk menarik hidung mungil Nayla dengan gemasnya. “Coba udah boleh cium, udah aku cium dari tadi kamu.”

“Fahad, sakit!” pekik Nayla. “Berani kamu cium aku, jangan harap kamu bisa ketemu lagi sama aku,” ancam Nayla.

Fahad tertawa bahagia melihat tingkah Nayla, ia tahu usaha pasti tidak akan mengkhianati hasil. Dan kini, akhirnya Nayla juga mencintainya.

Suasana di antara mereka sudah mulai mencair, tidak ada kebisuan dari bibir Nayla. bahkan kini ia juga sudah bisa tersenyum oleh candaan yang di lontarkan Fahad.

“Sayang, mau nikah sama aku nggak?” tanya Fahad yang membuat Nayla membulatkan matanya dengan sempurna.

Ini serius?

“Aku serius, Sayang,” kata Fahad.

“Kamu bisa dengar suara hati aku?” terkejut Nayla.

“Tanpa kamu ngomong, aku juga udah tahu kalau kamu nggak bakal jawab ‘iya’ untuk sekarang. Kamu pasti masih mikir-mikit lagi, nerima cintaku aja mikirnya lama ... apalagi soal pernikahan,” jawab Fahad.

Nayla tersenyum simpul. Memang benar apa yang diucapkan Fahad. Ia tidak akan menjawab ‘iya’ semudah itu. Nayla ingin lebih memantapkan hatinya untuk mengarungi bahtera rumahtangga bersama Fahad. (Menjalani ibadah terlama, pernikahan.)

“Aku butuh waktu, Fahad, semuanya nggak semudah itu.”

Fahad tersenyum, “iya, aku tahu. Maka dari itu, kamu bisa berpikir saat aku kembali ke India. Dan saat aku kembali ke sini, kamu sudah harus kasih jawaban ke aku. Aku nggak mau tahu, jawabannya itu harus ‘iya’,” ucap Fahad penuh penekanan.

“Pemaksaan. Mana boleh kayak gitu,” Nayla mencebik.

“Boleh, dong. Yang aku paksa juga calon ibu dari anak-anakku nanti, bukan ibu dari anak-anak orang lain.”

“Fahad, udah, ah. Ngomongnya jadi ke mana-mana.”

“Iya, iya.” Fahad merogoh dompetnya dari saku celana. Ia mengeluarkan sebuah kartu kredit dan menyerahkannya kepada Nayla.

“Apa ini?” tanya Nayla sembari menatap kartu kredit yang Fahad berikan di tangannya.

“Tolong jangan marah dulu, Sayang. Kamu adalah calon istriku, jadi tidak masalah jika aku memberimu ini,” jelas Fahad.

Nayla menaruh kartu tersebut di meja, “sejak kapan aku jadi calon istri kamu?” tanyanya.

“Sejak kamu nangis di bawah hujan siang tadi, kamu udah jadi calon istriku,” jawab Fahad.

“Kenapa di ingetin lagi, sih? Kan, bikin malu.” Nayla menunduk, menyembunyikan wajahnya yang merasa malu.

Fahad semakin di buat gemas oleh sikap Nayla, ia meraih tangan wanita itu lalu menggenggamnya dengan erat. “Sayang, lihat aku,” kata Fahad.

Perlahan, Nayla mengangkat wajahnya, matanya bersitatap dengan mata Fahad. “Jangan di ingetin lagi, aku malu,” lirihnya.

“Iya, enggak. Maaf,” kata Fahad. “Kamu bawa kartu ini, kamu bisa pakai uang di dalam kartu itu buat kebutuhan—”

“Tapi aku nggak mau, Fahad, aku nggak mau itu,” tukas Nayla.

“Sekali ini saja, bawa aja kartu ini. Mungkin suatu saat kamu membutuhkannya.”

“Aku nggak butuh itu. Aku nggak mau.” Nayla melepas genggaman tangan Fahad, ia menggeser letak kartu debit ke sisi meja lain agar semakin dekat dengan Fahad.

“Sayang, tapi—”

“Aku percaya sama kamu, kamu pasti kembali buat aku. Kamu nggak perlu kasih kartu itu supaya aku percaya. Tanpa kamu kasih kartu itu sebagai salah satu tanda keseriusan, aku udah percaya sama kamu,” tutur Nayla.

Tidak. Tidak sepenuhnya Nayla percaya kepada Fahad. Ia mengatakan itu hanya karena tidak ingin menerima kartu kredit tersebut. Selain merasa sungkan, ia memang tidak memerlukan kartu itu. Pun ia sadar diri, bahwa ia belum menjadi seorang istri dari Fahad Malik Khan ... ia tidak mempunyai hak untuk menerima kartu itu.

“Ya, udah. Iya, aku ambil lagi kartunya.” Fahad mengalah.

Fahad sudah harus berangkat, ia masih menggenggam erat tangan Nayla.

“Jangan nangis, Sayang, secepatnya aku kembali ke sini. Percaya sama aku.” Fahad menghapus air mata Nayla dengan satu ibu jarinya.

Nayla mengangguk, ia berusaha berhenti menangis agar Fahad tidak mengkhawatirkannya. “Kamu hati-hati. Nanti kalau udah sampai, kabari aku,” kata Nayla yang di jawab anggukan kepala oleh Fahad.

Fahad melambaikan tangan pada Nayla, pun sebaliknya.

Kaki Fahad terasa sangat berat untuk melangkah, memasuki pesawat. Terlihat jelas di pikirannya, senyum dan sikap Nayla yang selalu berhasil membuatnya sangat gemas.

“Maaf, Sayang, aku pasti kembali. Secepatnya.”

***

Terpopuler

Comments

Shellia

Shellia

cepat kembali Afsal sebelum Nayla berubah pikiran

2021-07-08

0

Libra Rahutia

Libra Rahutia

trnyata afsal jg muslim ya, kirain td mereka brbeda keyakinan thor 😁
jd tambah semangat bacanya..

2020-05-13

3

Jean Tuhumury

Jean Tuhumury

wahhh,, Gila emaangg ..
suka bgt

2020-04-19

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 PESAN
81 Bab 80
82 Bab 81
83 Bab 82
84 Bab 83
85 Bab 84
86 Bab 85
87 Bab 86
88 Bab 87
89 Bab 88
90 Bab 89
91 Bab 90
92 Bab 91
93 Bab 92
94 Promosi
95 Bab 93
96 Bab 94
97 Bab 95
98 Bab 96
99 Bab 97
100 Bab 98
101 Bab 99
102 Bab 100
103 Bab 101
104 Bab 102
105 Bab 103
106 Bab 104
107 Bab 105
108 Bab 106
109 Bab 107
110 Bab 108
111 Bab 109
112 Bab 110
113 Bab 111
114 Bab 112
115 Bab 113
116 Bab 114
117 Bab 1 S2
118 Bab 2 S2
119 Bab 3 S2
120 Bab 4 S2
121 Bab 5 S2
122 Bab 6 S2
123 Bab 7 S2
124 Bab 8 S2
125 Bab 9 S2
126 Bab 10 S2
127 Bab 11 S2
128 Bab 12 S2
129 Bab 13 S2
130 Bab 14 S2
131 Bab 15 S2
132 Bab 16 S2
133 Bab 17 S2
134 Bab 18 S2
135 Bab 19 S2
136 Bab 20 S2
137 Bab 21 S2
138 Bab 22 S2
139 Bab 23 S2
140 Bab 24 S2
141 Bab 25 S2
142 Bab 26 S2
143 Bab 27 S2
144 Bab 28 S2
145 Bab 29 S2
146 Bab 30 S2
147 Bab 31 S2
148 Bab 32 S2
149 Bab 33 S2
150 Bab 34 S2
151 Bab 35 S2
152 Bab 36 S2
153 Bab 37 S2
154 Bab 38 S2
155 Bab 39 S2
156 Bab 40 S2
Episodes

Updated 156 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
PESAN
81
Bab 80
82
Bab 81
83
Bab 82
84
Bab 83
85
Bab 84
86
Bab 85
87
Bab 86
88
Bab 87
89
Bab 88
90
Bab 89
91
Bab 90
92
Bab 91
93
Bab 92
94
Promosi
95
Bab 93
96
Bab 94
97
Bab 95
98
Bab 96
99
Bab 97
100
Bab 98
101
Bab 99
102
Bab 100
103
Bab 101
104
Bab 102
105
Bab 103
106
Bab 104
107
Bab 105
108
Bab 106
109
Bab 107
110
Bab 108
111
Bab 109
112
Bab 110
113
Bab 111
114
Bab 112
115
Bab 113
116
Bab 114
117
Bab 1 S2
118
Bab 2 S2
119
Bab 3 S2
120
Bab 4 S2
121
Bab 5 S2
122
Bab 6 S2
123
Bab 7 S2
124
Bab 8 S2
125
Bab 9 S2
126
Bab 10 S2
127
Bab 11 S2
128
Bab 12 S2
129
Bab 13 S2
130
Bab 14 S2
131
Bab 15 S2
132
Bab 16 S2
133
Bab 17 S2
134
Bab 18 S2
135
Bab 19 S2
136
Bab 20 S2
137
Bab 21 S2
138
Bab 22 S2
139
Bab 23 S2
140
Bab 24 S2
141
Bab 25 S2
142
Bab 26 S2
143
Bab 27 S2
144
Bab 28 S2
145
Bab 29 S2
146
Bab 30 S2
147
Bab 31 S2
148
Bab 32 S2
149
Bab 33 S2
150
Bab 34 S2
151
Bab 35 S2
152
Bab 36 S2
153
Bab 37 S2
154
Bab 38 S2
155
Bab 39 S2
156
Bab 40 S2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!