Hari itu sedang berlangsung kuis pelajaran Bahasa Indonesia. Lika memberi tugas pada setiap muridnya untuk membuat paragraf singkat dengan tema 'Makanan Kesukaanku'.
Semua murid mulai menulis di bukunya masing-masing, mereka semua kelihatan berpikir dengan mimik muka yang lucu. Lika menahan senyumnya, sungguh ini pengalaman yang menyenangkan baginya.
Tiba-tiba seorang anak laki-laki datang menghampiri mejanya, wajahnya menampakan kekesalan.
"Ada apa Rio?" Tanya Lika lembut.
"Bu guru...aku pindah tempat duduk dong...Nando dari tadi nyontek aku terus, aku gak mau duduk dekat Nando Bu.." Rajuk Rio. Lika segera bangkit dari duduknya.
"Nando? Oke baiklah...kamu tetap duduk di tempatmu...Nando! kemarilah, ayo duduk dengan ibu di depan..." Perintah Lika.
Namun Nando tetap pada posisinya, wajahnya menunduk. Kemudian Lika segera menghampiri Nando yang terlihat agak gemetar.
"Nando...kenapa? coba sini ibu liat buku mu..." Dengan tangan gemetar Nando menyodorkan bukunya. Di sana nampak tulisan yang tidak jelas dibaca, banyak sekali bekas penghapus, yang menandakan banyak kesalahan. Kemudian Lika menuntun tangan Nando pergi menuju mejanya.
"Bu Lika akan membantumu Nando...."
"I..iya..Bu.."
"Duduklah di sini dekat ibu...coba Nando baca kalimat ini dengan keras..." Lika menyodorkan kertas dengan tulisan, 'Hari ini aku sangat pintar belajar'.
"Ha..ha..r..i...in...ini..ak..ak..ku...sa...sa..n..ga..t..pi...n..ta..r..." Baca Nando tersendat-sendat. Lika menggelengkan kepalanya tanda prihatin.
"Ya ampun...ternyata kamu kesulitan membaca ya...bagaimana kamu bisa mengikuti pelajaran...itu akan menyulitkan mu sayang... baiklah ibu akan membantumu...nanti sepulang sekolah ikut ibu ya ke ruang guru..." Ujar Lika lembut seraya mengusap bahu Nando.
"Aku gak bisa Bu guru...kakakku akan tungguin aku...aku harus pulang cepat..."
"Apakah kamu dijemput...?"
"Iya Bu..."
"Siapa yang menjemputmu?"
"Papa..."
"Kalau begitu ibu akan bertemu Papamu.. nanti pulang sekolah kita sama-sama tunggu Papa ya..." Jelas Lika. Nando tetap menggelengkan kepalanya.
"Nggak bisa Bu, Papa gak bisa lama-lama, dia harus cepat-cepat masuk kantor lagi...dia cuma jemput aku dan kakak.."
Tak berapa lama, beberapa anak maju untuk mengumpulkan tugasnya.
"Aku sudah selesai Bu..."
"Aku juga..."
"Ya...ya...letakan di atas meja ibu ya...setelah itu kalian kembali ketempat masing-masing dan tidak boleh ribut, tunggu sampai semuanya selesai baru kita lanjutkan lagi pelajarannya". Jelas Lika. Kemudian dia kembali beralih pada Nando yang masih duduk didepannya.
"Nando, kali ini kamu ibu ijinkan, untuk tidak menyelesaikan tugas ini, sebagai gantinya kamu harus menyalin tulisan ini supaya tulisanmu rapi, oke..? sekarang kembali ketempat mu, dan jangan mencoba untuk menyontek lagi, kalo kurang paham kamu tanyakan langsung ke ibu ya..."
"Iya Bu..."
*****
Lika menarik napas berat di ruangan guru, kejadian dengan Nando di kelas tadi cukup menyita pikirannya.
Dia terus berpikir bagaimana membantu Nando dalam mengejar ketinggalannya, mau tidak mau Nando memang harus diberikan tambahan ekstra, karena semakin hari itu akan semakin memberatkannya.
"Aku harus bicara pada pak Johan, harus...aku harus menemuinya hari ini juga..." Gumam Lika.
Kemudian tiba-tiba pintu ruangan itu terbuka, seorang anak perempuan masuk dengan wajah yang penuh dengan keringat.
"Selamat siang Bu...maaf apa Bu Ina ada di sini?" Tanya anak itu sopan.
"Bu Ina belum kemari, ada perlu apa nak?"
"Ah...kalo gitu nanti saja...permisi" Anak itu hendak membalikan badan.
"Tunggu... siapa namamu?"
"Kezia..."
"Kezia...? Sebentar nak, apa kamu kakaknya Nando?" Lika berdiri dan menghampiri Kezia.
"I...iya Bu..." Sahutnya.
"Kezia, boleh ibu bertanya sesuatu..." Lika belum menyelesaikan pertanyaannya, kemudian Bu Ina masuk ke ruangan.
"Lho...Kezia kok disini?" Tanya Bu Ina heran. Kezia langsung merogoh tangannya ke saku bajunya, diambilnya beberapa lembar uang dalam jumlah yang lumayan besar.
"Ini dari Papa Bu Ina...buat ganti makanan yang selalu ibu kasih buat aku dan Nando..."
"Oh...jangan Kezia...bilang Papamu lebih baik dibawakan bekal saja, selain lebih hemat juga lebih sehat, yang kemarin itu gak usah di ganti...kan Bu Ina sudah ikhlas..." Bu Ina mendorong tangan Kezia untuk memasukan uangnya kembali.
"Papa gak sempat buat bekal makanan kami Bu...Papa sibuk..." Jawab Kezia yang kemudian segera membalikan tubuhnya dan berlalu dari ruangan itu. Lika dan Bu Ina saling berpandangan.
**********
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments
Azizah Mehrunnisa
suka , alurnya rapi dan mudah dimengerti
2023-03-26
0
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝓪𝓷𝓪𝓴 𝓼𝓮𝓴𝓮𝓬𝓲𝓵 𝓲𝓽𝓾 𝔂𝓪 𝓪𝓵𝓵𝓪𝓱 😭😭😭😭
2023-03-09
0
Runa💖💓
Banyak Anak2 seperti ini disekitar kita
2022-03-19
0