Pagi itu Lika nampak terburu-buru berjalan di koridor sekolah menuju ke kelasnya, dia memang bangun kesiangan, baru saja dia menginjakan kaki di depan kelas nya, Miss Bella sudah berdiri disana.
"Pagi Bu Lika..." Sapa Bella ramah.
"Pagi Miss Bella...kok udah ada di sini aja..."
"Iya...gimana Bu...sudah dapat informasinya?" Tanya Bella setengah berbisik.
"Oh...yang itu ya Miss...ehm... gimana ya... sepertinya Miss Bella yang harus aktif dalam hal ini...misalnya aktif tanya kabar, ajak dinner, tapi dengan gaya yang lembut...dan sedikit low profile gitu...Sepertinya pak Alan suka tipe perempuan yang seperti itu...di coba saja Miss...semoga membuahkan hasil..." Jelas Lika sambil melirik ke kelas nya yang mulai berisik.
"Oh...gitu ya Bu...baiklah aku akan coba...trimakasih bantuannya lho..." Ucap Bella senang.
"Iya sama-sama, Maaf Miss...aku harus masuk kelas, anak-anak udah ribut di dalam...sukses ya..." Lika segera berlalu meninggalkan Bella yang masih berdiri sambil senyum-senyum.
******
Pada jam istirahat, saat Lika sedang menyantap makanan ringan di mejanya, tiba-tiba pintu ruangannya di ketuk dan dibuka dengan perlahan.
"Kezia! Masuk Nak...mau cari Bu Ina?" Kezia yang masih didepan pintu menggelengkan kepalanya.
"Aku mau ketemu Bu Lika..."
"Oh...bukankah wali kelas mu Bu Ina...ada apa nih cari ibu...ayo duduk disini" Lika menyuruh Kezia duduk di depan mejanya. Kemudian Kezia pun segera menurutinya.
"Bu...Papa mau Carikan pengasuh buat aku dan Nando..."
"Oya...syukurlah... akhirnya papamu menyerah juga...memang kalian perlu pengasuh dirumah, supaya ada yang urusin keperluan kalian...benar kan..." Lika tersenyum gembira.
"Iya Bu...tapi kami juga masih perlu ibu buat belajar dirumah..."
"Tentu saja sayang...ibu pasti akan selalu sempatin waktu buat kalian... sekarang tiap hari pasti kalian akan disiapkan bekal makanan...kalau begini ibu kan jadi tenang..."
"Ya udah Bu...aku cuma mau bilang itu aja...aku ke kelas ya Bu..." Kemudian Kezia segera berlalu meninggalkan Lika dan kemudian menghilang dibalik pintu. Lika menarik napas lega.
Tiba-tiba suara ponselnya berdering, setelah Lika mengambilnya ada nomor yang tak dikenal meneleponnya. Dengan ragu-ragu Lika menjawabnya.
"Halo..."
"Halo...Bu guru...ini Ricky Papanya Kezia dan Nando..." Sontak suara itu mengagetkan Lika, tak menyangka Papanya Kezia akan meneleponnya.
"Ha..halo pak Ricky...dari mana bapak tau nomor saya...?" Tanya Lika gugup.
"Dari anak-anak... trimakasih ya Bu atas bantuannya waktu itu..."
"Iya pak sama-sama...saya senang melakukannya...oya, kata Kezia bapak sedang mencarikan pengasuh buat anak-anak ya... saya senang lho pak, akhirnya anak-anak ada yang mengurus..."
"Apa boleh buat Bu...kata ibu kan demi anak-anak..."
"Oh... iya pak...anak-anak memang membutuhkannya..." Jawab Lika, kemudian pintu ruangan dibuka, Bu Ina masuk dan langsung duduk di kursinya.
"Kalo boleh sebagai ucapan trimakasih, malam ini boleh aku ajak Bu Lika makan malam?" Pertanyaan Ricky membuat Lika gugup dan tidak tau harus menjawab apa. Sekilas dia melirik ke arah Bu Ina yang memperhatikannya.
"Ma..maaf pak...lain kali disambung ya...saya lagi ada tugas..." Ucap Lika memotong pembicaraan lalu kemudian mematikan ponselnya.
"Lho...kok udahan teleponnya...aku gak bermaksud ganggu lho ya..." Kata Bu Ina menggoda.
"Ah...bukan apa-apa Bu...gak penting juga.." Kilah Lika.
"Gak penting kok mukanya merah gitu...hayo...siapa tuh Bu...kenalin dong..." Ledek Bu Ina sambil tertawa. Lika kembali salah tingkah dibuatnya.
******
Sepanjang hari ini Lika terus terbayang telepon dari Ricky tadi, entah mengapa hatinya jadi tak karuan, padahal biasanya dia selalu cuek dengan siapapun, termasuk Alan.
Namun kali ini perasaannya begitu aneh, sejak pertama kali Lika melihat sosok Ricky, Lika memang merasa ada yang tidak beres pada hatinya, entah kenapa hatinya begitu luluh dan rapuh melihat tatapan Ricky yang sendu, menyimpan kepahitan dan kesedihan. Mungkinkah ini hanya perasaan simpati semata?
Suara langkah kaki Lia membuyarkan lamunannya.
"Kak...tumben udah pulang..." Tanya Lia yang masih berseragam sekolah membuka sepatunya.
"Eh Lia...iya tadi memang pulang cepat..."
"Biasanya kakak kerumah Nando ngajarin anak itu...apa sekarang udah pinter tuh anak jadi gak perlu privat lagi..." Kata Lia asal.
"Itu...nanti malam Papanya Nando ajak makan malam..." Sahut Lika jujur. Lia terbelalak.
"Hah! Gak salah kak...terus? kakak mau?"
"Ya...mau lah...gimana bisa nolak..." Jawab Lika polos.
"Ya ampun kak...emangnya di dunia ini sudah gak ada perjaka lagi apa... dia kan duda, anak dua udah gede-gede...kakak kan masih muda...cantik lagi...aduhh...mendingan sama pak Alan deh..." Lia menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Jangan liat orang dari luarnya Lia!" Hardik Lika.
"Ini kan demi kakak juga, selisih umur kalian kan jauh...yah...walaupun dia kaya sih...tapi coba dipikir lagi deh kak...demi masa depan..."
"Ah kamu nih anak kecil tau apa...udah deh sana masuk kamar, susah deh cerita sama kamu!" Gerutu Lika sambil berdiri kemudian pergi meninggalkan Lia yang masih terbengong-bengong.
Lika menghempaskan tubuhnya ditempat tidurnya, pikirannya galau, apakah dia akan pergi dengan Ricky malam ini atau tidak.
Drrrrrt drrrrt drrrrt
suara pesan masuk di ponselnya, Lika segera membuka pesan itu. Rupanya dari Ricky.
'Malam ini jadi ya Bu aku jemput...'
'Anak-anak ikut kan pak...?'
'Anak-anak sudah ada pengasuhnya, tadi siang baru datang, aku ambil dari yayasan...'
'Oh...syukurlah...cepat datangnya...'
'Aku jemput jam 7 ya Bu bersiaplah...'
'Eh...iya baik pak...'
Lika memukul mukul pahanya sendiri, kenapa dia menerima begitu saja ajakan Ricky, padahal dia baru mengenalnya. Setiap kali Ricky berbicara seperti mengandung hipnotis yang tidak bisa membantah lagi.
Lika melirik jam dinding, sudah hampir jam 6 sore, dia kemudian segera beranjak dari tempat tidurnya mengambil handuk dan langsung masuk ke kamar mandi.
Suara mesin mobil berhenti di depan rumah Lika, seorang laki-laki dewasa turun kemudian masuk ke teras rumah itu, Lika sudah menunggu disana.
"Malam Bu..." Sapa Ricky sopan.
"Malam pak Ricky, masuk dulu yuk sebentar...Pamit sama Nenek dan adikku..." Kemudian Lika masuk kedalam rumahnya diikuti oleh Ricky. Diruang tamu tampak Nenek dan Lia sedang asyik menonton tv, mereka menoleh bersamaan ketika Lika masuk dengan Ricky.
"Nek, ini Pak Ricky orang tua muridku..." Ricky menghampiri Nenek sambil menyalami tangannya.
"Pulangnya jangan malam-malam kak!" Ketus Lia.
"Saya pamit ya Nek juga Adek..." Ricky tersenyum kemudian berlalu meninggalkan Nenek dan Lia yang terus memandang mereka sampai menghilang di balik pintu. Tak lama kemudian terdengar suara mesin mobil dinyalakan lalu lambat lain suaranya makin menghilang.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝓴𝓸𝓴 𝓼𝓪𝔂𝓪 𝓴𝓾𝓻𝓪𝓷𝓰 𝓼𝓾𝓴𝓪 𝔂𝓪 𝓼𝓪𝓶𝓪 𝓛𝓲𝓪 𝓪𝓭𝓲𝓴𝓷𝔂𝓪 𝓛𝓲𝓴𝓪
2023-03-09
0
Jong Nyuk Tjen
bagus ceritanya thor. Bakal ad cinta nih d balik bakwan 😊
2022-02-08
1