Li Xuan gelisah, kesulitan membantah pernyataan Cheng Mo
Tepat ketika Li Xuan merasa telah menemui jalan buntu
Pemuda bertopeng yang dipanggil Tuan Zhou tiba-tiba menyela percakapan mereka
"Tentu sebagai seorang cucu dan menantu yang berbakti, mereka harus mematuhi perintah itu"
Senyum Cheng Mo pun mekar saat mendengar kalimat tersebut sementara Li Xuan mengerutkan keningnya ke arah pemuda bertopeng tersebut
Sebelum keduanya sempat berpikir lebih jauh, pemuda bertopeng tersebut kemudian melanjutkan kalimatnya
"Tapi jika Tuan Cheng bersikeras membawa ibu dan anak ini pulang sekarang"
"Aku khawatir yang akan diterima Nyonya Li bukanlah kebahagiaan karena bertemu cucu dan menantunya yang berbakti melainkan kesedihan yang mendalam"
Senyum Cheng Mo seketika membeku dan bertanya dengan ekspresi bingung
"Apa maksud Tuan Zhou?"
Pemuda tersebut menatap Cheng Mo dengan tenang dan menjawab
"Kondisi menantu keluarga Li saat ini sangat kritis, jika beliau tidak segera di beri perawatan dengan serius, aku khawatir Tuan Cheng hanya bisa membawa mayat menuju rumah Keluarga Li"
"Apakah hal itu tidak akan membuat Nyonya Li merasa sedih ?" Pemuda tersebut bertanya sambil menaikkan alis
"Ini...apakah seserius itu ?" Cheng Mo terlihat ragu-ragu dan berkata
"Perintah Nyonya tua kali ini sangat amat mendesak, jadi apakah mungkin membawanya kembali ke ibukota dan biarkan tabib keluarga Li mengobatinya, Tuan Zhou ?"
"Sepertinya Tuan Cheng tidak mendengarkan kalimatku dengan benar"
Pemuda bertopeng tersebut membalas dengan senyum lembut yang masih tergantung di wajahnya
Disisi lain, menghadapi pernyataan tersebut, Cheng Mo terlihat semakin gelisah dan ragu-ragu menjawab
"Pelayan tua yang rendahan ini tentunya mendengarkan ucapan Tuan Zhou dengan benar, tapi pelayan tua rendahan ini juga tidak berdaya dan hanya bisa berharap bahwa Nyonya Li akan mampu bertahan sampai mendapatkan perawatan dari tabib Keluarga Li"
Berbeda dengan sebelumnya, senyum lembut yang tergantung di wajah pemuda yang di panggil Tuan Zhou itu surut dan menatap Cheng Mo dengan tajam setelah mendengar ucapannya
"Apakah anda serius dengan kalimat anda Tuan Cheng ?"
"Umm maaf...apa maksud Tuan Zhou ?"
Cheng Mo tertegun dan ketakutan saat melihat perubahan ekspresi di wajah pemuda bertopeng di depannya
Disisi lain, ekspresi pemuda bertopeng tersebut semakin datar dan berkata dengan dingin
"Aku tidak tahu apakah Tuan Cheng mendengarkan ucapanku dengan jelas atau tidak"
"Tapi kalimat Tuan Cheng tadi tidak hanya meremehkan kemampuanku, tapi juga tidak menganggap serius nyawa seseorang, jadi aku bertanya sekali lagi, apakah anda serius dengan kalimat anda Tuan Cheng ?"
Hati Cheng Mo menegang dan pikirannya terbangun setelah mendengar ucapan pemuda di depannya
Ia akhirnya menyadari kesalahan kalimat yang dilontarkan dan hal itu membuat Cheng Mo sangat panik
Cheng Mo buru-buru membungkuk dan meminta maaf kepada pemuda didepannya
"Maafkan pelayan tua yang rendahan ini Tuan Zhou, pelayan ini salah"
"Tuan Zhou adalah tabib terbaik di seluruh Kekaisaran Yan bahkan di daratan tengah, bagaimana mungkin pelayan tua yang rendahan sepertiku berani meremehkan kemampuan anda ?"
"Pelayan ini hanya terlalu khawatir oleh perintah Nyonya tua sehingga menggunakan kalimat yang buruk, mohon kemurahan hati anda, Tuan Zhou"
Pria tua tersebut membungkuk dalam-dalam seolah semakin dalam cara dia membungkuk, maka semakin besar pula kesempatan ia di ampuni oleh pemuda di depannya
Namun setelah membungkuk cukup lama, pemuda yang di panggil Tuan Zhou tidak segera menanggapi sehingga membuat Cheng Mo semakin gelisah dan berkeringat dingin
Untungnya setelah beberapa saat, pemuda bertopeng tersebut terdengar menghela nafas dan berkata
"Baiklah, angkat kepala anda Tuan Cheng, bagaimana pun anda ada kepala pelayan Keluarga Li, mematuhi perintah dan menjalankannya dengan baik adalah kewajiban anda"
Mendengar hal itu, Cheng Mo menghela nafas lega dan buru-buru berterima kasih
Sementara pemuda yang di panggil Tuan Zhou kembali melirik ke arah Li Yueru sebelum berkata
"Aku mengerti kekhawatiran anda Tuan Cheng, tapi sebagai seorang Tabib, aku tidak mungkin membiarkan seseorang membawa pasien sekarat tanpa perawatan tepat di depan mataku"
"Karena itu aku sarankan menantu Keluarga Li ini tinggal di aula obatku untuk sementara waktu sampai kondisinya membaik dan bisa kembali, aku yakin nyonya Li juga bisa memahami keterlambatan ini, bagaimana menurut anda Tuan Cheng ?"
Cheng Mo terlihat ragu-ragu, namun ketika matanya menyentuh mata pemuda bertopeng di depannya
Pria tua tersebut kemudian menghela nafas diam-diam dan berkata sambil membungkuk hormat
"Kalau begitu maaf telah merepotkan anda Tuan Zhou"
"Ini adalah kewajibanku sebagai seorang Tabib"
Pemuda yang dipanggil Tuan Zhou menggelengkan kepalanya dan menjawab santai
Pemuda bertopeng tersebut kemudian memerintahkan para petugas aula obat untuk segera membawa Li Yueru kedalam sementara dirinya mengikuti dari belakang
Li Xuan melirik Cheng Mo yang tidak berkutik sebelum kemudian segera mengikuti mereka bersama dengan Xu Nian
Cheng Mo tidak bergeming dengan kepergian Li Xuan
Matanya menatap punggung pemuda yang di panggil Tuan Zhou tersebut selama beberapa saat sebelum kembali menghela nafas dan berbalik menuju kudanya
Setelah pria tua tersebut kembali menaiki kudanya
Ia kemudian memerintahkan orang-orang yang datang bersamanya untuk segera meninggalkan tempat tersebut
Namun alih-alih mengikuti perintah, orang-orang yang datang bersamanya saling melirik dengan ragu sebelum kemudian seseorang tidak bisa menahan diri untuk bertanya
"Apakah kita benar-benar akan membiarkan ibu dan anak itu pergi begitu saja Tuan Cheng ? Bagaimana dengan perintah Nyonya Li ? Aku khawatir beliau pasti akan sangat marah saat mengetahui kita tidak berhasil membawa ibu dan anak itu kembali"
Cheng Mo melirik orang tersebut dengan kesal dan balik bertanya
"Lalu apa kau punya cara untuk membawa mereka pergi ?"
"Ini..." pendekar tersebut tidak bisa menjawab
Meskipun ia tidak mengenal pemuda yang di panggil Tuan Zhou
Namun setelah melihat sikap penuh hormat dan hati-hati yang dilakukan Cheng Mo ketika berhadapan dengannya
Pendekar tersebut bisa menebak bahwa identitas pemuda bertopeng itu tidaklah sederhana
Oleh karena itu, kendati ia memprotes tindakan Cheng Mo
Ia tidak benar-benar berani untuk membantahnya dan membawa pasangan ibu dan anak itu dengan paksa
Disisi lain, Cheng Mo tidak mengejar lebih jauh dan kemudian menjelaskan
"Meskipun tidak mengatakan dengan gamblang, sikap Tuan Zhou sangat jelas menunjukkan bahwa beliau ingin mempertahankan ibu dan anak itu"
"Jika kita terus memaksa mereka kembali sekarang, aku khawatir itu akan membuat Tuan Zhou merasa tersinggung dan hal itu sangat buruk bagi Keluarga Li"
"Adapun soal perintah Nyonya Tua, kalian tidak perlu khawatir, Nyonya Tua pasti juga mengerti langkah kita kali ini karena beliau juga memahami bahwa kita tidak boleh berkonflik dengan Tuan Zhou apapun alasannya"
Cheng Mo mengakhiri kalimat dengan nada sungguh-sungguh dan sentuhan ketakutan
Orang yang sebelumnya bertanya dapat merasakan nada yang tidak bisa dari kalimat terakhir pria tua itu sehingga membuatnya bertanya dengan hati-hati
"Apakah pemuda itu sangat menakutkan Tuan Cheng ?"
Cheng Mo tidak segera menjawab, pikirannya mengembara selama beberapa saat sebelum menjawab dengan nada berat
"Itu sangat menakutkan"
***
Li Xuan menatap punggung pemuda yang di panggil Tuan Zhou sembari mengikutinya dari belakang
Sama seperti Cheng Mo, ia juga menyadari bahwa pemuda di depannya berusaha mempertahankan ia dan ibunya dengan sikap tegas
Sebagai orang yang telah berjalan di atas es tipis selama beberapa tahun terakhir
Li Xuan selalu sangat waspada terhadap semua orang, termasuk orang-orang yang tiba-tiba membantunya
Li Xuan tidak percaya ada makan siang gratis di dunia ini
Karena itu, ia sangat penasaran dengan apa yang diinginkan pemuda yang di panggil Tuan Zhou itu darinya sehingga ia tidak segan-segan berkonflik dengan Keluarga Li untuk mempertahankannya
Apalagi ketika mengingat penampilan Cheng Mo yang sangat berhati-hati dihadapan pemuda tersebut membuat rasa penasaran Li Xuan semakin kuat
Pemuda yang di panggil Tuan Zhou tentu tidak tahu bahwa bantuannya membuat Li Xuan menjadi waspada
Namun meski tahu sekalipun, sepertinya pemuda bertopeng tersebut tidak akan peduli
Rombongan yang membawa Li Yeuru berjalan dengan langkah cepat
Sepanjang perjalanan, banyak orang yang menyapa pemuda bertopeng tersebut dan ingin mengajaknya berbicara
Hal itu membuat pemuda bertopeng tersebut hampir tertinggal oleh orang-orang yang membawa Li Yueru, karena terjepit di antara kerumunan
Untungnya para petugas aula sangat sigap dan segera membantunya keluar dari kepungan para pengunjung
Disisi lain, Li Xuan terus tenggelam dalam pikirannya
Ia bahkan tidak menyadari bahwa dirinya ikut terkepung akibat terus mengikuti pemuda yang di panggil Tuan Zhou dari belakang
Baru setelah Xu Nian menepuk pundaknya, ia terbangun dan bertanya dengan bingung
"Apa yang terjadi saudara Xu ?"
Xu Nian menggelengkan kepalanya dan menjawab
"Tidak ada, aku hanya ingin berpamitan kepada anda saudara Li"
Pemuda tersebut kemudian menjelaskan bahwa ia tidak bisa menemani Li Xuan lebih lama lagi karena ia harus segera melapor kepada bosnya
Xu Nian khawatir jika ia tidak segera melaporkan bahwa dirinya telah kembali, bosnya akan marah dan mengoceh untuk waktu yang lama
Mendengar hal itu, Li Xuan menganggukkan kepala tanda mengerti dan berkata
"Tidak masalah, sekali lagi terima kasih telah mengantarku sampai ke sini saudara Xu, aku berhutang budi padamu, jika saudara Xu membutuhkan bantuanku suatu saat nanti, anda bisa datang kepadaku kapan pun"
"Tidak perlu terlalu serius, anggap saja sebagai biaya perjalananku"
Xu Nian menjawab dengan santai sebelum berpamitan dan melenggang pergi
Disisi lain, Li Xuan tidak segera beranjak
Baru setelah punggung Xu Nian menghilang, pemuda tersebut berbalik dan memasuki ruangan dimana ibunya di bawa pergi
Ketika Li Xuan memasuki ruangan tersebut, ia melihat para petugas aula obat terlihat memegangi ibunya dan membantunya duduk
Sementara itu, pemuda yang di panggil Tuan Zhou terlihat berada di belakang ibunya dengan mata tertutup
Li Xuan mengerutkan kening melihat pemandangan tersebut
Tepat ketika Li Xuan terlihat kebingungan
Ia melihat pemuda yang di panggil Tuan Zhou membuka mata dan meletakkan tangan di punggung ibunya
Sebuah getaran muncul di tubuh Li Yueru seolah merespon tindakan pemuda tersebut
Tidak berselang lama setelah hal itu terjadi
Alis Li Yueru terlihat bergerak-gerak dan menunjukkan tanda-tanda bangun
Pada waktu yang bersamaan, seorang petugas aula obat tiba-tiba mendorong sebuah wadah besar tepat di depan Li Yueru
Bersamaan dengan gerakan tersebut, mata Li Yueru terbuka dan ia tiba-tiba memuntahkan cairan berwarna merah gelap ke dalam waduh tersebut
Melihat pemandangan itu, Li Xuan seketika langsung panik dan berniat menghampiri ibunya
Namun sebelum Li Xuan mengambil langkah maju
Suara pemuda yang di panggil Tuan Zhou berbunyi dan membuat gerakannya berhenti
"Jangan mendekat..."
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Pasti Ibunya diracuni oleh pelayan atas suruhan Mertuanya
2025-02-24
0