Sore itu sepulang mengajar dari sekolah, Lika melaju motornya cepat-cepat menuju ke rumah Nando. Dia memang sudah merencanakan akan mengajari Nando bahasa Inggris karena dia remedial bahasa Inggris.
Lika melakukan ini sengaja tidak melapor dulu ke kepala sekolah, karena percuma dia melapor toh kepala sekolah juga tidak mengijinkannya dengan alasan kebijakan dari sekolah yang melarang guru kelas memberikan les tambahan.
Namun karena Lika begitu kasihan terhadap Nando, karena selalu mendapat nilai terjelek di kelasnya, maka Lika secara diam-diam setiap sore sepulang mengajar datang ke rumah Nando, niatnya hanyalah untuk membimbing Nando supaya tidak ketinggalan pelajaran.
Baru saja Lika memarkir motornya di depan gerbang, dua orang anak manis tiba-tiba muncul di hadapannya.
"Ibu kok lama datangnya...?" Keluh Nando.
"Iya Bu...kita udah nungguin dari tadi..." Tambah Kezia.
"Aduh.... maafin ibu ya...tadi ibu ada rapat, jadi telat deh datang kesini, tapi tenang...ibu bawa sesuatu untuk kalian...pasti kalian suka..." Hibur Lika sambil membelai rambut kedua anak itu.
"Apaan Bu...?" Tanya Nando tidak sabar.
"Hush...kamu nih...ajak Bu guru masuk dulu dong...ayo Bu masuk..." Kezia menggandeng tangan Lika untuk masuk kedalam rumahnya.
"Ta...ra...! Coba lihat ibu bawa apa..." Seru Lika sambil membuka sebuah bungkusan yang sejak tadi dibawanya.
"Wow!...Martabak manis....aku suka aku suka..." Teriak Nando. Kezia segera berlari ke dapur mengambil sebuah piring.
"Sebelum belajar ayo cepat makan dulu...kan ibu tidak bisa lama-lama..."
"Tadi Papa telepon Bu, katanya hari ini dia lembur pulang malam .... jadi ibu bisa lama di sini..." Cerita Kezia.
"Oya....? Baiklah...ibu akan lebih lama sedikit...apa Kezia ada pr yang mau ditanyakan?" Kezia menggeleng.
"Nggak ada Bu, tapi aku mau ibu lebih lama aja di sini..."
"Hmm...oke...sekarang Nando, ambil buku mu dan kita akan segera mulai belajar..." Perintah Lika. Dengan penuh semangat Nando berdiri dari tempatnya.
"Siap Bu guru!" Lika dan Kezia tertawa geli melihat tingkah Nando yang berjalan bagai tentara untuk mengambil bukunya.
*********
Dengan badan letih, Lika membuka pintu pagar rumahnya, waktu sudah menunjukkan jam 6 sore, suasana sudah mulai gelap. Samar-samar ia melihat sesosok orang sedang duduk di teras rumahnya. Perlahan Lika mendekati orang itu.
"Maaf, sedang menunggu siapa ya...?" Tanya Lika hati-hati. Setelah orang itu menoleh, betapa terkejutnya Lika.
"Pak Alan!" Pekik Lika. Ternyata orang itu adalah Pak Alan, guru olah raga di sekolahnya. Pak Alan tersenyum.
"Halo Bu Lika....kok sore amat pulangnya..."
"I...iya pak...oya...ada perlu apa ya bapak datang kerumah saya....dan bapak tau dari mana alamat rumah saya...?" Tanya Lika beruntun. Karena Lika heran, setahunya belum pernah ada guru yang mengunjunginya selama ini.
"Ah ibu...jaman sekarang kan mudah mencari alamat seseorang...saya tau dari google map Bu, alamat saya sengaja tanya sama pak Johan he he..." Jawab Pak Alan ringan.
"Baik...apa ada yang bisa saya bantu...?"
"Hmm....tidak juga...hanya ingin mengajak Bu Lika dinner... bolehkah...?"
"Oooh... tapi maaf pak, saya baru pulang... rasanya lelah sekali...mungkin lain waktu ya..." Tolak Lika halus. Tak lama pintu rumah terbuka, Lia keluar membawa segelas teh hangat.
"Nah...itu kak Lika sudah pulang..ayo kak buruan mandi...tadi Pak Alan bilang mau ajak makan malam lho..." Goda Lia sambil mencolek pinggang Lika.
"Tadinya sih...tapi gak jadi... yang diajak gak mau tuh..." Sambung Alan dengan nada kecewa.
"Ya maaf...kan sudah bilang hari ini lelah sekali..."
"Oke lah kalo gitu...aku mau pamit dulu, nanti mengganggu istirahatmu lagi..." Pak Alan segera berdiri dari duduknya untuk bersiap pulang.
"Iya pak...hati-hati dijalan ya pak!"
Lika dan adiknya berdiri melihat motor pak Alan yang melaju meninggalkan rumah mereka.
"Kak! kok jutek gitu sih sama pak Alan...niatnya kan baik...harusnya kakak jangan nolak gitu aja dong..." Protes Lia.
"Malas ah...orang capek juga..."
"Sadar gak sih kak...pak Alan itu orangnya ganteng tau, badannya tinggi, kulitnya juga bersih...kakak juga harus pikirin masa depan kakak...umur kakak udah Mateng untuk memikirkan itu..." Kata Lia meyakinkan. Lika hanya tersenyum datar pada adiknya yang agak cerewet itu.
"Udah ngomongnya....?" Sesaat kemudian Lika masuk kerumahnya dan dia akan bersiap mandi. Lia mendengus dengan kesal merasa dicuekin.
"Kakaaaak!!!!"
**************
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝓛𝓲𝓪 𝓳𝓸𝓭𝓸𝓱𝓷𝔂𝓪 𝓛𝓲𝓴𝓪 𝓽𝓾𝓱 𝓭𝓾𝓭𝓪 𝓪𝓷𝓪𝓴 2 😅😅😅😅😅😅
2023-03-09
0
Sarini Sadjam
kakak lbih suka duren..paket de
2022-10-17
0