Di sebuah cafe yang cukup ramai, Lika nampak celingukan mencari seseorang. Sebenarnya matanya masih mengantuk, karena semalam agak kurang tidur, namun karena dia sudah terlanjur janji pada Alan, dan Lika juga harus menyelesaikan urusannya dengan Bella, yang minta tolong untuk mencari informasi mengenai Alan.
Di sudut ruangan, seorang pria yang tak lain adalah Alan sedang duduk nampak menunggu, di hadapannya sudah ada segelas minuman bersoda.
Melihat Alan sudah duduk menunggunya, Lika segera menghampirinya.
"Maaf pak...lama menunggu ya..." Tegur Lika mengagetkan Alan.
"Oh...Bu Lika...silakan duduk Bu...mau pesan makan apa? di sini menunya enak-enak lho Bu...nih coba lihat daftar menunya..." Alan menyodorkan buku menu ke arah Lika.
"Waduh pak...tadi saya baru makan...masih kenyang sekarang, saya pesan minuman saja ya..."
"Yah Bu...katanya mau ngobrol...kalo gitu makanan yang ringan saja ya..." Kata Alan setengah memaksa, lalu dia mengangkat tangannya memanggil pelayan.
Beberapa menit kemudian pelayan itu muncul lagi dengan membawa minuman dan French fries.
"Bu...tadi katanya ada yang mau di bicarakan...kalo lagi di luar jam sekolah bagaimana kalo kita saling panggil nama saja...supaya lebih akrab dan nggak terlihat canggung..." Kata Alan.
"Terserah..."
"Bagaimana Lika?" Lika melotot, tampak risih Alan memanggilnya demikian.
"Pak Alan...bagaimana menurutmu mengenai Miss Bella? Kalian sudah lama kenal kan...?"
"Lho...kok tiba-tiba tanya tentang Bella? menurutku ya dia biasa saja...sama seperti guru-guru yang lain...kenapa sih?"
"Hmm..." Lika mulai kehabisan kata-kata, ternyata mengorek informasi itu sangat sulit, apalagi sepertinya Alan tidak terlalu antusias.
"Gini maksudnya... sekali-kali coba ajak Miss Bella dinner...atau jalan kemana kek, atau pulang sama-sama... atau..."
"Stop! aku gak mau ah membicarakan Bella...asal kamu tau, Bella itu juga sering ajak aku, cuma aku yang gak mau...dia terlalu agresif sebagai perempuan...ya walaupun dia cantik dan modis, aku jadi ilfeel lah..." Jelas Alan dengan muka cemberut.
"Jangan menilai orang dari luar pak, Tiap orang kan ada sisi baiknya..."
"Dia juga sombong... bahkan semua guru mengakuinya...hanya karna orangtuanya punya saham di sekolah itu dan dia lulusan luar negri...terus terang aku gak level dengan gayanya..."
"Semuanya kan bisa diperbaiki pak..." Lika tersenyum melihat Alan yang tampak kesal.
"Kalau dia mau low profile sedikit...mungkin aku bisa pertimbangkan..."
"Setuju...! dan aku ada permintaan nih pak, kalo boleh jangan datang kerumah lagi ya...apalagi ajak aku pergi...untuk sekarang aku mau fokus dulu untuk keluarga, murid-murid...apalagi aku masih terbilang baru mengajar di sekolah ini.. Pak Alan jangan marah ya..."
"Tapi kalo untuk Papanya Nando...selalu ada waktu!" Ketus Alan. Lika melotot.
"Jangan salah paham pak...saya peduli dengan Nando karna memang dia butuh perhatian..!" Tegas Lika.
"Yah...sambil menyelam minum air lah...apalagi papanya Nando masih muda kan...tampan lagi... dia juga sangat kaya..."
"Kalo masih membicarakan itu lebih baik aku pulang! sudah beres kan..." Lika langsung berdiri. Alan ikut berdiri.
"Lho.. kok jadi kacau gini sih...jangan galak-galak dong Lika...ini kan dinner pertama kita..." Kata Alan melembut.
"Dinner pertama dan terakhir!' Dengus Lika kesal. Diapun segera membalikan badannya dan hendak berlalu. Alan mengikutinya dari belakang.
"Aku antar ya..."
"Tidak usah, aku mau naik angkutan umum saja...trimakasih pak.."
Lika dengan cepat menyetop angkutan umum yang kebetulan lewat di depannya.
Alan hanya melongo dan kemudian meninju ruang kosong dihadapannya. Hatinya benar-benar kesal malam itu, semua rencananya berantakan, bahkan semua yang sudah disusunnya tak ada satu pun yang berhasil.
Tadinya Alan berencana akan menyatakan perasaanya pada Lika, namun Lika malah membicarakan Bella. Sehingga laki-laki tinggi dan berbadan atletis itu kecewa.
*******
Setelah Lika tiba di rumah, neneknya segera datang menghampirinya wajahnya terlihat gundah.
"Ada apa Nek...?" Tanya Lika sambil mencopot helmnya.
"Kamu kok akhir-akhir ini sibuk terus...sampe gak ada waktu buat ngobrol sama Nenek..."
"Maafin Lika Nek...Maklum guru baru banyak kerjaan...oya nek...ini aku bawain makanan...aku taro di meja ya nek..." Lika bergegas mengambil bungkusan makanan yang di gantung di motornya dan menaruhnya diatas meja. Sang nenek mengikutinya.
"Lika...Nenek mau kamu menikah secepatnya...kamu sudah pantas menikah...Nenek mau kamu bahagia juga, gak sibuk terus ngurusin Nenek dan Lia...coba kamu pikirkan..." Kata-kata Nenek membuat Lika tertegun beberapa saat lamanya.
"Nek...aku belum menemukan jodoh ku saat ini...Nenek bersabar dulu ya...doakan aku..." Sekonyong-konyong Neneknya langsung memeluk cucunya itu.
"Sama yang kemarin datang itu boleh juga lho...kelihatannya dia orangnya baik...ganteng lagi..."
"Alan maksudnya? Aku rasa aku gak cocok sama dia Nek...sudahlah jangan bahas itu sekarang ya Nek...aku capek banget mau istirahat..." Lika segera berlalu meninggalkan Neneknya yang hanya memandangnya sambil menggelengkan kepalanya.
********
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝓳𝓸𝓭𝓸𝓱 𝓰𝓪𝓴 𝓪𝓴𝓷 𝓴𝓮𝓶𝓪𝓷𝓪 𝓷𝓮𝓷𝓮𝓴 🤭🤭🤭
2023-03-09
0
Shuhairi Nafsir
heran banget sama orang tua. kalut suruh orang menikah.
2023-01-05
0
Sarini Sadjam
sabar ya nak jodoh lika lagi on going
2022-10-17
0