Suara mesin mobil terdengar di depan gerbang rumah Nando, tanpa di komando Kezia berlari kecil untuk membukakan pintu gerbang rumahnya.
"Papa Pulang!" Seru Kezia. Sementara Nando masih terbaring di kamarnya, Lika bersiap-siap akan meninggalkan rumah itu.
Ricky, Papanya Kezia dan Nando sudah berdiri diambang pintu, wajahnya menunjukkan kekhawatiran.
"Di mana Nando?" Tanya Ricky tak sabar.
"Nando tidur di kamar Pa..semalam badannya panas tinggi, untung ada Bu guru Lika yang bawa Nando ke dokter, jadi bisa di kasih obat... Bu Lika juga masak buat kita tadi pagi..." Cerita Kezia.
Ricky tampak termenung, pandangannya dia arahkan ke seluruh ruangan rumah besarnya, semuanya sudah rapi, bahkan lantai yang diinjaknya pun nampak berkilau karena habis di pel. Di meja makan besarnya sudah tersedia makanan yang aromanya masih tercium nikmat. Ricky segera melangkah menuju kamar Nando.
"Nando anak Papa...kamu gak apa-apa kan Nak.." Peluk Ricky. Sementara Nando masih mengerjapkan matanya yang baru terbangun dari tidurnya.
"I..iya pa...tadi Nando di masakin ibu Lika, terus di suapin obat...katanya Nando harus banyak istirahat biar cepat sembuh..." Cerita Nando. Ricky mencium puncak kepala Nando.
"Tadi ibu Lika yang bersihin rumah kita Pa...papa liat kan rumah kita jadi rapi dan bersih... jadi papa gak usah capek-capek lagi beresin rumah dan cuci baju..." Celetuk Kezia dengan polosnya.
"Pak Ricky, karena bapak sudah pulang... saya mohon diri..." Pamit Lika sedikit mengagetkan Ricky yang masih termangu mendengar celotehan anak-anaknya.
Lika melangkahkan kakinya menuju keluar kamar, Ricky mengikutinya dari belakang, saat berada di depan pintu rumah itu dia menoleh.
"Oya pak...demi keamanan anak bapak, saya sarankan bapak mengambil seorang pengasuh untuk anak-anak...paling tidak mereka tidak terlantar saat bapak sedang bekerja..." Kemudian Lika segera berlalu keluar meninggalkan rumah itu.
"Tunggu!" Suara Ricky menahan Lika, Lika menoleh lagi.
"Ya.."
"Aku percayakan anak-anakku pada ibu guru, tolong ...aku percaya pada Bu guru... jika ibu berkenan aku akan dengan senang hati membuka rumahku untuk Bu guru kapanpun anak-anakku membutuhkan... aku sungguh tidak sanggup menjaga mereka...bahkan saat Nando sakit pun, aku tidak bisa berada di sisinya... aku mohon Bu guru..." Ucap Ricky sambil mengatupkan kedua telapak tangannya tanda permohonan. Lika tertegun melihatnya.
"Tempo hari bapak baru bilang saya jangan ikut campur urusan keluarga bapak... apa saya tidak salah dengar...? Kenapa sekarang Bapak berubah?"
"Maafkan aku Bu guru...dulu ku pikir bisa mengurus anak-anak sendirian, sejak Mamanya anak-anak meninggalkan kami, saat itu aku tak percaya siapapun... aku hanya fokus bekerja dan membesarkan anak-anakku sendirian, aku tidak pernah berpikir yang lain...tapi ternyata hal itu malah membuat mereka menderita...aku sangat kerepotan harus berperan ganda, menjadi ayah sekaligus ibu bagi mereka... jadi ku mohon... " Cerita Ricky dengan mata yang menyimpan kepedihan.
Melihat itu, entah mengapa Lika tiba-tiba merasa terharu, dadanya bergemuruh.
"Baiklah pak Ricky... saya akan berusaha membantu sesuai dengan kemampuan saya..."
"Trimakasih Bu guru..."
Lika segera berbalik badan dan berlalu menuju motornya yang terparkir kemudian menyalakan mesinnya dan segera pergi meninggalkan tempat itu.
********
Baru saja Lika sampai di depan pagar rumahnya, seseorang sudah berdiri di depan pagar itu. Ternyata dia adalah Alan, sang guru olah raga.
"Siang Bu Lika...dari mana nih...semalam ada apa ya telepon aku...maaf kemarin aku sudah tidur..."
"Oh...maaf pak Alan tidak bermaksud mengganggu" Lika agak menyesal semalam dia sempat menghubungi Alan.
"Nggak apa-apa Bu...cuma penasaran aja...kelihatannya begitu penting..."
"Mmm...Semalam Nando sakit, tapi papanya pas tugas di luar kota...jadi aku menemani mereka...tadinya minta tolong pak Alan untuk mengantar...tapi akhirnya aku jalan sendiri... tapi tidak apa-apa kok, aman dan selamat kan sampai sekarang..." Jelas Lika.
"Ibu menginap di sana?" Tanya Alan membulatkan matanya.
"Iya... apa ada yang salah..."
"Wah...bisa bahaya Bu... biar bagaimana kan Papanya Nando itu duda...single lho Bu..."
"Aku bahkan gak pernah berpikir sampai kesitu... sudahlah pak Alan...aku mau istirahat..." ungkap Lika kesal. Alan seperti mengintimidasinya.
"Eit...Bu...nanti malam jadi dinner nya ya...masa batal lagi..." Lika terhenyak. Tiba-tiba dia teringat akan Miss Bella yang meminta bantuan Lika untuk mencari informasi mengenai Alan.
"Oh..boleh deh pak....sekalian ada yang mau aku bicarakan..."
"Wah trimakasih Bu Lika...nanti malam jam 7 aku jemput ya..."
"Oke...tapi aku gak bisa lama-lama ya...banyak kerjaan..." Sergah Lika sambil melangkah memasuki rumahnya dengan cuek, meninggalkan Alan yang masih berdiri mematung.
********
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝓹𝓪𝓴 𝓐𝓵𝓪𝓷 𝓰𝓪𝓴 𝓪𝓴𝓪𝓷 𝓫𝓲𝓼𝓪 𝓭𝓪𝓹𝓮𝓽𝓲𝓷 𝓛𝓲𝓴𝓪
2023-03-09
0
Runa💖💓
Kasihan Pak Alan dicuekin
Padahal ganteng lho
Sini Pak kemari aja😄😄😄
2022-03-19
1
Jong Nyuk Tjen
pak guru alan rupanya ad hati nih ke bu guru lika 😘
2022-02-08
1