Kejadian di Sekolah

Pagi itu matahari bersinar dengan cerahnya, seperti hari-hari sebelumnya, Lika memarkirkan sepeda motornya diparkiran, kemudian dia berjalan melewati koridor sekolah menuju ruang guru.

Ketika dia melewati ruang kepala sekolah, perlahan Lika melongokkan kepalanya, di ruangan itu masih sepi, menandakan belum ada orang disana. Lika menarik napas lega, ia takut kalau Pak Ricky akan datang dan menemui Pak Johan.

Namun belum lagi kakinya melangkah meninggalkan tepat itu, sebuah suara mengagetkannya.

"Pagi Bu guru..." Dengan terkejut Lika menoleh kebelakang.

"Pak Ricky! Ngapain kemari pagi-pagi Pak?" Tanya Lika sambil melirik kanan kiri takut ada yang memergokinya.

"Kan sudah ku bilang semalam, aku mau menghadap kepala sekolah..." Jawab Ricky tenang sambil tersenyum.

"Jangan pak...nanti Pak Johan salah paham..."

"Salah paham apa sih Bu...ini aku berdiri pada posisi orang tua murid lho...boleh kan aku komplain karena pelayanan sekolah kurang memuaskan...betul begitu kan..." Ujar Ricky sambil melipat kedua tangannya di dadanya.

"Tapi ini kan menyangkut nama saya pak...please dong pak...lebih baik bapak ke kantor bapak aja deh ya..." Rajuk Lika dengan wajah yang khawatir.

"Ehem...ada apa nih pagi-pagi sudah ribut di depan kantor kepsek?" Tiba-tiba Miss Bella muncul dari arah pintu depan, suasana sekolah pagi itu sudah mulai ramai, guru-guru dan beberapa murid sudah mulai berdatangan. Lika menoleh dengan wajah yang kelihatan gugup.

"Miss...Miss Bella? Oh...ini bukan apa-apa kok Miss...tadi hanya..."

"Mau menghadap Kepala sekolah, mau komplain sesuatu...tapi ternyata kepala sekolah belum datang ya..." Sambung Ricky mengalihkan.

"Ooh...Sepertinya kalian sudah sering jalan bareng ya...waktu itu aku pernah lihat deh di cafe...waktu...kapan ya...aku lupa..." Lika membulatkan matanya.

"Miss Bella pernah lihat kami makan di Cafe??"

"I...iya waktu itu...ah sudahlah...aku mau ke kelas dulu..." Kata Bella sambil terburu-buru pergi meninggalkan tempat itu.

Lika tampak berpikir sesuatu, dia ingat saat pak Johan menunjukkan sebuah foto dari ponsel, mungkinkah Bella yang mengirim foto itu ke pak Johan? Lika terus bertanya dalam hatinya. Sampai dia tak sadar kalau pak Johan susah berdiri di belakangnya.

"Ada apa Bu Lika...?" Tanya Pak Johan, Lika menoleh dengan terkejut.

"Pak...pak Johan...pagi pak..." Sahutnya gugup.

"Ada orang tua murid yang mau menghadap mengapa tidak kau persilahkan masuk?" Ucap pak Johan. Lika melihat Ricky sudah ada di dalam ruangan itu.

'Waduh gawat nih... aku harus cepat-cepat pergi...' Gumam Lika dalam hati.

"Pak permisi...mau ke ruang guru sudah telat..." Dengan langkah cepat Lika meninggalkan pak Johan.

Sesampainya diruang guru, Semua mata para guru memandang Lika dengan tatapan aneh. Tatapan yang sulit ditebak, dengan agak cuek Lika duduk di tempatnya.

"Bu...ada hubungan apa ibu dengan Papanya Nando?" Bisik Bu Tri, karena tempat Bu Tri paling dekat, tepat di sebelah Lika. Lika menggelengkan kepalanya.

"Kok Bu Tri bisa tanya begitu sih Bu. .?" Tanya Lika heran. Kemudian Bu Tri mengeluarkan ponselnya dan menunjukan sesuatu padanya, mata Lika terbelalak. Foto yang sama seperti yang pak Johan tunjukan padanya.

"Dapat dari mana foto itu Bu??"

"Tidak tau siapa yang kirim...ini udah viral aja...lihat judulnya tuh..kencan guru dan orang tua murid....gak tau sumbernya dari mana..." Jelas Bu Tri.

"Ya ampun Bu...itu salah paham...saya gak ada hubungan apapun dengan papanya Nando..." Ucap Lika tertahan. Percakapan mereka terhenti ketika suara bel masuk sekolah berbunyi.

*******

Lika berjalan gontai menuju parkiran siang itu, sepanjang hari ini dia begitu tidak bersemangat, terlebih dengan kejadian di sekolah yang membuat kepalanya pusing, tentang gosip yang beredar bahwa dia ada affair dengan orang tua murid yaitu papanya Nando. Lika tak mengira bahwa akan terjadi kesalahpahaman besar seperti ini disekolahnya.

'Kalau dengan kejadian ini aku harus keluar dari sekolah ini, aku ikhlas...mungkin ini jalan yang terbaik...dari pada aku harus mencoreng dunia pendidikan karena berita viral itu...aku malu pada semua orang tua murid...terutama murid-muridku...apa jadinya kalo mereka semua percaya pada berita itu...memalukan!' Batin Lika.

Kemudian Lika menyeka air matanya yang sempat jatuh di pipinya. Dia terperangah tatkala melihat Alan sudah ada tepat di depan motornya terparkir.

"Bu Lika..." Sapa Alan perlahan.

"Pak Alan...mau ngomongin soal berita itu juga? maaf aku mau pulang!" Lika mengambil kunci motornya dari dalam tasnya, kemudian memasukan kedalam lubang kunci dimotornya. Alan menahan stang motor Lika dengan tangannya.

"Tidak Bu...aku bukan mau membicarakan itu..." Sergahnya.

"Lalu apa?" Seru Lika dengan nada suara yang mulai tinggi.

"Aku sudah tau, siapa biang keladi dibalik semua ini..." Jelasnya. Lika terhenyak.

"Siapa pak?" Tanya Lika tak sabar.

"Miss Bella..."

"Miss Bella??" Lika membelalakkan matanya tak percaya.

"Ya..."

"Bapak tau dari mana? Jangan asal tuduh pak...dosa lho pak..."

"Kemarin aku sengaja janjian sama dia, kelihatannya dia senang, lalu secara tak sengaja aku melihat gambarmu di ponselnya, tapi aku tak berani bertanya...lalu aku menumpahkan jus dan mengenai bajunya, akhirnya mau tidak mau dia ke toilet...nah....pada saat itu aku berhasil membuka ponselnya yang diletakan dimeja...ternyata ada banyak gambarmu dan pak Ricky disana, jadi jelas dia yang sengaja mengambil gambar itu, ada bukti tanggalnya kok...aku udah foto juga..."Jelas Alan panjang lebar. Lika terkesiap mendengarnya.

"Oh my God!!" Seru Lika tanpa bisa berkata apa-apa lagi.

"Bagaimana kalo Miss Bella ini kita suruh buat pernyataan saja...aku akan desak dia...biar gimana itu pencemaran nama baik...ada hukumnya lho .."

"Sudahlah Pak Alan...saat ini aku mau menenangkan diri dulu...pikiranku sedang kacau...ditambah lagi dalam waktu dekat aku harus dapat rumah...aku benar-benar pusing!"

"Bu Lika mau pindah kemana?"

"Entahlah pak....aku juga bingung...orang proyek juga sudah mendesak, karna rumah kami akan segera digusur..."

"Bu...tidak jauh dari sekolah ada perumahan yang baru dibuka...bagus lho Bu...harga masih promo...kalo mau aku kenalkan sama marketingnya...tempatnya strategis, dekat dengan keramaian dan pusat kota...ready stock lho Bu...nih kebetulan aku bawa brosurnya...." Alan mengeluarkan selembar brosur perumahan dari dalam tasnya kemudian diberikan pada Lika.

"Rumah ini desainnya sih bagus...minimalis modern...aku suka...coba aku diskusi dulu dengan Nenek dan adikku ya...semoga cocok..."

"Silakan Bu...kalo gitu aku juga mau pulang, maaf tadi sudah mengganggu waktu Bu Lika..." Pamit Alan. Kemudian dia segera berlalu.

"Trimakasih banyak pak Alan atas informasinya..!" Teriak Lika sambil melambaikan tangannya.

***********

Terpopuler

Comments

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

𝓽𝓾𝓱𝓴𝓪𝓷 𝓑𝓮𝓵𝓵𝓪 𝓹𝓪𝓼𝓽𝓲 𝓭𝓪𝓵𝓪𝓷𝓰 𝓭𝓪𝓮𝓲 𝓼𝓮𝓶𝓾𝓪𝓷𝔂𝓪 🤭🤭🤭🤭🤭

2023-03-09

0

Shuhairi Nafsir

Shuhairi Nafsir

lama kelamaan membaca cerita ini Thor jadi bosan dibuatnya.

2023-01-05

0

Sarini Sadjam

Sarini Sadjam

si bella ..minta bantuan ..malah lemezz mulut nya

2022-10-17

0

lihat semua
Episodes
1 Sekolah Baru
2 Kelas 2 A
3 menyontek
4 Mereka Orang Kaya
5 Di rumah Itu
6 Single Parent
7 Tambahan Pelajaran
8 Miss Bella
9 Nando sakit
10 Jangan Tinggalkan Kami
11 Sebuah Permintaan
12 Rencana yang Gagal
13 Perasaan yang Aneh
14 Curahan Hati
15 Surat Peringatan
16 Tuduhan Yang Salah
17 Pindah Rumah
18 Kejadian di Sekolah
19 Rumah Impian
20 Dimana Anak-anakku?
21 Kesedihan
22 Anak-anakku
23 Siapakah Dia?
24 Kasih Sayang
25 Persiapan Pindah
26 Suasana Baru
27 Kecurigaan
28 Rasanya Menjadi Ibu
29 Jalan-Jalan
30 Pesan Misterius
31 Sebuah Dugaan
32 Sebuah Kejutan
33 Ungkapan Perasaan
34 Sebuah Permohonan
35 Rumah Sakit
36 Sebuah Kerinduan
37 Misteri Yang Masih Terselubung
38 Kebenaran yang Tersingkap
39 Pengakuan Mengejutkan
40 Kebimbangan Hati
41 Sebuah Keputusan
42 Setitik Harapan
43 Harta yang Paling Berharga adalah Keluarga
44 Terulang Kembali
45 Sebuah Keinginan
46 Sebuah Penyesalan
47 Dilema
48 Mengundurkan Diri
49 Mbok Narti
50 Ketika Cinta Harus Mengalah
51 Persiapan
52 Permintaan
53 Menata Hidup Baru
54 Tahun Ajaran Baru
55 Kegalauan Hati
56 Ketika Cinta Bicara
57 Nenek Sakit
58 Perasaan Yang Terpendam
59 Kota Kenangan
60 Pertemuan
61 Rindu Itu Berat
62 Bertemu Denganmu
63 Hubungan Jarak Jauh
64 Kembali ke Jogja
65 Ungkapan Perasaan
66 Bertemu Kembali
67 Persiapan Pernikahan
68 Pelabuhan Hati
69 Mantan Terburuk
70 Hari Bahagia
71 Malam Pertama
72 Pembantu Baru
73 Keluarga Baru
74 Rencana Bulan Madu
75 Bulan Madu ke Jakarta
76 Oleh-Oleh
77 Pulang ke Jogja
78 Ke Rumah Sakit
79 Berhenti Mengajar
80 Kejadian di Rumah
81 Sebuah Kebenaran
82 Mengampuni
83 Menginap di Rumah Sakit
84 Kondisi Nenek
85 Pentas Seni
86 Sebuah Impian
87 Perasaan Khawatir
88 Naluri Seorang Istri
89 Perasaan Cemas
90 Air Mata Lika
91 Masih Belum Sadar
92 Kedatangan Keluarga
93 Kemunculan Pak Andi
94 Polisi Datang
95 Fakta Mengejutkan
96 Sentuhan
97 Senyum Kebahagiaan
98 Selamat Hari Guru
99 Pulang ke Rumah
100 Pembicaraan
101 Bertemu di Penjara
102 Teringat Kembali
103 Pasang Iklan
104 Kecemasan Nenek
105 Sebuah Keikhlasan
106 Penerimaan Guru Baru
107 Ulang Tahun Nando
108 Sebuah Pertanyaan
109 Pria Misterius
110 Rahasia Nando
111 Kesedihan Nando
112 Jangan Ambil Anakku
113 Pertemuan Mendebarkan
114 Sebuah Kejutan
115 Selamat Tinggal Nando
116 Mercy School
117 Rahasia yang Terungkap
118 Masih Ada Waktu
119 [POV Ricky] Awal yang Manis
120 [POV Ricky] Kelahiran Kezia
121 [POV Ricky] Mulai Curiga
122 [POV Ricky] Menahan Amarah
123 [POV Ricky] Bertemu dengan Bayu
124 [POV Ricky] Pindah ke Luar Kota
125 [POV Ricky] Hari Ibu
126 [POV Ricky] Selamat Tinggal Jakarta
127 [POV Ricky] Masalah di Sekolah
128 [POV Ricky] Ibu Guru yang Manis
129 [POV Ricky] Mulai Membuka Hati
130 [POV Ricky] Kencan Pertama
131 [POV Ricky] Mulai Terbiasa
132 [POV Ricky] Masalah itu Datang Lagi
133 [POV Ricky] Perasaan Khawatir
134 [POV Ricky] Menyatakan Cinta
135 [POV Ricky] Kehilangan Kekasih
136 [POV Ricky] Jodoh Akan Menemukan Jalannya
137 [POV Ricky] Akhir Sebuah Petualangan Hidup
138 Detik-Detik Terakhir
139 Pelabuhan Terakhir
140 Pengumuman
141 5 Tahun Kemudian
142 Pesta Pertunangan
143 Uban (Bonus Chapter)
144 Liburan (Bonus Chapter)
145 Pacar Kezia (Bonus Chapter)
146 Pindah ke Jakarta (Bonus Chapter Terakhir)
147 Pengumuman
Episodes

Updated 147 Episodes

1
Sekolah Baru
2
Kelas 2 A
3
menyontek
4
Mereka Orang Kaya
5
Di rumah Itu
6
Single Parent
7
Tambahan Pelajaran
8
Miss Bella
9
Nando sakit
10
Jangan Tinggalkan Kami
11
Sebuah Permintaan
12
Rencana yang Gagal
13
Perasaan yang Aneh
14
Curahan Hati
15
Surat Peringatan
16
Tuduhan Yang Salah
17
Pindah Rumah
18
Kejadian di Sekolah
19
Rumah Impian
20
Dimana Anak-anakku?
21
Kesedihan
22
Anak-anakku
23
Siapakah Dia?
24
Kasih Sayang
25
Persiapan Pindah
26
Suasana Baru
27
Kecurigaan
28
Rasanya Menjadi Ibu
29
Jalan-Jalan
30
Pesan Misterius
31
Sebuah Dugaan
32
Sebuah Kejutan
33
Ungkapan Perasaan
34
Sebuah Permohonan
35
Rumah Sakit
36
Sebuah Kerinduan
37
Misteri Yang Masih Terselubung
38
Kebenaran yang Tersingkap
39
Pengakuan Mengejutkan
40
Kebimbangan Hati
41
Sebuah Keputusan
42
Setitik Harapan
43
Harta yang Paling Berharga adalah Keluarga
44
Terulang Kembali
45
Sebuah Keinginan
46
Sebuah Penyesalan
47
Dilema
48
Mengundurkan Diri
49
Mbok Narti
50
Ketika Cinta Harus Mengalah
51
Persiapan
52
Permintaan
53
Menata Hidup Baru
54
Tahun Ajaran Baru
55
Kegalauan Hati
56
Ketika Cinta Bicara
57
Nenek Sakit
58
Perasaan Yang Terpendam
59
Kota Kenangan
60
Pertemuan
61
Rindu Itu Berat
62
Bertemu Denganmu
63
Hubungan Jarak Jauh
64
Kembali ke Jogja
65
Ungkapan Perasaan
66
Bertemu Kembali
67
Persiapan Pernikahan
68
Pelabuhan Hati
69
Mantan Terburuk
70
Hari Bahagia
71
Malam Pertama
72
Pembantu Baru
73
Keluarga Baru
74
Rencana Bulan Madu
75
Bulan Madu ke Jakarta
76
Oleh-Oleh
77
Pulang ke Jogja
78
Ke Rumah Sakit
79
Berhenti Mengajar
80
Kejadian di Rumah
81
Sebuah Kebenaran
82
Mengampuni
83
Menginap di Rumah Sakit
84
Kondisi Nenek
85
Pentas Seni
86
Sebuah Impian
87
Perasaan Khawatir
88
Naluri Seorang Istri
89
Perasaan Cemas
90
Air Mata Lika
91
Masih Belum Sadar
92
Kedatangan Keluarga
93
Kemunculan Pak Andi
94
Polisi Datang
95
Fakta Mengejutkan
96
Sentuhan
97
Senyum Kebahagiaan
98
Selamat Hari Guru
99
Pulang ke Rumah
100
Pembicaraan
101
Bertemu di Penjara
102
Teringat Kembali
103
Pasang Iklan
104
Kecemasan Nenek
105
Sebuah Keikhlasan
106
Penerimaan Guru Baru
107
Ulang Tahun Nando
108
Sebuah Pertanyaan
109
Pria Misterius
110
Rahasia Nando
111
Kesedihan Nando
112
Jangan Ambil Anakku
113
Pertemuan Mendebarkan
114
Sebuah Kejutan
115
Selamat Tinggal Nando
116
Mercy School
117
Rahasia yang Terungkap
118
Masih Ada Waktu
119
[POV Ricky] Awal yang Manis
120
[POV Ricky] Kelahiran Kezia
121
[POV Ricky] Mulai Curiga
122
[POV Ricky] Menahan Amarah
123
[POV Ricky] Bertemu dengan Bayu
124
[POV Ricky] Pindah ke Luar Kota
125
[POV Ricky] Hari Ibu
126
[POV Ricky] Selamat Tinggal Jakarta
127
[POV Ricky] Masalah di Sekolah
128
[POV Ricky] Ibu Guru yang Manis
129
[POV Ricky] Mulai Membuka Hati
130
[POV Ricky] Kencan Pertama
131
[POV Ricky] Mulai Terbiasa
132
[POV Ricky] Masalah itu Datang Lagi
133
[POV Ricky] Perasaan Khawatir
134
[POV Ricky] Menyatakan Cinta
135
[POV Ricky] Kehilangan Kekasih
136
[POV Ricky] Jodoh Akan Menemukan Jalannya
137
[POV Ricky] Akhir Sebuah Petualangan Hidup
138
Detik-Detik Terakhir
139
Pelabuhan Terakhir
140
Pengumuman
141
5 Tahun Kemudian
142
Pesta Pertunangan
143
Uban (Bonus Chapter)
144
Liburan (Bonus Chapter)
145
Pacar Kezia (Bonus Chapter)
146
Pindah ke Jakarta (Bonus Chapter Terakhir)
147
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!