Jangan Tinggalkan Kami

Pada saat sampai dirumah, Lika menggendong Nando yang tertidur lalu kemudian membawa bocah itu ke dalam kamarnya, kemudian dengan perlahan dia membaringkan tubuh mungil itu di tempat tidur, lalu menyelimutinya, tadi Nando sudah diberi minum obat, mungkin karena obat sedang bekerja membuat Nando mengantuk.

Perlahan Lika mengusap kepala Nando, Kezia yang sejak tadi mengikuti, kini duduk di samping tempat tidur Nando. Wajah Kezia terlihat lelah dan matanya merah menahan kantuk.

"Kezia...kamu tidur di kamar Nando ya malam ini, kamu jaga dia...besok kan katanya Papa sudah pulang...besok pagi ibu akan kirim makanan untuk kalian... sekarang sudah malam ibu pamit ya Nak..." Pamit Lika sambil berdiri dan berjalan keluar kamar.

"Jangan pergi Bu..." Cegah Kezia sambil memegang tangan Lika. Lika menghentikan langkahnya.

"Sayang...ibu harus pulang, nanti Nenek dan adik ibu mencari ibu... kamu akan baik-baik di sini...sekarang tidurlah..."

Dari dalam kamar terdengar suara Nando setengah berteriak, Lika dan Kezia terkejut dibuatnya, kemudian mereka segera masuk kembali ke kamar Nando.

"Ma....mama....ma..." Suara Nando meracau. Lika segera mendekati Nando dan langsung memeluknya.

"Tidurlah sayang...ibu gak akan meninggalkanmu...ibu akan menjagamu..." Ucap Lika dengan mata yang berkaca-kaca.

"Bu Lika....jangan tinggalkan kami..." Suara Kezia dari arah belakang Lika, Lika berbalik dan memeluk gadis kecil itu. Hatinya sungguh tidak tega melihat dua orang anak yang tanpa ada orang tua disisinya, yang pada saat itu sangat membutuhkan perhatian.

"Iya Nak...ibu gak akan meninggalkan kalian...ibu akan terus menemani kalian sampai Papa kalian datang... sekarang tidurlah sayang..." Ucap Lika sambil melepaskan pelukannya dan menarik Sorong tempat tidur dibawah Nando. Tidak berapa lama Kezia dan Nando sudah tertidur pulas.

Lika melirik jam yang ada di dinding kamar itu, waktu sudah menunjukan jam 12 malam, dia gelisah karena belum pamit pada Nenek dan Lia, kalau Lika menelepon sekarang, itu akan sangat mengagetkan mereka. Lika mengurungkan niatnya untuk menghubungi Lia, besok pagi-pagi baru dia akan memberi kabar pada adiknya itu.

Karena tubuh yang sangat lelah, Lika tak kuasa menahan rasa kantuknya, akhirnya dia tertidur di samping Kezia.

*********

Keesokan harinya, pagi-pagi betul Lika sudah terbangun dari tidurnya, Kezia dan Nando terlihat masih terlelap tidur. Lika bangunan melihat sekeliling, masih berantakan.

Kemudian dia berinisiatif untuk membersihkan rumah itu, dari membuang sampah-sampah, menyapu dan mengepel lantai, mengelap meja dan kaca, bahkan mencuci baju-baju yang kotor lalu kemudian menjemurnya.

Lika membuka lemari es yang berukuran cukup besar, didalamnya banyak terdapat makanan cepat saji dan beberapa botol minuman ringan dan susu kemasan. Lalu dia membuka bagian bawah kulkas, ada beberapa jenis sayuran dan buah-buahan. Pada saat membuka freezer, Lika melihat ada beberapa daging dan ikan.

'Hmm...mereka tidak kekurangan makanan...hanya tidak ada yang memasaknya, baiklah aku akan masak untuk anak-anak itu, sebentar lagi waktunya Nando minum obat' Gumam Lika dalam hati.

Kemudian Lika mengambil sayuran dan beberapa potong daging untuk dimasak sebagai sarapan pagi.

Setelah masakan matang, Lika teringat sesuatu, dia lupa untuk mengabari Nenek dan adiknya, lalu dia segera mengambil ponselnya dan mulai menghubungi mereka.

"Halo...Lia...!"

"Kak Lika...Kamu dimana? Nenek hampir lapor polisi karna kakak tidak ada di kamar!" Seru Lia panik.

"Maaf baru kasih kabar... aku ada di rumah Nando, semalam dia sakit demam tinggi, aku membantunya membawa ke dokter karena Papanya sedang ada di luar kota...karena sudah sangat malam terpaksa aku menginap di sini." Jelas Lika.

"Ya ampun kak...kenapa gak kasih tau aku sih...bikin semua orang panik tau..!" Ketus Lia kesal.

"Iya iya...maaf..sekarang aku mau minta tolong Lia...bawakan baju aku ya untuk ganti, dan beberapa perlengkapan ku...aku belum bisa tinggalin mereka Lia, kasihan mereka..."

"Kakak peduli amat sih sama mereka...ingat...kakak itu cuma gurunya, bukan ibunya!" Sergah Lia.

"Iya aku tau, apa salah aku membantu mereka yang sedang dalam kesulitan? Udah lah...pokoknya aku tunggu dirumah Nando sekarang ya, bawakan aku baju dan perlengkapan ku!" Kemudian Lika menutup teleponnya.

*********

Dirumah Nando, Kezia sudah terlihat rapi dengan bajunya karena baru selesai mandi, Nando suhu tubuhnya sudah turun, dan Lika menyeka tubuhnya dengan air hangat, wajah Nando terlihat lebih segar dan sudah tidak pucat lagi, namun tubuhnya masih terlihat lemah.

"Ayo anak-anak kita sarapan, tadi ibu sudah memasak untuk kalian lho..." Seru Lika sambil meletakkan hidangan yang telah matang di meja makan. Kezia dan Nando duduk di kursi meja makan.

"Wah...ibu guru masak buat kita?" Celoteh Kezia dengan mata berbinar. Lika tersenyum mengangguk.

"Bu...Nando mau makan itu..." Nando menunjuk dengan telunjuknya ke arah hidangan yang aromanya sedap, dengan asap tipis yang masih mengepul.

"Oh...iya Nando, ibu ambilkan ya...nanti habis makan Nando minum obat dan vitamin biar cepat sembuh...dan hari Senin bisa sekolah lagi..." Jawab Lika sambil mengambilkan piring dan beberapa makanan di meja itu.

Ting Tong

Tiba tiba terdengar suara bel rumah, Kezia dengan sigap berlari untuk membukakannya.

"Bu...! Ada yang cari ibu nih..!" Teriak Kezia dari arah depan, Lika segera datang menghampirinya. Ternyata Lia adiknya yang datang dengan membawa bungkusan plastik.

"Oh, Lia...ayo masuk kita sarapan bareng..." Ajak Lika.

"Nggak kak, aku ada janji mengerjakan tugas kelompok di rumah teman, aku cuma mengantarkan pesananmu..." Lia menyodorkan bungkusan itu yang berisi baju Lika.

"Thanks Lia...nenek baik-baik aja kan...oya, ini Kezia kakaknya Nando..." Dengan serta Merta Kezia menjabat tangan Lika.

"Halo Tante.. " Sapa Kezia polos.

""Hah....aku berasa tua di panggil Tante .." Jawab Lia cemberut, Lika tertawa.

"Biar tau bagaimana jadi orang tua...oya, gimana Nenek? Dia baik-baik aja kan...."

"Iya, Nenek cuma pesan kak Lika harus cepat pulang..."

"Iya...nanti kalo papa anak-anak pulang aku juga pulang, katanya sebentar lagi kok..."

"Oke...aku pamit ya...sudah ditunggu nih..." Kemudian Lia membalikan tubuhnya dan berlalu dari tempat itu.

Lika dan Kezia kembali ke meja makan, nampak piring makan Nando yang agak berantakan, tapi makanannya habis. Lika tersenyum senang.

"Aduh...pinter sekali murid ibu makannya habis...kita minum obat ya..." Nando menganggukkan kepalanya.

Dengan telaten Lika menyuapi Nando obat dan vitamin, kemudian menuntunnya untuk kembali beristirahat di kamarnya.

Kezia nampak masih menikmati sarapannya, sarapan terenak yang pernah dia rasakan. Melihat itu Lika tersenyum sambil mengusap matanya yang mulai basah.

*********

Terpopuler

Comments

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

𝓼𝓮𝓶𝓸𝓰𝓪 𝓹𝓪𝓹𝓪 𝓷𝔂𝓪 𝓰𝓪𝓴 𝓶𝓪𝓻𝓪𝓱 𝔂𝓪 𝓼𝓪𝓶𝓪 𝓛𝓲𝓴𝓪 🤲🤲🤲🤲🤲

2023-03-09

0

Sarini Sadjam

Sarini Sadjam

moga2 papah ga salah paham sama bu lika

2022-10-17

0

Yunita W Nurcahyo

Yunita W Nurcahyo

aku seneng critanya ....

2020-10-09

2

lihat semua
Episodes
1 Sekolah Baru
2 Kelas 2 A
3 menyontek
4 Mereka Orang Kaya
5 Di rumah Itu
6 Single Parent
7 Tambahan Pelajaran
8 Miss Bella
9 Nando sakit
10 Jangan Tinggalkan Kami
11 Sebuah Permintaan
12 Rencana yang Gagal
13 Perasaan yang Aneh
14 Curahan Hati
15 Surat Peringatan
16 Tuduhan Yang Salah
17 Pindah Rumah
18 Kejadian di Sekolah
19 Rumah Impian
20 Dimana Anak-anakku?
21 Kesedihan
22 Anak-anakku
23 Siapakah Dia?
24 Kasih Sayang
25 Persiapan Pindah
26 Suasana Baru
27 Kecurigaan
28 Rasanya Menjadi Ibu
29 Jalan-Jalan
30 Pesan Misterius
31 Sebuah Dugaan
32 Sebuah Kejutan
33 Ungkapan Perasaan
34 Sebuah Permohonan
35 Rumah Sakit
36 Sebuah Kerinduan
37 Misteri Yang Masih Terselubung
38 Kebenaran yang Tersingkap
39 Pengakuan Mengejutkan
40 Kebimbangan Hati
41 Sebuah Keputusan
42 Setitik Harapan
43 Harta yang Paling Berharga adalah Keluarga
44 Terulang Kembali
45 Sebuah Keinginan
46 Sebuah Penyesalan
47 Dilema
48 Mengundurkan Diri
49 Mbok Narti
50 Ketika Cinta Harus Mengalah
51 Persiapan
52 Permintaan
53 Menata Hidup Baru
54 Tahun Ajaran Baru
55 Kegalauan Hati
56 Ketika Cinta Bicara
57 Nenek Sakit
58 Perasaan Yang Terpendam
59 Kota Kenangan
60 Pertemuan
61 Rindu Itu Berat
62 Bertemu Denganmu
63 Hubungan Jarak Jauh
64 Kembali ke Jogja
65 Ungkapan Perasaan
66 Bertemu Kembali
67 Persiapan Pernikahan
68 Pelabuhan Hati
69 Mantan Terburuk
70 Hari Bahagia
71 Malam Pertama
72 Pembantu Baru
73 Keluarga Baru
74 Rencana Bulan Madu
75 Bulan Madu ke Jakarta
76 Oleh-Oleh
77 Pulang ke Jogja
78 Ke Rumah Sakit
79 Berhenti Mengajar
80 Kejadian di Rumah
81 Sebuah Kebenaran
82 Mengampuni
83 Menginap di Rumah Sakit
84 Kondisi Nenek
85 Pentas Seni
86 Sebuah Impian
87 Perasaan Khawatir
88 Naluri Seorang Istri
89 Perasaan Cemas
90 Air Mata Lika
91 Masih Belum Sadar
92 Kedatangan Keluarga
93 Kemunculan Pak Andi
94 Polisi Datang
95 Fakta Mengejutkan
96 Sentuhan
97 Senyum Kebahagiaan
98 Selamat Hari Guru
99 Pulang ke Rumah
100 Pembicaraan
101 Bertemu di Penjara
102 Teringat Kembali
103 Pasang Iklan
104 Kecemasan Nenek
105 Sebuah Keikhlasan
106 Penerimaan Guru Baru
107 Ulang Tahun Nando
108 Sebuah Pertanyaan
109 Pria Misterius
110 Rahasia Nando
111 Kesedihan Nando
112 Jangan Ambil Anakku
113 Pertemuan Mendebarkan
114 Sebuah Kejutan
115 Selamat Tinggal Nando
116 Mercy School
117 Rahasia yang Terungkap
118 Masih Ada Waktu
119 [POV Ricky] Awal yang Manis
120 [POV Ricky] Kelahiran Kezia
121 [POV Ricky] Mulai Curiga
122 [POV Ricky] Menahan Amarah
123 [POV Ricky] Bertemu dengan Bayu
124 [POV Ricky] Pindah ke Luar Kota
125 [POV Ricky] Hari Ibu
126 [POV Ricky] Selamat Tinggal Jakarta
127 [POV Ricky] Masalah di Sekolah
128 [POV Ricky] Ibu Guru yang Manis
129 [POV Ricky] Mulai Membuka Hati
130 [POV Ricky] Kencan Pertama
131 [POV Ricky] Mulai Terbiasa
132 [POV Ricky] Masalah itu Datang Lagi
133 [POV Ricky] Perasaan Khawatir
134 [POV Ricky] Menyatakan Cinta
135 [POV Ricky] Kehilangan Kekasih
136 [POV Ricky] Jodoh Akan Menemukan Jalannya
137 [POV Ricky] Akhir Sebuah Petualangan Hidup
138 Detik-Detik Terakhir
139 Pelabuhan Terakhir
140 Pengumuman
141 5 Tahun Kemudian
142 Pesta Pertunangan
143 Uban (Bonus Chapter)
144 Liburan (Bonus Chapter)
145 Pacar Kezia (Bonus Chapter)
146 Pindah ke Jakarta (Bonus Chapter Terakhir)
147 Pengumuman
Episodes

Updated 147 Episodes

1
Sekolah Baru
2
Kelas 2 A
3
menyontek
4
Mereka Orang Kaya
5
Di rumah Itu
6
Single Parent
7
Tambahan Pelajaran
8
Miss Bella
9
Nando sakit
10
Jangan Tinggalkan Kami
11
Sebuah Permintaan
12
Rencana yang Gagal
13
Perasaan yang Aneh
14
Curahan Hati
15
Surat Peringatan
16
Tuduhan Yang Salah
17
Pindah Rumah
18
Kejadian di Sekolah
19
Rumah Impian
20
Dimana Anak-anakku?
21
Kesedihan
22
Anak-anakku
23
Siapakah Dia?
24
Kasih Sayang
25
Persiapan Pindah
26
Suasana Baru
27
Kecurigaan
28
Rasanya Menjadi Ibu
29
Jalan-Jalan
30
Pesan Misterius
31
Sebuah Dugaan
32
Sebuah Kejutan
33
Ungkapan Perasaan
34
Sebuah Permohonan
35
Rumah Sakit
36
Sebuah Kerinduan
37
Misteri Yang Masih Terselubung
38
Kebenaran yang Tersingkap
39
Pengakuan Mengejutkan
40
Kebimbangan Hati
41
Sebuah Keputusan
42
Setitik Harapan
43
Harta yang Paling Berharga adalah Keluarga
44
Terulang Kembali
45
Sebuah Keinginan
46
Sebuah Penyesalan
47
Dilema
48
Mengundurkan Diri
49
Mbok Narti
50
Ketika Cinta Harus Mengalah
51
Persiapan
52
Permintaan
53
Menata Hidup Baru
54
Tahun Ajaran Baru
55
Kegalauan Hati
56
Ketika Cinta Bicara
57
Nenek Sakit
58
Perasaan Yang Terpendam
59
Kota Kenangan
60
Pertemuan
61
Rindu Itu Berat
62
Bertemu Denganmu
63
Hubungan Jarak Jauh
64
Kembali ke Jogja
65
Ungkapan Perasaan
66
Bertemu Kembali
67
Persiapan Pernikahan
68
Pelabuhan Hati
69
Mantan Terburuk
70
Hari Bahagia
71
Malam Pertama
72
Pembantu Baru
73
Keluarga Baru
74
Rencana Bulan Madu
75
Bulan Madu ke Jakarta
76
Oleh-Oleh
77
Pulang ke Jogja
78
Ke Rumah Sakit
79
Berhenti Mengajar
80
Kejadian di Rumah
81
Sebuah Kebenaran
82
Mengampuni
83
Menginap di Rumah Sakit
84
Kondisi Nenek
85
Pentas Seni
86
Sebuah Impian
87
Perasaan Khawatir
88
Naluri Seorang Istri
89
Perasaan Cemas
90
Air Mata Lika
91
Masih Belum Sadar
92
Kedatangan Keluarga
93
Kemunculan Pak Andi
94
Polisi Datang
95
Fakta Mengejutkan
96
Sentuhan
97
Senyum Kebahagiaan
98
Selamat Hari Guru
99
Pulang ke Rumah
100
Pembicaraan
101
Bertemu di Penjara
102
Teringat Kembali
103
Pasang Iklan
104
Kecemasan Nenek
105
Sebuah Keikhlasan
106
Penerimaan Guru Baru
107
Ulang Tahun Nando
108
Sebuah Pertanyaan
109
Pria Misterius
110
Rahasia Nando
111
Kesedihan Nando
112
Jangan Ambil Anakku
113
Pertemuan Mendebarkan
114
Sebuah Kejutan
115
Selamat Tinggal Nando
116
Mercy School
117
Rahasia yang Terungkap
118
Masih Ada Waktu
119
[POV Ricky] Awal yang Manis
120
[POV Ricky] Kelahiran Kezia
121
[POV Ricky] Mulai Curiga
122
[POV Ricky] Menahan Amarah
123
[POV Ricky] Bertemu dengan Bayu
124
[POV Ricky] Pindah ke Luar Kota
125
[POV Ricky] Hari Ibu
126
[POV Ricky] Selamat Tinggal Jakarta
127
[POV Ricky] Masalah di Sekolah
128
[POV Ricky] Ibu Guru yang Manis
129
[POV Ricky] Mulai Membuka Hati
130
[POV Ricky] Kencan Pertama
131
[POV Ricky] Mulai Terbiasa
132
[POV Ricky] Masalah itu Datang Lagi
133
[POV Ricky] Perasaan Khawatir
134
[POV Ricky] Menyatakan Cinta
135
[POV Ricky] Kehilangan Kekasih
136
[POV Ricky] Jodoh Akan Menemukan Jalannya
137
[POV Ricky] Akhir Sebuah Petualangan Hidup
138
Detik-Detik Terakhir
139
Pelabuhan Terakhir
140
Pengumuman
141
5 Tahun Kemudian
142
Pesta Pertunangan
143
Uban (Bonus Chapter)
144
Liburan (Bonus Chapter)
145
Pacar Kezia (Bonus Chapter)
146
Pindah ke Jakarta (Bonus Chapter Terakhir)
147
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!